Start meyakinkan

aku telah lulus dari sekolah setingkat smp, dan kini aku beranjak ke masa putih abu-abu, berat rasanya aku berpisah dengan kawan-kawan lama, apalagi dengan elis yang sekolah di kota.
Pada tingkat sebelumnya aku bagaikan mutiara yang terbenam dalam mutiara-mutiara lain. Di sekolah baru aku bertekad untuk lebih aktif dan menciptakan sejarah terbaik dalam hidupku. Seperti biasa di awal selalu ada MOS, aku sangat antusias mengikutinya dan berusaha menjadi yang terbaik di saat itu.
Hasilnya aku terpilih sebagai peserta terbaik. Satu sisi ini adalah start terbaik pertama untuk memulai sekolah disini.
Selesai MOS berganti ke mata cakap, disinilah panitia mengerjain malam-malam, katanya diusir dari perkemahan sampe bawa tas segala dan ternyata itu skenario akal bulus panitia mengerjai peserta. Hujan rintik di malam itu menambah rasa sebal dalam benak, untuk kesekian kali selalu dikerjai oleh panitia.

Misteri hilangnya sebuah absen

Akhirnya aku memulai petualangan sekolah di masa putih abu-abu, tak terasa aku telah memasuki jenjang sekolah kelas sepuluh, namun di sayangkan satu kelas semuanya laki-laki.
Seperti biasa komposisi kelas majemuk, ada yang biasa ada juga yang pintar, ada yang baik ada juga yang nakal. Kelasku sangatlah sempit, rasanya ini kurang tepat disebut bukanlah sebuah kelas,alhasil kursi pun saling berdesakan. Beruntung dapat wali kelas yang sangat baik hehe..
**
Suatu hari....
Absensi kelas hilang tak tahu rimbanya. Entah hilang atau dihilangkan orang, dicari sekitar ruangan pun tak ada, di cari di sekitar atap kelas juga gk ada.. lalu kemana? Adakah yang menyembunyikan? Ataukah ada yang tidak suka karena sering alpa dan dihilangkan absen kelasnya? Masih menjadi misteri..
Namun beberapa hari kemudian semua itu terbongkar, ternyata absensi terbawa oleh guru sosiologi ckckck

Teman dari dunia maya
Masih dari cerita awal boomingnya facebook, awal pertama aku mengenal facebook yang aku suka menambah banyak teman. Tak jarang aku menemukan teman-teman baru di facebook.
Tak jarang juga sering berkirim inbox bahkan berlanjut berkirim pesan di sms (saat itu belum ada aplikasi pesan instan). Sayangnya tak ada yang berujung menjadi hubungan spesial seperti yang dialami temanku jadian dan pacaran jarak jauh. Aku hanya sekedar berkenalan dan setelah itu tak ada follow up selanjutnya.

Untung gak ikut...

Akhir oktober 2009..

Aku ikut testing salah satu saka pramuka, aku begitu antusias mengikutinya namun akhirnya aku tak melanjutkan karena tak cukup uang untuk membayar pendaftarannya.
Kabar tak enak datang, katanya mereka yang ikut pelantikan saka tersebut diperlakukan tidak manusiawi, untung saja aku tak ikut..
Masih ada yang seperti itu? Terlalu !

Pertama

Tak terasa akhirnya berada di ujung semester pertama dan pembagian raport pun akhirnya tiba. Disinilah saat mendebarkan tiba, siapakah yang akan mendapatkan rangking terbaik?

Sebut saja wali kelasku pak nana memanggil 10 orang berbaris di depan termasuk aku ada di baris itu.
"Siapakah yang akan mendapat rangking pertama?"

DEG

"Sebelah kiri atau kanan saya?"

DEG DEG
Jantung berdegup kencang dalam hati berkata " apakah aku dapat rangking pertama?"

Sesaat kemudian...
"Selamat kepada....... adnan, silahkan maju ke depan dan terima hadiah dari saya"
Aku pun maju ke depan dan dapat hadiah amplop, entah apa itu isinya. Yang pasti saat itu sangatlah senang dan yang lain pun ada yang memberikan selamat.
Sesampainya di rumah, aku coba jahilin bokap "pak rangkingku jelek.." kataku dan seketika wajahnya terlihat kecewa dan masam "Bapak kecewa.. "katanya. Namun seketika wajahnya berubah dan sedikit malu saat aku lihatkan amplop hadiah padanya, sikapnya pun berubah 180 derajat hehe..
Apa isi amplop itu? Isinya uang 50 ribu (alhamdulillah lumayan hehe..).