- Beranda
- Stories from the Heart
CERITA KITA UNTUK SELAMANYA [TAMAT]
...
TS
rendyprasetyyo
CERITA KITA UNTUK SELAMANYA [TAMAT]
Quote:
TENANG, CERITA KITA, APAPUN UJUNGNYA, AKAN DIKENANG SELAMANYA.
SELAMAT DATANG DI CERITA KITA UNTUK SELAMANYA SERIES.
BASED ON TRUE STORY.
SELAMAT DATANG DI CERITA KITA UNTUK SELAMANYA SERIES.
BASED ON TRUE STORY.
Tuhan, jaga kekasihku yang sedang beribadah ditempat ibadahnya. Dia mencintaiMu, sama sepertiku, dia hanya memanggil mu dengan sebutan yang berbeda
- Dikutip dari sebuah artikel yang penulisnya dirahasiakan -
- Dikutip dari sebuah artikel yang penulisnya dirahasiakan -
Rules:
1. No rusuh.
2. No kepo.
3. No gosip gosip.
4. Tokohnya beneran adaaa gak? beneran gak ada, apa sih.
5. Lu udah minta izin mereka buat di masukin ke cerita lu ts? belum.
6. Jadwal update kapan? karena gw sibuk kerja dan sibuk ngethread jadi jadwal update gak menentu yaah, kalau gak mau ketinggalan subscribe aja thread ini.
1. No rusuh.
2. No kepo.
3. No gosip gosip.
4. Tokohnya beneran adaaa gak? beneran gak ada, apa sih.
5. Lu udah minta izin mereka buat di masukin ke cerita lu ts? belum.
6. Jadwal update kapan? karena gw sibuk kerja dan sibuk ngethread jadi jadwal update gak menentu yaah, kalau gak mau ketinggalan subscribe aja thread ini.
Opening song: Play it again - Luke Bryan
Makasih bi udah masukin ke playlist hp aku.
Cerita ini buat kamu yah.
Makasih bi udah masukin ke playlist hp aku.
Cerita ini buat kamu yah.
-----------------------------------------------------------------
CERITA KITA UNTUK SELAMANYA (BOOK 1).
Mulai sekarang kisah ini hanya kau, aku dan tuhan yang boleh tahu [PROLOG].
"Bi?"
"Ya?"
"Aku mau nulisin cerita buat kamu, 100 chapter lebih"
"Banyak banget, yakin selesai?"
"Yakin lah, ceritanya aku mulai dari sini yaaah bibkuu..."
"Ya?"
"Aku mau nulisin cerita buat kamu, 100 chapter lebih"
"Banyak banget, yakin selesai?"
"Yakin lah, ceritanya aku mulai dari sini yaaah bibkuu..."
Mulai sekarang kisah ini hanya kau, aku dan tuhan yang boleh tahu [PROLOG].
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
FLASHBACK
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 5-13 ini dengan berat hati di cut dulu sampe batas waktu yang belum ditentukan. Lanjut dulu aja (atau buka wattpad).
KACANG PANJANG

PART 1
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
PART II
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27 - spesial chapter
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
PART III
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
PART IV
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
chapter 48
chapter 49
chapter 50
chapter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
PART V
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
FINAL PART
chapter 63
chapter 64
chapter 65
chapter 66
chapter 67
chapter 68
chapter 69
chapter 70
chapter 71
chapter 72 - Ending
SIDE STORY:
Parfum Strawberry
Anak Kecil
Mas Kosan
Gegel Wedding Trophy
--------------------------------------------------------
Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES (Series 2 dan 3) :

BUDAYAKAN MENINGGALKAN JEJAK SUPAYA KITA BISA SALING KENAL


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 429 suara
Apakah main problem dari story absurb ini
Cinta segitiga
5%
Cinta berbeda pandangan
9%
Ts yang jadi dewa jones
10%
Ts yang gak bisa berenti ngerokok
10%
Semua jawaban salah, termasuk Ts idup juga udah salah
66%
Diubah oleh rendyprasetyyo 08-07-2023 22:54
ugalugalih dan 31 lainnya memberi reputasi
24
422.7K
1.7K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rendyprasetyyo
#1194
FINAL PART
Chapter 71
Selasa, 28 Juni 2016
HARI TERAKHIR BIBI
hari ini hari terakhir bibi disini. gak ada satu momen pun dikantor yang ketangkep sama fikiran gw termasuk tadi siang ada yang mendadak kasih suprise ulang tahun ke bibi sama bibi bagi-bagi souvenir kenang-kenangan barusan, menjelang jam pulang.
