- Beranda
- Stories from the Heart
Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]
...
TS
roni.riyanto
Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]
SELAMAT DATANG DI THREAD HORROR ANE YANG SEDERHANA
![Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]](https://dl.kaskus.id/i.pinimg.com/736x/ac/9e/c8/ac9ec8d17096742f52ebfbdcc70fa7e7--dark-art-photography-creepy-photography.jpg)
Assalamualaikum wr.wb
Spoiler for Pembukaan:
![Mata Batin They Among Us Chapter 1 [End]](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-ne_rDQngRD8/Vk1ychXHIHI/AAAAAAAAJFs/GTFL1J3f6Mw/s1600/hantu%2Bpocong%2Bmenyeramkan.jpg)
Quote:
imut ya gan 

Quote:
PROLOG
Quote:
Kamu percaya hantu?
Atau kamu pernah Bertemu dengan mereka ?
ini adalah Kisahku.
Namaku Roni seorang berusia dua puluh satu tahun yang berprofesi sebagai penulis.
berawal dari rasa penasaranku melihat dunia lain untuk bahan tulisan dibuku baruku.
aku nekat membuka mata batinku sendiri dengan mencoba banyak ritual.
hingga suatu hari mendapati diriku mulai dapat melihat keberadaan MEREKA.
Siapa sangka ternyata setelah aku membuka mata batinku masalah demi masalah muncul,
dan ternyata masalah tersebut mengancam keselamatanku dan adikku Sheril . .
Atau kamu pernah Bertemu dengan mereka ?
ini adalah Kisahku.
Namaku Roni seorang berusia dua puluh satu tahun yang berprofesi sebagai penulis.
berawal dari rasa penasaranku melihat dunia lain untuk bahan tulisan dibuku baruku.
aku nekat membuka mata batinku sendiri dengan mencoba banyak ritual.
hingga suatu hari mendapati diriku mulai dapat melihat keberadaan MEREKA.
Siapa sangka ternyata setelah aku membuka mata batinku masalah demi masalah muncul,
dan ternyata masalah tersebut mengancam keselamatanku dan adikku Sheril . .
Quote:
FAQ:
Q: cerita dan karakter disini nyata gan ?
A: alur dan karakter disini fiksi, namun semua kejadian mistisnya diangkat dari pengalaman nyata TS dan kawan2 TS.
Q: TS pernah bibuka mata batin ?
A: pernah
, namun sekarang sudah ditutup karena alasan risih, bukan takut 
Q: risih kenapa gan ?
A: risih karena dikit2 kaget,dikit2 mual dan risih pas mandi ditongrongin neng kunti.
Q: jadi ini cuma karangan gan ?
A: cerita utama memang dikarang, namun kejadian mistis yang dialami oleh karakter sepenuhnya nyata pernah dialami TS dan kerabat TS
tapi untuk keseimbangan cerita ane tambahin unsur Fiksi biar ceritanya lebih dapet
Q: kapan update nya gan ?
A: biasanya saya update jam 20.00-24.00 Karena TS sedang sekolah bahasa updatenya cuma bisa seminggu sekali gansis. Update tiap malam minggu
Q: cerita dan karakter disini nyata gan ?
A: alur dan karakter disini fiksi, namun semua kejadian mistisnya diangkat dari pengalaman nyata TS dan kawan2 TS.
Q: TS pernah bibuka mata batin ?
A: pernah
, namun sekarang sudah ditutup karena alasan risih, bukan takut 
Q: risih kenapa gan ?
A: risih karena dikit2 kaget,dikit2 mual dan risih pas mandi ditongrongin neng kunti.
Q: jadi ini cuma karangan gan ?
A: cerita utama memang dikarang, namun kejadian mistis yang dialami oleh karakter sepenuhnya nyata pernah dialami TS dan kerabat TS
tapi untuk keseimbangan cerita ane tambahin unsur Fiksi biar ceritanya lebih dapetQ: kapan update nya gan ?
A: biasanya saya update jam 20.00-24.00 Karena TS sedang sekolah bahasa updatenya cuma bisa seminggu sekali gansis. Update tiap malam minggu
Quote:
Kalau agan dimari suka cerita saya, mohon untuk
share gan dan juga komengnya 
yang udah iso boleh timpuk ane pake
share gan dan juga komengnya 
yang udah iso boleh timpuk ane pake

Selamat Membaca
Quote:
PENTING
Just Info untuk Thread ini ane akan buat tamat di chapter 1, untuk lanjutan ceritanya bisa dibaca nanti di chapter 2 yang akan di posting di thread baru segera.
Terima Kasih
INDEX PART
Kesan Pertama (pengenalan bagi Roni )
1. Dunia lain
2. Buka Mata Batin
3. Penghuni Rumah
4. Hantu Penglaris
5. Hantu Anak Kecil
Sisipan sekilas Linda
POPI
6. Hantu Siswi
7. Hantu Penunggu Sekolah
8. Dijilat Hantu /
9. Hantu Toilet
SHERIL
10. Hantu Toilet 2
Biografi Karakter
11. Jurig Kincir 1..
12. Jurig Kincir 2 ..
Sisipan Real Story si Bray
13. Jurig Kincir (Sheril)
LINDA
14. Uyut Catam
15. Rumah Linda
16. Saingan Linda (Sheril)
17. Kematian Linda
GALIH
18. Kemah di Curug 18 Januari 2018
19. Sesajen 19 Januari 2018
20. Sesajen part Dua 20 Januari 2018
21. Sesajen part Tiga 21 Januari 2018
22. Buntelan kecil 27 Januari 2018
Cerpen Cheesecake
23. buntelan kecil dua 7 Februari 2018
24. Wanita ? 11 Februari 2018
25. Wanita Dua 24 Februari 2018
AYU
26. Kemah lagi 10 Maret 2018
27. Sareupna 17 Maret 2018
28. Bingung 24 Maret 2018
SHERIL (2)
