Akhir cerita (Final)



Aku hanya terdiam dan kembali menatap wajah laras yang terlihat senang, senyuman yang terus mengembang dari bibirnya yang tipis dan merah dengan terus menatap kedua mataku, pancaran kesungguhan memang dapat aku rasakan dari tatapan matanya yang terus saja menatap ke dua mataku, darahku berdesir seiring detak jantungku yang terasa tidak beraturan saat kami terus saling menatap, entah kenapa,,,,

Setelah mahluk yang bernama laras menyanggupi untuk melakukan dan melaksanakan syarat yang diminta oleh syamsul, berarti sudah secara terbuka aku menyanggupi kemauan laras untuk ingin bersamaku, dalam artian hanya menjadi teman dan bukan menjadi pasangan karena bagaimanapun juga aku sudah berkeluarga dan aku sangat mencintai keluargaku dibandingkan dengan hal lain.

Untuk prosesi pelaksanaan syarat yg dilakukan oleh laras mohon maaf tidak dapat gua ceritain dikarenakan permintaan dari temen gua samsul, karena alasan demi menjaga kredibilitas semua pihak yang ada dalam cerita ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.35 saat gua berjalan sambil menenteng tas menuju lobby untuk proses check in, temen temen gua sepertinya belum pada bangun mungkin karena masih ngantuk dan cape', maklum semalam kami tidur sampai dini hari, bahkan samsul dan gua tidur sampai hampir subuh walaupun sebenermya rasa kantuk dan cape masih menggayut tetapi gua paksakan untuk pulang karena gua sudah kangen dengan sikecil dan tentunya istri gua yg sejak dari tadi pagi sudah menelepon gua dan meminta gua untuk segera pulang, sesampainya di lobby gua langsung menuju meja receptionis untuk proses check in, tidak terlihat Mb Laras disitu, entah apa dia masuk shieft siang atau libur gua juga tidak begitu ingin tau, setelah proses checkin selesai, aku segera menuju mobil dan melajukan kecepatan yang tidak terlalu kencang menuju kota dimana gua tinggal.

“ Jadi elo yach yang menolong gua saat gua berangkat dan diganggu sama kuntilanak yg didepan makam itu saat gua berangkat kesini” tanya gua kepada seat kosong sebelah kiriku,

“ Iyowww Masku....” sebuah suara menjawab pertanyaanku bebarengan muculnya mahluk cantik dari alam lain yang bernama laras yang sekarang sudah terlihat duduk di seat tersebut sambil sesekali melihatku dengan tersenyum.

“Aku khan udah ikutin Masku saat masku berangkat ke sini, lebih tepatnya saat masku memindahkan anak kucing yang di tikungan xxxxxx (laras menyebutkan sebuah daerah di kota tempat aku tinggal)” jawab dia dengan senyum genitnya. Dikarenakan sesaat sebelum aku berangkat ke acara meeting setelah mampir rumah untuk mengambil pakaian, gua sempet memindahkan kucing kecil yang berdiri di tengah jalan pas di tikungan daerah yg laras sudah sebutkan ke tepi jalan, dan sempet memberikan beberapa rupiah kepada ibu ibu warung makan sederhana yang ada disitu supaya memberikan sepotong ikan dan sedikit nasi untuk diberikan kepada kucing kecil kurus yang barusan aku pindahkan tersebut.

“ehh berarti rumah elo disekitar situ yach yach laras ???” tanyaku sambil tetap fokus untuk menyetir.

“iyowww Masku,,,”jawab laras dengan jawaban yg sama seperti jawaban yg sudah dia berikan sebelumnya.

“elo ih jawabnya iyowwww.... iyowwww mulu” tangkasku agak kesal tetapi juga agak sedikit geli.

“Hla emang iyoww koq Masku, hihihihihihi.....” balas laras sambil tertawa dengan suara tawa yang sedikit melengking dan memanjang.

“Ehhhh awas ya gua ga mau pokoknya elo ketawa seperti itu, takuttt tau” kataku dengan sedikit menekankan intonasi suaranya.

“iyowwwww Masku,,,,maaf lupa..” laras membalas sambil mendekatkan wajahnya yang sangat cantik ke samping kiri kepalaku,

“Ehhhh mau ngapain lo” tanyaku cepat ke dia sambil memalingkan wajahku ke arah wajah laras,

“Pengen nyium Masku...hihihi' jawab laras sambil tertawa tetapi dengan tawa yang sudah biasa
selayaknya seorang wamita yang sedang tertawa.

“Hasyemm ya elo, udh ah ga usah mancing mancing gitu deh” pintaku dengan sedikit mupeng

“ Hihihihihihi iyoww iyowww masku” kembali Laras tertawa mendengar apa yag aku katakan barusan.

“ tidak cuma kuntilanak jelek itu masku, tapi hantu pocong yang 2 kali menampakkan diri kepada masku juga udh aku tempeleng, bahkan perempuan genit yang namanya sama seperti namaku juga udh aku buat pingsan, soalnya dia juga suka sama masku dan ingin melakukan hal hal yang tidak baik jadi khan aku gak suka, dan maaf aku juga sempat merasuki masku, karena pada saat itu masku hampir meminum air yang berwarna merah muda yang sudah dikasih bubuk putih sama janda genit itu dan aku yakin itu hal yang tidak baik masku, makanya aku langsung merasuki tubuh masku setelah aku mengusir pocongan jelek itu, dan membuang air yang dibawa sama janda genit itu” cerita Laras panjang lebar.

“ Ohh mb Laras itu janda yach berarti” tanyaku kepada Laras

“Wah tau gitu udh aku ehem ehem tuh hahahahahahahahaha” kataku kepada laras sambil tertawa tergelak.

“ Ihhh makanya aku jagain Masku kemaren, Huhhh” jawab Laras dengan muka sedikit jutek karena termakan oleh candaanku.

“Tapi asik dan mantep koq saat ehmmm sama elo Laras” godaku sambil memandangnya sesaat

“Lagi juga boleh koq Masku....” balas cepat Laras dengan malu malu dan suara yang pelan.

“Asikkkkkkkkkkkkk” Teriakku........sambil mempercepat laju Mobil supaya segera sampai ke rumah.


Akhir dari sekelumit cerita picisan dari saya.

“Terima kasih kepada agan agan yang Istimawa yang sudah sudi membaca cerita pengalaman saya, Untuk kebenaran cerita tersebut anggap saja cerita ini hanya sebuah hiburan yang dapat membuat referensi agan agan semua tentang salah satu dari sekian banyaknya cerita mengenai sederk lain yang tidak dapat kita pungkiri kita memang hidaup berdampingan dengan mereka, sekali lagi terima Kasih”

Salam,