- Beranda
- Stories from the Heart
Pengalaman ane mendaki gunung
...
TS
darusdan
Pengalaman ane mendaki gunung
Pengalaman Ane Mendaki
Spoiler for pict:
Asssalamualaikum agan2 semuanya. perkenalkan ane rudi [samaran] . ane disini mau bercerita tentang pengalaman ane selama mendaki gunungsetelah sekian lama (bertahun2) menjadi seorang silent reader di forum SFTH tercintah ini membuat ane tergugah untuk menceritakan apa yang pernah terjadi selama mendaki.karena di esefteha ini kayane lagi trend cerita2 mendaki, kebanyakan cerita pendakian yang horor. tapi yang selama ane mendaki jarang banget kejadian horor tuh.
Cerita ini real 100 % tanpa bumbu penyedap apalagi mecin. karena ts juga kurang mampu memberikan penyedap/ bumbu2 pada alur cerita maka ane buat seadanya. kalau dibilang flat ya begitulah
Sebelumnya mohon dimaklumi karena ini pertamakalinya ane nulis cerita. mungkin kalau ada salah pengetikan dimaklumi ya . silahkan dipantengin cerita ane. wassalam.
Spoiler for Index:
Diubah oleh darusdan 14-11-2017 23:01
anasabila memberi reputasi
3
6.5K
9
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
darusdan
#6
~~Gunung SANGGABUANA 1278 Mdpl
Sabtu 14 oktober 2017 kami berangkat menuju loji, kec pangkalan kabupaten karawang. Ujung selatan kota karawang memilik dataran tinggi juga lho. Cocok bagi yang capek kerja untuk refreshing menyegarkan diri . di loji memilik kontur tanah yang terdiri dari batuan kapur yang membentuk dataran tinggi. Makanya banyak pabrik pengolahan bahan baku kapur di daerah sini. Baik pabrik yang manual maupun modern.
Gunung sanggabuana memiliki ketinggian 1278 mdpl, lumayan tinggi . kalau mendaki ke sini jangan khawatir takut kehabisan air, terdapat warung di puncak gunung serta rumah2 yang berisi makom untuk berziarah. Disana juga memiliki cuaca yang dingin, sejuk. Walaupun pemandangannya tidak terlalu bagus, karena terhalang pohon-pohon yang tinggi dan hutan masih lebat.
Kami bertiga menuju gunung sanggabuana. Kami berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, sampai di tempat parker terakhir jam 8 . lumayan dekat karena masih di daerah karawang. Kemudian kami mnyusuri rumah2 warga, kali yang lumayan deras karena masuk musim hujan. Bekas hujan semalam yang masih menyisakan genangan, becek dijalan . kami menyusuri jalan yang dipinggirnya adalah kali yang banyak terdapat batu2 besar serta suara khas air . kemudian menyisiri persawahan warga yang padinya mulai menguning dan terlihat penjaga yang memberikan suara2 untuk mngusir burung2 yang memakan padi. Setelah perjalanan 30 menit sampai di pos registrasi, kami membayar 10rb per orang. Cuaca yang terik membuat sesekali kami berhenti dan mencuci muka di kali. Kali ini airnya deras serta bening. Kali ini adalah anak kali yang menjadi satu di hulu yang bernama kali cibeet.
Kemudian kami sapai di pemukiman terakhir di sini, kampong yang ramah penduduknya. Disekitar rumah warga banyak menanam pohon kopi, kopi sanggabuana namanya. kampung terakhir ini menjadi batas Antara lahan penduduk dan hutan. Memasuki hutan sejuk dirasa, berbeda di luar tadi panas teriknya matahari sangat terasa. Kami berjalan menyusuri jalan stapak . jalan setapak ini sering dilewati air. Air yang sejuk dan dingin serta melimpah serta jernih sangat menggiurkan untuk mandi2. Tapi kami akan naik gunung terlebih dahuulu baru mandi2 disungai ini.
Kemudian kami melewati gurug kecil yang dijadikan wc dengan ditutupi terpal . kami menyusuri sungai dan akhirnya kami tersasar, kemudian kami turun akhirnya menemukan jalan setapak menuju puncak. Kami lanjutkan jalan menuju puncak.
