- Beranda
- Stories from the Heart
Life Always Spinning
...
TS
bomtwo
Life Always Spinning
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Rules:
PROLOG
Perkenalkan nama gw Een (umur 27 tahun sekarang) cowok tulen dan gak melambai (catat), gw berasal dan asli dari sebuah Kota yg menjadi Ibukota provinsi di Pulau Kalimantan. Gw anak ke 2 dari 3 bersaudara, kakak gw cowok dan jarak umur kami terpaut hampir 10 tahun, sedangkan adik gw cewek terpaut 3 tahun dgn gw. Kata orang gw ini anak pungut, itu di karenakan muka gw dgn kakak dan adik gw yg jauh banget bedanya karena kakak gw ganteng dan tinggi sedangkan adik gw cantik dan mungil, apalagi Mama gw juga cantik jdi semakin kentara klo gw ini terkesan anak pungut.
Gw di takdirkan sebagai cowok yg mempunyai berat badan berlebih a.k.a padat berisi (bilang aja gendut) di tambah tinggi badan gw yg cuma 167cm berasa banget gw kayak kingkong, tapi gw gak masalah karena walaupun gw gendut bagi orang gendut gw itu beda karena tubuh gw yg padat gak melar air doank seperti orang gendut kebanyakan...
Cerita ini akan berawal saat gw masuk SMA ditahun 2004, masa di mana gw mengenal cinta, konflik anak muda dan yg pasti konflik kehidupan gw sendiri.
Gw di takdirkan sebagai cowok yg mempunyai berat badan berlebih a.k.a padat berisi (bilang aja gendut) di tambah tinggi badan gw yg cuma 167cm berasa banget gw kayak kingkong, tapi gw gak masalah karena walaupun gw gendut bagi orang gendut gw itu beda karena tubuh gw yg padat gak melar air doank seperti orang gendut kebanyakan...
Cerita ini akan berawal saat gw masuk SMA ditahun 2004, masa di mana gw mengenal cinta, konflik anak muda dan yg pasti konflik kehidupan gw sendiri.
Spoiler for Q & A:
Spoiler for Mulustrasi:
Spoiler for Side Story:
Spoiler for Index:
Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pacar Een sampai lulus SMA
Diubah oleh bomtwo 10-05-2018 03:27
pulaukapok dan 10 lainnya memberi reputasi
9
290.2K
2.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bomtwo
#1741
Part 48
*
*
****
*Sebenarnya masih panjang pov yg di kirim kan oleh Novita, tapi akan gw bagi menjadi 3 sesuai alur yg udah gw tentuin. Happy reading All
Akhirnya hari terakhir ujian di semester II udah gw lewati dengan lancar. Sekarang tinggal menunggu hari pembagian raport, apakah gw akan naik ke kelas XII dan juga akan mendapatkan jurusan apa nantinya.
Bersama sahabat-sahabat, Novita dan Ifa, kami pun santai sejenak di kantin sekolah sekedar melepas beban selama hari-hari ujian berlangsung. Obrolan pun semata tentang kegiatan apa yg bakal kami lakukan saat liburan nanti.
Gw dan Novita pun pamit pulang terlebih dahulu karena gw sebelumnya di minta sama ayah nya Novita untuk datang ke rumah setelah kelar ujian hari terakhir.
Setelah si macan nyala dan Novita pun sudah ready di boncengan sambil tangan kanan nya memeluk perut gw, langsung aja gw arahkan si macan menuju rumahnya.
Selang 15 menit kemudian kami pun sampai di rumah. Novita pun turun lalu membuka pagar rumahnya. Gw pun langsung memasuk kan si macan ke halaman rumah dan setelahnya langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu sekedar melepas lelah.
Novita pun menghampiri gw dengan membawa nampan berisi tiga gelas es sirup rasa melon lalu meletak kan nya di atas meja dan setelahnya dia pamit untuk ganti baju di dalam kamar.
Sambil nunggu Novita selesai ganti baju, gw nyalakan sebatang rokok mild favorit sekedar membuang waktu. Belom habis rokok di tangan, Novita sudah balik ke ruang tamu rumahnya lalu mengambil rokok di tangan kanan gw dan mematikan nya ke asbak.
Novita sendiri pada akhirnya merebahkan kepalanya di paha gw dan ujung kaki putih mulusnya berada di ujung pembatas sofa sambil jemari-jemari indahnya bermain di kedua telapak tangan gw.
