"nggaa itu bukan ka eka" wanda senyam senyum sendiri. *ane bingung bedain itu wanda atau mahluk td yg masuk ke wanda. "kaaa.. Ekaa.... Ekaaa..." panggil kak ayu. "iya mbaa ini aku...." jawab eka sambil kepalanya menggeliat2 nunduk. "ekaa....." gantian Lia yang memanggil, "iyaaa li ini gue". "nah ini bukan ka eka nihh" tebak wanda. "iyaaa.... Ini nenek....."jawab mahluk itu polos. " lho nenek siapa ini?", "neneknya eka..." kental dengan logat sunda nya. "nenek.... Nenek keluar yaaa" perintah wanda. "mbung....nenek gamau keluar" "nenek aslina mana? Urang oge sunda nek" jawab wanda lagi. "nenek? Asli mana? Nenek ti bogor...."

"eka nya mana nek?" tanya kak ayu. "eka nya adaa ini...." "kaa... Ekaaa..." lia menepuk-nepuk badan eka. "iyaa li ini gue ada kok" mulai dari situ eka merasa tubuhnya terbagi dua, ada dirinya sendiri, ada juga sang mahluk nenek2 itu. Otaknya keras berpikir, siapa nenek ini.... Setau dirinya, keluarga besarnya asli betawi. Sekalipun sunda, itu dari keluarga kakeknya, dan dia tidak pernah bertemu dengan keluarga besar kakeknya. "nenek ngapain disini? Nenek keluar yaa?" "nenek disini mau bantuin eka..... Itu ada si jahat ituuu" "eka nya gapapa nek, udah nenek keluar ya, kalo ga keluar nanti saya bacain nih" kata lia. Tiba tiba si nenek jd mellow banget.... "iyaaa nenek tau.... Nenek tau..... Nenek tau bacaan itu, udah nggak usah dibacain" katanya setengah merengek.

"yaudah nenek keluar.... Nenek ngapain disini, eka nya baik baik aja kok" jawab ka ayu. "nih... Nenek kesini, nenek kasihan sama kalian. Kalian ini temen temen nya eka.. Cucu nenek juga. Kalian ini anak baik, anak bageur.... Tadi juga sholat berjamaah bareng2, nenek lihat.... Nenek gamau kalian diganggu sama si jahat. Kalian tuh harus rajin ibadahnya yah... Sholatnya ditambah.... Sholat tahajud, sholat hajat yahh..... " mereka bertiga kompak menjawab "iyaaa nek...." "tapi nenek keluar yaah... Kembaliin eka nya" "pokoknya nenek gak mau keluar, nenek gak akan pergi... Eka nya ada disini kok" "yaudah nek kembaliin eka nya..." "iya ini si eka ada didieu" "nenek keluar ya, jagain dari luar aja, gausah masuk" perintah kak ayu, "yaudah nenek keluar, kalian kalo ada apa apa bilang yah.. Panggil nenek... Nanti nenek dateng yah.... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucapnya. "kaaa ekaaa.... Kaa...." suara mereka kompak memanggil eka. "iyaaaa ini aku kok" jawabnya tersenyum. Semua tertawa miris..melihat tingkah laku si nenek barusan. Mereka berempat mencoba ngobrol mencairkan suasana... "nggak ka, nenek nggak pergi, dia masih disini" sorot mata wanda tersenyum namun tajam, seolah tidak hanya melihat eka, namun siapa yang ada di belakang eka. Eka kemudian bangkit, dia bilang ke wanda "ini nenek aisyeh..... Aisyeh" eka menepuk2 dadanya sambio menatap wanda. "udah ah aku mau sholat dulu" eka mencoba mengalihkan perhatiannya, kemudian ia berusaha sholat sunnah hajat, ia bermunajat agar kejadian ini berakhir... Namun sampai ia sholat pun, punggungnya masih sangat berat, ia tau sang nenek masih memeluknya dari belakang. Dadanya sangat berdebar... Kepala nya pening, tapi ia mencoba fokus pada sholatnya... Setelah selesai sholat, ia mendengar agus, pacar wanda datang ke kosan. Eka pun keluar kamar, dan sesampainya di depan, ia melihat wanda sudah kerasukan kembali.

Agus yang baru datang di depan pun kebingungan melihat tingkah wanda, wanda malah masuk ke dalam tidak mau bertemu agus. Lia dan ayu pun mencoba menjelaskan ke agus, namun di dalam wanda justru menggoda eka. Ia menyentuh2 paha eka yang sedang duduk, sontak eka langsung menjerit "iiiih apa siiiiiih?" "pergi sana kamu nenek jelek! Ngapain kamu disini??" "kamu sana yang pergi, aing jagain si eka heeeh" "hihihi ilmu kamu gak ada apa apanya sama aku" sambil tertawa genit ia masih saja menoel2 tubuh eka. Akhirnya mereka berdua dipisahkan, eka memang tidak mau berada di dekat wanda pada saat itu.

"kaaa aku harus gimana ini? Mereka berdua kenapa sih? " tanya agus kebingungan. " udah gus kamu cari pak ustadz sana bantuin kita yaaa" perintah kak ayu. Sebelumnya wanda memang janjian sama agus mau makan bareng, tapi ia bilang keadaannya lagi gak enak badan, terutama setelah survei kosan, kalo ada apa2 tolong datang ke kosan. Agus benar datang dan dia benar2 shock tidak tau harus berbuat apa atas kondisi eka dan wanda. "gus, kamu sama aku ayo kita berangkat cari pak ustadz, ayo kita ke masjid terdekat dulu. Kata temen ku ada pak ustadz yg bisa ruqyah yg mengurus masjid itu" cetus eka. "ini kak eka gapapa nih?" tanya nya ragu, karena sebelumnya jelas sekali ia melihat eka berantem2 dengan wanda mengeluarkan suara nenek2. "dengar aku gus, kalo aku ngomong sama kamu pake logat jawa berarti itu aku, kalo aku ngomong pake logat sunda berarti itu bukan aku. Aku gak papa, ayo kita cari ustadz untuk bantu wanda" tanpa aba2 lagi, agus menurut, dia akhirnya pergi dengan eka yang masih kerasukan mencari pak ustadz untuk membantu wanda.


Malam ini double update gan, bentar lurusin jari dulu....