Disini jalan mulai edan, tidak ada bonus sama sekali. Tanjakan yang curam dengan kemiringan 60derajat membuat kami sering berhenti sabil sesekali minum. Kami bertemu dengan sekelompok anak2 yang habis di mos eskul, terlihat kucel kotor dan bau . kasian amat habis disiksa ni anak2 sma kayanya. Terus ada lagi anak yang dibentak2 gara2 ga kuat turun. Buset ni orang tengah hutan teriak2. Gatakut sama yng punya hutan apa. Terus kita lanjutkan perjalanan. Akhirnya 2jam kemudian sampai di warung. Kami mmbeli air minum. Kira2 30 mnit sampai di puncak kata penjaga warung. Kemudian kami melanjutkan perjalanan . sesekali tanah belok membuat pijakan yang kurang pas. Kami harus berhati2.
30 menit kemudian kami sampai di puncak, yap puncak . kami disambut oleh rumah2 yang terdapat bendera merah putih . kami beristirahat di gubuk. Cuaca sejuk, kami melihat sekitar berupa rumah2 terdapat warung, rumah yang banyak orang2nya. Bahkan pemandangan tidak terlihat disini. Kira2 terdaat 8-9 rumah yang berisi makom untuk berziarah kemudian terdapat 2 warung . kami beristirahat dan selanjutnya makan siang. Kami persiapan untuk membawa bekal untuk menghemat biaya. Terus kami tidur2 sebentar. Biasa abis makan ngantuk .
Kami istirahat dari jam 12 hingga jam 1, kemudian kami menuju puncak 1. Tempat tadi yang kami singgahi adalah puncak 2. Kami berjalan setapak, melintasi perkebunan kopi, talas, singkong. Sepanjang kami berjalan turun kemudian naik. Naik ke atas dimana jalanya tertutup semak2. Artinya jarang yang melewati atau kepuncak 1 ini. 30 menit kami berjalan akhirnya sampai. Yah tidak ada apa apa disini, dan pepohonan yang tinggi. Tidak ada pemandangan kebawah karena tertutup semak dan pohon. Disini terdapat batas daerah Batas daerah purwakarta dengan bogor. Oh ya gunung sanggabuana ini berbentuk memanjang sehingga membatasi daerah purwakarta karawang, cianjur dan bogor
Kemudian kami melanjutkan perjalanan uuntuk turun, karena hari sudah siang. Jam setengah 2 kami berjalan menuruni gunung dengan hati2 karena licin. Tidak lupa saya membeli air. Sekitar 1,5 jam kami akhirnya sampai di kali yang dijadikan wc/tempat mandi. Dengan ditutupi terpal. Kami mandi2 merasakan dinginnya air. Terasa segar sekali. Setelah mandi kami menampung air untuk diminum.
Kahirnya kami sampai jam 4 sore. Kami beristirahat 30 menit kemudian langsung pulang menuju rumah masing2. Kalau dihitung2 kami naik 3,5 jam dan turun 2 jam ditambah mandi2 30 menitan.
Sabtu 14 oktober 2017 kami berangkat menuju loji, kec pangkalan kabupaten karawang. Ujung selatan kota karawang memilik dataran tinggi juga lho. Cocok bagi yang capek kerja untuk refreshing menyegarkan diri . di loji memilik kontur tanah yang terdiri dari batuan kapur yang membentuk dataran tinggi. Makanya banyak pabrik pengolahan bahan baku kapur di daerah sini. Baik pabrik yang manual maupun modern.
Gunung sanggabuana memiliki ketinggian 1278 mdpl, lumayan tinggi . kalau mendaki ke sini jangan khawatir takut kehabisan air, terdapat warung di puncak gunung serta rumah2 yang berisi makom untuk berziarah. Disana juga memiliki cuaca yang dingin, sejuk. Walaupun pemandangannya tidak terlalu bagus, karena terhalang pohon-pohon yang tinggi dan hutan masih lebat.
Kami bertiga menuju gunung sanggabuana. Kami berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, sampai di tempat parker terakhir jam 8 . lumayan dekat karena masih di daerah karawang. Kemudian kami mnyusuri rumah2 warga, kali yang lumayan deras karena masuk musim hujan. Bekas hujan semalam yang masih menyisakan genangan, becek dijalan . kami menyusuri jalan yang dipinggirnya adalah kali yang banyak terdapat batu2 besar serta suara khas air . kemudian menyisiri persawahan warga yang padinya mulai menguning dan terlihat penjaga yang memberikan suara2 untuk mngusir burung2 yang memakan padi. Setelah perjalanan 30 menit sampai di pos registrasi, kami membayar 10rb per orang. Cuaca yang terik membuat sesekali kami berhenti dan mencuci muka di kali. Kali ini airnya deras serta bening. Kali ini adalah anak kali yang menjadi satu di hulu yang bernama kali cibeet.
