Di meja makan pun aku memilih untuk menjadi seorang pendengar yg budiman, jujur aku sebenar nya kurang suka jika berada di dalam situasi yg seperti ini. di mana di hadapan ku ada empat orang yg aku bahkan tidak mengenal nya... di lihat dari dandanan mereka semua seperti nya mereka adalah pegawai kantoran, bisa sangat jelas ku lihat dari gestur tubu dan pembawaan serta cara berpakaian mereka... pakaian yg rapih serta memakai kemeja, sedangkan aku sendiri... aku masih tetap dengan gaya ku yg hanya memakai celana cargo dan kaos oblong biasa, benar2 sangat jomplang jika berkumpul dengan mereka

"eh yuki selama ini kemana aja sih...?" tanya rita, gadis yg mengaku sebagai teman ku

"iya nih... ngilang gitu aja tau2 muncul di sini..." sahut tari teman nya

aku hanya tersenyum kecil untuk menjawab pertanyaan mereka, pertanyaan yg menurut ku sangat tidak penting untuk ku jawab

"kan yuki kerja... masak luorang gak inget sih pas malem prom yg tetiba yuki gak ada..." sahut novita untuk menjawab pertanyaan mereka

"iya juga ya..." balas rita

"emang lu kerja di mana sih ki...?" tanya tari pada ku

"gua jadi TKI di afghanistan..." jawab ku sekena nya

novita hanya tersenyum mendengar jawaban dari ku, dia seperti faham maksud ucapan ku tadi yg sengaja berbohong untuk menutupi pekerjaan ku yg sebenar nya

"oalaaaahhh, TKI toh..." sahut tari yg seperti meremehkan

"jadi apa di sana ki....?" tanya rita yg seperti sok akrab

"tukang nganter barang sama beres2 gudang..." jawab ku lagi2 sekena nya

"owwwhhhh, semacem OB gitu ya..." sahut rita yg juga seperti meremehkan

"bisa dibilang begitu..." timpal ku santai

novita hanya terkekeh mendengar penuturan ku, bahkan dia sampai menggelengkan kepala nya sendiri karena jawaban dari ku tadi benar2 sangat jauh dari pekerjan yg sebener nya

seperti dugaan ku, mereka semua meremehkan pekerjaan yg ku tuturkan tadi... memang apa salah dan buruk nya menjadi seorang TKI sih...? toh pekerjaan itu juga halal untuk di lakukan, bukan kah semua pekerjaan bagus untuk di lakukan selama itu tidak merugikan orang lain...? apa lagi pekerjaan sebagai TKI juga salah satu penyokong terbesar devisa pendapatan negara kita ini...?

dua orang pria yg seperti nya kekasih dari orang yg mengaku 'teman' pun juga seolah tersenyum merendahkan diri ku, aku sendiri hanya bersikap santai saja di hadapan mereka karena ternyata sandiwara ku benar2 berhasil mengelabui mereka semua

di sela2 obrolan orang2 ini, novita selalu menggengam tangan ku yg seolah olah ingin membuktikan kalau dia benar2 mencintai ku, dia pun sesekali mengalihkan pandangan nya kepada ku dengan sedikit senyuman tersungging di bibir nya

"oh iya... gua penasaran nih gimana ceritanya luorang bisa tunangan gitu...?" ujar rita di tengah2 percakapan

"iya nih... kan yuki nya juga sedari lulus sekolah jadi TKI nya, otomatis susah banget dong buat luorang ketemu gitu..." sambung tari

novita memandang ke arah ku seolah dia bertanya "boleh kah aku saja yg menjawab nya" dan kemudian ku balas dengn anggukan, aku lebih memilih diam dan mengikuti permainan yg sudah novita main kan kepada semua teman2 nya

"kita hubungan terus kuk... kan ada email sama skype, jadi kalo kangen kan tinggal panggil ajah..." jawab novita dengan tersenyum ke arah mereka

"iya juga yah... terus ki, gua penasaran deh... kok bisa2 nya lu kepikiran buat kerja jadi TKI gitu sih, kan lu dulu terkenal pinter di sekolahan..." tanya rita penasaran

"buat ngerubah hidup..." jawab ku singkat

"udah... itu aja...?" tari menyahuti

"dan buat ngebahagian pendamping gua..." jawab ku lagi

"ouuuwwhhhh, so sweaaattt" ujar mereka bersamaan

ku lirik novita yg duduk di samping ku, dia seperti tersipu malu mendengar ucapan ku barusan. padahal bukan dia lah aku maksud tadi tetapi lilyan

