Kaskus

Story

congyang.jusAvatar border
TS
congyang.jus
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish

Tuhan tidak selalu memberi kita jalan lurus untuk mencapai suatu tujuan. Terkadang dia memberi kita jalan memutar, bahkan seringkali kita tidak bisa mencapai tujuan yg sudah kita rencanakan diawal. Bukan karena tuhan tidak memberi yg kita inginkan, tetapi untuk memberi kita yg terbaik. Percayalah, rencana Tuhan jauh lebih indah.

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Siapa yang akan menjadi pemaisuri Raja?
Olivia
31%
Bunga
8%
Diana
15%
Zahra
15%
Okta
8%
Shinta
23%
Diubah oleh congyang.jus 04-03-2022 10:27
sargopipAvatar border
efti108Avatar border
JabLai cOYAvatar border
JabLai cOY dan 37 lainnya memberi reputasi
38
165.6K
793
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
congyang.jusAvatar border
TS
congyang.jus
#286
Suasana dieng yang sangat dingin mengiringi bangunnya gw saat waktu subuh tiba. Sampai tubuh gw menggigil saat mengambil air wudhu. Tadi malam, Shinta memaksa gw memperbolehkan ia tidur di kamar gw karena ia takut. Padahal di kamar dia ada Zahra, kenapa harus takut?.

Tetesan air wudhu masih menempel di beberapa bagian tubuh gw setelah gw selesai menunaikan shalat. Gw lihat Shinta yang tertidur lelap di tempat tidur, wajahnya begitu damai. Gw membetulkan posisi selimutnya agar dia tak kedinginan, lalu gw kecup keningnya. Setelah memakai jaket, gw keluar untuk merokok. Tak lupa gw mengechek satu – persatu kawan gw di kamarnya masing – masing. Memastikan apakah kondisi mereka baik – baik saja setelah ‘pesta’ besar tadi malam.

Udara di pagi buta sangat menusuk tulang, jaket yang gw kenakan seakan tak berpengaruh sedikitpun. Kabarnya, udara di sini bisa mencapai minus derajat celcius pada musim penghujan. Bahkan rintik – rintik embun air bisa berubah jadi beku.

Kembali gw melamunkan tentang pertanyaan – pertanyaan apa yang harus gw perbuat untuk hari esok, lusa dan masa yang akan datang. Tentang apa yang harus gw perbuat agar gw tetap berada di sampingnya. Sebagian orang mungkin berkata “jodoh ga akan kemana – mana”. Tetapi jika gw ga berjuang, apakah jodoh gw bakal datang dengan sendirinya?.

Lalu, lamunan gw mendadak flashback ke beberapa tahun yang lalu. Dimana gw baru masuk sebuah SLTP. Disinilah gw bertemu dengan cinta pertama gw, ya dia adalah Bunga. Berawal saat gw melihat nya di masa orientasi siswa. Saat itu juga gw langsung jatuh hati dengannya. Beberapa minggu setelah itu gw baru tahu namanya lewat nametag yang ia kenakan di seragam OSIS nya. Ya gw hanya seorang pecundang yang untuk bertanya nama pun tak berani. Gw pun hanya berani memandanginya dari jauh. Sampai gw hafal kebiasannya yang selalu membeli siomay di kantin pada jam istirahat kedua. Sedangkan pada istirahat pertama, sepertinya ia hanya berdiam diri di kelas. Karena gw hanya pernah melihatnya saat membeli peralatan menulis di koperasi pada jam istirahat pertama.

Hal itu terus gw lakukan selama hampir 2 tahun. Selama itu juga gw menyimpan perasaan gw, hanya Mbak Oliv yang tahu gw naksir Bunga. Selama itu juga gw tak pernah sedikitpun mengobrol dengannya, ditambah kami berdua tak pernah di tempatkan di kelas yang sama. Baru saat Class Meeting kenaikan kelas 3, pertama kali kami saling melempar kata. Waktu itu dia memanggil gw saat berjalan ke arah parkiran motor yang ada disamping kuburan. Bunga meminta tolong gw untuk mendorongkan motornya sampai ke penjual bensin. Saat itu juga kami saling menukar nomor telephone. Seiring berjalannya waktu, gw menjadi semakin dekat dengan Bunga. Gw mulai berani menyapa dia saat berpapasan di sekolahan. Tak mau menunggu lama, gw langsung mengungkapkan isi hati gw ke Bunga walau baru dekat beberapa minggu. Untungnya, rasa gw tidak bertepuk sebelah tangan, Bunga menerima gw. Ruang tamu rumah nya menjadi salah satu saksi bisu perjalanan cinta gwemoticon-Ngakak (S)

Hampir setahun berjalan, gw mendapati Bunga jalan dengan laki - laki yang menunggang Ninja. Gw yang cuma minjem motor orang bisa apa?. Hari itu gw seakan mendapat pukulan telak. 3 hari gw ga nafsu makan.

Memasuki bangku SLTA, gw mengenal Diana, sang kakak OSIS. Tak butuh waktu lama buat gw menaklukan hatinya. Namun, tak lama juga masa indah itu. Lagi - lagi gw dihianati, lagi - lagi gw memergoki pasangan gw selingkuh. Dan lagi - lagi 3 hari gw ga doyan makanemoticon-Ngakak (S)

Sampailah saat ini, gw bersama Shinta. Di dalam masa depan yang tidak pasti, mau dibawa kemana arah hubungan ini. Apa Suatu saat nanti gw harus bawa kabur lo? Apa gw harus menggertak dengan mengancam minum racun agar gw dapat restu?.