Kemudian kami sapai di pemukiman terakhir di sini, kampong yang ramah penduduknya. Disekitar rumah warga banyak menanam pohon kopi, kopi sanggabuana namanya. kampung terakhir ini menjadi batas Antara lahan penduduk dan hutan. Memasuki hutan sejuk dirasa, berbeda di luar tadi panas teriknya matahari sangat terasa. Kami berjalan menyusuri jalan stapak . jalan setapak ini sering dilewati air. Air yang sejuk dan dingin serta melimpah serta jernih sangat menggiurkan untuk mandi2. Tapi kami akan naik gunung terlebih dahuulu baru mandi2 disungai ini.
Kemudian kami melewati gurug kecil yang dijadikan wc dengan ditutupi terpal . kami menyusuri sungai dan akhirnya kami tersasar, kemudian kami turun akhirnya menemukan jalan setapak menuju puncak. Kami lanjutkan jalan menuju puncak.
Disini jalan mulai edan, tidak ada bonus sama sekali. Tanjakan yang curam dengan kemiringan 60derajat membuat kami sering berhenti sabil sesekali minum. Kami bertemu dengan sekelompok anak2 yang habis di mos eskul, terlihat kucel kotor dan bau . kasian amat habis disiksa ni anak2 sma kayanya. Terus ada lagi anak yang dibentak2 gara2 ga kuat turun. Buset ni orang tengah hutan teriak2. Gatakut sama yng punya hutan apa. Terus kita lanjutkan perjalanan. Akhirnya 2jam kemudian sampai di warung. Kami mmbeli air minum. Kira2 30 mnit sampai di puncak kata penjaga warung. Kemudian kami melanjutkan perjalanan . sesekali tanah belok membuat pijakan yang kurang pas. Kami harus berhati2.
30 menit kemudian kami sampai di puncak, yap puncak . kami disambut oleh rumah2 yang terdapat bendera merah putih . kami beristirahat di gubuk. Cuaca sejuk, kami melihat sekitar berupa rumah2 terdapat warung, rumah yang banyak orang2nya. Bahkan pemandangan tidak terlihat disini. Kira2 terdaat 8-9 rumah yang berisi makom untuk berziarah kemudian terdapat 2 warung . kami beristirahat dan selanjutnya makan siang. Kami persiapan untuk membawa bekal untuk menghemat biaya. Terus kami tidur2 sebentar. Biasa abis makan ngantuk .
Kami istirahat dari jam 12 hingga jam 1, kemudian kami menuju puncak 1. Tempat tadi yang kami singgahi adalah puncak 2. Kami berjalan setapak, melintasi perkebunan kopi, talas, singkong. Sepanjang kami berjalan turun kemudian naik. Naik ke atas dimana jalanya tertutup semak2. Artinya jarang yang melewati atau kepuncak 1 ini. 30 menit kami berjalan akhirnya sampai. Yah tidak ada apa apa disini, dan pepohonan yang tinggi. Tidak ada pemandangan kebawah karena tertutup semak dan pohon. Disini terdapat batas daerah Batas daerah purwakarta dengan bogor. Oh ya gunung sanggabuana ini berbentuk memanjang sehingga membatasi daerah purwakarta karawang, cianjur dan bogor
Kemudian kami melanjutkan perjalanan uuntuk turun, karena hari sudah siang. Jam setengah 2 kami berjalan menuruni gunung dengan hati2 karena licin. Tidak lupa saya membeli air. Sekitar 1,5 jam kami akhirnya sampai di kali yang dijadikan wc/tempat mandi. Dengan ditutupi terpal. Kami mandi2 merasakan dinginnya air. Terasa segar sekali. Setelah mandi kami menampung air untuk diminum.
Kahirnya kami sampai jam 4 sore. Kami beristirahat 30 menit kemudian langsung pulang menuju rumah masing2. Kalau dihitung2 kami naik 3,5 jam dan turun 2 jam ditambah mandi2 30 menitan.
1