29.Mimpi (Sheril) 26 Maret 2018
30. Rumah Anggi (Sheril) 31 Maret 2018
31. Siapa? (Sheril) 15 April 2018
RONI1. Dunia lain
2. Buka Mata Batin
3. Penghuni Rumah
4. Hantu Penglaris
5. Hantu Anak Kecil
Sisipan sekilas Linda
POPI
6. Hantu Siswi
7. Hantu Penunggu Sekolah
8. Dijilat Hantu /
9. Hantu Toilet
SHERIL
10. Hantu Toilet 2
Biografi Karakter
11. Jurig Kincir 1..
12. Jurig Kincir 2 ..
Sisipan Real Story si Bray
13. Jurig Kincir (Sheril)
LINDA
14. Uyut Catam
15. Rumah Linda
16. Saingan Linda (Sheril)
17. Kematian Linda
GALIH
18. Kemah di Curug 18 Januari 2018
19. Sesajen 19 Januari 2018
20. Sesajen part Dua 20 Januari 2018
21. Sesajen part Tiga 21 Januari 2018
22. Buntelan kecil 27 Januari 2018
Cerpen Cheesecake
23. buntelan kecil dua 7 Februari 2018
24. Wanita ? 11 Februari 2018
25. Wanita Dua 24 Februari 2018
AYU
26. Kemah lagi 10 Maret 2018
27. Sareupna 17 Maret 2018
28. Bingung 24 Maret 2018
SHERIL (2)
29.Mimpi (Sheril) 26 Maret 2018
30. Rumah Anggi (Sheril) 31 Maret 2018
31. Siapa? (Sheril) 15 April 2018
32. Ikan? 22 April 2018
33. Bayangan 29 April 2018
34. Masa Lalu 7 mei 2018
35. HATI 16 Mei 2018 ( Late Post)
36. Kakak 7 Juli 2018(Sheril)
37. Kakak-2 14 Agustus 2018(Sheril)
38. Perjalanan 3 Oktober 2018(Sheril)
BEGINNING
39. Permulaan 27 Oktober 2018(Sheril)
Teaser Chapter 2
Selamat pagi/siang/malam gansis yang suka mampir ke Thread ini, ane cuma mau bilang maaf karena ane baka vacum di dunia perinternetan untuk waktu yang bakalan lama. sebenernya udah ada lanjutan chapter 2 cuma ane ngerasa sangsi buat postingnya karena belum selesai 100%. jadi buat agan dan sista yang nunggu kelanjutannya harus berlapang dada karena ane mau vacum karena suatu alasan.
Terimakasih
Salam Kentang
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 80 suara
Gimana Ceritanya Gan ?
Bagus Ceritanya Serem.
65%
Lumayan Seram,
28%
Boring Gan .
8%
Diubah oleh roni.riyanto 10-01-2019 16:41
sulkhan1981 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
306.9K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
roni.riyanto
#3
NOTE: Kalao ada link biru di klik ya biar kerasa penggambarannya 
[url=https://S E N S O Rfreddiehangoler/creepy-night-lullaby] Play[/url]
INFO: Kejadian Hantu Nenek dilihat oleh kerabat TS yang tinggal di jakarta.
Kejadian mendengar suara-suara pengalaman TS pribadi
![kaskus-image]()

[url=https://S E N S O Rfreddiehangoler/creepy-night-lullaby] Play[/url]
Quote:
3. Penghuni Rumah
Kubuka mataku, rasanya sedikit buram, aku tahu mataku sedikit minus namun tidak seburam ini. Kugunakan tangan kananku untuk mengucek, kali ini perlahan pandanganku mulai kembali, saat itu juga aku mengingat hal yang membuat aku pingsan.
Sesosok nenek tua yang memiliki bola mata hitam seluruhnya, dengan sangat perlahan aku meluaskan pandanganku melihat sekeliling kamar, khawatir menemukan sosok yang aneh dan mengagetkanku. Aku tidak mendapati apapun, hanya aku yang terbaring dikasur sendirian. Terbesit dipikiranku apakah mata batinku sudah tertutup kembali?.
Aku merasa kecewa karena setelah bersusah payah mendapatkan tanah kuburan, aku tidak mendapatkan yang aku inginkan. Aku teringat sebelum aku pingsan Arif sedang berada dikamarku, namun sekarang dia tidak terlihat.
Aku kembali mengingat-ngingat rupa dan bentuk penampakan nenek tua tadi, rambutnya putih disanggul, menggunakan kebaya putih dan kain samping (jarik) batik berwarna cokelat. Bola mata hitam seluruhnya disertai dua gigi taring yang terlihat jika dia sedang tersenyum. Aku segera menulis deskripsi nenek tua yang tadi kulihat sebelum pingsan.
Aku beranjak dari tempat tidur dan bermaksud mengecek ruang tengah, kudapati pintu kamarku terbuka sedikit. Saat kubuka knop pintu aku kaget bukan main, rasanya jantungku mau copot karena aku melihat sosok nenek tua yang kulihat tadi sebelum pingsan sedang berdiri didepanku dengan senyumannya. Terlihat olehku kedua bola mata hitamnya disertai taring yang tajam dimulutnya. Aku dengan cepat memejamkan mataku.
“Gak usah takut ron, dia gak ada niat jahat kok”
Aku mendengar suara Arif dengan jelas, namun aku masih enggan membuka mataku. Aku masih merasa ngeri melihat sosok nenek tua tadi, sedetik kemudian aku merasa tanganku ditarik, dengan refleks aku berontak sembari berteriak .
“Lepasin saya, jangan bawa saya. Saya belum kimpoi” aku berteriak kencang dengan mata masih terpejam.
Tanganku masih serasa ditarik, kali ini tarikannya terasa lebih kuat. Tarik menarik tak dapat dihindarkan. Ditengah kepanikanku aku memberanikan membuka mata, ternyata yang menarik tanganku adalah Arif, dan dia terlihat menahan tawa kemudian dia segera melepaskan tanganku.
“Anjir lu Rif, ngagetin gue aja lu, gue kira yang narik bukan elu “ ujarku dengan nada kesal kepada Arif.
Arif hanya tertawa kemudian dia menghentikan tawanya dan tersenyum kecil, tiba-tiba tanganku terasa ada yang memegang. Kali ini tangan yang memegangiku terasa dingin,aat kutoleh kearah kiriku dengan perlahan.
Kudapati ternyata yang memegang tanganku adalah nenek tadi dan dia masih tersenyum dengan menunjukan kedua taringnya, kali ini aku tidak mampu berteriak dan terduduk lemas. Arif yang melihatku lemas segera mendekatiku dan membopongku kesudut ruangan.
“Ah lu gimana sih Ron baru liat penampakan segitu aja udah keok, gimana kalo liat yang lain?”
Baru saja Arif selesai dengan omongannya, aku melihat sosok laki-laki tinggi besar didekat pintu ruangan gudang. Mungkin tingginya dua meter lebih, badannya berotot dipenuhi dengan rambut halus, kuku jari kakinya terlihat panjang, dan mengenakan kain lusuh untuk menutup area laki-lakinya, Keringat dingin terasa mengalir dipelipisku.
Kali ini aku tidak memejamkan mata dan malah merasa penasaran untuk melihat wajahnya, saat kutatap kearah wajahnya dia juga sedang menatapku dengan mata merahnya, taringnya panjang dan besar dari arah bawah.
“Rif lu ngeliat yang gue liat gak ?” aku bertanya kepada Arif dengan suara pelan.
“Iya gue bisa ngeliat lagi, pas semalem lu tidur gue kebangun. Terus gue mikir kalo lu Cuma liat sendirian gue khawatir lu kalap, makanya gue juga usapin tanah kuburan ke mata gue biar bisa nemenin sama bimbing lu”
Arif kemudian berdiri dan berjalan kedapur, dia tampak santai melewati sosok tinggi besar tersebut.
