Bayu Ambar dan Sebuah Pengorbanan Cinta...

“Si.. Ssiap..a.. Kkaa..u?” Tanya gw dengan suara tercekik, sambil berusaha menghantam sosok berjubah hitam tersebut dengan sisa-sisa Ajian Tapak Jagat..

DESS.. DESS

Suara pukulan telapak tangan gw terdengar seperti teredam saat mengenai bahu dan lengan sosok misterius tersebut.. Sedikit pun ia tidak bergeming.. Seolah hantaman Ajian Tapak Jagat milik gw hanya terasa seperti gebukan tangan anak kecil..

“Kau mau tahu siapa aku? Dengan senang hati akan aku tunjukkan pada mu” Ucap sosok tersebut disusul senyuman menyeringai nya dari balik wajah yang sebagian tertutup jubah hitam..

Telapak tangan gw yang masih memendarkan sinar putih Ajian Tapak Jagat, membuat gw mampu melihat sosok tersebut menaikkan tangan kirinya ke atas.. Satu jari telunjuk dengan kuku hitam nan panjang, nampak menyembul keluar dari balik jubah hitam..

Gw sempat meronta saat melihat kuku hitam di ujung jari telunjuknya, bergerak terus mendekat ke arah pusat dahi gw..

NYESSS..

Suara ujung kuku sosok berjubah hitam, terdengar seperti bara api yang terendam air saat menyentuh kulit kening gw.. Kedua mata gw langsung terpejam seiring suatu aliran tenaga dalam yang merambat masuk menembus kening..

Kedua mata gw mulai terbuka kembali dan mendapati diri sendiri sudah melayang di puncak sebuah gunung berapi.. Semilir angin mengandung hawa panas dari kawah yang nampak bergolak di bawah kaki gw yang melayang.. Bau santer belerang juga tertangkap di indera penciuman..

Sayup-sayup, terdengar suara tangisan bayi saling bersahutan dari arah timur.. Pandangan gw beredar ke arah dimana suara tangisan orok tersebut berasal.. Hingga membentur dua sosok laki-laki dan wanita.. Sesosok laki-laki berbadan tegap dengan pakaian kebangsawanan nampak berdiri ditepi kawah, dengan menggendong sesuatu yang bergerak-gerak di tangan kiri dan kanan..

Sementara sosok seorang wanita sangat cantik, lengkap dengan baju khas puteri keraton berwarna hitam nampak melayang-layang disebelah laki-laki itu.. Dari aura nya, gw bisa merasakan bahwa wanita tersebut bukan lah manusia.. Wajah cantik wanita itu nampak sedang menyiratkan rasa duka teramat dalam, dengan kedua mata indah nya yang dibanjiri air mata..

Gw melayang mendekat ke arah kedua sosok tersebut tanpa merasa kesulitan sedikit pun.. Kedua mata gw membesar begitu melihat dua sosok bayi mungil nan lucu, yang ternyata ada dalam gendongan laki-laki itu..

Sejenak, gw tertegun melihat wajah laki-laki tersebut yang sangat mirip dengan sosok Kakek Moyang gw, yaitu Ki Suta meski tanpa janggut putih dan baju gamis nya.. Mata nya nampak basah oleh airmata, sambil sesekali menatap wajah polos kedua bayi..

Diatas, langit nampak mendung tertutupi awan hitam, seperti sedang ikut merasakan kepiluan hati sorang Ayah yang tersirat jelas dari wajahnya..

“Raja diraja Jin, aku bawa kedua darah daging ku sebagai penebus dosa masa lalu.. Pilihlah satu diantara mereka untuk menyelamatkan tanah pasundan dari amarah mu.. Aku juga mengantarkan isteri ku tercinta untuk kembali ke alam mu.. Aku ikhlas berpisah dari istri dan satu putera, meski nanti harus hidup dalam bayang-bayang mereka..” Teriak laki-laki tersebut dengan kedua mata dibasahi airmata..

Wanita cantik yang rupa nya isteri laki-laki itu, terdengar meratap dengan mengeluarkan suara tidak jelas.. Kepala nya yang tersemat sebuah mahkota biru, terlihat tersandar pada lengan suami nya..

Tiba-tiba, sebuah sinar terang menyeruak dari balik hitamnya awan dan melesat tepat ke arah dahi salah satu bayi mungil yang ada dalam gendongan tangan sebelah kiri laki-laki tersebut..

