- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#161
Speak Out Charles
Tangan itu memegang lama gagang pintu tersebut. Pegangannya begitu erat hingga buku-buku tangannya memerah. Tapi ia tak kunjung menekan knop pintu tersebut.
Reynard yang berada di ruangan lain sedari tadi telah memperhatikan pria bongsor itu. Ia mengernyitkan dahi, menggigit ujung pen.
Tidak lama salah satu tangannya telah menggenggam gagang telepon dimana tangan lainnya menekan sebuah tuts. Tidak lama terdengar jawaban dari rekannya di ujung sana.
“Halo”, ujar Johnson.
“Buka pintu ruanganmu. Pria itu bahkan lebih menyedihkan dari orang yang sedang ditolak cintanya. Dia merusak konsentrasiku.”, ujar Reynard. Johnson berdecak kemudian ingin mematikan sambungan telepon.
“Ehh… Tunggu.”, tahan Reynard. Johnson mengernyit.
“Jangan matikan teleponmu. Aku mau dengar.”, suara terkekeh dari sana.
Johnson mendesah dan meletakkan gagang telepon itu dengan posisi yang tidak membuat telepon tersebut terputus.
Johnson mendekati pintu tersebut. “Masuklah. Kita perlu bicara.”
Charles membuka pintu dan terlihat gugup. Charles memakai sebuah cardigan berwarna abu-abu. Dia mengaitkan seluruh kancing cardigannya.
“Kau tahu soal keributan mahasiswa yang mengacak file lamaku?”, ujar Johnson. Charles mengangguk. Johnson cukup kagum melihat Charles masih bisa menatap matanya di mana dia dalam keadaan terdesak.
“Apa yang ingin kamu katakan? Kau bisa bilang. Aku akan menghidupkan rekaman.”, Johnson mengambil sesuatu dari lacinya dan menekan sebuah tombol dari perekam tersebut. Terlihat titik merah menyala.
------------------------------- Di Kantor Sir Johnson -----------------------------------
Tangan itu memegang lama gagang pintu tersebut. Pegangannya begitu erat hingga buku-buku tangannya memerah. Tapi ia tak kunjung menekan knop pintu tersebut.
Reynard yang berada di ruangan lain sedari tadi telah memperhatikan pria bongsor itu. Ia mengernyitkan dahi, menggigit ujung pen.
Tidak lama salah satu tangannya telah menggenggam gagang telepon dimana tangan lainnya menekan sebuah tuts. Tidak lama terdengar jawaban dari rekannya di ujung sana.
“Halo”, ujar Johnson.
“Buka pintu ruanganmu. Pria itu bahkan lebih menyedihkan dari orang yang sedang ditolak cintanya. Dia merusak konsentrasiku.”, ujar Reynard. Johnson berdecak kemudian ingin mematikan sambungan telepon.
“Ehh… Tunggu.”, tahan Reynard. Johnson mengernyit.
“Jangan matikan teleponmu. Aku mau dengar.”, suara terkekeh dari sana.
Johnson mendesah dan meletakkan gagang telepon itu dengan posisi yang tidak membuat telepon tersebut terputus.
Johnson mendekati pintu tersebut. “Masuklah. Kita perlu bicara.”
Charles membuka pintu dan terlihat gugup. Charles memakai sebuah cardigan berwarna abu-abu. Dia mengaitkan seluruh kancing cardigannya.
“Kau tahu soal keributan mahasiswa yang mengacak file lamaku?”, ujar Johnson. Charles mengangguk. Johnson cukup kagum melihat Charles masih bisa menatap matanya di mana dia dalam keadaan terdesak.
“Apa yang ingin kamu katakan? Kau bisa bilang. Aku akan menghidupkan rekaman.”, Johnson mengambil sesuatu dari lacinya dan menekan sebuah tombol dari perekam tersebut. Terlihat titik merah menyala.
Diubah oleh anism 20-11-2017 10:24
0