Aku menoleh kedekat pintu kamarku, sosok nenek tadi masih berdiri melihatku. Sesaat kemudian Arif kembali dengan membawa gayung berisi air.
“Nih usapin diwajah lu Ron, biar mata lu gak cepet cape liat penampakan”
Aku hanya menuruti perkataan Arif tanpa banyak bertanya, mataku terasa dingin dan aku melihat lebih jelas.
“Sisa airnya diminum Ron biar lu tenang “
Aku menuruti perkataan Arif tanpa curiga. Aku sedikit mual karena aku tahu ini air mentah, namun aku berusaha menuruti perkataan Arif karena aku yakin dia bermaksud baik terhadapku.
Ketika aku sedang meneguk air aku sedikit menoleh kearah Arif kulihat dia sedang menahan tawa.
“Puwah “
Aku membuang air dalam mulutku karena merasa ada yang tidak beres ketika melihat Arif menahan tawa, Arif kemudian tertawa dengan sangat keras.
“Lu ngerjain gue lagi ya Rif”
“Haha lu kok nurut aja sih Ron sama gue, gue kalo ngasih air buat diminum ya pake gelas Ron gak pake gayung juga kali “
Dia tampak sangat puas setelah sukses mengerjaiku LAGI, aku beranjak dari dudukku dan melangkah kedalam kamar.
“ Rif sini kekamar ikut ada yang mau gue tanyain “
Aku mengajak Arif kekamar sambil sesekali menatap kearah sosok nenek yang terus tersenyum kepadaku.
“Disini aja Ron ngobrolnya biar ga sepi kan disini ada yang nemenin” ujarnya sambul tertawa.
“Kalo ga masuk gak gue bayar nih”
Aku bicara dengan nada sedikit mengancam, lalu Arif berdiri dan masuk ke kamarku.
Setelah kututup pintu dengan rapat, aku berjalan kearah meja kerja dan duduk di mejanya, sementara Arif duduk di sofa. Sebelum berbicara aku memastikan dikamarku tidak ada sosok apapun.
“Rif ko lu biasa aja tadi ngelewatin orang gede pas mau kedapur?, kan serem bray “ ujarku dengan nada serius.
Arif kemudian mengeluarkan rokok dari sakunya dan mulai menyalakannya. Lalu berkata
“Gue bisa dibilang udah biasa liat penampakan, gue dulu kan pernah dibuka juga tapi gue tutup lagi. gue tutup kan bukan karena gue takut, tapi karena gue risih“ ujarnya sambil kembali menghisap rokoknya.
“Lu udah ngeliat dirumah ini ada apa aja Rif? “
“Udah tadi gue udah nyoba keliling pas lu pingsan , disini ada lima yang gue liat”
“Lima? Apa aja Rif? Yang gue liat baru dua doang nenek sama orang gede tadi”
Arif hanya merebahkan badannya menjadi posisi tiduran dan memejamkan mata.
“Ada lima tuh nenek tadi satu, orang gede, kakek suaminya nenek tadi, arwah anak kecil cowok satu, sama….” Arif tiba-tiba berhenti, lalu kembali menghisap rokoknya.
“Satu lagi siapa Rif ? “ ujarku dengan penuh penasaran
Aku merasa penasaran dibuatnya, terlintas dibenakku perihal penampakan Linda. Jangan-jangan yang dimaksud Arif adalah arwah Linda? .
Aku langsung beranjak dari dudukku dan langsung keluar kamar untuk mencari sosok Linda, saat aku diruang tengah sosok nenek tadi kini tidak sendiri, dia bersama dengan kakek-kakek yang Arif maksud.
Aku mengecek keruang tamu tidak nampak apapun, segera aku berpindah memeriksa kedapur, dan entah mengapa saat aku melewati sosok tinggi besar aku tidak merasakan takut sama sekali, mungkin karena dipikiranku saat ini hanya ada Linda. Keriksa seluruh rumah namun tidak mendapatinya. Hatiku rasanya sedih karena aku sedikit mengharapkan melihat sosok Linda lagi.
Aku kembali memasuki kamar,dengan wajah tertunduk aku berjalan pelan dan duduk disofa.
“Hmmmmp”
aku lupa jika Arif sedang tiduran disofa dan tadi adalah suaranya, segera aku berdiri dan kulihat Arif tertawa.
“Kenapa kok sedih gitu Ron? gak ketemu ya yang lu cari?“
Arif nampaknya mengetahui aku sedang mencari sosok Linda.
“Kok lu ketawa, emang lu tau yang lagi gue cari ada dimana?”
“Tadi gue ngobrol sama dia, katanya dia mau nengok orangtuanya dulu, udah lama gak pulang karena ngikutin elu terus “ aku sedikit senang namun juga kecewa.
Aku merasa senang karena feelingku merasakan Linda ada disekitarku ternyata benar , dan juga merasa kecewa karena dia pergi disaat aku bisa melihatnya karena mata batinku sudah terbuka.
“Eh Ron lu udah cek seisi rumah ?”
“Udah Rif, pantes aja Linda gak ketemu kalo dia lagi pergi”
“Ron, gue tau lu masih sayang Linda, tapi lu harus inget kalo dunia lu sama Linda sekarang beda. Lu harus tetep sadar jangan sampe lu lupa diri “
Aku terdiam dan teringat perkataan Arif bahwa dirumah ini ada lima sosok termasuk Linda, namun aku belum melihat sosok anak kecil yang Arif maksud.
“Rif kata lu ada sosok anak kecil, ko gue gak liat ?“
Arif hanya tersenyum lalu menunjukan jarinya kearah langit-langit, perlahan aku mengarahkan pandanganku kearah langit-langit. Aku kaget bukan main saat melihat sosok anak kecil laki-laki dengan tubuh gosong dan kedua matanya yang bolong sebelah menempel dilangit-langit bak spiderman.
Sosok tersebut menatapku dengan senyum kemudian tertawa kecil, bulu kudukku merinding. Biarpun aku sudah beberapa kali melihat penampakan namun tetap saja aku merasa ngeri jika melihat sosok yang penampilannya menyeramkan.
“Gak usah takut Ron, mereka ga jahat ko, mereka emang tinggal disini. Sosok tinggi gede juga kayaknya peliharaan yang punya rumah ini dulu kayaknya Buat ngejagain"
Aku menenangkan diri, dan aku pikir aku harus segera menulis kejadian yang aku alami hari ini dan kemarin. Aku segera duduk di meja kerja, lalu menyalakan Laptop untuk menulis. Harus aku tulis selagi mereka masih segar dalam otakku.
