"are you ready brouh...?" tanya gabriel menghampri ku

"i'm nerveous gab..." jawab ku dengan mengusap kedua telapak tangan ku

gabriel pun berjalan mendekat kearah ku dengan tersenyum, aku sendiri masih merasakan yg nama nya grogi... ku rapih kan jas ku dan juga rambut ku

"here we go..." ujar gabriel membetul kan letak bunga di saku jas ku

BRUUGGGHHHH

gabriel memeluk tubuh ku dengan erat nya, terdengar isakan dari nya walau hanya lirih tapi aku masih bisa mendengar nya, ku balas pelukan nya dan ku usap punggung nya... gabriel pun melepas pelukan nya pada ku dan memandang ku lekat2 dan kemudian menepuk kedua pundak ku

"thanks B... thanks for everiting you give to my twins, thank you..." ujar nya dengan kembali memeluk ku

"i love her gab... i realy2 love her..." balas ku dengan air mata yg mengalir di pipi ku

kami berdua berjalan menyusuri lorong untuk menemui pengantin ku, gabriel berada di belakang ku sebagai pendamping pria... dia membawa cincin yg akan ku semat kan di jari istri ku nanti, tidak ada teman ku yg ikut menghadiri upacara pernikahan ku ini... bahkan EL sekali pun

aku menyusuri deretan orang yg sudah menunggui ku dan berhenti di depan sesorang berpakaian hitam dengan sebuah kitab berada di dekapan nya, jantungku berdebar hebat... aku tidak memungkiri kalau aku sedang sangat gugub saat ini, berulang kali aku menghirup dalam2 nafas ku dan menghembuskan nya secara perlahan

tak lama kemudian mempelai wanita ku datang dengan di iringi beberapa orang wanita di belakang nya, dan dia tersenyum cantik pada ku

***

"apakah kau Bee Brockent bersedia mendampingi wanita mu baik dalam keadaan sehat dan sakit...?"

"aku bersedia..."

"apakah kau lilyan anderson menemani lelaki mu dalam hidup dan mati mu...?"

"aku bersedia..."

"dengan ini aku menyatakan kalian sebagai suami dan istri... silah kan cium pasangan mu..."

aku pun mengarah kan wajah ku untuk mendekat kearah lily dan dengan perlahan ku kecup bibir nya, air mata nya mengalir perlahan membasahi pipi nya begitu pun dengan ku... aku tak kuasa menahan seluruh perasaan ku ini

"sorry dear, ini bukan pesta pernikahan sepeti yg kamu harap kan..." ucap ku pada nya

"ini... ini lebih dari cukup untuk ku Bee, aku sangat bahagia sekali saat ini..." jawab nya dengan membelai pipi ku

"love you cupcake..."

"love you too sweatheart..."

tangis bahagia pecah seketika itu juga...

di sini lah aku sekarang, bersanding dengan lily ku di depan seorang pastor yg telah menikah kan ku dengan lily... sekali lagi ku katakan bahwa tidak ada seorang teman ku yg hadir di sini, bahkan EL sekalipun... hanya ada kerabat dari mempelai putri saja yg hadir, bahkan sampai2 gabriel lah yg menjadi pendamping ku sebagai pembawa cincin pernikahan

istri ku nampak anggun dan cantik sekali dengan balutan gaun putih yg ia kenakan, bibir yg di poles merah serta pipi nya yg merona, di kedua tangan nya kini sudah tersemat cincin untuk menghiasi kedua jari manis nya sedangkan jemari nya menggenggam satu buah bucket bunga lily yg berwarna warni, aku sengaja memakai bunga lily untuk pernikahan ku karena memang istri ku ini sangat menyukai bunga itu

tidak ada pesta meriah seperti layak nya pesta pernikahan kebanyakan orang di sini, namun ini semua sudah cukup untuk ku dan juga istri ku untuk mengikat janji... semua orang memberikan selamat kepada kami berdua

kembali ku pandangi wajah cantik istri ku tanpa sepengetahuan nya, senyum bahagia terpancar di bibir indah nya... aku masih belum bisa percaya kalau aku menikahi lily, orang yg sangat ku cintai ini sekarang sudah resmi menjadi istri ku... kemudian ku angkat tubuh lily dan ku langkah kan kaki ku ini...

