Kaskus

Story

oliviarizAvatar border
TS
oliviariz
Sepenggal Kisah Olivia
Sepenggal Kisah Olivia

Terimakasih agan quatzlcoatluntuk cover cantiknya emoticon-Kiss (S)


============================================


Sepenggal Kisah Olivia


emoticon-heartThank you dear for the incredible cover emoticon-heart


============================================


Hai nama gw Olivia, orang-orang biasa panggil gw Oliv, atau Livie. Setelah gw baca beberapa kisah dari agan-agan kaskuser sekalian, gw pun berkeinginan untuk berbagi sedikit cerita gw di sini.


Spoiler for FAQ:



Spoiler for Prolog:


Spoiler for Index:
Polling
0 suara
Siapakah suami Olivia?
Diubah oleh oliviariz 23-10-2019 11:20
egirosarioAvatar border
emineminnaAvatar border
nyantaiwaelahAvatar border
nyantaiwaelah dan 14 lainnya memberi reputasi
15
344.5K
1.7K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
oliviarizAvatar border
TS
oliviariz
#689
Part 36 : Sakit tapi ga berdarah
Gw memandang Adit dengan ekspreksi penuh kemenangan. Sekarang kamu mau ngomong apalagi Dit? Masih bisa gitu ngatur-ngatur aku lagi? hahaha... gw tertawa dalam hati. Tapi rasa kemanangan itu gw mendadak hilang ketika gw menyadari sesuatu. Gimana kalo seandainya Putra ga jadi dateng buat jemput gw? Arrrghhh... artinya gw harus terjebak dalam situasi canggung ini lebih lama lagi dong? emoticon-Nohope

Quote:


Adit memandang gw dengan tatapan kesal. Setelahnya, dia hanya ngeloyor masuk ke dalam rumah, meninggalkan gw dan Vina yang berdiri mematung di depan pintu gerbang.

Quote:


Gw hanya mengangguk dan mengikuti Vina menuju kursi santai yang ada di teras. Gw dan Vina pun diem-dieman, hanya terdengar suara kendaraan yang lalu lalang di jalan perumahan. Sampai akhirnya, Vina pun membuka obrolan terlebih dahulu.

Quote:


Obrolan gw dan Vina pun terhenti karena tiba-tiba HP gw bergetar. Putra menelpon gw dan ngabarin kalo dia udah masuk portal perumahan. Gw pun berpamitan kepada Vina dan melangkah keluar dari pintu gerbang.

Ga lama kemudian, Putra tampak datang dari kejauhan. Gw pun bersalaman dan cipika cipiki dengan Vina, sebelum akhirnya gw membonceng Putra dan pergi menjauh dari rumah Adit.

Di perjalanan...

Quote:


Putra mengarahkan motornya ke salah satu warung lesehan yang menjual sate. Gw memesan dua porsi sate ayam dan dua gelas teh hangat. Gw duduk berhadapan dengan Putra. Sambil menunggu pesanan datang, gw mengambil satu tissue dan memelintirnya menjadi suatu simpul tali.

Quote:


Putra mengambil sebuah tissue dan menyapukannya di pipi gw yang udah basah karena gw nangis. Yakali gw ga nangis, bahkan kebaperan gw malam ini pun bisa kebaca dengan jelas. Demiaapaaahh mantan gw mabur semua??! Yang satu ilang ga ada kabar, yang satu udah punya gandengan baru emoticon-Frown

Seporsi sate yang ada di hadapan gw saat itu pun hanya gw aduk-aduk menggunakan sendok. Suasana malam minggu yang ramai pun hanya terlihat samar-samar di mata gw. Dan saat itulah, HP gw bergetar karena tante Bertha menelepon. Gw hanya memandang layar HP sebentar dan memasukkan HP gw kembali ke dalam tas. Biarlah besok pagi gw SMS si tante dan bilang kalo gw udah tidur pas dia nelpon.

Quote:


Setelah makan, gw pun menelepon nyokap gw. Gw ngabarin kalo malam ini gw mau ikutan nobar temen-temen. Dan yes, nyokap gw pasti ngijinin.

Quote:


Di kost Putra...