Setelah satu jam, ketikanku akhirnya beres, tak lupa aku save file yang baru saja kuketik. Ku lihat Arif nampaknya tertidur di sofa selagi aku mengetik, Kulihat jam dimonitor laptop, rupanya sudah pukul 18.00.
“Assalamualaikum “ terdengar suara Sheril dari Luar.
“Waalaikum salam"
Aku pun segera keluar kamar untuk menemuinya, sepertinya sedikit terbiasa ketika melihat sosok yang menghuni rumah ini . Aku memasang wajah seperti biasa agar Sheril tidak curiga bahwa aku sudah membuka mata batinku.
“Kamu darimana de ?”
“Abis main kak, kemarin kan aku main ke Mall ketemu sama temen lama, tadi dia ngajak aku nonton "
“Temen cewek apa cowok?” tanyaku sedikit menginterogasi.
“Cewek kak tenang aja. temen SMP ku dulu. Ternyata rumah mereka ga jauh dari sini terus mereka sekolah di SMA aku juga kak”
Sheril mengakhiri perkataanya dan masuk kekamarnya, aku merasa belum mengizinkan Sheril untuk berpacaran karena dia harus fokus belajar untuk meraih cita-citanya menjadi dokter. Tak berapa lama Sheril keluar dari kamarnya dan berjalan kearahku.
“Kak hari ini aku lagi males masak, beliin soto ayam yang deket pasar ya kak. Kakak ganteng deh “ ujarnya dengan nada membujuk dan memasang wajah manis.
“Iya iya nanti kakak beli abis isya “
“Yah jangan nanti dong ka sekarang, aku pengen makan kak. Tadi uang aku ga cukup jadi gak bisa beli waktu jalan pulang “ Dia kembali memasang wajah manis memohonnya.
“Ya udah kakak mandi dulu,belum mandi dari pagi “
“Makasih ya kakak-ku yang ganteng. Nih aku kasih hadiah “ sedetik kemudian dia mencium pipiku.
“Ya elah dek dikiranya ngaruh gitu ngasih cium ke kakak “
Aku memasang ekspresi meh, Sheril hanya tersenyum kemudian kembali masuk kekamarnya.
Aku kembali kedalam kamar untuk mengambil handuk, Arif masih tertidur. Kulihat kacamata bulat milik Linda, kupikir mungkin aku akan bertemu dengannya meskipun yang kutemui kali ini adalah Linda v2 karena dia sudah meninggal.
Aku berjalan kearah kamar mandi, pasangan tua dengan bola mata hitam masih berdiri diruangan tengah. Tampaknya makhluk seperti mereka kuat jika harus diam tanpa melakukan apa-apa, begitu juga dengan sosok tinggi besar yang kulihat siang tadi, dia masih saja berdiri diposisinya tanpa bergerak sedikitpun.
Ketika hendak melewati OM GEDE, sekitar jarak satu meter aku mencium bau pesing dari arah sosok tersebut berdiri. Namun sesuai saran Arif aku berlagak tidak menghiarukannya dan terus berjalan sambil menahan nafas, akhirnya aku sampai dikamar mandi.
Rasanya segar sekali mandi setelah dari kemarin mengalami hal aneh, disaat aku mengeringkan badanku dan menoleh kearah pintu , aku kaget melihat sosok anak kecil gosong tadi sedang berdiri disamping pintu dan matanya menatap kearah kemaluanku. Mungkin karena ini bukan kali pertama aku melihatnya, aku hanya merasakan kaget tanpa rasa takut.
“Kecil burungnya bang “
sosok anak tadi berkata sambil tertawa kemudian pergi menembus pintu, aku hanya terkikih kesal karena untuk pertama kalinya ada yang mengomentari barang pribadiku.
Setelah selesai mandi akupun keluar dari kamar mandi, sosok tinggi besar masih berdiri di tempatnya. Kali ini aku melewatinya seolah-olah aku tidak melihatnya, supaya aku tidak gugup sengaja aku berjalan sambil bersiul, dan aku berhasil melewatinya.
“Kalo dia diem disana terus gue harus biasa sama kejadian kaya gini “ gumamku dalam hati.
Saat memasuki kamar, Arif ternyata sudah bangun dari tidurnya. Aku langsung menanyakan perihal makhluk tinggi besar yang hanya diam tak bergerak dari posisinya kepada Arif.
“Rif lu tau gak ko sosok tinggi besar deket pintu gudang ga gerak, dia diem aja disitu, nenek sama kakek yang tadi juga gitu, diem aja diruangan tengah “
“Oh itu, makhluk halus itu kan ga tidur Ron. Mereka itu gak kaya manusia. Kalo kita kan diem sejam aja udah bête kan, kalo mereka kuat Ron diem buat waktu lama“ Ujar Arif menjelaskan. Selagi menjelaskan aku segera berpakaian.
“Kecil burungnya Ron ” Arif kemudian tertawa.
“Enak aja lu Rif, kalo lagi tegangmah gede ini“ timpalku dengan sedikit kesal.
“Gue lanjutin ya ron, mereka itu kalo ga ada kegiatan ya bisa diem doang ..kadang ada makhluk yang diem ngejagain barang majikannya buat waktu sampai bertahun-tahun, gue tau dari guru gue” kemudian dia melanjutkan.
“Tapi ada juga makhluk yang suka usil dan suka gangguin orang, kaya kuntilanak atau yang suka iseng-iseng lu tau kan. Ada juga yang ngulang kejadian sebelum dia mati. Kaya misal yang mati kecelakaan tragis, ya meskipun ga semuanya gitu”
Aku selesai berpakaian dan duduk dikasur menghadap kearah Arif yang duduk disofa.
“Misalnya kaya gimana Rif?”
Akupun bertanya karena hal ini bisa jadi bahan buat tulisanku nanti.
“Ya contohnya dari cerita yang pernah gue baca dikaskus, ada orang yang ngeliat penampakan serem. Pas dia lagi bawa motor di belakangnya dia denger suara motor RX-king kenceng kaya lagi ngebut,suara motornya tambah deket , terus pas ngelewatin yang bawa motor tadi. Tuh yang bawa motor kaget banget Ron “
“Iya gue tau cerita itumah,gue juga pernah baca. Gue kan kaskuser juga Rif “ aku menyela omongan Arif.
“Nah kaya gitu lah Ron, terus aja tuh makhluk bakal ngulang kejadian pas dia mati”. Arif kemudian menyalakan rokokya.
“Gak kebayang ya Rif kalo gue mesti liat penampakan kaya yang dicerita, kepala setannya ngaplek kebelakang kaya lehernya gak bertulang, ditambah kakinya kaya hampir putus “, aku bergidik saat membayangkannya.
“Hahahha”
Arif tertawa dengan kencang, aku merasa heran karena sepertinya tidak ada hal yang perlu ditertawakan.
