Kaskus

Story

ahmadsoloAvatar border
TS
ahmadsolo
Torvevolt
Torvevolt

Quote:


Cerita Torvevolt bersetting di dunia fantasy yang memasuki era modern, bukanlah fantasy menyenangkan yang berakhir bahagia seperti di dongeng-dongeng. Melainkan di dunia kejam yang brutal, penuh tipu muslihat, pengkhianatan, sex, tidak manusiawi, dan juga sedikit bumbu hilarious. Dunia ini dibagi menjadi 2 teritori, Mainland dan Outland. Mainland adalah daratan yang dipenuhi oleh seperempat dari total keseluruh penduduk manusia di muka bumi, dan Outland adalah daerah luar yang memiliki banyak monster dan juga humanoid seperti manusia, elf, dwarf, orc, dll. Perbandingan antara Mainland dan Outland adalah 1:100, sudah jelas daerah Outland lebih luas daripada Mainland, akan tetapi Cerita bersetting di sebuah kota perbatasan antara Mainland dan Outland, dan kota itu bernama Torvevolt, kota yang katanya kota para Ksatria, akan tetapi banyak sekali kejahatan di kota ini. Dan saat ini faksi-faksi yang menguasi kota yang penuh korup ini mengadakan perekrutan, mencari "ksatria" baru yang sangat kuat. Berharap agar dari salah satu dari sekian banyak faksi bisa mendominasi kekuatan mereka di Torvevolt, dan menghancurkan Faksi lainnya. Akan tetapi takdir dari Torvevolt berkata lain, para Faksi tidak mendapatkan apa yang mereka ingingkan. Justru para pendatang baru ini merubah kota yang penuh korup ini menjadi kota ksatria yang diimpikan oleh semua orang. Untuk melawan kekuatan jahat yang akan medatangi mereka.

Genre:
Spoiler for genre:


Note:
- Cerita ini dikhusukan untuk pembaca dewasa, jadi bagi yang tergolong belum baligh jangan membaca cerita ini.
- Cerita penuh dengan adegan kekerasan dan konflik berdarah, seperti pembunuhan pada anak.
- Cerita ini mengandung hal-hal erotis.
- Cerita ini juga menceritakan penggunaan obat-obat terlarang dan ritual-ritual sihir hitam yang kejam.
- Mungkin spoiler, sama seperti GOT. Orang baik tidak selalu menang. Ya cerita ini bagaikan GOT di era modern.
- Cerita ini memiliki unsur yang sama dengan unsur dalam fantasi D&D (Dragon and Dungeon), baik itu ras humanoid, magic-nya, fantasi-nya, dll tapi di dunia yang berbeda.
- Bila ingin membaca cerita Torvevolt, diharapkan para pembaca membayangkan semua wajah di karakter tampak seperti di anime maupun manga, contoh toko bernama Yaspher bayangkanlah dia memiliki wajah sepert Sasuke. Awalnya saat saya menulis cerita ini karena saya ingin membuat anime yang berjudul sama, akan tetapi karena saya orang pas2an tidak bisa membuat comic dan anime itu berasal dari Jepang, plus Indonesia kurang bisa membuat kartun bergaya anime, maka saya terpaksa menulis cerita ini yang mungkin akan menjadi novel (mungkin kalau selesai).


Rules:
Spoiler for rules:


Indexo
Quote:
Diubah oleh ahmadsolo 15-12-2017 18:45
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.5K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
ahmadsoloAvatar border
TS
ahmadsolo
#1
Chapter 0.1
Torvevolt (part 1)


27 Esther 2522 AI (After Idris). Di Camaroon, Outland


Wahai pembaca, akan kuceritakan kepada kalian sebuah pertempuran besar menakutkan yang tidak masuk akal di dunia Mainland dan Outland, "Pertempuran di tanah tandus Camaroon", tanah kering yang luas seluas setengah dari daratan Mainland. Tanah yang tenang dan damai ini berubah menjadi tanah yang penuh darah dan pertempuran brutal yang sangat mengerikan. Dan pertempuran itu adalah pertempuran antara pasukan aliansi melawan Legion of Black.

