- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#173
Case Starting
Selang tidak lama kemudian, Arelia mengecek tab dan mensurfing berita terbaru.
“Teman-teman. Sebenarnya sesuatu telah terjadi.”, Arelia meletakkan tabnya di meja.
Mereka semua mengarahkan pandangannya pada tab itu.
“Pesawat hilang?”, desis Emmy.
“Kita sekarang juga menjadi tim SARS?”, gelak Brian.
“Bukan. Pihak kepolisian mendapat telepon dari bandara. Mereka bilang ada penumpang yang meninggal tidak wajar. Maka mereka seharusnya turun di Bandara tidak lama kemudian. Namun……”, Emmy menekan penjelasannya sambil membaca berita dari tab tersebut.
Romeo menurunkan pandangannya dari layar hpnya. Dia sedari tadi berselonjor di sofa.
“Mereka kehilangan kontak dengan pesawat dan pesawat tidak pernah mendarat.”, Emmy melanjutkan penjelasannya.
“Pembajakan di pesawat?”, tanya Johnny.
“Iya, bisa dibilang begitu.”, ujar Emmy. Telepon berdering. Cindy mengangkat telepon tersebut.
“Ya, dengan T detective agent. Dengan siapa saya berbicara?”
Terdengar sebuah suara di sana. Cindy mengangguk-angguk. Sesekali dia mencatat sesuatu di kertas yang tersedia di dekat telepon tersebut.
“Baik. Kami akan segera ke kantor Anda. Baik. Nanti malam, kami masuk lewat pintu belakang. Berikan kami akses. Senang bisa membantu Anda.”, Cindy menutup teleponnya.
“Malam ini tidak ada acara minum-minum ataupun segelas teh hangat di sofa..”, Cindy menggoyang-goyangkan catatannya.
“Manajer?”, tanya Samantha.
“Tidak. CEO. Sahamnya segera jatuh. Dia ingin mengumumkan pencarian dengan detektif di media massa.”, Cindy menuju ke lemari es dengan gelas minumnya yang sudah kosong.
“Menampilkan kita pada media massa? Itu bukan hal yang bagus.”, ujar Samantha kecewa.
“Kita bicara padanya malam ini.”, Cindy mengedipkan matanya.
Selang tidak lama kemudian, Arelia mengecek tab dan mensurfing berita terbaru.
“Teman-teman. Sebenarnya sesuatu telah terjadi.”, Arelia meletakkan tabnya di meja.
Mereka semua mengarahkan pandangannya pada tab itu.
“Pesawat hilang?”, desis Emmy.
“Kita sekarang juga menjadi tim SARS?”, gelak Brian.
“Bukan. Pihak kepolisian mendapat telepon dari bandara. Mereka bilang ada penumpang yang meninggal tidak wajar. Maka mereka seharusnya turun di Bandara tidak lama kemudian. Namun……”, Emmy menekan penjelasannya sambil membaca berita dari tab tersebut.
Romeo menurunkan pandangannya dari layar hpnya. Dia sedari tadi berselonjor di sofa.
“Mereka kehilangan kontak dengan pesawat dan pesawat tidak pernah mendarat.”, Emmy melanjutkan penjelasannya.
“Pembajakan di pesawat?”, tanya Johnny.
“Iya, bisa dibilang begitu.”, ujar Emmy. Telepon berdering. Cindy mengangkat telepon tersebut.
“Ya, dengan T detective agent. Dengan siapa saya berbicara?”
Terdengar sebuah suara di sana. Cindy mengangguk-angguk. Sesekali dia mencatat sesuatu di kertas yang tersedia di dekat telepon tersebut.
“Baik. Kami akan segera ke kantor Anda. Baik. Nanti malam, kami masuk lewat pintu belakang. Berikan kami akses. Senang bisa membantu Anda.”, Cindy menutup teleponnya.
“Malam ini tidak ada acara minum-minum ataupun segelas teh hangat di sofa..”, Cindy menggoyang-goyangkan catatannya.
“Manajer?”, tanya Samantha.
“Tidak. CEO. Sahamnya segera jatuh. Dia ingin mengumumkan pencarian dengan detektif di media massa.”, Cindy menuju ke lemari es dengan gelas minumnya yang sudah kosong.
“Menampilkan kita pada media massa? Itu bukan hal yang bagus.”, ujar Samantha kecewa.
“Kita bicara padanya malam ini.”, Cindy mengedipkan matanya.
Diubah oleh anism 17-12-2017 11:04
0