akhir nya... akhir nya aku menikahi wanita yg sangat ku cintai ini, aku bahagia... sangat bahagia

===@@@@===

beberapa hari sebelum upacara pernikahan ku


"doc... tolong selamat kan tunangan ku doc, aku mohon..." ujar ku dengan berlutut di depan dokter

"akan kami usahakan semampu kami pak..." ujar nya dengan menepuk kedua pundak ku

"kalau begitu... saya permisi dulu" lanjut sang dokter

tubuh ku lemas, aku sama sekali belum mengisi perut ku sama sekali semenjak kejadian tempo hari dan hanya mengisi nya dengan beberapa botol susu serta asap sokok untuk menenang kan fikiran ku yg kalut... aku langsung membawa nya terbang ke amerika setelah mendapat kan surat pengantar dari dokter yg ada di rumah sakit khartoum city dan tanpa fikir panjang lagi aku menyiap kan penerbangan kami, aku menyewa ekscutif class agar lily bisa merasa nyaman selama penerbangan tak perduli berapa mahal nya biaya yg harus ku keluar kan, aku benr2 tak peduli lagi...

aku bahkan tidak melepas gears ku sama sekali, aku sudah menghubungi keluarga anderson setiba ku disini tadi dan mereka akan langsung menuju kemari secepat mungkin... aku sengaja memilih rumah sakit ternama di san francisco agar keluarga anderson lebih cepat sampai

suara EKG nyaring terdengar di telinga ku seirama dengan nafas yg lily hembus kan, ku belai rambut coklat nya yg kusam dengn lembut sementara pandangan ku mengarah ke wajah cantik nya yg memucat

"lily...?! oh goooodddd..." suara ny maya mengaget kan ku

"oh no...no,nonono..." kali ini suara tn anderson menimpali

"oh GOD... no its't gona hapen..." kali ini gabriel juga bersuara

aku pun langsung bersimpuh di bawah kaki mereka semua dengan air mata mengalir membasahi pipi ku, aku tidak tau lagi harus berbuat apa sekarang karena aku tidak bisa menjaga lily di sana

"i'm sorry... i'm sorry i can't protect your doughter... i'm so sorry..." ujar ku dengan terisak

"wake up son... its't your foult" tuan anderson mengangkat pundak ku

gabriel pun memeluk tubuh ku, saudara kembar lily ini memang dekat dengan ku walau pun kami belum pernah bertatap muka secara langsung dan baru kali ini aku bertemu dan menatap wajah nya... ny maya pun juga ikut memeluk ku dan menggapai kedua sisi pipi ku, air mata nya mengalir dengan deras walau dia tidak bersuara dengan tangisan nya, sementara tuan anderson nampak menahan emosi nya, aku tau itu karena dia tertunduk dengan kedua tangan nya mengepal dan urat2 di lengan nya menonjol keluar

///

ku hisap rokok ku dalam2 dan ku hembus kan asap nya dengan perlahan... fikiran ku kalut sekarang, bahkan benar2 kacau sampai2 aku tidak lagi bisa berfikir dengan jernih, pandangan ku tertuju ke arah hamparan awan yg beriringan di langit

"what are you doing here son...?" suara tn anderson membuyar kan lamunan ku

"no sir... i, just..."

beliau pun mendekat kearah ku, aku hanya menunduk sekarang... aku tidak sanggup hanya untuk sekedar menatap wajah nya, rasa bersalah ku benar2 membuat ku kembali menjadi kan ku seorang yg pengecut