Di mana kepala para Paladin manusia hebat asal negara Willmenheart terputus dari tubuhnya berserakan di area medan perang paling ganas yang pernah mereka jumpai. Kuda-kuda tangguh dari gurun Zelbeit yang ditunggangi oleh para barbar Katasphur tergeletak bagaikan hidangan utama pesta para gagak. Lusinan senjata meriam leser besar dan kokoh sepanjang 100 meter buatan Dwarf klan Thunderhome hancur lebur bagaikan besi berkarat. Para Elf sakti asal Hutan Ferilash yang mampu membuat tanah gempa dan angin topan mulai kehabisan mantra-mantranya, diam seribu bahasa. Dan para Wyvern (sejenis naga tapi dalma bentuk lebih kecil) suci kuat dan perkasa asal Edenhand yang terkenal akan kekuatannya kehilangan sayapnya dan mencium tanah yang sama sekali tidak pernah mereka cium.

Mereka para pasukan terkuat yang ada di muka bumi bersatu melawan kejahatan yang kuat yang belum mereka jumpai.
Mereka para pasukan melawan monster yang sangat menakutkan.
Musuh mereka jumlahnya tidak banyak, hanya 6 humanoid saja yang mereka lawan.
Akan tetapi "mereka" bukanlah humanoid biasa. Mereka sang "Fallen Angels".
Manusia-manusia jahat terkuat yang paling ditakuti di seluruh muka bumi.
Mereka sang Fallen Angels telah membantai lebih dari setengah pasukan aliansi Manusia, Dwarf, Elf, dan para humanoid lainnya.
Fallen Angels para Master kuat dari pasukan kegelapan "Legion of Black".
Legion of Black, pasukan kegelapan ini hanya mengirimkan 6 master mereka untuk menumpas pasukan aliansi.
Mereka ber-enam berdiri di atas tumpukan mayat setinggi 500 meter.
Tumpukan mayat bagaikan gunung bewarna hitam kemerahan yang baunya menyengat dan memiliki rupa yang mengerikan....
"Wajah gunung yang minta tolong ketakutan".
Para pasukan aliansi menyaksikan pemandangan mengerikan ini.
"Perang macam apa ini??!!" demikian kata hati mereka.

Dan salah satu dari Fallen Angel yang paling menonjol adalah "Dia".
Dia yang paling muda memimpin para Fallen Angels yang berumur lebih dari 100 tahun.
Dia seorang pria tinggi tampan berkulit putih yang memiliki rambut putih bagaikan warna bulan purnama. Akan tetapi memiliki pupil mata yang sangat hitam bagaikan kegelapan malam.
Dia yang memakai dread armor hitam tanpa helm sehingga banyak orang yang bisa melihat wajahnya, armor kuat dimana pedang kuat manapun tidak sanggup menggores armor itu.
Dia yang memiliki jubah sayap hitam, yang dapat menutupi siang yang cerah menjadi malam yang penuh dengan kegelapan dan terror.
Dia yang tangan kananya memegang pedang yang seluruh bagiannya bewarna hitam sepanjang satu meter dan ujung tajam pedangnya memancarkan api yang bewarna hitam pekat.
Dan sang laki-laki itu dijuluki dengan nama "Darkwing", sang pangeran kegelapan jahat yang bersumpah membasmi seluruh hal di muka bumi ini.

Atas kenapa laki-laki yang memiliki kekuatan hebat ini ingin menghancurkan segalanya?
Atas mengapa laki-laki ini sangat jahat?
Tidak lain dan tidak bukan adalah kebencian?
Kebencian akan semua orang yang sangat membencinya!
Kebencian karena banyak orang yang mengutuknya!
Kebencian karena dia adalah pembawa bencana bagi semua ras humanoid!
Dan kebencian para humanoid dibalas oleh kebencian dari Darkwing yang ingin menumpas mereka!

"Cuma dua hal yang bisa kalian terima, mati dan menyerahlah, menyerah dan jadilah mayat!" kata-kata itu keluar dari mulut Darkwing kepada pasukan yang hampir kalah.
Darkwing tanpa ampun akan membunuh pasukan yang akan menjadi mayat itu.
Takut, benci, marah, sedih bercampur aduk di dalam hati pasukan besar yang hampir kalah itu. Mereka benar-benar ingin menangis pulang dan kembali ke keluarganya, tapi mustahil. Tidak ada jalan keluar bagi mereka. Mereka sedang berada dalam area Sphere yang tidak bisa mundur dari medan pertempuran, area Sphere super luas yang menjulang ke atas langit yang dibuat oleh salah satu dari Fallen Angel yang sama sekali tidak bisa di-cancel maupun ditembus oleh penyihir manapun kecuali membunuh sang pembuat Sphere.

