Dewi Arum...


"itu ss..siappaa"..gumamku pelan dengan bergidik karena baru melihat wajah dari mahluk yang ada didepan naira, karena bentuk wajah dan pakaian yang dikenakan berbeda dengan laras.

Sepersekian detik kemudian mahluk itu melirikku sambil tersenyum, sedangkan aku masih tetap berdiri terpaku dengan rasa takut yang sudah aku rasakan karena kedatangan mahluk itu.
Slepp...tiba tiba mahluk itu menghilang entah kemana, dan aku segera menolehkan kepalaku kesegala arah untuk mencari keberadaannya tapi tetap saja tidak nampak olehku.

"Nai...tau gak itu tadi ibu ibu terny....." kataku kepada naira yang saat ini sedang menundukkan kepalanya sesaat setelah aku sudah kembali duduk dikursi depannya,

"Ternyata benar apa yang dikatakan laras kepadaku, ternyata wajahmu mirip sekali dengan suami laras yang sudah dimusnahkan oleh manusia sesat berilmu hitam yang ingin mengambil pusaka tombak kiai Hanggarukso" kata nai yang langsung memotong kata kataku barusan dengan berlahan lahan mendonggakkan kepalanya dan menatapku.

Aku langsung tersentak dan kaget saat mendengar apa yang naira katakan barusan karena tiba tiba bicara mengenai laras dan suaminya, dan tak kalah herannya lagi setelah wajahnya didongakkan dan tepat searah dengan wajahku terlihat kedua mata naira sudah menghitam tanpa ada warna putih dikedua kelopak matanya ditambah suaranya yang juga sudah berubah menjadi lebih berat dan sedikit serak.

"Pantas saja laras begitu mencintaimu dan ingin selalu dekat denganmu, dan dengan ikhlas melakukan lelaku supaya bisa terus denganmu walaupun itu berarti dia harus meninggalkan wilayah kekuasaannya" katanya lagi dengan sedikit memiringkan kepalanya ke kiri sambil terus menatapku.

"Kka..km..muu..ssiaappa ?" tanyaku dengan tergagap karena rasa takut yang kembali aku rasakan, karena aku yakin tubuh naira sedang dirasuki oleh mahluk yang tadi memperlihatkan diri didepanku dan didepan ibu tadi yang sampai ketakutan dan syok karena sudah melihat wujudnya yang mengerikan, karena keanehan yang aku jumpai pada diri naira.

"Aku Dewi Arum, aku adalah adiknya Dewi Laras hiihiihiihiii" jawabnya dengan disertai tawanya yang melengkinggg lengkinggg.....

"Dan bodohnya kamu, walaupun kamu sudah punya istri dan disukai oleh kakakku, kamu masih saja dengan perempuan lain !!!!" bentaknya dengan keras.

Aku langsung tersentak sampai memundurkan posisi dudukku dan dengan tidak sengaja pula menyenggol cangkir kopi yang ada didepanku hingga isinya terserak tumpah dan cangkirnya terjatuh ke lantai dan pecah berantakan setelah aku mendapat bentakan dari mahluk yang mengaku adiknya laras yang ada dalam tubuh naira dengan suara yang keras.....



Rassss kamu dimana ????
Modyarrr aku dabb dabb....!!!