Bersama sahabat-sahabat, Novita dan Ifa, kami pun santai sejenak di kantin sekolah sekedar melepas beban selama hari-hari ujian berlangsung. Obrolan pun semata tentang kegiatan apa yg bakal kami lakukan saat liburan nanti.
Gw dan Novita pun pamit pulang terlebih dahulu karena gw sebelumnya di minta sama ayah nya Novita untuk datang ke rumah setelah kelar ujian hari terakhir.
Setelah si macan nyala dan Novita pun sudah ready di boncengan sambil tangan kanan nya memeluk perut gw, langsung aja gw arahkan si macan menuju rumahnya.
Selang 15 menit kemudian kami pun sampai di rumah. Novita pun turun lalu membuka pagar rumahnya. Gw pun langsung memasuk kan si macan ke halaman rumah dan setelahnya langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu sekedar melepas lelah.
Novita pun menghampiri gw dengan membawa nampan berisi tiga gelas es sirup rasa melon lalu meletak kan nya di atas meja dan setelahnya dia pamit untuk ganti baju di dalam kamar.
Sambil nunggu Novita selesai ganti baju, gw nyalakan sebatang rokok mild favorit sekedar membuang waktu. Belom habis rokok di tangan, Novita sudah balik ke ruang tamu rumahnya lalu mengambil rokok di tangan kanan gw dan mematikan nya ke asbak.
Novita sendiri pada akhirnya merebahkan kepalanya di paha gw dan ujung kaki putih mulusnya berada di ujung pembatas sofa sambil jemari-jemari indahnya bermain di kedua telapak tangan gw.
Quote:
Setelah menunggu hampir satu jam lamanya, yg di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Novita pun langsung menghampiri ayahnya lalu mereka berdua hampir berbarengan masuk ke dalam rumah.
Om Lub ( nama panggilan gw buat ayah Novita ) pun izin untuk berganti pakaian terlebih dahulu sebelum menghampiri gw nantinya, sedangkan Novita pergi ke dapur untuk membuatkan ayahnya minuman untuk menemani obrolan kita nantinya.
Novita sudah kembali lagi ke ruang tamu dengan membawa secangkir kopi hitam yg masih panas lalu menaruhnya di meja dan kembali, dia duduk di sofa tepat di samping gw.
Hampir 5 menit kemudian Om Lub keluar dari kamarnya dan menghampiri kami berdua di ruang tamu. Setelah meneguk santai kopi hitam nya, Om Lub pun langsung membuka obrolan di antara kami bertiga.
Om Lub ( nama panggilan gw buat ayah Novita ) pun izin untuk berganti pakaian terlebih dahulu sebelum menghampiri gw nantinya, sedangkan Novita pergi ke dapur untuk membuatkan ayahnya minuman untuk menemani obrolan kita nantinya.
Novita sudah kembali lagi ke ruang tamu dengan membawa secangkir kopi hitam yg masih panas lalu menaruhnya di meja dan kembali, dia duduk di sofa tepat di samping gw.
Hampir 5 menit kemudian Om Lub keluar dari kamarnya dan menghampiri kami berdua di ruang tamu. Setelah meneguk santai kopi hitam nya, Om Lub pun langsung membuka obrolan di antara kami bertiga.
Quote:
Om Lub pun izin pamit istirahat di kamarnya sedangkan Novita masih saja menangis sambil memeluk diri gw.
Sebenarnya berat bagi gw menerima kenyataan bahwa 3 hari lagi, gw dan Novita akan berpisah. Mungkin gw bisa aja ngotot jalanin hubungan ini walau terpisah jarak yg sangat jauh tapi pada akhirnya, gw harus sadar kalo hal tersebut malah akan berdampak buruk bagi dirinya ataupun gw sendiri.
Bukan gw menyerah tapi ini lebih kepada kesiapan mental kami saat itu. Bukan hal yg mudah bagi remaja seusia gw menjalani hubungan jarak jauh apalagi posisi kita sama-sama masih pelajar. Masih banyak hal lain yg berdampak positif yg bisa kami lakukan daripada harus bertahan dengan segala prasangka buruk akan apa yg di lakukan oleh pasangan kita saat tidak bersama.
Sebenarnya berat bagi gw menerima kenyataan bahwa 3 hari lagi, gw dan Novita akan berpisah. Mungkin gw bisa aja ngotot jalanin hubungan ini walau terpisah jarak yg sangat jauh tapi pada akhirnya, gw harus sadar kalo hal tersebut malah akan berdampak buruk bagi dirinya ataupun gw sendiri.