"dengar nak... tidak semua yg ingin kau jaga bisa berjalan dengan mulus... aku tidak menyalah kan mu nak, sama sekali tidak.." ujar beliu mendekat pada ku

"here..."sambung nya memberi ku sebotol soda

"thanks sir..." jawab ku menerima nya

"aku berterima kasih pada mu karena sudah menyelamat kan dan membawa nya kembali ke USA, setidak nya dia bisa terolong di sini" ujar beliau lagi

"..." aku hanya terdiam dan tetap menunduk

"sebagai seorang ayah... aku merasa sangat tepukul dengan kejadian seperti ini, tapi ini lah resikonya... resiko dari pekerjaan yg dia pilih, jujur aku sangat takut kehilangan putri ku... dan aku bersumpah, aku bersumpah akan ku bunuh mereka semua jika terjadi sesuatu dengan putri ku nanti..." ujar beliau dengan menggretakan gigi2 nya

"daaaddddd... dad, lily sudah sadar...!!!" teriak gabriel menghampiri kami

"apa...?!" balas kami berdua

"lily sudah sadar..." ujar gabriel mengulang kalimat nya

dengan tergesa aku berlari meninggal kan mereka berdua menuju kamar di mana lily di rawat, hati ku senang sekali... akhir nya masih ada harapan untuk lily ku, dengan tersenyum aku menyusuri lorong koridor... aku tidak peduli banyak orang memperhatikan ku, aku tidak peduli para perawat menegur ku karena aku berlarian di dalam koridor... karena hati ku sedang berbunga sekarang

"Beee..." sapa suara yg ku rindukan

aku masih berdiri di depan pintu karena masih tidak percaya dengan apa yg ku lihat ini, dia tersenyun pada ku... senyum cantik yg selalu menenangkan hati ku

"go get her son..." ujar ny maya dengan merangkul pundak ku

"oh GOD, oh... thanks GOD you save her..." ujar ku sembari berjalan mendekat ke arah nya

"hallo dear..." ucap nya dengan suara parau

"you'll be ok cupcake, you'll fine here..." ujar ku dengan membelai rambut nya

"e'em..." jawab nya dengan tersenyum dan mengangguk kecil

dokter yg sedari tadi berdiri di samping lily pun meminta izin untuk kembali dan akan memeriksa kesetabilan lily lagi nanti, aku sendiri masih merasakan kegembiraan yg luar biasa karena lily sudah kembali sadar

"kamu tidak kembali ke sana sayang...?" tanya lily pada ku

"tidak cupcake, aku akan tetap menjagai mu di sini..." jawab ku

"apa kau tidak mendapat kan masalah nanti jika di sini..?"

"aku sudah meminta izin pada bos, dan aku mendapat kan izin itu... lagi pula, mereka sudah menangani nya di sana" jawab ku

tak lama kemudian gabriel dan ayah lily pun sampai di dalam yg kemudian mereka semua berdiri di samping ku, namun tiba2 saja lily menangis dengan terisak membuat kami yg ada di ruangan ini bingung dan kawatir, sedangkan ny maya menyalih kan pandangan dan sedikit menyeka air mata yg mengalir di pipi nya... aku berfikir sebenar nya apa yg terjadi di sini

"ada apa lily... ada apa dengan mu...?" tanya gabriel

lily tidak menjawab dan masih saja menangis dengan tersedu, lily ku... lily ku yg selama ini ku kenal sebagai prajurit yg tangguh, kini menangis dengan tersedu di hadapan kami semua... dan itu membuat hati ku teriris iris rasa nya

"fuc*...!!" umpat tn anderson sembari membanting beberapa file di atas meja

gabriel pun mengambil dan memunguti serakan file di atas lantai dan kemudian membaca nya... raut wajah penasaran gabriel berubah seketika begitu mengetahui isi nya lalu kemudian ia memeluk tubuh lily dan menangis di pelukan nya

sebenar nya apa yg sedang terjadi di sini...?