“Kalo gitu Ron, lu mesti siapin mental dari sekarang soalnya lu pasti bakal ngeliat penampakan kaya gitu “, Arif kemudian tersenyum kecil dengan rokok dibibirnya.
“Maksud lu Rif ?”
“Ah lu mah banyak nanya, tar juga lu liat penampakan makhluk yang bentuk tubuhnya mulai dari ga utuh sampe yang hancur. Lu jijik-an gak orangnya ?” Tanya Arif kepadaku.
“Kagak sih Rif, waktu Sheril kecil gue bisa makan pas abis nyebokin dia “
“Ya bagus lah kalo gitu, ngomong-ngomong gue laper nih Ron. Dari pagi kagak lu kasih makan , lu nya malah pingsan mulu” ujarnya sambil tertawa meledek.
“Ya udah kita kepasar, Sheril juga lagi pengen soto ayam. Sekalian aja belinya”
Jawabku kepada Arif sambil mempersiapkan uang untuk belanja, Lantas Arif segera mengeluarkan motornya untuk kami pakai.
Ini adalah pertama kalinya aku keluar rumah setelah membuka mata batin, jam menunjukkan pukul 18.00. Aku menebak pasti diluar sana akan sangat ramai seperti yang Arif ceritakan. Aku masih berdiri dibelakang pintu depan sedangkan Arif sudah berada diluar,
“Cepetan Ron lama banget lu ah “ teriak Arif dari luar setengah kesal.
Kubuka knop Pintu dengan pelan, kupejamkan mataku kemudian menutup pintu dengan mata masih terpejam.
Aku merasa aku belum benar-benar berani membuka mata, namun aku membulatkan tekad karena ini adalah keputusan yang aku buat demi bukuku yang baru. Kubuka mataku perlahan, didepan pandanganku tidak nampak makhluk astral.
Aku berjalan mendekati motor Arif aku melihat kearah Pohon rambutan milik tetangga depan rumah, pohonnya tidak terlalu besar, namun yang menarik perhatianku bukanlah pohon rambutan. Melainkan sosok wanita menggunakan gaun putih sedang mengayun-ayunkan kakinya. Sedetik kemudian makhluk tersebut memalingkan wajahnya kearahku.
Kulihat matanya yang merah menyala, namun wajahnya rusak dan tidak utuh bahkan jika kuperhatikan lebih jelas wajahnya hanya tinggal tulang dengan sedikit kulit busuk.
Aku naik kemotor dan Arif mulai memacu motornya dengan lumayan cepat. Sepanjang jalan aku sering melihat makhluk ghaib seperti tuyul, kakek tua, arwah wanita yang matinya dibunuh karena aku melihat pisau menancap diperutnya . Meskipun yang paling banyak kulihat adalah sosok kuntilanak, mereka ada yang duduk dipohon,ada yang diatas genteng atau berdiri dipinggir jalan.
Awalnya aku merasa ngeri setelah melihat kuntilanak dipohon rambutan tetanggaku. Namu seiring berjalannya motor dan sering terlihat kuntilanak lain, aku merasa sedikit terbiasa.
Malam ini terang bulan, padahal baru saja pukul 19.00, aku dapat melihat jelas kearah kebun meskipun tanpa penerangan. Aku dan Arif dari rumah sampai saat ini tidak mengobrol sama sekali, namun ketika akan melewati kuburan tempat kami mengambil tanah Arif tiba-tiba memerintahkanku memejamkan mata dengan nada tegas.
“Ron gue minta lu tutup mata lu sekarang dan jangan buka mata lu sampe gue suruh buka. Cepetan“
Aku hanya bisa menurut karena selain Arif berpengalaman soal hal ini, perasaanku juga merasa tidak enak. Kemudian aku memejamkan mata.
Disaat aku memejamkan mata, aku mulai mencium bau kembang, disusul bau bangkai,bau pesing dan bau aneh lainnya. Tak berapa lama akupun mulai mendengar suara-suara aneh, beberapa suara yang aku dengar adalah suara orang minta tolong, namun yang paling jelas adalah suara wanita [url=https://S E N S O Rruslirusli1/kuntilanak-menangis] menangis pilu [/url] , semenit kemudian tiba-tiba aku mendengar suara berat lelaki. Berat sekali suara tersebut, suara mereka seperti sedang mengobrol namun aku tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Aku mulai dirasuki rasa penasaran. Tanpa menghiraukan perintah Arif aku membuka mata, dan aku langsung berteriak keras ...
Kubuka mataku, rasanya sedikit buram, aku tahu mataku sedikit minus namun tidak seburam ini. Kugunakan tangan kananku untuk mengucek, kali ini perlahan pandanganku mulai kembali, saat itu juga aku mengingat hal yang membuat aku pingsan.
Sesosok nenek tua yang memiliki bola mata hitam seluruhnya, dengan sangat perlahan aku meluaskan pandanganku melihat sekeliling kamar, khawatir menemukan sosok yang aneh dan mengagetkanku. Aku tidak mendapati apapun, hanya aku yang terbaring dikasur sendirian. Terbesit dipikiranku apakah mata batinku sudah tertutup kembali?.
Aku merasa kecewa karena setelah bersusah payah mendapatkan tanah kuburan, aku tidak mendapatkan yang aku inginkan. Aku teringat sebelum aku pingsan Arif sedang berada dikamarku, namun sekarang dia tidak terlihat.
Aku kembali mengingat-ngingat rupa dan bentuk penampakan nenek tua tadi, rambutnya putih disanggul, menggunakan kebaya putih dan kain samping (jarik) batik berwarna cokelat. Bola mata hitam seluruhnya disertai dua gigi taring yang terlihat jika dia sedang tersenyum. Aku segera menulis deskripsi nenek tua yang tadi kulihat sebelum pingsan.
Spoiler for Nenek Imut:
Aku beranjak dari tempat tidur dan bermaksud mengecek ruang tengah, kudapati pintu kamarku terbuka sedikit. Saat kubuka knop pintu aku kaget bukan main, rasanya jantungku mau copot karena aku melihat sosok nenek tua yang kulihat tadi sebelum pingsan sedang berdiri didepanku dengan senyumannya. Terlihat olehku kedua bola mata hitamnya disertai taring yang tajam dimulutnya. Aku dengan cepat memejamkan mataku.
“Gak usah takut ron, dia gak ada niat jahat kok”
Aku mendengar suara Arif dengan jelas, namun aku masih enggan membuka mataku. Aku masih merasa ngeri melihat sosok nenek tua tadi, sedetik kemudian aku merasa tanganku ditarik, dengan refleks aku berontak sembari berteriak .
“Lepasin saya, jangan bawa saya. Saya belum kimpoi” aku berteriak kencang dengan mata masih terpejam.