sekarang kantor udah sepi, tinggal gw, bibi, atasan bibi, kak trisna, kak dipta.
"Bi, aku mau jawaban dari kamu" gw duduk dikursi kerja bibi, dia baru balik dari pamitan sama atasannya.
"jawaban apa sih?" dia ngebales, nada ngomongya agak marah.
Dia sekarang nyamperin kak trisna buat pamitan, mereka berdua ngobrol, terus kak dipta ikutan nimbrung di obrolan mereka. Mereka ngobrol gak jauh dari meja bibi karena meja bibi paling deket dengan akses keluar karena memang sekarang udah jam pulang, malah 10 menit lagi buka puasa. Yang pasti diluar udah gelap tapi untungnya hari ini gw gak harus nyari bukaan karena hari ini dapet nasi kotak dari kantor.
"bi, rendy galau berat tuh" gw denger kak tris ngomong. disambut suara ketawa-ketawa gak jelas dari siapa
posisi gw udah pindah, sekarang gw tiduran di meja kerja sebelah meja bibi, meja ini dipake sama orang se departemen sama dia, namanya arthur, orang rusia, meja kerjanya kosong gak ada apa apa karena doi kerja pake laptop, jadi gw bisa bebas selonjorin tangan gw buat jadi alas kepala tiduran sambil duduk dimeja dia. Gw gak denger jawaban bibi dari statement kak tris barusan, paling juga gak jauh dari ketawa ngambil nafas sambil ngeledek terus bilang "hahahah biarin aja kak". gak lama setelah mereka ngobrol, atasan bibi juga ikutan nimbrung, gw gak denger tuh topik obrolan mereka karena gw gak peduli walaupun sekarang posisi gw pindah lagi ketempat duduk bibi, dan tiduran disana
sebentar lagi libur lebaran....
dan gw harus pulang kerumah kalau gak mau dicoret dari kartu keluarga....
"gw belum beli baju lebaran......"
"gw minta maaf ke ami gak yah...
ah tapi dia dihubungin juga gak bisa....
"dan sekarang bibi......."
gw tarik nafas panjang terus nutup mata buat tidur di meja bibib, baru lima menit dia udah nyamperin.
"aku udah mau pulang" bibi nyamperin gw.
"aku pengen jawaban yang semalem dulu" sekali lagi gw minta jawaban ke dia.
"jawaban apa sih?" dia marah.
"serius aku harus omongin disini? kamu udah tau semalem, aku cuma butuh jawaban itu aja kok, walaupun aku udah tau, tapi aku pengen denger kamu ngomong langsung" gw balik marah.
Kemarahan gw dan kemarahan bibi kepotong sama kak dipta, Kak dipta nyamperin, nawarin pulang bareng, dan bibib nge-iyain. setelah turun kebawah gw ngambil jatah nasi kotak buat buka puasa, bibib sama kak dipta juga dapet, padahal mereka kan gak puasa, jadi sekarang pulang ke kosan sambil bawa-bawa nasi kotak. Gak langsung pulang kok abis dapat nasi kotak, bibi ngobrol-ngobrol dulu sama receptionist sama ob. gw males nimbrungnimbrung gini jadi gw nungguin dia diluar. bener diluar udah gelap banget, dan sekarang udah jauh dari jam buka puasa, sementara dari tadi gw belum makan atau minum apapun.
gw udah gak tau lagi jalan pikiran bibi. Gw cuma pengen jawaban.
gw kesel banget, kalau bukan karena jawaban mungkin sekarang dia udah gw tinggalin
bibib keluar, bareng kak dipta. beberapa langkah didepan kantor gw minta jawaban lagi dari dia.
