- Beranda
- Stories from the Heart
(Horror true story) Berawal dari penasaran hingga menjadi fatal
...
TS
sikodir.kodir
(Horror true story) Berawal dari penasaran hingga menjadi fatal

Prolog
heningkan cipta sejenak utk para pahlawan kita yg berjuang dan mempersembahkan kemerdekaan NKRI.
Quote:
Halo agan dan sista penghuni kaskus khususon di forum SFTH. Perkenalkan, nama gw Fadli Arya Putra (tentunya nama ada yg gw samarkan). Sebelumnya gw jg curcol di forum H2H, tp kali ini gw ingin berbagi kisah nyata yg gw jalani dan alami selama ini. Kenapa gw ngasih cover seperti gambar diatas?? Karena ada hubungannya dengan perjalanan hidup gw dan mengubah hidup gw (jauh dari agama). Kisah ini awal di mulai 16 tahun yg lalu. Atau lebih tepatnya di awal tahun 2001 hingga sekarang belum selesai. Semua berawal dari rasa penasaran hingga menjadi fatal. Mohon maaf jika tulisan dan bahasa gw amburadul. Karena gw bukan penulis. Disini gw hanya ingin berbagi kisah, berharap tidak ada yg mengalaminya selain gw. Jd gw mohon kaskuser yg membaca kisah nyata gw ini dengan bijak dan jgn asal nge-judge. Dan bagi yg kenal gw cukup diem aja.
*Nb : selama gw masih bisa update berarti gw masih selamat/hidup. Gw janji enggak bakalan kentang. Dan mohon tinggalkan jejak!

Quote:
side story
Quote:
cerita Diponegoro (cerita sampingan)
Quote:
Diubah oleh sikodir.kodir 06-12-2017 11:13
ueki19 dan 34 lainnya memberi reputasi
33
772.2K
1.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sikodir.kodir
#1217
Gina 1.2
"Ndes asli iki medeni !" Andi (Translate : ndes(kata umpatan) asli ini tempat nakutin !)
Ucap andi yg tampak ketakutan.
"Lha jarene golek nggon ekspedisi ? Yo iki !" Doni (Translate : lha katanya nyari tempat ekspedisi ? Ya ini !)
"Prek ! Koe mabuk kok !" Andi (Translate : terserah ! Kamu mabok kok !)
"Cangkemu ! Ora aku tok, tp kabeh !" Doni (Translate : mulut mu ! Enggak aku saja yg mabok, tp semua !)
Lima anak muda dalam kondisi setengah tiang (mabuk) malam ini mengunjungi kebun binatang tinjomoyo yg sudah cukup lama ditinggalkan. Baru sampai di bibir pintu masuk, kami sudah merinding. Entah gara2 efek cap tiga orang tua apa memang suasana yg mencekam, saya tidak bisa membedakan. Sungguh tolol ya ? Dalam kondisi pengaruh alkohol tp masih menyambangi tempat seperti itu. Benar2 kurang kerjaan.
"Fad koe sing ngarep !" (Translate : fad kamu yg di depan !)
Perintah andi ke saya.
Kami baru berjalan beberapa langkah sudah merasakan aura yg berbeda. Semua merasakan hal yg sama. Secara tiba2 andi menyoroti salah satu mainan anak anak yg sudah berkarat dan tidak layak pakai, posisi nya ada di depan kita.

Ilustrasi gambar yg dimaksud
"Iki nek ning film2 mesti ujug2 ono wong wedok nek ora cah cilik dolanan ning kene" (translate : ini kalau di film2 pasti tiba2 ada sosok perempuan kalau enggak ya anak kecil mainan disini)
ucap andi yg membuat semua nya ikut melihat mainan yg di maksud.
Saya jg jadi ikut membayangkan kalau apa yg diomongin andi benar2 terjadi. Saya jg yakin teman teman yg lain jg memikirkan hal yg sama dengan saya.
"Ah asu koe ndi !" (Ah anjing kamu ndi !)
Umpat farid.
"Fad cabut saja yok. Ini tempat bener2 lain sama lawang sewu. Ini bekas bonbin loh, jd area nya luas. Takutnya kita nanti malah kesasar sampai sungai. Kamu kan tau kl di sungai nya pernah ada korban jiwa" ucap beni memberi peringatan ke saya.
"Aku setuju sama beni fad ! Lagian ini tempat sangat asing bagi kita. Kita harusnya kesini siang hari dulu utk cek tkp. Pulang saja yok !" Peringatan ke dua dari farid.