Tanganku masih serasa ditarik, kali ini tarikannya terasa lebih kuat. Tarik menarik tak dapat dihindarkan. Ditengah kepanikanku aku memberanikan membuka mata, ternyata yang menarik tanganku adalah Arif, dan dia terlihat menahan tawa kemudian dia segera melepaskan tanganku.
“Anjir lu Rif, ngagetin gue aja lu, gue kira yang narik bukan elu “ ujarku dengan nada kesal kepada Arif.
Arif hanya tertawa kemudian dia menghentikan tawanya dan tersenyum kecil, tiba-tiba tanganku terasa ada yang memegang. Kali ini tangan yang memegangiku terasa dingin,aat kutoleh kearah kiriku dengan perlahan.
Kudapati ternyata yang memegang tanganku adalah nenek tadi dan dia masih tersenyum dengan menunjukan kedua taringnya, kali ini aku tidak mampu berteriak dan terduduk lemas. Arif yang melihatku lemas segera mendekatiku dan membopongku kesudut ruangan.
“Ah lu gimana sih Ron baru liat penampakan segitu aja udah keok, gimana kalo liat yang lain?”
Baru saja Arif selesai dengan omongannya, aku melihat sosok laki-laki tinggi besar didekat pintu ruangan gudang. Mungkin tingginya dua meter lebih, badannya berotot dipenuhi dengan rambut halus, kuku jari kakinya terlihat panjang, dan mengenakan kain lusuh untuk menutup area laki-lakinya, Keringat dingin terasa mengalir dipelipisku.
Kali ini aku tidak memejamkan mata dan malah merasa penasaran untuk melihat wajahnya, saat kutatap kearah wajahnya dia juga sedang menatapku dengan mata merahnya, taringnya panjang dan besar dari arah bawah.
Spoiler for si OM Sixpack:
“Rif lu ngeliat yang gue liat gak ?” aku bertanya kepada Arif dengan suara pelan.
“Iya gue bisa ngeliat lagi, pas semalem lu tidur gue kebangun. Terus gue mikir kalo lu Cuma liat sendirian gue khawatir lu kalap, makanya gue juga usapin tanah kuburan ke mata gue biar bisa nemenin sama bimbing lu”
Arif kemudian berdiri dan berjalan kedapur, dia tampak santai melewati sosok tinggi besar tersebut.
Aku menoleh kedekat pintu kamarku, sosok nenek tadi masih berdiri melihatku. Sesaat kemudian Arif kembali dengan membawa gayung berisi air.
“Nih usapin diwajah lu Ron, biar mata lu gak cepet cape liat penampakan”
Aku hanya menuruti perkataan Arif tanpa banyak bertanya, mataku terasa dingin dan aku melihat lebih jelas.
“Sisa airnya diminum Ron biar lu tenang “
Aku menuruti perkataan Arif tanpa curiga. Aku sedikit mual karena aku tahu ini air mentah, namun aku berusaha menuruti perkataan Arif karena aku yakin dia bermaksud baik terhadapku.
Ketika aku sedang meneguk air aku sedikit menoleh kearah Arif kulihat dia sedang menahan tawa.
“Puwah “
Aku membuang air dalam mulutku karena merasa ada yang tidak beres ketika melihat Arif menahan tawa, Arif kemudian tertawa dengan sangat keras.
“Lu ngerjain gue lagi ya Rif”
“Haha lu kok nurut aja sih Ron sama gue, gue kalo ngasih air buat diminum ya pake gelas Ron gak pake gayung juga kali “
Dia tampak sangat puas setelah sukses mengerjaiku LAGI, aku beranjak dari dudukku dan melangkah kedalam kamar.
“ Rif sini kekamar ikut ada yang mau gue tanyain “
Aku mengajak Arif kekamar sambil sesekali menatap kearah sosok nenek yang terus tersenyum kepadaku.
“Disini aja Ron ngobrolnya biar ga sepi kan disini ada yang nemenin” ujarnya sambul tertawa.
“Kalo ga masuk gak gue bayar nih”
Aku bicara dengan nada sedikit mengancam, lalu Arif berdiri dan masuk ke kamarku.
Setelah kututup pintu dengan rapat, aku berjalan kearah meja kerja dan duduk di mejanya, sementara Arif duduk di sofa. Sebelum berbicara aku memastikan dikamarku tidak ada sosok apapun.
“Rif ko lu biasa aja tadi ngelewatin orang gede pas mau kedapur?, kan serem bray “ ujarku dengan nada serius.
Arif kemudian mengeluarkan rokok dari sakunya dan mulai menyalakannya. Lalu berkata
“Gue bisa dibilang udah biasa liat penampakan, gue dulu kan pernah dibuka juga tapi gue tutup lagi. gue tutup kan bukan karena gue takut, tapi karena gue risih“ ujarnya sambil kembali menghisap rokoknya.
“Lu udah ngeliat dirumah ini ada apa aja Rif? “
“Udah tadi gue udah nyoba keliling pas lu pingsan , disini ada lima yang gue liat”
“Lima? Apa aja Rif? Yang gue liat baru dua doang nenek sama orang gede tadi”
Arif hanya merebahkan badannya menjadi posisi tiduran dan memejamkan mata.
“Ada lima tuh nenek tadi satu, orang gede, kakek suaminya nenek tadi, arwah anak kecil cowok satu, sama….” Arif tiba-tiba berhenti, lalu kembali menghisap rokoknya.
“Satu lagi siapa Rif ? “ ujarku dengan penuh penasaran
Aku merasa penasaran dibuatnya, terlintas dibenakku perihal penampakan Linda. Jangan-jangan yang dimaksud Arif adalah arwah Linda? .
Aku langsung beranjak dari dudukku dan langsung keluar kamar untuk mencari sosok Linda, saat aku diruang tengah sosok nenek tadi kini tidak sendiri, dia bersama dengan kakek-kakek yang Arif maksud.
Aku mengecek keruang tamu tidak nampak apapun, segera aku berpindah memeriksa kedapur, dan entah mengapa saat aku melewati sosok tinggi besar aku tidak merasakan takut sama sekali, mungkin karena dipikiranku saat ini hanya ada Linda. Keriksa seluruh rumah namun tidak mendapatinya. Hatiku rasanya sedih karena aku sedikit mengharapkan melihat sosok Linda lagi.
Aku kembali memasuki kamar,dengan wajah tertunduk aku berjalan pelan dan duduk disofa.
“Hmmmmp”
aku lupa jika Arif sedang tiduran disofa dan tadi adalah suaranya, segera aku berdiri dan kulihat Arif tertawa.
“Kenapa kok sedih gitu Ron? gak ketemu ya yang lu cari?“
Arif nampaknya mengetahui aku sedang mencari sosok Linda.
“Kok lu ketawa, emang lu tau yang lagi gue cari ada dimana?”
“Tadi gue ngobrol sama dia, katanya dia mau nengok orangtuanya dulu, udah lama gak pulang karena ngikutin elu terus “ aku sedikit senang namun juga kecewa.