aku pun kemudian mengambil file tersebut dan membaca nya juga, dengan seksama aku membaca nya dan tanpa sadar air mata ku mengalir... ini tidak mungkin, ini benar2 tidak mungkin terjadi dengan lily ku

tubuh ku limbung seketika itu juga sampai2 aku harus bersandar pada dinding untuk bisa tetap berdiri... tn anderson pun keluar dari dalam ruangan dengan raut wajah yg sangat kacau sekali sedang kan gabriel masih memeluk saudara kembar nya itu yg juga di ikuti oleh ny maya, aku sendiri ikut keluar mengejar tn anderson

"sir... sir wait sir..." pinta ku ke beliau

"not now son... not now..." tolak nya dengan tetap melangkah

"please sir hier me..." pinta ku lagi

"what Bee...?!" jawab nua dengan menekan nada suara nya

"fiiiuuuuhhhh..." aku menghirup dalam2 nafas ku dan ku hembus kan kembali agar aku sedikit merasa tenang

"maybe its'n good time sir... but sir, i didn't know when again i ask or bagging to you sir..."

"to the point son..." perintah nya

"please let me marry your doughter sir..." pinta ku

tn anderson nampak tidak percaya dengan apa yg dia dengar barusan, wajah nya yg tadi nampak emosi kini berubah dengan berganti wajah yg mengekspresikan tidak percaya atau terkejut

"you serrious with that son...?" tanya nya

"i'm sir..." jawab ku tegas

"but..."

"i dont care sir, i dont care we deferent, i dont care we have deferent with religion, and i dont care she... she..." ucapan ku terbata karena air mata ku kembali mengalir

"kemarilah nak..." ujar beliau pada ku

aku pun berjalan mendekati nya dengan air mata masih mengalir di pipi ku

"terimakasih nak, terimakasih karena kau selalu menjaga nya, terimakasih karena kau sudah mencintai nya dengan setulus hati mu... terimakasih..." ujar beliau memeluk ku

===@@@===


///

kontrak ku di sudan sudah selesai, bukan selesai karena memang sudah habis masa kontrak nya... tapi karena aku mengajukan untuk memutus kontrak ku karena aku ingin berada di samping istri ku sekarang, aku tidak terkena costs untuk perusahaan karena memang status ku adalah seorang kariawan dan aku hanya mendapat kan sangsi pemotongan gaji ku selama 1th penuh... sebenar nya rekan2 ku sangat menyayangkan keputusan ku ini tapi mau bagai mana lagi, istri ku lah sekarang yg menjadi priorotas utama ku... dan sampai sekarang pun teman2 ku tidak ada yg tau kalau aku sudah menikahi lily

"mooommm, daaadd, gaabb... i'm home..." ujar ku menyapa mereka semua

"welcome home brouh..." sapa gabriel dari ruang tv

"where's my wife gab...?" tanya ku sembari merangkul nya

"where again... she's on her room B..." jawab nya

"mom and dad...?" tanya ku lagi

"walmart..." jawab nya

"ok..." sahut ku dengan melangkah kan kaki menuju kamar

"hey B... did you done with your job there...?" tanya gabriel

"yeah gab... its done" jawab ku dengan tersenyum pada nya

ku langkah kan kaki ku untuk masuk kedalam kamar dan ku dapati istri ku sedang tertidur di sana dengan kursi roda yg masih berada di samping ranjang nya... aku tersenyum memandangi wajah damai nya itu sembari mendekat ke arah nya dan kemudian ku belai rambut indah nya

"emmhhhh....?"

"hallo my lovely wife..." sapa ku

"when you come home honny...?" tanya nya sembari memeluk tubuh ku

"a moment ago dear..." jawab ku yg kemudian ku balas pelukan nya

"i miss you sweatheart..." dusal nya manja

"me too, hey... i have somthing for you dear..." ujar ku yg membuat nya melepaskan pelukan nya

"what's that hon...?" tanya nya penasaran

ku ambil kotak dari dalam tas ransel ku dan kemudian ku berikan pada nya, lily nampak penasaran dengan kotak yg ku berikan

"what's this honny...?" dia penasaran dengan benda yg ada di dalam kotak

"open up sweaty..." pinta ku pada nya

dengan perlahan dia membuka hadiah dari ku, dan begitu kotak terbuka seutuh nya...