TUNINIT

ku lirik phonsel yg ku taruh di atas meja dan ternyata itu adalah panggilan dari aoleah, dan seperti nya ini adalah panggilan untuk ku kembali bekerja...
novita ikut melirik phonsel ku dan seketika itu wajah nya berubah murung, dia tau jika aku mendapatkan telfon dari pihak perusahaan berarti aku akan kembali untuk bekerja lagi

aku pun izin kepada mereka semua untuk mengangkat telfon dan keluar dari alam cort, aku tidak ingin mereka semua mendengar ku berbicara memakai bahasa luar. karena jika itu terjadi, maka sandiwara ku yg mengaku sebagai TKI pasti akan terbongkar

aku bersandar pada sebuah pembatas dan menghadap ke arah ku duduk tadi, di sana nampak novita dan yg lain nya sedang berbincang... tapi kali ini novita tidak seperti tadi yg nampak bersemangat, kali ini dia terlihat begitu sangat lesu dan bahkan sesekali dia sepeti sedang melamun dengan mengaduk aduk minuman nya

"did you got this...?" tanya aoleah mengakhiri pembicaraan

"sure... i'm on it..." jawab ku

pembicaraan kami pun selesai, aku akhir nya kembali ke meja dimana yg lain nya sedang duduk dan berbicang di sana, dan di sana pula novita memandang ku dengan tersenyum... senyuman yg dia paksakan untuk ku

"udah mas...?" tanya novita

"udah kok..." jawab ku lembut

"dari sapa sih ki emang nya... kok sampe ngejauh gitu ngangkat telfon nya..." kali inintari yg bertanya pada ku

"dari bos... dia minta gua buat balik ke sana secepet nya..." jawab ku kali ini jujur

"yaaahhh... di tinggal lagi dong dila nya" sahut rita

"hehehe... gua gak papa kok, kan demi masa depan juga" jawab novita

"iya... demi masa depan kita" timpal ku

"oouuuhhhh.... manis banget sih luorang bedua..." ujar mereka berdua bersamaan

"tuh yangk... dengerin, yuki aja yg cuman TKI sampe segitu nya mikirin masa depan hubungan nya, masa kamu yg kariawan kalh sih..." ujar rita pada kekasih nya

"kamu juga beb... kapan kamu nya lamar aku, masa kalah sama yuki sih..." kali ini rita ikut menimpali

kalian tau, ekspresi kedua pria tadi benar2 sangat lucu sekali... mereka hanya bisa menggaruk kepala nya dengan tersenyum kecut, dan itu membuat novita tersenyum geli di buat nya... bagai mana tidak, mereka para orang kantoran dengan style yg ok serta tongkrongan keren harus kalah di hadapan seorang TKI seperti ku dalam masalah percintaan (tapi sandiwara), ternyata penampilan tidak menunjukan seberapa niat nya dia untuk menjalin sebuah hubungan ke jenjang yg lebih serius, karena bisa jadi itu hanya untuk bergaya di hadapan wanita lain di luar kekasih nya, atau mungkin untuk menarik simpati sang kekasih itu sendiri, atau mungkin bahkan untuk meluluhkan hati orang tua sang kekasih agar di berikan lampu hijau atas hubungan mereka... duno buddy

setelah selesai membayar makanan, aku dan novita pun keluar dari mall berdua dengan novita menggandeng tangan ku erat... dia hanya terdiam tanpa sepatah kata pun keluar dari bibir nya, aku tau apa yg sedang dia fikirkan saat ini. tapi mau bagaimana lagi, aku adalah seorang pekerja dan kewajipan seorang pekerja adalah untuk mengikuti aturan yg dibuat oleh perusahaan

di dalam kamar kos novita, aku mulai mengemasi kembali barang bawaan ku kedalam tas dan tentu saja di bantu oleh novita... dengan telaten dia melipat baju ku yg kemudian di masukan nya kedalam tas, bajuku sudah bersih dan wangi karena sepulang dari bali dia sudah mencuci kan nya untuk ku semua nya... ya semua nya sampai ke pakaian dalam ku juga

"mas... nanti jangan telat makan yah di sana..." ujar nya di sela2 kegiatan nya melipat baju ku

"iya..." jawab ku yg masih mengikat tali di boots ku

"jangan lupa sholat..." ujar novita lagi

"he'em..." aku menjawab dengan bergumam

"jangan lupa istirahat juga yah mas... kamu gak boleh cape di sana nanti..." sambung novita lagi

"ok... dah beres..." jawab ku juga saat selesai dengan kegiataan ku

"yawdah... kita istirahat yah, biar mas gak cape nanti di pesawat.." ajak novita

ku iya kan ajakan nya dan mulai menggelar kasur lantai untuk ku berbaring, dan mulai mencoba untuk memejamkan mata ku ini. di atas kasur, novita berbaring dan juga mencoba untuk beristirahat... aku mencoba untuk memanggil nama nya namun sama sekali tidak ada jawaban, padahal aku ingin mengajak nya ngobrol barang sebentar saja untuk mengantar tidur ku, tapi seperti nya novita sudah kelelahan dan tertidur dengan cepat... yaaahhh, tanpa kelelahan juga sebenar nya dia sangat mudah sekali untuk tertidur

jujur aku sama sekali belum sadar betapa peduli dan perhatian nya novita pada ku saat itu, dia rela bangun pagi bersama ku untuk mencuci kan pakaian dan menyiapkan sarapan untuk ku selagi aku pergi ke masjid untuk sholat subuh berjamaah... aku dulu masih di butakan oleh bayang2 lilyan istri ku sehingga aku sama sekali tidak bisa melihat kebaikan dari seorang wanita di dekat ku ini

