- Beranda
- Stories from the Heart
Di Persimpangan Musim Hujan
...
TS
mrskinny
Di Persimpangan Musim Hujan
Quote:
"Aku layaknya hujan, berusaha mencurahkan setiap tetes cinta yang tak terhitung tapi tak pernah sampai di rumahmu"
Quote:
Diubah oleh mrskinny 04-06-2018 02:16
anasabila memberi reputasi
1
7.8K
Kutip
40
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mrskinny
#19
Bagian 8: I Used Somebody
Quote:
"tunggu - tunggu! jangan buat aku panik Olla... siapa diaa?" aku berusaha menyembunyikan tanganku yang ia coba untuk raih
"ih cemen kamu ebay, bukan cowok nih wuuu" lalu Viola berjalan begitu saja kearah pria tua itu tanpa mempedulikanku
"aduh... yaudah siap ngga siap deh" aku yang bergumam dalam hati
"hello sir, my name is Adan" aku berusaha meraih tanganya untuk berkenalan, tapi aku rasa ada yang aneh, pri tua bergaya ala orang Belanda seperti menatapku sambil menhan tawanya
"Tenang - tenang, siang ini memang panas tapi takkan sampai membuat jidat rang keringetan seperti kamu" dia tiba tiba menarik tanganku sambil berbisik seperti itu
"nama saya Jacob, panggil saja Jacob, tidak usah panik seperti itu Dan, saya bukan orangtuanya Viola kok" lanjutnya pria tua itu
Lalu aku hanya menjawabnya senyum dan seketika Viola dan Sir. Jacob tertawa terbahak - bahak, aku hanya mencoba menahan malu dengan memainkan korek di tanganku ini. Entah kenapa siang ini terasa hangat ditambah seduhan kopi dan obrolan kami semua, Violla akhirnya menjelaskan semua bahwa sebenarnya Violla sering datang ke kedai ini sendirian dan Sir. Jacob pernah menanyakan di mana aku yang ketika itu sudah 1 bulan lebih tidak mengunjungi kedai ini, Olla menceritakan semuanya bila aku memiliki masalah di kampusku hingga membuat aku harus mengikuti jadwal sidang periode berikutnya.
"Lalu gimana Adan? kamu bersedia?" kata Sir. Jacob
lalu cerita Olla tentang aku yang diberitahukan kepada Sir. Jacob, mengundang rasa ibanya untuk bekerja di kedai ini.
Sir. Jacob adalah pria tua asal Belanda yang sudah sering berkelana ke seluruh dunia hanya untuk kopi, hingga akhirnya dia jatuh cinta dengan Aceh yang membuatnya tinggal selama bertahun - tahun di sana hingga bisa berbahasa Indonesia dan membuka kedainya di Kota ini, Kedai di mana aku sering menghabiskan waktu.
"Gimana Ebay? aku cuma kamu kuat ngelewatin semua ini, aku paham dan aku ingin membantumu dan cara inilah yang aku bisa berikan kepadamu" Tersenyum Viola dan selalu dengan manisnya.
"Iya, aku akan bekerja di sini dan mulai besok Sir. Jacob, bila aku boleh langsung berpindah tempat, akan ku lakukan besok" aku jawab dengan bahagia ajakan mereka berdua.
Saat itu tidak hanya ditawari perkerjaan tapi aku juga disuruh Sir. Jacob untuk menjaga kedai itu dan terdapat satu ruangan kosong untuk aku tempati di lantai 3 alias loteng.
Bahagia aku, bagaimana tidak? Seseorang malaikat turun seperti hanya diutus kepadaku, hingga pada akhirnya aku jatuh cinta kepadanya. Violla Oktav, ya itu namanya, Wanita sempurna yang hadir saat semua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, hidupku kali ini akan lebih semangat karena dia.
Lift seperti turun secara perlahan, hingga waktu seperti enggan berlalu, ketika Violla menarik tanganku saat menuju kamar Anya, waktu begitu seperti terulang, semua yang kita lakukan beberapa tahun lalu kembali teringat, teringat sangat jelas.
Saat di Lift Violla hanya merangkul tanganku dan rambut hitam panjangnya menutupi seluruh wajahnya.