Medan pertempuran sangat mengerikan, tidak masuk akal bila 1 juta pasukan aliansi tumbang menjadi 100ribu.
Medan pertempuran sangat mengerikan, medan yang dipenuhi oleh banjir setinggi mata kaki di seluruh are pertempuran. Bukan banjir air, melainkan banjir darah!
Medan tempur sangatlah mengerikan, awan yang tadinya masih siang cerah, berubah menjadi gelap dengan sinar merah darah dan awan merah akibat uap darah pasukan.
Medan tempur sangatalah mengerikan, banyak manyat dengan raut muka histeris ketakutan.
Medan tempur sangatlah mengerikan, karena 6 musuh ini sama sekali tidak terluka sedikitpun.
Para dewa kegelapan berhasil menghancurkan musuh dan akan membunuh satu juta pasukan tanpa tersisa.
Hati para pasukan rapuh, tidak akan ada lagi semangat dari mereka, kecuali keputusasaan.
Mereka putus asa karena telah salah melawan musuh.
Mereka putus asa dan ingin sekali keluar dar pertempuran mengerikan ini.
Mereka putus asa, seperti apa keluarga yang telah mereka tinggalkan. Mereka menangis akan anaknya yang akan menjadi yatim, dan para istri mereka yang akan menjadi janda.

Di tengah kegelapan keputus-asaan ini, munculah seseorang yang memakai armor platemail hijau yang terluka itu bagaikan cahaya lilin harapan di tengah kegelapan.
Seorang lelaki manusia berumur 50tahunan maju menghadapi 6 Dewa Kegelapan!
"Kita memang akan mati, akan tetapi perdamaian dan keadilan akan tetap ditegakkan!!!"
Lalu dia berteriak kepada kawan-kawannya
"
Quote:


Seorang prajurit berambut panjang warna hitam dengan muka lonjong dan kelopak matanya yang menghitam seperti sedang mengantuk dengan gagah beraninya berhasil menyemangati pasukan aliansi yang di ambang kehancuran. Pasukan aliansi memperoleh semangat mereka kembali setelah kekalahan di wal pertempuran. Teriakan dan sorakan dari para prajurit aliansi kembali dikumandangkan dan sekali lagi menggelorakan babak ke dua dari pertempuran kedua ini. Mereka sekali lagi siap, mereka siap bertempur demi masa depan dunia Outland dan Mainland.

"Omong kosong" Darkwing berkata kepada seorang prajurit itu. "Aku ingin tahu siapakah namamu sebelum kau mati?"

Lalu prajurit menengok ke atas puncak gunung mayat itu dan menjawab "Kau pasti Darkwing, manusia yang paling dikutuk di dunia ini. Kejahatanmu akan kami hancurkan! Perkenalkan namaku adalah Abesh Bernard von Torve, keturunan dari Torve sang pendiri kota Torvevolt atau Torvefort. Dan juga aku adalah kesatria dari kota Torvevolt, kota para Kesatria."

Darkwing pun membalas "Torvevolt! Hah! Menarik sekali. Kau tahu aku sangat membenci kota itu! Dan aku bersumpah saat aku memasuki Mainland, akan kuhancurkan kota itu terlebih dahulu."

Abesh pun bertanya "Kenapa?"

Dan Darkwing pun marah berteriak
Quote:


Lalu Darkwing tiba-tiba menyerang ke arah prajurit yang bernama Abesh itu. Dia terbang dengan kecepatan tinggi menerjang ke arah Abesh. Pedang Darwing terbakar dengan api hitam buatannya, sayap dari jubah hitam Darkwing berkibar dan mulai menutupi cahaya merah matahari di belakangnya menjadi kegelapan malam. Abesh kaget dengan serangan mendadak dari Darkwing, mendadak pandanganya menjadi buta dan tidak bisa melihat apa-apa, kecuali kematian yang medatanginya."

"BERNARD!!!"

Seseorang dari arah belakang Abesh Bernard mencoba membantunya. Dia berlari dengan kecepatan yang sama dengan Darkwing. Bagaikan sinar putih yang melejit ke arah Darwing. Dan berhasil melukai wajah Darkwing dengan cara menggoreskan sebuah pedang pada wajahnya, sebelum pedang api hitamnya menebas dan membakar Abesh.

"AAARRRGGHHHHHH!!!!" Darkwing berteriak kesakitan, segera dia menghentikan serangnya terhadap Abesh dan mundur kebelakang. Tangan kananya memegang pedangnya dimana api hitamnya mulai padam, dan tangan kirinya menutupi wajah Darkwing yang telah berdarah. Kelopak mata dan area wajah sebelah kirinya tergores oleh pedang suci milik penyerang misterius tersebut. Membuat Darkwing kesakitan.