Saya memaklumi ketakutan teman2. Saya sendiri baru diawal jalan sudah merasa ketakutan. Lagian ini tempat benar2 luas dan kami tidak mengunjunginya dulu pd siang hari. Apa lg kami semua dlm pengaruh minuman alkohol.
Baru beberapa langkah kami keluar dari pintu masuk bonbin, dibelakang kami ada suara yg mengetawai kami. Fix ! Nyali kami semua langsung ciut.
"Hi hi hi hi..."
Suara cekikikan tak beraturan membuat kami lari tunggang langgang ke arah mobil yg di parkir diujung jembatan sana (ujung jembatan arah keluar).
"Lari ! Jadi lah pecundang...karena pecundang lah yg selamat !"
Ucap andi yg berlari lebih dahulu di depan kami. Kalau inget kata2nya saat itu malah jd geli sendiri.
Kami langsung cabut dari itu tempat. Kami semua jg tidak mengunjungi lagi ke bekas bonbin tinjomoyo. Ada alasan yg tidak bisa saya jelaskan disini. Karena doni mengetahui kalau saya barusan resmi berpacaran sama gina, maka teman2 minta dikenalkan sama sosok gina.
"Ini uda malem, next time saja ya"
Saya mencoba berkilah mencari alasan.
"Halah lagu lama ! Buruan di hubungi dulu pacarmu itu bisa apa enggak" protes doni ke saya.
Saya mencoba menghubungi gina, berharap gina sudah tidur, tp harapan saya pupus karena gina masih terjaga di kos nya. Jam sudah menunjukan 00.30wib maka demi menjaga ketertiban dan keamanan bertamu di kos gina, kami menunggu di perempatan jalan dekat kos nya.
"Lho fad kok cino ?" Andi (translate : lho fad kok cina ?)
"Wah cino dempil ki !" Doni (translate : wah cina singkek ini !)
"Ra opo bro, sing penting wedok lan normal !" Beni (translate : gak apa bro, yg penting cewek dan normal)
"Fad sampeyan iso rubah keturunan hahaha" farid (translate : fad kamu bisa merubah keturunan hahaha)
Berbagai reaksi dan ucapan dari ke empat sahabat saya begitu melihat gina melangkah ke arah mobil kami. Mereka berempat hanya melihat gina berjalan seorang diri. Tp saya melihat gina berjalan disampingnya ada noni yg menemani. Berdampingan, yg satu berjalan, satunya lg melayang. Terkadang gina menoleh ke arah noni melempar senyuman. Entah apa yg dibicarakan saat itu. Begitu sampai mobil, noni tersenyum ke arah saya kemudian menghilang.
"Hai semuanya...teman fadli ya ? Iya mas saya memang keturunan tiongha. Tp gak sipit2 amat kan ? Makasih ya sudah ngomongin saya pas td lg jalan ke arah mobil. Tenang, saya gak marah kok"
Begitu masuk mobil, gina menyapa ke teman2 saya yg duduk berada di belakang. Mereka (sahabat saya) langsung salah tingkah begitu mendengar ucapan gina. Mereka merasa tidak percaya kl apa yg mereka ucapkan td sebelum gina masuk ke mobil ternyata gina mendengarnya.
"Lho kok tau cik ? Eh,..mbak ?"
Tanya andi heran.
Dari kejadian barusan, rasanya saya ingin tertawa melihat wajah malu teman2 saya. Tp sebisa mungkin saya menahannya. Gina memaklumi ke empat sahabat saya karena baru pertama kali ini mengenal dan ketemu dirinya.
"Yauda kita cari makan saja yuk.."
Ajak saya mencairkan suasana.
"Wedangan saja gimana ? Itu lho di deket pecinan." Usul gina yg disetujui kami semua.
Suasana menjadi cair dengan semangkok kecil wedang roti. Hangatnya wedang yg kami nikmati malam ini, kalah hangatnya suasana hati kami berenam. Obrolan ringan, candaan, dan cerita ngalor ngidul seakan juga membunuh ketakutan yg kami alami di bonbin tinjomoyo. (Kalau saat itu saya tau bahwa mereka berlima yg sedang menikmati wedang roti bakal meninggalkan saya di kehidupan ini, mungkin saya akan memeluk erat mereka).
"Maaf ini gina, saya mau tanya, kok gina tau apa yg kami bicarakan td sebelum kamu masuk ke mobil ?"
Tanya andi penasaran. Ketiga teman saya jg ikut menatap gina karena penasaran juga.