"oh GOD... it's so beauty dear..." ujar nya tak percaya dengan apa yg dia lihat

"you like it...?" tanya ku

"i love it Beee... i love it" jawab nya dengan memeluku

sebuah gaun berwarna biru dan sepasang sepatu yg sedari tadi tersusun rapi di dalam kotak kini sudah tergeletak di atas kasur kami, aku sengaja menghadiah kan nya karena istri ku ini sama sekali tidak memiliki gaun dan spatu wanita... aku bersukur jika dia menyukai nya

"go get shower B... your smell just like a goat..." ujar nya melepas kan pelukan nya dan memukul lembut dada ku

aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah istri ku ini, yg kemudian ku langkah kan kaki ku untuk ke kamar mandi

satu hari di waktu senja sore, tiga hari setelah kepulangan ku kemarin aku dan istri ku duduk di balkon rumah untuk menikmati udara sore hari, ini adalah kebiasaan ku dengan nya sepulang ku dari sudan... ku sandar kan kepala lily di dada ku dengan tangan ku membelai lembut rambut nya...

"Bee..."

"heemmm...?"

"aku masih belum percaya kalau kita telah menikah..." ujar nya

"me too..." jawab ku dengan mendekap lembut tubuh nya

"kamu masih mengingat janji mu dulu yg akan membawa ku kembali ke dolphin bay kan sayang...?" tanya nya lagi

"aku ingat... bahkan aku selalu mengingat nya sepanjang hidup ku..." jawab ku

"aku ingin pergi dan berenang bersama dolphins B..." ujar nya dengan suara yg melemah

"secepat nya kita akan pergi kesana lagi sayang... setelah tubuh mu siap kembali..." jawab ku dengan tetap membelai lembut rambut nya

"will you sing my favorite song B..." pinta nya dengan sudara yg memelan

"of course dear..."

lily tidak menjawab lagi ucapan ku karena biasa nya dia akan mengucap kan terimakasih saat permintaan nya ku kabul kan, mungkin dia sudah tertidur sekarang... ku rapat kan lagi selimuti yg menutup tubuh nya agar dia tidak merasakan kedinginan dan aku mulai menyanyikan lagu kesukaan nya itu

matahari sudah terbenam sepenuh nya di peraduan menyisakan gemerlap terang lampu2 dan juga cahaya gemerlap bulan, suasana sunyi dan tenang menyelimuti kehadiran kami berdua...

"dear..." aku membangun kan lily dan ingin mengajak nya pindah ke dalam kamar

"cupcake..." ujar ku lagi

"wake up sweaty, its dark here now..."

"lily...?"

"hey... wake up honny..."

lily tidak menjawab ku sama sekali, tubuh nya dingin... dingin sekali bahkan selimut sudah menutupi tubuh nya namun kulit nya tetap dingin dan tidak ada hembusan nafas yg keluar dari hidung nya

"lily..."
"lilyan..."
"wake up dear... wake up.."
"please dont fear me honny..."
"lily, hiks..wake up,hiks... hiks, please wake up please...hiks, hiks..."
"lilyyyyyy... oh GOD not now please..."
"pleasseeee, pleaseee i begging please..."
"hey, hey... bukan kah kita akan pergi berbulan madu honny...?"
"so please wake up..."
"liiilllyyyyy pleaaseeee, please, please..."
"LIIILLLYYYYYYY...!!!"

=rest in peace my lovely wife SGM lilyan anderson, i will stay lovin you, now and ever... your love will always graven to the my deeper heart until i die, i love you=

THE END