"Kurang ajar"

Inilah pertama kalinya di pihak Fallen Angels, seseorang terluka.

Lalu seorang pria dengan mata bewarna kuning dari pihak Fallen Angels yang memakai cadar dan berjubah merah yang masih berdiri di atas tumpukan gunung mayat berkata kepada Darkwing.

"Jangan biarkan amarahmu mengendalikanmu, dan segera pakai pelindung wajahmu, bodoh!"

Dan Darkwing membalas.

"Diam kau, Jafar!!! Aku tidak butuh komentarmu!"

Lalu di sebelah Abesh seseorang berjubah putih dan berambut pirang keputihan berdiri di sampingnya.

"Apakah kau tidak apa-apa, sepertinya kau butuh healing?"

"Aku tidak apa-apa, dan terimakasih Father Simon."

Namanya adalah Father Simon, seorang Cleric agung ras manusia dari daerah Mainland yang bertarung dengan pasukan aliansi Outland. Dia berumur 70 tahun tapi masih tetap kuat dan sehat bugar layaknya pria muda.

"Orang-orang seperti mereka tidak bisa dibiarkan, orang ini bisa menghancurkan Mainland." Berkatalah Abesh terhadap Father Simon.

"Tidak akan! Para Ksatria di Mainland tidak akan kalah dengan mudah dari mereka!" Father Simon membantah.

"Ya para ksatria di Mainland sangatlah kuat dan tidak akan mudah dikalahkan, tapi apakah mereka siap. Apakah mereka siap bertarung dengan malaikat kegelapan ini?"

"Aku rasa tidak."

"Dan demi generasi selanjutnya, mari kita pertaruhkan nyawa kita."

"Ya kau benar! Abesh!"

Lalu Abesh menatap Darkwing yang sedang kesakitan itu. Dengan mata sebelah kananya Darwking menatap Abesh dan Simon dengan penuh kebencian.

"Kenapa, kenapa kau sangat membenci kota Torvevolt? Darkwing?"

Dan dengan nada kebencian, Darkwing menjawab...

"Jujur saja, seseorang telah mengabaikanku demi kota sialan yang bernama Torvevolt itu, aku sangat membenci kota itu!"

Lalu Abesh kaget, matanya terbelalak seperti ada fakta yang telah terungkap.

"Jadi apa yang 'dia' katakan benar juga tentang kau."

Lalu Darkwing menurunkan tangan kirinya, menunujukkan goresan wajah kirinya yang berdarah, dan membuka kelopak matanya. Dan dia tersenyum...

"Baguslah kalau kau mengenali si kurang ajar itu!"

Dan Abesh berkata...

"Seharusya kau tidak boleh berkata kepada orang yang telah melindungimu selama hidupmu!"

Dan senyuman di wajah Darkwing berubah menjadi kemarahan..

Quote:


Sekali lagi Darkwing menyerang....

"Dia datang!" Father Simon memberi peringatan.

Saat Darkwing menerjang ke arah Abesh, dalam hati kecilnya berkata...
Quote:

Lalu Abesh mengeluarkan twohanded swordnya dan menepis serangan Darkwing. Dua pedang saling beradu dan tatapan kedua wajah yang saling bermusuhan berdekatan. Melihat dengan jelas wajah kedua orang tersebut. Darkwing dengan tatapan kebencian dan Abesh dengan tatapan penuh harapan.

Lalu dari pasukan aliansi berteriaklah seorang elf yang merupakan pemimpin dari para penyihir.
"Semuanyaa!!! Mari kita gunakan sihir ulti kita! Maafkan aku kalau sihir ini bisa membunuh kalian, tapi demi kedamaian dunia ini mari kita lakukan!!!"

Dan teriakan dari komandan mereka dibalas.
"BAIK!"
Tanpa ragu-ragu para penyihir ini mempertaruhkan nyawa mereka untuk melakukan sihir kuat yang belum mereka lakukan. Lalu para penyihir yang berjumlah kurang lebih seratus orang itu membentuk suatu lingkaran dan membuat simbol sihir untuk melakukan sihir summoning. Sihir summon yang sangat luar biasa yang dapat membelah daratan menjadi dua, dan juga bisa membuat sphere raksasa sang Fallen Angels hancur.

"HEAVEN SWORD!"
Diubah oleh ahmadsolo 29-11-2017 13:45
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.