"Ya kalian kan punya masa lalu sendiri..juga punya pengalaman sendiri. Begitu pula sama saya sebelum bertemu kalian, saya juga punya masa lalu dan pengalaman sendiri. Makanya lain kali hati2 kalau membicarain orang ya haha"
Jawab gina diikuti senyumannya ke arah saya.
"Wah cocok ini ! Gina kita ajak ekspedisi. Makin lengkap !" Ucap doni yg di aminin teman2 yg lain.
"Nyari demit ? Ogah ! Gak usah nyari juga di sekitaran kalian ada kok !"
Jawab gina senyum ke arah saya. Mungkin saat itu yg dimaksud adalah noni.
Setelah pertemuan pertama kali sahabat2 saya dengan gina, mereka jd lebih sering ketemu gina. Baik sama saya atau mereka sendirian ketemu gina. Kadang gina merasa kyk dukun bagi teman2 saya. Karena hal tsb sering kali membuat gina merasa tidak nyaman.
Next : kembali ke part Warisan
Ucap andi yg tampak ketakutan.
"Lha jarene golek nggon ekspedisi ? Yo iki !" Doni (Translate : lha katanya nyari tempat ekspedisi ? Ya ini !)
"Prek ! Koe mabuk kok !" Andi (Translate : terserah ! Kamu mabok kok !)
"Cangkemu ! Ora aku tok, tp kabeh !" Doni (Translate : mulut mu ! Enggak aku saja yg mabok, tp semua !)
Lima anak muda dalam kondisi setengah tiang (mabuk) malam ini mengunjungi kebun binatang tinjomoyo yg sudah cukup lama ditinggalkan. Baru sampai di bibir pintu masuk, kami sudah merinding. Entah gara2 efek cap tiga orang tua apa memang suasana yg mencekam, saya tidak bisa membedakan. Sungguh tolol ya ? Dalam kondisi pengaruh alkohol tp masih menyambangi tempat seperti itu. Benar2 kurang kerjaan.
"Fad koe sing ngarep !" (Translate : fad kamu yg di depan !)
Perintah andi ke saya.
Kami baru berjalan beberapa langkah sudah merasakan aura yg berbeda. Semua merasakan hal yg sama. Secara tiba2 andi menyoroti salah satu mainan anak anak yg sudah berkarat dan tidak layak pakai, posisi nya ada di depan kita.

Ilustrasi gambar yg dimaksud
"Iki nek ning film2 mesti ujug2 ono wong wedok nek ora cah cilik dolanan ning kene" (translate : ini kalau di film2 pasti tiba2 ada sosok perempuan kalau enggak ya anak kecil mainan disini)
ucap andi yg membuat semua nya ikut melihat mainan yg di maksud.
Saya jg jadi ikut membayangkan kalau apa yg diomongin andi benar2 terjadi. Saya jg yakin teman teman yg lain jg memikirkan hal yg sama dengan saya.
"Ah asu koe ndi !" (Ah anjing kamu ndi !)
Umpat farid.
"Fad cabut saja yok. Ini tempat bener2 lain sama lawang sewu. Ini bekas bonbin loh, jd area nya luas. Takutnya kita nanti malah kesasar sampai sungai. Kamu kan tau kl di sungai nya pernah ada korban jiwa" ucap beni memberi peringatan ke saya.
"Aku setuju sama beni fad ! Lagian ini tempat sangat asing bagi kita. Kita harusnya kesini siang hari dulu utk cek tkp. Pulang saja yok !" Peringatan ke dua dari farid.
Saya memaklumi ketakutan teman2. Saya sendiri baru diawal jalan sudah merasa ketakutan. Lagian ini tempat benar2 luas dan kami tidak mengunjunginya dulu pd siang hari. Apa lg kami semua dlm pengaruh minuman alkohol.
Quote:
Baru beberapa langkah kami keluar dari pintu masuk bonbin, dibelakang kami ada suara yg mengetawai kami. Fix ! Nyali kami semua langsung ciut.
"Hi hi hi hi..."
Suara cekikikan tak beraturan membuat kami lari tunggang langgang ke arah mobil yg di parkir diujung jembatan sana (ujung jembatan arah keluar).
"Lari ! Jadi lah pecundang...karena pecundang lah yg selamat !"
Ucap andi yg berlari lebih dahulu di depan kami. Kalau inget kata2nya saat itu malah jd geli sendiri.
Kami langsung cabut dari itu tempat. Kami semua jg tidak mengunjungi lagi ke bekas bonbin tinjomoyo. Ada alasan yg tidak bisa saya jelaskan disini. Karena doni mengetahui kalau saya barusan resmi berpacaran sama gina, maka teman2 minta dikenalkan sama sosok gina.