"bi aku mau jawaban, susah banget sih" gw udah gak bisa lagi nahan emosi.
"jawaban apa emang?" gak tau lagi gw ini yang keberapa kali gw denger dia ngomong gini hari ini
"yang semalem" gw masih gak bisa nahan emosi
"iya apa?" dia balik marah terus berenti, kak dipta jalan duluan, tinggal gw sama bibi dibelakang.
"serius bi? gak bisa yah ngasih jawaban aja?" gw nanya dia
"gak bisa, kamu jelasin dulu apa" dia ngejawab pertanyaan gw tanpa rasa bersalah.
dengan menarik nafas panjang dan nahan emosi yang udah gak tau lagi level berapa gw coba tahan suara gw dan kasih penjelasan lagi kedia.
"jawaban kalau................"
"good luck rendoi ceritanya yah"bibi berenti buat ngomong ke gw, gw juga ikut berenti.
gw gak ngerti maksudnya, mungkin bibi masih mikir kalau cerita yang lagi gw tulis cuma tentang ami, padahal semua yang bakal gw tulis adalah tentang gw dan dia. gw juga gak pernah ngomong ke bibi detail tulisan gw bakal gimana. Feeling gw buat gak ngebahas bibi dulu kayaknya bener, ngebahas bibi bakal gw lakuin sendiri, ketika bibi udah gak disini
"iya bib" gw ngejawab
"bro fist?" bibi nawarin kepalan tangannya buat tos
"brofist" gw ngepalin tangan buat tos sama kepalan tangannya bibi.
dan ini adalah kali terakhirnya gw liat bibi.
Chapter 71
Selasa, 28 Juni 2016
HARI TERAKHIR BIBI
hari ini hari terakhir bibi disini. gak ada satu momen pun dikantor yang ketangkep sama fikiran gw termasuk tadi siang ada yang mendadak kasih suprise ulang tahun ke bibi sama bibi bagi-bagi souvenir kenang-kenangan barusan, menjelang jam pulang.
sekarang kantor udah sepi, tinggal gw, bibi, atasan bibi, kak trisna, kak dipta.
"Bi, aku mau jawaban dari kamu" gw duduk dikursi kerja bibi, dia baru balik dari pamitan sama atasannya.
"jawaban apa sih?" dia ngebales, nada ngomongya agak marah.
Dia sekarang nyamperin kak trisna buat pamitan, mereka berdua ngobrol, terus kak dipta ikutan nimbrung di obrolan mereka. Mereka ngobrol gak jauh dari meja bibi karena meja bibi paling deket dengan akses keluar karena memang sekarang udah jam pulang, malah 10 menit lagi buka puasa. Yang pasti diluar udah gelap tapi untungnya hari ini gw gak harus nyari bukaan karena hari ini dapet nasi kotak dari kantor.
"bi, rendy galau berat tuh" gw denger kak tris ngomong. disambut suara ketawa-ketawa gak jelas dari siapa

posisi gw udah pindah, sekarang gw tiduran di meja kerja sebelah meja bibi, meja ini dipake sama orang se departemen sama dia, namanya arthur, orang rusia, meja kerjanya kosong gak ada apa apa karena doi kerja pake laptop, jadi gw bisa bebas selonjorin tangan gw buat jadi alas kepala tiduran sambil duduk dimeja dia. Gw gak denger jawaban bibi dari statement kak tris barusan, paling juga gak jauh dari ketawa ngambil nafas sambil ngeledek terus bilang "hahahah biarin aja kak". gak lama setelah mereka ngobrol, atasan bibi juga ikutan nimbrung, gw gak denger tuh topik obrolan mereka karena gw gak peduli walaupun sekarang posisi gw pindah lagi ketempat duduk bibi, dan tiduran disana

sebentar lagi libur lebaran....
dan gw harus pulang kerumah kalau gak mau dicoret dari kartu keluarga....