Kedua mata laki-laki itu terbelalak untuk sesaat, begitu sinar terang yang menjadi pertanda bahwa bayi yang ada di gendongan sebelah kiri, adalah bayi yang sudah dipilih oleh sosok yang disebut nya dengan Raja diraja Jin.. Perlahan, kedua mata laki-laki tersebut mulai kembali dibasahi air mata, lalu menoleh ke arah isteri nya yang sama-sama tenggelam dalam tangisan..

“Nyi Mas, bawa lah Bayu Ambar ke alam mu.. Biar lah aku merawat satu putera kita yaitu Jagat Tirta, meski tanpa kasih sayang mu dan adinda nya, Bayu ambar.. Aku tidak mau tanah Pasundan hancur karena dosa kita yang telah melanggar kodrat, Nyi Mas” Ucap laki-laki tersebut, lalu mencium kening isterinya untuk beberapa lama, kemudian berganti menatap wajah sesosok bayi mungil yang ada dalam gendongan tangan kiri nya..

Gw sempat tersentak begitu laki-laki tersebut menyebut nama Jagat Tirta.. Ini berarti bahwa laki-laki itu adalah benar sosok Kakek Moyang gw, Ki Suta.. Dan, wanita yang dipanggilnya dengan sebutan Nyi Mas, yang berasal dari golongan Jin adalah Ibu nya Jagat Tirta..

Gw menunda semua pemikiran yang mulai muncul dalam benak, lalu kembali fokus ke arah mereka..

“Wahai putera ku Bayu Ambar, maaf kan keputusan Ayahanda untuk memisahkan mu dari Jagat Tirta, saudara kembar sepertalian pusar mu.. Semuanya Ayahanda lakukan untuk kebaikan semua manusia.. Maaf kan Ayahanda mu ini, Ngger” Ucap laki-laki tersebut yang disusul dengan kecupan lembutnya di kening bayi yang bernama Bayu Ambar..

Dengan kedua mata masih dibanjiri airmata , sosok laki-laki gagah tersebut menyerahkan bayi yang ada di gendongan tangan kiri ke arah isteri nya.. Untuk beberapa saat, mereka berpelukan dengan masing-masing menggendong seorang bayi..

Terdengar suara ratapan pilu dari kedua lisan mereka, disusul suara tangisan kedua bayi yang sepertinya menolak untuk dipisahkan.. Sejenak, isteri nya Ki Suta yang bergolongan Jin, terlihat menciumi wajah Jagat Tirta yang ada dalam gendongan suaminya, sambil meratap..

Tiba-tiba, awan gelap bertambah pekat warna hitam nya.. Suara petir menyambar beberapa kali menggelegar, memecah tangisan kedua bayi tak berdosa yang hendak dipisahkan satu sama lain, karena suatu sebab..

“Pergilah, Nyi Mas.. Rawat baik-baik Bayu Ambar untuk ku.. Seperti aku akan merawat Jagat Tirta dengan sangat baik untuk mu” Ucap Ki Suta sambil membelai lembut wajah isterinya..

Sesaat, wanita cantik berambut hitam nan indah yang panjangnya hingga sebatas pinggul itu, menatap lekat-lekat wajah Ki Suta dan anak nya Jagat Tirta.. Seraya mengangguk dan menitikkan airmata, wanita itu kemudian menceburkan diri bersama sosok bayi Bayu Ambar ke dalam kawah panas yang bergejolak, dibawahnya..

Seketika, Ki Suta meraung dengan suara keras, lalu jatuh berlutut di tepi kawah yang sudah menelan isteri dan satu puteranya dalam sekejap..

Gw sempat terpekik dan langsung melesat turun ke arah kedua wanita dan bayi lemahnya itu, yang terus meluncur ke kawah.. Entah mengapa insting gw muncul untuk mencoba menyelamatkan mereka berdua..

Tiba-tiba, tubuh gw terasa tersedot ke atas dengan kecepatan yang mampu membuat kedua mata gw terpejam seketika..

“SSssttss.. Sudah kau lihat siapa aku sebenarnya, anak manusia?” Tanya sosok yang masih mencengkramkan tangannya di leher gw..

Mata gw terbuka dan menatap lemah ke arah sosok tersebut, dengan jalan nafas yang mulai tersumbat..

“Kkaa..u.. Baa..yu Ambbaa..r” Ucap gw dengan suara tercekik..

Sejenak, sosok dengan wajah sebagian tertutup jubah hitam itu, menyunggingkan senyuman menyeringai nya, lalu perlahan membuka ujung jubah yang menutupi wajah..