Aku merasa senang karena feelingku merasakan Linda ada disekitarku ternyata benar , dan juga merasa kecewa karena dia pergi disaat aku bisa melihatnya karena mata batinku sudah terbuka.
“Eh Ron lu udah cek seisi rumah ?”
“Udah Rif, pantes aja Linda gak ketemu kalo dia lagi pergi”
“Ron, gue tau lu masih sayang Linda, tapi lu harus inget kalo dunia lu sama Linda sekarang beda. Lu harus tetep sadar jangan sampe lu lupa diri “
Aku terdiam dan teringat perkataan Arif bahwa dirumah ini ada lima sosok termasuk Linda, namun aku belum melihat sosok anak kecil yang Arif maksud.
“Rif kata lu ada sosok anak kecil, ko gue gak liat ?“
Arif hanya tersenyum lalu menunjukan jarinya kearah langit-langit, perlahan aku mengarahkan pandanganku kearah langit-langit. Aku kaget bukan main saat melihat sosok anak kecil laki-laki dengan tubuh gosong dan kedua matanya yang bolong sebelah menempel dilangit-langit bak spiderman.
Sosok tersebut menatapku dengan senyum kemudian tertawa kecil, bulu kudukku merinding. Biarpun aku sudah beberapa kali melihat penampakan namun tetap saja aku merasa ngeri jika melihat sosok yang penampilannya menyeramkan.
Spoiler for Adek Kecil Imut:
“Gak usah takut Ron, mereka ga jahat ko, mereka emang tinggal disini. Sosok tinggi gede juga kayaknya peliharaan yang punya rumah ini dulu kayaknya Buat ngejagain"
Aku menenangkan diri, dan aku pikir aku harus segera menulis kejadian yang aku alami hari ini dan kemarin. Aku segera duduk di meja kerja, lalu menyalakan Laptop untuk menulis. Harus aku tulis selagi mereka masih segar dalam otakku.
Setelah satu jam, ketikanku akhirnya beres, tak lupa aku save file yang baru saja kuketik. Ku lihat Arif nampaknya tertidur di sofa selagi aku mengetik, Kulihat jam dimonitor laptop, rupanya sudah pukul 18.00.
“Assalamualaikum “ terdengar suara Sheril dari Luar.
“Waalaikum salam"
Aku pun segera keluar kamar untuk menemuinya, sepertinya sedikit terbiasa ketika melihat sosok yang menghuni rumah ini . Aku memasang wajah seperti biasa agar Sheril tidak curiga bahwa aku sudah membuka mata batinku.
“Kamu darimana de ?”
“Abis main kak, kemarin kan aku main ke Mall ketemu sama temen lama, tadi dia ngajak aku nonton "
“Temen cewek apa cowok?” tanyaku sedikit menginterogasi.
“Cewek kak tenang aja. temen SMP ku dulu. Ternyata rumah mereka ga jauh dari sini terus mereka sekolah di SMA aku juga kak”
Sheril mengakhiri perkataanya dan masuk kekamarnya, aku merasa belum mengizinkan Sheril untuk berpacaran karena dia harus fokus belajar untuk meraih cita-citanya menjadi dokter. Tak berapa lama Sheril keluar dari kamarnya dan berjalan kearahku.
“Kak hari ini aku lagi males masak, beliin soto ayam yang deket pasar ya kak. Kakak ganteng deh “ ujarnya dengan nada membujuk dan memasang wajah manis.
“Iya iya nanti kakak beli abis isya “
“Yah jangan nanti dong ka sekarang, aku pengen makan kak. Tadi uang aku ga cukup jadi gak bisa beli waktu jalan pulang “ Dia kembali memasang wajah manis memohonnya.
“Ya udah kakak mandi dulu,belum mandi dari pagi “
“Makasih ya kakak-ku yang ganteng. Nih aku kasih hadiah “ sedetik kemudian dia mencium pipiku.
“Ya elah dek dikiranya ngaruh gitu ngasih cium ke kakak “
Aku memasang ekspresi meh, Sheril hanya tersenyum kemudian kembali masuk kekamarnya.
Aku kembali kedalam kamar untuk mengambil handuk, Arif masih tertidur. Kulihat kacamata bulat milik Linda, kupikir mungkin aku akan bertemu dengannya meskipun yang kutemui kali ini adalah Linda v2 karena dia sudah meninggal.
Aku berjalan kearah kamar mandi, pasangan tua dengan bola mata hitam masih berdiri diruangan tengah. Tampaknya makhluk seperti mereka kuat jika harus diam tanpa melakukan apa-apa, begitu juga dengan sosok tinggi besar yang kulihat siang tadi, dia masih saja berdiri diposisinya tanpa bergerak sedikitpun.
Ketika hendak melewati OM GEDE, sekitar jarak satu meter aku mencium bau pesing dari arah sosok tersebut berdiri. Namun sesuai saran Arif aku berlagak tidak menghiarukannya dan terus berjalan sambil menahan nafas, akhirnya aku sampai dikamar mandi.
Rasanya segar sekali mandi setelah dari kemarin mengalami hal aneh, disaat aku mengeringkan badanku dan menoleh kearah pintu , aku kaget melihat sosok anak kecil gosong tadi sedang berdiri disamping pintu dan matanya menatap kearah kemaluanku. Mungkin karena ini bukan kali pertama aku melihatnya, aku hanya merasakan kaget tanpa rasa takut.
“Kecil burungnya bang “
sosok anak tadi berkata sambil tertawa kemudian pergi menembus pintu, aku hanya terkikih kesal karena untuk pertama kalinya ada yang mengomentari barang pribadiku.
Setelah selesai mandi akupun keluar dari kamar mandi, sosok tinggi besar masih berdiri di tempatnya. Kali ini aku melewatinya seolah-olah aku tidak melihatnya, supaya aku tidak gugup sengaja aku berjalan sambil bersiul, dan aku berhasil melewatinya.
“Kalo dia diem disana terus gue harus biasa sama kejadian kaya gini “ gumamku dalam hati.
Saat memasuki kamar, Arif ternyata sudah bangun dari tidurnya. Aku langsung menanyakan perihal makhluk tinggi besar yang hanya diam tak bergerak dari posisinya kepada Arif.
“Rif lu tau gak ko sosok tinggi besar deket pintu gudang ga gerak, dia diem aja disitu, nenek sama kakek yang tadi juga gitu, diem aja diruangan tengah “
“Oh itu, makhluk halus itu kan ga tidur Ron. Mereka itu gak kaya manusia. Kalo kita kan diem sejam aja udah bête kan, kalo mereka kuat Ron diem buat waktu lama“ Ujar Arif menjelaskan. Selagi menjelaskan aku segera berpakaian.
“Kecil burungnya Ron ” Arif kemudian tertawa.