Plak! sebuah pukulan mengenai bahu gw

"Eh, ra.." kata gw spontan saat melihat Zahra, ia bergegas duduk disamping gw

"Dingin ya mas.." ia memasukkan kedua telapak tangannya kedalam kantong jaket

"He'em" balas gw

Gw mengambil satu batang rokok dari bungkusnya dan membuat bara api diujungnya.

"Sehari bisa habis berapa bungkus mas?" tanya Zahra

"Apanya?"

"Rokoknya -_-"

"Ga ada sebungkus sih" jawab gw

"Ooh.." balasnya singkat

"Kenapa?" tanya gw

"Ga papa, cuma tanya" jawabnya, gw manggut - manggut

Suasana menjadi hening, hanya terdengar suara pletikan dari bara rokok gw dan suara burung - burung yang mulai saut - menyaut. Langit yang tadinya gelap mulai berubah warna menjadi agak kebiru- biruan pertanda matahari akan terbit.

"Mas.."

Gw menengok ke arahnya sambil mengangkat alis, seakan bertanya 'kenapa?'

"Aku mau ngomong.." ucapnya

"Iya, ngomong aja.." balas gw

Ia menundukkan kepala. Dari raut wajahnya terlihat ia ragu dengan apa yang hendak ia bicarakan.

"Gajadi deh.."

"Wuuu.. Aneh.." gw mencubit pipinya yg chuby

"Aaa sakit mas.." kepala nya mendongak keatas mengikuti kemana arah pipinya gw tarik

Sekitar pukul 6 pagi, gw dan Zahra kembali ke kamar masing - masing. Sesampainya di kamar, gw melihat Shinta yang masih tertidur pulas. Sepintas nampak sebuah senyuman di bibirnya. "Shin, suatu saat nanti aku berharap kamulah yang pertama aku lihat setiap aku bangun di pagi hari.." ucap gw dalam hati

"Bangun shin, udah pagi" gw mengguncangkan tubuhnya pelan, tak ada respon darinya. Gw mengguncangkan tubuhnya lagi.

"Hmm.. sun dulu" Ucapnya masih memejamkan mata.

"Ini anak ngelindur apa gimana?" tanya gw dalam hati. Ia baru bangun setelah gw kecup pipinya.

"Jam berapa?" tanya Shinta

"Jam 6.." jawab gw

"Dah, balik ke kamar sana. Mandi dulu, habis itu sarapan.." Ucap gw ke Shinta yg masih berbaring di atas tempat tidur. Tanpa sepatah kata pun, Shinta langsung pergi dari kamar gw dan kembali ke kamarnya.

Tepat jam 9 pagi, kami semua pergi meninggalkan penginapan. Dan ini adalah hari terakhir kami berlibur di 'Negeri di Atas Awan'. Tujuan kami kali ini yaitu ke Telaga Menjer yang letaknya di daerah Garung, wonosobo. Telaga menjer adalah sebuah telaga yang terbentuk dari sebuah letusan kaki gunung pakuwaja yang dulunya aktif. Sebelum terjadi letusan tersebut telaga menjer hanyalah mata air kecil. Sebuah pipa besi berukuran besar yg terbentang di pinggir jalan seolah menjadi petunjuk menuju lokasi. Karena letak Telaga yang dekat dengan PLTA Garung.

Kami berjalan - jalan di pinggir telaga menikmati Hamparan air telaga yang jernih dan udara sejuk di tempat ini. Nampak beberapa perahu yang memang disediakan untuk pengunjung jika ingin berkeliling telaga menjer serta melihat bentangan gunung Sindoro yang mempesona.

"Mau naik itu?" tanya gw ke Shinta sambil menunjuk perahu yang terbuat dari bambu

Shinta menggelengkan kepala "Seremm.."

"Gapapa kok, kan ada abang Londo.." ledek Ryan

"Cieh cieh.. yang tadi malem habis honeymoon.." lanjut Izal

"Tadi malem berduaan di kamar habis ngapain hayooo?" saut Mbak Oliv

"Cuma diangetin kok.." balas gw cengengesan. Shinta menjulurkan lidahnya ke arah Ryan dan Izal

"Ayo naik perahu.." Bujuk gw ke Shinta

"Serem yang.."

"Serem kenapa sih?" tanya gw

"Ya serem aja" jawabnya

Dengan segala macam bujuk dan rayuan maut, akhirnya Shinta mau ikut naik perahu bambu mengelilingi Telaga. Gw dan Shinta duduk di depan perahu, bagian paling ujung. Karena takut, kedua tangannya terus melingkar di lengan gw. Aku jadi senyum - senyum sendiri kalau inget ekspresimu waktu itu, Shin..

"Ta, sini foto sama aku.." Ajak Ryan ke Okta. "Mbak fotoin.." Lanjut Ryan meminta Mbak Oliv mengambil gambarnya bersama Okta

"Dari kemarin motoin mulu, aku kapan fotonya.." Keluh Mbak Oliv sebelum memfoto Ryan dan Okta yang duduk bersebelahan di bangku panjang bagian tengah perahu. Resiko anak Multimedia ya begitu, jadi tukang photo Awkoawko

"Eh dek, pose yg romantis. Aku fotoin, mumpung view nya bagus" Ucap Mbak Oliv.

Tanpa diperintah, Shinta langsung menyandarkan kepalanya dipundak gw. Tangan Kanan gw melingkar di tubuhnya. Mbak Oliv langsung memfoto gw dari belakang, tepat di depan gw terbentang bukit Seroja yang hijau.. Ini menjadi salah satu foto yang tersimpan rapi di galeri foto gw.
delet3
Arsana277
japraha47
japraha47 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.