Bukan gw menyerah tapi ini lebih kepada kesiapan mental kami saat itu. Bukan hal yg mudah bagi remaja seusia gw menjalani hubungan jarak jauh apalagi posisi kita sama-sama masih pelajar. Masih banyak hal lain yg berdampak positif yg bisa kami lakukan daripada harus bertahan dengan segala prasangka buruk akan apa yg di lakukan oleh pasangan kita saat tidak bersama.
*
*
Setelah Novita selesai dengan tangisan nya, gw pun meminta kepadanya untuk di buatkan seporsi mie goreng instan beserta telor mata sapi setengah matang karena emang perut gw udah laper banget.
Novita pun tersenyum mendengar permintaan gw lalu dengan anggukan dia mengiyakan nya. Gw pun beranjak menuju teras rumah Novita lalu duduk di lantai paling ujung sebelah kanan sekedar membakar kembali sebatang rokok untuk menenangkan diri gw.
Selang 20 menit kemudian Novita menghampiri gw memberitahukan bahwa mie goreng beserta telor mata sapinya udah jadi. Kami pun lalu masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga dan terlihat ada 2 porsi yg sudah tersedia.
Kami pun makan bersama dengan saling berdiam diri tanpa berbicara, hanya suara sendok dan garpu yg beradu dengan piring yg sedari tadi dengan congkak nya membahana di ruang keluarga ini.
Novita pun tersenyum mendengar permintaan gw lalu dengan anggukan dia mengiyakan nya. Gw pun beranjak menuju teras rumah Novita lalu duduk di lantai paling ujung sebelah kanan sekedar membakar kembali sebatang rokok untuk menenangkan diri gw.
Selang 20 menit kemudian Novita menghampiri gw memberitahukan bahwa mie goreng beserta telor mata sapinya udah jadi. Kami pun lalu masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga dan terlihat ada 2 porsi yg sudah tersedia.
Kami pun makan bersama dengan saling berdiam diri tanpa berbicara, hanya suara sendok dan garpu yg beradu dengan piring yg sedari tadi dengan congkak nya membahana di ruang keluarga ini.
¥¥-*-¥¥
Quote:
Saat ini gw dan Novita sedang dalam perjalanan menuju rumah gw. Ini merupakan kemauan Novita sendiri yg ingin ketemu dengan Mama dan Adek gw setelah selama ini gw sama sekali gak pernah ngenalin Novita ke mereka.
Selesai membeli martabak manis dan telor kitapun langsung berangkat lagi menuju rumah gw.
Sesampainya di rumah, Novita yg saat itu mengenakan kaos warna putih di balut cardigan warna biru laut dengan long jeans warna biru pekatnya nampak terlihat gugup saat akan gw ajak masuk ke dalam rumah.
Untuk menenangkan nya, gw gengam tangan kirinya dengan tangan kanan gw lalu gw berikan senyuman dan anggukan sekedar memastikan bahwa semua akan baik-baik saja.
Selesai membeli martabak manis dan telor kitapun langsung berangkat lagi menuju rumah gw.
Sesampainya di rumah, Novita yg saat itu mengenakan kaos warna putih di balut cardigan warna biru laut dengan long jeans warna biru pekatnya nampak terlihat gugup saat akan gw ajak masuk ke dalam rumah.
Untuk menenangkan nya, gw gengam tangan kirinya dengan tangan kanan gw lalu gw berikan senyuman dan anggukan sekedar memastikan bahwa semua akan baik-baik saja.
Quote:
Kelar mandi dan berpakaian santai gw pun beranjak kembali ke arah ruang tamu dan gw pun tersenyum ketika melihat Novita serta Mama dan Adek gw saling bisa mengakrabkan diri.
Gw pun lalu duduk di samping Mama karena posisi di samping Novita sudah di kuasai oleh Adek gw.
Gw pun lalu duduk di samping Mama karena posisi di samping Novita sudah di kuasai oleh Adek gw.
Quote:
¥¥-*-¥¥
Tak seperti biasanya di rumah gw pagi ini nampak ramai oleh kehadiran pacar, sepupu dan sahabat gw. Yaa, selain gw, Novita, Mama dan Adek gw ada Alan, Bobby, Ifa dan Ridho yg ikut buat rekreasi ke tempat yg bisa buat bakar-bakar ikan.