Gw sangat terkejut begitu melihat sosok yang saat ini masih membenamkan kelima kuku jarinya di leher gw, berwajah sangat mirip dengan gw dan Jagat Tirta..

“Mmhhmm.. Kau sepertinya sangat terkejut melihat wajah ku, anak manusia.. Yahh, aku adalah Bayu Ambar, saudara kembar sepertalian pusar Jagat Tirta.. Aku juga ikut terlahir kembali sebagai saudara kembar mu dari alam berbeda, karena seluruh aura Jagat Tirta tertitis kepada mu” Ucap Bayu Ambar dengan wajah menyiratkan amarah..

“Dimasa lalu, aku adalah korban dari kekejaman seorang Ayah yang sengaja membuang aku dan Ibu ku ke dasar kawah, karena dianggap sebagai seorang anak yang akan membawa bencana di tanah pasundan ini.. Beruntung, kakek ku menyelamatkan dan merawat aku serta mewariskan semua kesaktiannya, hingga aku menjelma menjadi Jin seutuhnya, yang bersemayam dalam jiwa mu” Ucap Bayu Ambar dengan sengaja melemahkan cekikan tangannya di leher gw..

Merasa punya kesempatan, gw langsung mengerahkan tenaga dalam dan menghantam perut Bayu Ambar dengan Telapak tangan terisi Ajian Tapak Jagat..

BUGG!!!

Sosok Bayu Ambar terdorong ke kebelakang dan menabrak dinding batu dalam gua.. Secepat mungkin gw berlari mencari jalan keluar, hingga akhirnya melihat setitik cahaya terang jauh didepan.. Gw berharap cahaya tersebut adalah ujung dari mulut gua..

Beberapa kali gw terjatuh dan menabrak batu-batu yang ada diatas tanah berpasir didalam gua.. Tiba-tiba..

BUGG!!!

Punggung gw di tendang seseorang dari belakang.. Seketika gw terdorong ke depan dan jatuh terguling-guling.. Rasa sakit mulai terbit dari beberapa bagian tubuh gw yang sudah mengeluarkan darah karena luka lecet..

Sosok Bayu Ambar nampak melayang mendekati gw yang masih terduduk diatas tanah berpasir.. Suasana dalam gua yang temaram, membuat kedua mata gw harus memicing agar lebih fokus melihat gerakan Bayu Ambar..

“Kau tahu, anak manusia bernama Imam.. Aku mengetahui semua apa yang kau ketahui dan kau rasakan, karena aku adalah bagian dari jiwa mu yang tidak dapat kau pisahkan.. Beberapa kali aku mencoba menguasai diri mu, saat kau terbawa emosi.. Tapi selalu digagalkan tua bangka bernama Suta Dewa” Ucap Bayu Ambar dengan sorot mata penuh dendam..

“Kau tidak akan mampu menguasai ku kembali, meski hanya setengah kesadaran.. Aku tahu kau juga tidak akan membunuh ku, karena kau butuh diri ku” Bentak gw sambil mencoba untuk berdiri..

Beberapa saat, saudara kembar sepertalian pusar dengan Jagat Tirta itu tertawa terbahak-bahak..

“Kau benar-benar mewarisi semua sifat saudara ku, Jagat Tirta.. Kau mampu menebak niat ku.. Memang benar aku tidak akan membunuh mu, tapi aku juga tidak akan menyerah untuk menguasai diri mu dan membalaskan dendam kesumat ku ke Suta Dewa..” Ucap Bayu Ambar dengan disusul senyuman menyeringai

Gw tertegun mendengar kalimatnya barusan.. Dalam hati, gw akhirnya mengetahui apa yang selama ini membuat gw selalu merasa seperti setengah sadar, jika terhanyut dalam luapan emosi.. Ternyata ada sosok Jin berkemampuan sangat tinggi yang bersemayam dalam hati gw..

Tapi kenapa tidak satupun yang mengetahui keberadaan sosok Bayu Ambar dalam diri gw, termasuk Sekar dan Jagat Tirta.. Bahkan Pedang Jagat Samudera yang sama-sama bersemayam dalam diri ini pun, tidak pernah menunjukkan reaksi sama sekali selama ini.. Apa masalah ini sengaja disembunyikan oleh Kakek Moyang gw? Apa setinggi itu kesaktian yang dimiliki Bayu Ambar, hingga membuat Ki Suta harus menyimpan rahasia akan keberadaan nya ?