“Enak aja lu Rif, kalo lagi tegangmah gede ini“ timpalku dengan sedikit kesal.
“Gue lanjutin ya ron, mereka itu kalo ga ada kegiatan ya bisa diem doang ..kadang ada makhluk yang diem ngejagain barang majikannya buat waktu sampai bertahun-tahun, gue tau dari guru gue” kemudian dia melanjutkan.
“Tapi ada juga makhluk yang suka usil dan suka gangguin orang, kaya kuntilanak atau yang suka iseng-iseng lu tau kan. Ada juga yang ngulang kejadian sebelum dia mati. Kaya misal yang mati kecelakaan tragis, ya meskipun ga semuanya gitu”
Aku selesai berpakaian dan duduk dikasur menghadap kearah Arif yang duduk disofa.
“Misalnya kaya gimana Rif?”
Akupun bertanya karena hal ini bisa jadi bahan buat tulisanku nanti.
“Ya contohnya dari cerita yang pernah gue baca dikaskus, ada orang yang ngeliat penampakan serem. Pas dia lagi bawa motor di belakangnya dia denger suara motor RX-king kenceng kaya lagi ngebut,suara motornya tambah deket , terus pas ngelewatin yang bawa motor tadi. Tuh yang bawa motor kaget banget Ron “
“Iya gue tau cerita itumah,gue juga pernah baca. Gue kan kaskuser juga Rif “ aku menyela omongan Arif.
“Nah kaya gitu lah Ron, terus aja tuh makhluk bakal ngulang kejadian pas dia mati”. Arif kemudian menyalakan rokokya.
“Gak kebayang ya Rif kalo gue mesti liat penampakan kaya yang dicerita, kepala setannya ngaplek kebelakang kaya lehernya gak bertulang, ditambah kakinya kaya hampir putus “, aku bergidik saat membayangkannya.
“Hahahha”
Arif tertawa dengan kencang, aku merasa heran karena sepertinya tidak ada hal yang perlu ditertawakan.
“Kalo gitu Ron, lu mesti siapin mental dari sekarang soalnya lu pasti bakal ngeliat penampakan kaya gitu “, Arif kemudian tersenyum kecil dengan rokok dibibirnya.
“Maksud lu Rif ?”
“Ah lu mah banyak nanya, tar juga lu liat penampakan makhluk yang bentuk tubuhnya mulai dari ga utuh sampe yang hancur. Lu jijik-an gak orangnya ?” Tanya Arif kepadaku.
“Kagak sih Rif, waktu Sheril kecil gue bisa makan pas abis nyebokin dia “
“Ya bagus lah kalo gitu, ngomong-ngomong gue laper nih Ron. Dari pagi kagak lu kasih makan , lu nya malah pingsan mulu” ujarnya sambil tertawa meledek.
“Ya udah kita kepasar, Sheril juga lagi pengen soto ayam. Sekalian aja belinya”
Jawabku kepada Arif sambil mempersiapkan uang untuk belanja, Lantas Arif segera mengeluarkan motornya untuk kami pakai.
Ini adalah pertama kalinya aku keluar rumah setelah membuka mata batin, jam menunjukkan pukul 18.00. Aku menebak pasti diluar sana akan sangat ramai seperti yang Arif ceritakan. Aku masih berdiri dibelakang pintu depan sedangkan Arif sudah berada diluar,
“Cepetan Ron lama banget lu ah “ teriak Arif dari luar setengah kesal.
Kubuka knop Pintu dengan pelan, kupejamkan mataku kemudian menutup pintu dengan mata masih terpejam.
Aku merasa aku belum benar-benar berani membuka mata, namun aku membulatkan tekad karena ini adalah keputusan yang aku buat demi bukuku yang baru. Kubuka mataku perlahan, didepan pandanganku tidak nampak makhluk astral.
Aku berjalan mendekati motor Arif aku melihat kearah Pohon rambutan milik tetangga depan rumah, pohonnya tidak terlalu besar, namun yang menarik perhatianku bukanlah pohon rambutan. Melainkan sosok wanita menggunakan gaun putih sedang mengayun-ayunkan kakinya. Sedetik kemudian makhluk tersebut memalingkan wajahnya kearahku.
Kulihat matanya yang merah menyala, namun wajahnya rusak dan tidak utuh bahkan jika kuperhatikan lebih jelas wajahnya hanya tinggal tulang dengan sedikit kulit busuk.
Spoiler for Neneng cantik :
Aku naik kemotor dan Arif mulai memacu motornya dengan lumayan cepat. Sepanjang jalan aku sering melihat makhluk ghaib seperti tuyul, kakek tua, arwah wanita yang matinya dibunuh karena aku melihat pisau menancap diperutnya . Meskipun yang paling banyak kulihat adalah sosok kuntilanak, mereka ada yang duduk dipohon,ada yang diatas genteng atau berdiri dipinggir jalan.
Awalnya aku merasa ngeri setelah melihat kuntilanak dipohon rambutan tetanggaku. Namu seiring berjalannya motor dan sering terlihat kuntilanak lain, aku merasa sedikit terbiasa.
Malam ini terang bulan, padahal baru saja pukul 19.00, aku dapat melihat jelas kearah kebun meskipun tanpa penerangan. Aku dan Arif dari rumah sampai saat ini tidak mengobrol sama sekali, namun ketika akan melewati kuburan tempat kami mengambil tanah Arif tiba-tiba memerintahkanku memejamkan mata dengan nada tegas.
“Ron gue minta lu tutup mata lu sekarang dan jangan buka mata lu sampe gue suruh buka. Cepetan“
Aku hanya bisa menurut karena selain Arif berpengalaman soal hal ini, perasaanku juga merasa tidak enak. Kemudian aku memejamkan mata.
Disaat aku memejamkan mata, aku mulai mencium bau kembang, disusul bau bangkai,bau pesing dan bau aneh lainnya. Tak berapa lama akupun mulai mendengar suara-suara aneh, beberapa suara yang aku dengar adalah suara orang minta tolong, namun yang paling jelas adalah suara wanita [url=https://S E N S O Rruslirusli1/kuntilanak-menangis] menangis pilu [/url] , semenit kemudian tiba-tiba aku mendengar suara berat lelaki. Berat sekali suara tersebut, suara mereka seperti sedang mengobrol namun aku tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Aku mulai dirasuki rasa penasaran. Tanpa menghiraukan perintah Arif aku membuka mata, dan aku langsung berteriak keras ...
Quote:
INFO: Kejadian Hantu Nenek dilihat oleh kerabat TS yang tinggal di jakarta.
Kejadian mendengar suara-suara pengalaman TS pribadi

Spoiler for Penawar imut cantik gan :
.jpg)
Spoiler for yang mantab:
Diubah oleh roni.riyanto 22-01-2018 13:22
rahmat559 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Kutip
Balas