Seketika aku menatap pintu Lift yang seperti cermin, sosok kami berdua jelas terlihat di depan tapi kenapa? Kenapa aku tinggalkan Anya di kamarnya dan pergi bersama Violla? Kenapa? di mana Anya? Anya di mana?
"ih cemen kamu ebay, bukan cowok nih wuuu" lalu Viola berjalan begitu saja kearah pria tua itu tanpa mempedulikanku
"aduh... yaudah siap ngga siap deh" aku yang bergumam dalam hati
"hello sir, my name is Adan" aku berusaha meraih tanganya untuk berkenalan, tapi aku rasa ada yang aneh, pri tua bergaya ala orang Belanda seperti menatapku sambil menhan tawanya
"Tenang - tenang, siang ini memang panas tapi takkan sampai membuat jidat rang keringetan seperti kamu" dia tiba tiba menarik tanganku sambil berbisik seperti itu
"nama saya Jacob, panggil saja Jacob, tidak usah panik seperti itu Dan, saya bukan orangtuanya Viola kok" lanjutnya pria tua itu
Lalu aku hanya menjawabnya senyum dan seketika Viola dan Sir. Jacob tertawa terbahak - bahak, aku hanya mencoba menahan malu dengan memainkan korek di tanganku ini. Entah kenapa siang ini terasa hangat ditambah seduhan kopi dan obrolan kami semua, Violla akhirnya menjelaskan semua bahwa sebenarnya Violla sering datang ke kedai ini sendirian dan Sir. Jacob pernah menanyakan di mana aku yang ketika itu sudah 1 bulan lebih tidak mengunjungi kedai ini, Olla menceritakan semuanya bila aku memiliki masalah di kampusku hingga membuat aku harus mengikuti jadwal sidang periode berikutnya.
"Lalu gimana Adan? kamu bersedia?" kata Sir. Jacob
lalu cerita Olla tentang aku yang diberitahukan kepada Sir. Jacob, mengundang rasa ibanya untuk bekerja di kedai ini.
Sir. Jacob adalah pria tua asal Belanda yang sudah sering berkelana ke seluruh dunia hanya untuk kopi, hingga akhirnya dia jatuh cinta dengan Aceh yang membuatnya tinggal selama bertahun - tahun di sana hingga bisa berbahasa Indonesia dan membuka kedainya di Kota ini, Kedai di mana aku sering menghabiskan waktu.
"Gimana Ebay? aku cuma kamu kuat ngelewatin semua ini, aku paham dan aku ingin membantumu dan cara inilah yang aku bisa berikan kepadamu" Tersenyum Viola dan selalu dengan manisnya.
"Iya, aku akan bekerja di sini dan mulai besok Sir. Jacob, bila aku boleh langsung berpindah tempat, akan ku lakukan besok" aku jawab dengan bahagia ajakan mereka berdua.
Saat itu tidak hanya ditawari perkerjaan tapi aku juga disuruh Sir. Jacob untuk menjaga kedai itu dan terdapat satu ruangan kosong untuk aku tempati di lantai 3 alias loteng.
Bahagia aku, bagaimana tidak? Seseorang malaikat turun seperti hanya diutus kepadaku, hingga pada akhirnya aku jatuh cinta kepadanya. Violla Oktav, ya itu namanya, Wanita sempurna yang hadir saat semua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, hidupku kali ini akan lebih semangat karena dia.
***Kembali***
Lift seperti turun secara perlahan, hingga waktu seperti enggan berlalu, ketika Violla menarik tanganku saat menuju kamar Anya, waktu begitu seperti terulang, semua yang kita lakukan beberapa tahun lalu kembali teringat, teringat sangat jelas.
Saat di Lift Violla hanya merangkul tanganku dan rambut hitam panjangnya menutupi seluruh wajahnya.
Seketika aku menatap pintu Lift yang seperti cermin, sosok kami berdua jelas terlihat di depan tapi kenapa? Kenapa aku tinggalkan Anya di kamarnya dan pergi bersama Violla? Kenapa? di mana Anya? Anya di mana?
Quote:
0
Kutip
Balas