Beberapa pertanyaan mulai muncul dalam benak gw, sambil terus menatap tajam ke arah sosok yang benar-benar sangat mirip dengan gw tersebut..

“Jangan kau tanya akan kesaktian ku, anak manusia.. Kau bisa lihat sendiri bagaimana takutnya sosok Kakek Tua, jelmaan Jin Penjaga gadis yang cinta nya bertepuk sebelah tangan pada mu, saat kau menyerangnya dengan menggunakan setengah kesaktian ku” Ucap Bayu Ambar sembari membuka jubah hitamnya, dan menjentikkan jari yang membuat sebuah obor menyala seketika..

Kedua mata gw sempat buram karena terbias oleh cahaya obor yang membuat suasana disekitar kami menjadi terang secara tiba-tiba.. Lalu menatap kembali ke arah Bayu Ambar..

Gw tercekat melihat seluruh tubuh saudara kembar sepertalian pusar dengan Jagat Tirta, yang sudah berdiri telanjang bulat, dipenuhi luka bakar dari pangkal leher hingga kedua kakinya.. Hanya bagian leher ke atas yang nampak utuh tanpa ada luka sedikit pun..

“Kau lihat dengan mata kepala mu, betapa rusak nya kulit ku karena sempat tersentuh hawa panas luar biasa dari kawah, yang bergejolak sebelum aku diselamatkan.. Tapi sebagai bangsa Jin, aku bisa sesuka hati merubah kulitku.. Namun sampai saat ini, aku sengaja tidak merubahnya karena aku ingin tahu seperti apa wajah Suta Dewa, saat melihat sosok ku yang seperti ini, nanti ” Kata Bayu Ambar dengan suara mulai bergetar, lalu memakai kembali jubah hitamnya..

Perlahan, gw mengurangi aliran tenaga dalam di kedua telapak tangan, seiring semakin meredupnya sinar putih Ajian Tapak Jagat yang melapisi telapak tangan kiri dan kanan..

“Saat itu, aku hanya seorang bayi yang tak berdosa.. Seorang bayi yang harus menanggung pahit nya hidup dalam asuhan keras dunia Jin, tanpa Ayah maupun saudara.. Bahkan, aku selalu menangis jika melihat Ibunda ku yang sampai saat ini harus menanggung hukuman, karena terjerat cinta seorang laki-laki bernama Suta Dewa” Kata Bayu Ambar dengan kedua mata berkaca-kaca menatap obor..

Gw terenyuh mendengar kalimat demi kalimat yang bergulir dari lisan sosok kembaran Jagat Tirta.. Terlebih begitu melihat satu butir airmata menetes dari sebelah mata kanannya..

“Jika saja Suta Dewa berani menentang kakek ku, mungkin aku akan hidup bahagia bersama nya dan Ibunda, serta saudara kembar ku, Jagat Tirta” Kata Bayu Ambar dengan tangan terkepal..

Hanya diam yang bisa gw lakukan saat ini.. Untuk mencoba melawan Bayu Ambar terasa sangat tidak mungkin, mengingat kesaktiannya yang mampu melukai Jin Penjaga nya Reinata.. Sementara, berharap akan ada seseorang yang bisa membawa gw keluar dari dalam gua pun, terasa mustahil..

“Sudahlah, lebih baik aku pulangkan sukma mu sekarang.. Semakin lama aku memandang mu, akan semakin mengingatkan aku pada Jagat Tirta” Ucap Bayu Ambar seraya melirik ke arah wajah gw yang nampak cukup kaget..

“Kau berniat melepas ku?” Tanya gw memastikan ucapan sosok yang mirip dengan gw itu..

Sejenak, ia menganggukkan kepala nya lalu tersenyum meski sedikit dipaksakan..

“Kau tidak akan bisa lepas dari ku, Imam.. Karena kau, aku dan juga Jagat Tirta adalah satu.. Aku masih membutuhkan dirimu seutuhnya.. Jika raga mu mati, kau tidak akan berguna bagi ku.. Lagipula, kau juga akan membutuhkan bantuan ku, kita lihat saja nanti” Kata Bayu Ambar, lalu menaikkan jari telunjuknya ke arah gw..

Sebuah gelombang angin besar tercipta dari ujung jari telunjuk Bayu Ambar, dan menghempaskan tubuh gw jauh kebelakang, seiring lenyapnya dinding batu gua yang seharusnya ada disana..