Gw masih ga habis pikir. Ini anak kenapa sih kamarnya bisa penuh kardus-kardus begini? Jangan-jangan Putra fetishnya sama kamar yang penuh barang-barang emoticon-Nohope

Quote:


Sambil menunggu Putra balik, gw mengecek HP. Kosong, ga ada SMS atau telepon lagi. Hanya ada dua misscalled dari Mrs. Bertha...

Quote:


Dan akhirnya malam itu gw, Putra dan Bobby duduk-duduk di serambi kamar Putra sambil memandang langit yang penuh bintang. Bobby dengan kebawelannya masih bolak-balik modusin gw, yang malah endingnya jadi lucu dan bikin gw ketawa. Apalagi ditambah Putra yang juga ga mau kalah dengan beberin semua aib-aib Bobby. Hahaha... sungguh malam yang aneh. Tadi gw kepengen nangis karena sedih dan sekarang gw malah ketawa sampai pengen nangis.

Jam 00.40 gw, Putra, Bobby dan beberapa anak kost Putra sudah berada di cafe tempat nobar. Di lantai 3, kursi dan meja cafe sudah ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung cafe bisa langsung menghadap ke layar proyektor. Suasana lantai 3 sedikit berangin karena semi outdoor. Payah, mana gw ga bawa jaket emoticon-Nohope

Quote:


Putra melepaskan jaketnya dan menggunakannya untuk membungkus badan gw. Satu tindakan jantan yang dilakukan oleh seorang lelaki. Mengingat malam itu lumayan semribit... besok jangan masuk angin ya mas... emoticon-Malu

Ga hanya memberikan jaket, Putra juga menggenggam tangan gw. Gw memandangnya tapi dia sengaja ga memandang gw. Dia malah tampak sibuk ngobrol dengan temen-temennya.

Pertandingan bola akhirnya dimulai dan orang-orang sudah sibuk ber-‘ooohh’ dan ‘aaaahh’. Beberapa pengunjung cafe berteriak, misuh-misuh, dan saling melempar kursi. Nggak deng, yang terakhir bo’ong. Gw hanya manggut-manggut belagak ngerti sambil liatin mana aja pemain bola yang cakep-cakep.

Di akhir babak pertama, gw pun permisi ke toilet. Putra nganterin gw ke toilet di lantai 2. Saat itulah, tanpa sengaja gw ketemu dengan tukang batagor.

Quote:


Di babak kedua pertandingan mulai rada drama karena beberapa pemain sempat cekcok dan diberi kartu kuning. Gw yang ga ngerti banyak soal bola, mulai ceriwis nanya-nanya ke Putra.

“itu kenapa sih mas, kok bolanya jadi punya yang merah?” emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

“lho, ga jadi gol? Kan udah masuk bolanya?” emoticon-Bingung (S)

“itu pelanggaran ituu masss, kok ga dikasih kartu kuning??” emoticon-Mad

Njiiir mati aja lu Liv... nanya mulu!! emoticon-Mad (S)

Sekitar jam tiga pagi akhirnya pertandingan selesai dan menyisakan kekecewaan bagi sebagian pengunjung cafe. Putra sendiri termasuk dalam team yang menang. Dan dua slop rokok dikeluarkan dari tas salah satu teman Putra untuk berganti kepemilikan. Parah... perjudian terselubung rupanya...

Quote:


Putra tersenyum kepada gw, iya gw tau trik nya. Biar dia dan gw sama-sama ga kedinginan kena angin malam, jadi lebih baik emang nerima tawaran Bobby buat nebeng mobilnya.

Di parkiran...

Quote:


Sesampainya di rumah, gw pun berpamitan dan mengucapkan terimakasih. Ga lupa juga gw balikin jaketnya Putra. Malam ini bener-bener ga terprediksi. Terutama Putra, gw beruntung banget karena dia menyelamatkan gw dari situasi yang ga mengenakkan sore tadi.

Di kamar...

Gw mencoba tidur, dan saat mata gw hampir terlelap, bayang-bayang Adit dan Vina malah muncul di kepala gw. Hasyuuuu... Oliv, ojok gemblung Liv... Sudahlah sudah... Yang hilang biarlah hilang, yang pergi biarlah pergi...

Oh Tuhan... Ternyata begini rasanya.. Sakit tapi ga berdarah... emoticon-Berduka (S)
dany.agus
japanese_style
efti108
efti108 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.