"gw belum beli baju lebaran......"
"gw minta maaf ke ami gak yah...
ah tapi dia dihubungin juga gak bisa....
"dan sekarang bibi......."

gw tarik nafas panjang terus nutup mata buat tidur di meja bibib, baru lima menit dia udah nyamperin.
"aku udah mau pulang" bibi nyamperin gw.
"aku pengen jawaban yang semalem dulu" sekali lagi gw minta jawaban ke dia.
"jawaban apa sih?" dia marah.
"serius aku harus omongin disini? kamu udah tau semalem, aku cuma butuh jawaban itu aja kok, walaupun aku udah tau, tapi aku pengen denger kamu ngomong langsung" gw balik marah.
Kemarahan gw dan kemarahan bibi kepotong sama kak dipta, Kak dipta nyamperin, nawarin pulang bareng, dan bibib nge-iyain. setelah turun kebawah gw ngambil jatah nasi kotak buat buka puasa, bibib sama kak dipta juga dapet, padahal mereka kan gak puasa, jadi sekarang pulang ke kosan sambil bawa-bawa nasi kotak. Gak langsung pulang kok abis dapat nasi kotak, bibi ngobrol-ngobrol dulu sama receptionist sama ob. gw males nimbrungnimbrung gini jadi gw nungguin dia diluar. bener diluar udah gelap banget, dan sekarang udah jauh dari jam buka puasa, sementara dari tadi gw belum makan atau minum apapun.
gw udah gak tau lagi jalan pikiran bibi. Gw cuma pengen jawaban.
gw kesel banget, kalau bukan karena jawaban mungkin sekarang dia udah gw tinggalin
bibib keluar, bareng kak dipta. beberapa langkah didepan kantor gw minta jawaban lagi dari dia.
"bi aku mau jawaban, susah banget sih" gw udah gak bisa lagi nahan emosi.
"jawaban apa emang?" gak tau lagi gw ini yang keberapa kali gw denger dia ngomong gini hari ini
"yang semalem" gw masih gak bisa nahan emosi
"iya apa?" dia balik marah terus berenti, kak dipta jalan duluan, tinggal gw sama bibi dibelakang.
"serius bi? gak bisa yah ngasih jawaban aja?" gw nanya dia
"gak bisa, kamu jelasin dulu apa" dia ngejawab pertanyaan gw tanpa rasa bersalah.
dengan menarik nafas panjang dan nahan emosi yang udah gak tau lagi level berapa gw coba tahan suara gw dan kasih penjelasan lagi kedia.
"jawaban kalau................"
---------------------------------------
"good luck rendoi ceritanya yah"bibi berenti buat ngomong ke gw, gw juga ikut berenti.
gw gak ngerti maksudnya, mungkin bibi masih mikir kalau cerita yang lagi gw tulis cuma tentang ami, padahal semua yang bakal gw tulis adalah tentang gw dan dia. gw juga gak pernah ngomong ke bibi detail tulisan gw bakal gimana. Feeling gw buat gak ngebahas bibi dulu kayaknya bener, ngebahas bibi bakal gw lakuin sendiri, ketika bibi udah gak disini
"iya bib" gw ngejawab
"bro fist?" bibi nawarin kepalan tangannya buat tos
"brofist" gw ngepalin tangan buat tos sama kepalan tangannya bibi.
dan ini adalah kali terakhirnya gw liat bibi.
Diubah oleh rendyprasetyyo 18-11-2017 22:40
emzehd26 memberi reputasi
2