"Ini uda malem, next time saja ya"
Saya mencoba berkilah mencari alasan.
"Halah lagu lama ! Buruan di hubungi dulu pacarmu itu bisa apa enggak" protes doni ke saya.
Saya mencoba menghubungi gina, berharap gina sudah tidur, tp harapan saya pupus karena gina masih terjaga di kos nya. Jam sudah menunjukan 00.30wib maka demi menjaga ketertiban dan keamanan bertamu di kos gina, kami menunggu di perempatan jalan dekat kos nya.
"Lho fad kok cino ?" Andi (translate : lho fad kok cina ?)
"Wah cino dempil ki !" Doni (translate : wah cina singkek ini !)
"Ra opo bro, sing penting wedok lan normal !" Beni (translate : gak apa bro, yg penting cewek dan normal)
"Fad sampeyan iso rubah keturunan hahaha" farid (translate : fad kamu bisa merubah keturunan hahaha)
Berbagai reaksi dan ucapan dari ke empat sahabat saya begitu melihat gina melangkah ke arah mobil kami. Mereka berempat hanya melihat gina berjalan seorang diri. Tp saya melihat gina berjalan disampingnya ada noni yg menemani. Berdampingan, yg satu berjalan, satunya lg melayang. Terkadang gina menoleh ke arah noni melempar senyuman. Entah apa yg dibicarakan saat itu. Begitu sampai mobil, noni tersenyum ke arah saya kemudian menghilang.
"Hai semuanya...teman fadli ya ? Iya mas saya memang keturunan tiongha. Tp gak sipit2 amat kan ? Makasih ya sudah ngomongin saya pas td lg jalan ke arah mobil. Tenang, saya gak marah kok"
Begitu masuk mobil, gina menyapa ke teman2 saya yg duduk berada di belakang. Mereka (sahabat saya) langsung salah tingkah begitu mendengar ucapan gina. Mereka merasa tidak percaya kl apa yg mereka ucapkan td sebelum gina masuk ke mobil ternyata gina mendengarnya.
"Lho kok tau cik ? Eh,..mbak ?"
Tanya andi heran.
Dari kejadian barusan, rasanya saya ingin tertawa melihat wajah malu teman2 saya. Tp sebisa mungkin saya menahannya. Gina memaklumi ke empat sahabat saya karena baru pertama kali ini mengenal dan ketemu dirinya.
"Yauda kita cari makan saja yuk.."
Ajak saya mencairkan suasana.
"Wedangan saja gimana ? Itu lho di deket pecinan." Usul gina yg disetujui kami semua.
Suasana menjadi cair dengan semangkok kecil wedang roti. Hangatnya wedang yg kami nikmati malam ini, kalah hangatnya suasana hati kami berenam. Obrolan ringan, candaan, dan cerita ngalor ngidul seakan juga membunuh ketakutan yg kami alami di bonbin tinjomoyo. (Kalau saat itu saya tau bahwa mereka berlima yg sedang menikmati wedang roti bakal meninggalkan saya di kehidupan ini, mungkin saya akan memeluk erat mereka).
"Maaf ini gina, saya mau tanya, kok gina tau apa yg kami bicarakan td sebelum kamu masuk ke mobil ?"
Tanya andi penasaran. Ketiga teman saya jg ikut menatap gina karena penasaran juga.
"Ya kalian kan punya masa lalu sendiri..juga punya pengalaman sendiri. Begitu pula sama saya sebelum bertemu kalian, saya juga punya masa lalu dan pengalaman sendiri. Makanya lain kali hati2 kalau membicarain orang ya haha"
Jawab gina diikuti senyumannya ke arah saya.
"Wah cocok ini ! Gina kita ajak ekspedisi. Makin lengkap !" Ucap doni yg di aminin teman2 yg lain.
"Nyari demit ? Ogah ! Gak usah nyari juga di sekitaran kalian ada kok !"
Jawab gina senyum ke arah saya. Mungkin saat itu yg dimaksud adalah noni.
Setelah pertemuan pertama kali sahabat2 saya dengan gina, mereka jd lebih sering ketemu gina. Baik sama saya atau mereka sendirian ketemu gina. Kadang gina merasa kyk dukun bagi teman2 saya. Karena hal tsb sering kali membuat gina merasa tidak nyaman.
Next : kembali ke part Warisan
Diubah oleh sikodir.kodir 11-11-2017 20:39
as1313 dan 3 lainnya memberi reputasi
4