\\\///

soekarno hata international air port, jakarta, indonesia, apr 2013

hiruk pikuk kesibukan sebuah bandara internasional sangat kental di sini, orang2 yg datang dan pergi dengan kesibukan mereka masing2 sili berganti lewat di hadapan ku, dan di sini... di sebuah kursi tunggu, aku duduk terdiam dengan seorang gadis di samping ku, kami benar2 terdiam karena fikiran kami masing2

tak ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut kami berdua, aku yg hanya terdiam dengan memainkan dog tags milik istri ku, sedangkan gadis di samping ku terdiam dengan menunduk dan membuang pandangan nya jauh ke samping dan sama sekali tidak melirik ke arah ku walau pun barang sedetik saja... hingga saat panggilan untuk ku terdengar dari pengeras suara

"nov... berangkat dulu ya" ujar ku membuka pembicaraan

novita pun akhir nya mengalihkan pandangn nya pada ku, ada bekas air mata yg masih sangat jelas terlihat oleh ku di kedua matanya

"ehem... iya mas..." jawab nya dengan suara parau

"jaga diri baek2 ya... ini jakarta, bukan metro" ujar ku mengingat kan nya

"iya mas... kamu juga jaga diri ya di sana, kamu punya janji sama aku mas dan aku gak mau kamu kenapa2 di sana" jawab nya yg juga ikut mengingat kan ku

"iya... aku janji" balas ku

"kasih kabar terus ya mas sama aku..." pinta novita

"insya'ALLOH ya nov..." jawab ku dengan memegang kedua pundak nya

"jangan ngelirik cewek laen pokok nya... mas kan..."

"aku janji nov sama kamu, aku janji kalo aku akan nyariin kamu nanti sehabis kerjaan ku selesai di sana... aku janji kamu lah wanita pertama yg aku cari nov... kamu gak usah kawatir ya..." aku memotong pembicaraan novita dan bermaksud menenangkan hati nya

"hikss... i, iya mas... hiks" jawab novita dengan terisak

"aku tanya lagi sama kamu... apa kamu mau nungguin aku nov...?"

"snif... ma, mau mas... snif" jawab novita

"kalo gitu, gak ada yg lerlu kamu kawatirin lagi nov... dan ini (aku mengangkat kalung novita yg bergantung kan dog tags milik ku) adalah bukti kalau aku akan mengambil nya lagi dari mu" tutur ku pada nya

"iya mas..." balas nya

GREBBB

ku peluk erat tubuh novita dan kemudian dia membenamkan wajah nya di dada ku dengan d iringi isakan dari diri nya... tubuh nya bergetar untuk melepas semua ganjalan di hati nya, airmata yg seolah tidak merelakan ku untuk pergi pun harus mengalir deras dan membasahi sweater yg ku pakai, kedua lengan nya saling berkaitan melinglar pada pinggang ku

"kamu mau kan nov bantu akau buat sembuh dari luka hati ku ini...?" tanya ku

"he'em..." jawab nya dengan masih tetap membenam kan wajah nya

"kamu juga mau kan nov buat ngisi lubang besar di hati ku ini..."

"mau mas..." jawab nya

"makasih banyak nov... makasih karena kamu sudah mau nungguin aku sebegitu lama nya, makasih karena kamu sekali lagi mau nungguin aku... tapi nov, kalau suatu saat kamu lelah dan memilih untuk mencari pengganti ku dan juga mengisi kekosongan di hati mu... aku rela nov" tutur ku lagi

"e'emh..." jawab nya dengan menggelengkan kepalanya dengan masih membenam kan wajah nya di dada ku

ku angkat wajah novita agar menghadap pada ku, ku belai rambut nya dan ku seka air mata nya dari pipi merah nya... ku cubit juga hidung nya untuk mengajak nya sedikit bercanda, dan itu berhasil... novita kembali tersenyum dan memukul dadaku lembut

"berangkat ya..." pamit ku pada nya

novita hanya mengangguk pada ku dengan tetap berusaha tersenyum walau air mata kembali mengalir di mata nya, ku lambaikan tangan ku pada nya dan di balas juga lambaian dari diri nya... bibir nya bergerak seolah mengucap kan kalimat "I LOVE YOU" lada ku...

ku putar tubuh ku dan melangkah pasti untuk menyusuri gerbang pemberangkatan menuju ke dalam pesawat yg akan membawa ku pergi nanti

"makasih banyak novita, kamu bener2 wanita yg hebat... aku gak tau nanti kita bisa ketemu lagi apa enggak nov, tapi aku janji... aku janji kalau aku masih hidup dan bisa kembali pulang, kamu lah wanita pertama yg akan aku cari nov... aku janji"