Ini semua emang ide Novita biar bisa rame-rame perginya tapi sayang gak semua sahabat gw bisa ikut karena mereka juga punya kesibukan yg lain. Sebagai gantinya, sehari sebelum Novita berangkat ke kota asalnya, kita semua akan makan-makan bersama dan tempatnya pun udah gw tentuin yaitu di cafe kakaknya Linda.
Kita pun berangkat menggunakan dua buah mobil, satu mobilnya Alan dan satunya mobilnya Bobby. Karena pada saat itu gw belum mahir nyetir mobil akhirnya Alan yg nyetir di temani gw duduk di kursi depan. Sedangkan Mama, Adek gw dan Novita duduk manis bertiga di kursi penumpang. Gw sih kasian sama Ridho soalnya dia ikut Bobby yg udah resmi pacaran sama Ifa, bakalan jadi obat nyamuk dia. Mana perjalanan lumayan, hampir ±2 jam untuk mencapai tempat rekreasi tersebut.
Setelah persiapan sudah selesai kitapun langsung masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju tempat rekreasi. Dalam perjalanan cuma di selingi dengan mengisi bahan bakar di spbu, selebihnya kita jalan terus hingga akhirnya sampai di tujuan.
Gw beserta Bobby dan Ridho pun mengangkut segala keperluan, mulai dari bumbu buat bakaran, nasi di termos hingga teh manis panas yg juga dalam termos khusus air dan semua Mama gw yg nyiapin, biar kita makan nya puas kata beliau. Alan yg sedari awal datang langsung pesan pondokan buat kita bakar-bakaran pun datang dan memberi tahu kalo pondokan sudah di dapat.
Di bantu karyawan tempat rekreasi ini kita pun berjalan menuju pondokan yg sudah di sewa Alan tadi. Sesampainya di pondokan, kami pun meletak kan segala jenis termos yg di bawa tadi sedangkan Mama dan Alan pergi bersama karyawan tadi buat memilih ikan yg akan kita bakar dan membayarnya.
Ini semua emang ide Novita biar bisa rame-rame perginya tapi sayang gak semua sahabat gw bisa ikut karena mereka juga punya kesibukan yg lain. Sebagai gantinya, sehari sebelum Novita berangkat ke kota asalnya, kita semua akan makan-makan bersama dan tempatnya pun udah gw tentuin yaitu di cafe kakaknya Linda.
Kita pun berangkat menggunakan dua buah mobil, satu mobilnya Alan dan satunya mobilnya Bobby. Karena pada saat itu gw belum mahir nyetir mobil akhirnya Alan yg nyetir di temani gw duduk di kursi depan. Sedangkan Mama, Adek gw dan Novita duduk manis bertiga di kursi penumpang. Gw sih kasian sama Ridho soalnya dia ikut Bobby yg udah resmi pacaran sama Ifa, bakalan jadi obat nyamuk dia. Mana perjalanan lumayan, hampir ±2 jam untuk mencapai tempat rekreasi tersebut.
Setelah persiapan sudah selesai kitapun langsung masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju tempat rekreasi. Dalam perjalanan cuma di selingi dengan mengisi bahan bakar di spbu, selebihnya kita jalan terus hingga akhirnya sampai di tujuan.
Gw beserta Bobby dan Ridho pun mengangkut segala keperluan, mulai dari bumbu buat bakaran, nasi di termos hingga teh manis panas yg juga dalam termos khusus air dan semua Mama gw yg nyiapin, biar kita makan nya puas kata beliau. Alan yg sedari awal datang langsung pesan pondokan buat kita bakar-bakaran pun datang dan memberi tahu kalo pondokan sudah di dapat.
Di bantu karyawan tempat rekreasi ini kita pun berjalan menuju pondokan yg sudah di sewa Alan tadi. Sesampainya di pondokan, kami pun meletak kan segala jenis termos yg di bawa tadi sedangkan Mama dan Alan pergi bersama karyawan tadi buat memilih ikan yg akan kita bakar dan membayarnya.
Quote:
¥¥-*-¥¥
Quote:
Spoiler for 2017:
****
*Sebenarnya masih panjang pov yg di kirim kan oleh Novita, tapi akan gw bagi menjadi 3 sesuai alur yg udah gw tentuin. Happy reading All
Diubah oleh bomtwo 16-11-2017 20:34
0













