- Beranda
- Stories from the Heart
MAMAH , AKU INI COWOK!
...
TS
BebeRwin
MAMAH , AKU INI COWOK!
Yang suka horor jangan lupa mampir ke thread ane yang ini ya,
INSIDE THE WALL : DINDING KEMATIAN[/QUOTE]
Quote:
Quote:
"Ketika merelakan adalah jawaban yang terbaik" -ARGA DIRGANTARA-
Quote:
"Ketidaktahuanku yang menghancurkan segala nya -AMANDA "
Quote:
"cintaku ikhlas tulus dan suci , walau tak pernah sedikitpun kau membalas nya" -VANILA-
Quote:
" selain menyinari kehidupanmu , aku juga sangat mencintaimu" -MENTARI-
Hope you enjoy this complicated story
Quote:
PROLOG
Nama gw arga
Sempurna itu lah definisi gw. Kaya ? Banget , pinter ? Jangan di tanya , ganteng ? Bukan lagi.
Semua yang gw mau di dunia ini bisa gw dapat dengan sangat mudah, semudah memejamkan mata, semudah membalikan telapak tangan.
Tapi hal itu berbanding terbalik ketika papah gw meninggal dunia.
Masalah demi masalah harus gw lalui sendiri. Ya sendiri..
Mulai dari surat wasiat , pindah sekolah ke sekolah khusus cewek, mengurus perusahaan , yayasan hingga perjodohan. Semua nya harus gw telan bulat bulat.
Hidup gw berubah ketika gw mengenal cinta. Beberapa perempuan datang di kehidupan gw. Tapi hanya 1 cinta yang bertahan , menetap dan tak mau pergi.
Cinta yang tak bisa gw jaga dan cinta yang akhirnya memutuskan untuk pergi. Pergi bersama angin menjauh dan semakin jauh.
Suatu saat gw akan mengajak kalian untuk menikmati bukit ilalang yang indah , dan disana gw akan mencium cinta yang lain ketika senja sedang cantik cantik nya.
[QUOTE]INDEX
CHAPTER 1
-part 1
-part 2
-part 3
-part 4
-part 5
-part 6
-part 7
-part 8
-part 9
-part 10
-part 11
-part 12
-part 13
-part 14
-part 15
-part 16
-part 17
-part 18
-part 19
-part 20
-part 21
-part 22
-part 23
-part 24
-Part 25
Nama gw arga
Sempurna itu lah definisi gw. Kaya ? Banget , pinter ? Jangan di tanya , ganteng ? Bukan lagi.
Semua yang gw mau di dunia ini bisa gw dapat dengan sangat mudah, semudah memejamkan mata, semudah membalikan telapak tangan.
Tapi hal itu berbanding terbalik ketika papah gw meninggal dunia.
Masalah demi masalah harus gw lalui sendiri. Ya sendiri..
Mulai dari surat wasiat , pindah sekolah ke sekolah khusus cewek, mengurus perusahaan , yayasan hingga perjodohan. Semua nya harus gw telan bulat bulat.
Hidup gw berubah ketika gw mengenal cinta. Beberapa perempuan datang di kehidupan gw. Tapi hanya 1 cinta yang bertahan , menetap dan tak mau pergi.
Cinta yang tak bisa gw jaga dan cinta yang akhirnya memutuskan untuk pergi. Pergi bersama angin menjauh dan semakin jauh.
Suatu saat gw akan mengajak kalian untuk menikmati bukit ilalang yang indah , dan disana gw akan mencium cinta yang lain ketika senja sedang cantik cantik nya.
[QUOTE]INDEX
CHAPTER 1
-part 1
-part 2
-part 3
-part 4
-part 5
-part 6
-part 7
-part 8
-part 9
-part 10
-part 11
-part 12
-part 13
-part 14
-part 15
-part 16
-part 17
-part 18
-part 19
-part 20
-part 21
-part 22
-part 23
-part 24
-Part 25
Quote:
CHAPTER 2
-part 1
-part 2
-part 3
-part 4
-part 5
-part 6
-part 7
-part 8
-part 9
-part 10
-part 11 SIDE STORY
-part 12
-part 13
-part 14
-part 15
-part 16
-part 17
-part 18
-part 19 -part 20
-part 21 NEW
PART 1
Kring kring …
Terdengar suara alarm hp gw yang sangat mengganggu tiap pagi nya , gw pun langsung mematikan nya dan melempar Hp sialan yang selalu memaksa gw bangun setiap pagi nya. Itu sudah Hp ke 20 yang rusak di bulan ini, biasanya kalo rusak gw tinggal minta beli baru sama bokap gw
Tok tok tok .. “den Arga den Arga bangun sudah jam 8”
Teriakan shit pembantu gw yang setiap hari jadi hal yang sangat gw benci tiap pagi nya dan gw pun langsung menjawab “iaa gue bangun” dengan mata yang masih terpejam.
Pas gw buka mata anjiiiirrrr sudah jam 9, gw pun langsung ganti baju dan mandi dengan sangat extra cepat…. Selesai mandi gw pun langsung mengambil seragam yang sudah di siapkan pembantu gw malam hari nya, dan tak lupa gw pun langsung menyisipkan baju ganti supaya selepas sekolah gw bisa langsung cabut bareng temen temen gw. dan Yess, gw pun sudah ganteng ,wangi , dan sudah siap untuk godain cewek cewek cantik di sekolah…
Seperti biasa setelah keluar kamar, gw langung membuka kulkas dan mengambil Jus kesukaan gw , dan mengambil sepotong roti di meja makan dan langsung mencium mamah gw, “Arga berangkat ya mah love you “
“Arga arga pulang nya jangan malam malam” teriak mama Arga.
Begitu sampe mobil gw pun langsung menyalakan radio kesukaan gw, yang setiap pagi gw dengerin si suara sexy Vanila, hahaha dan mampus pagi ini radio tersebut sedang membahas tentang “Happy Horning” , shit makin males aja gw berangkat ke sekolah dan gw pengen terus mantengin nih radio. Sampe di gerbang sekolah seperti biasa gw harus ngerayu rayu satpam sekolah gw supaya gw di izinkan masuk. Hahaha biasanya di sekolah gw kalo telat siswa nya harus keliling lapangan dulu 10x baru boleh masuk kelas. Tapi gw punya jurus jitu masuk tanpa harus keliling lapangan. Gw sodorkan satu bungkus rokok ke security dan gw pun langsung masuk kelas dengan ganteng nya. Pas sampe kelas gw lihat Amanda yang mengenakan jilbab begitu cantik dan adem di pandang. Jadi Amanda itu merupakan musuh bebuyutan nya Arga dan dulu nya itu Amanda seorang wanita yang sangat tomboy dan suka berkelahi dengan anak anak cowok. Skipppppppp pelajaran sekolah.
Teeettt teeeetttt
Yesss bell sekolah bunyi akhirnya gw bisa langsung cabut bareng anak anak, rencana nya malam ini gw sama anak anak mau pergi ke Diskotik.
Bipp bippp “suara sms masuk” pas gw lihat ternyata sms dari mamah
MAMA : “Arga cepet pulang papah kecelakaan”
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 15 suara
Apakah cerita ini menarik dan harus di lanjutkan?
Menarik, Lanjutkan
87%
Tidak Menarik, Paksa Tamat
13%
Diubah oleh BebeRwin 16-11-2018 20:55
0
116.5K
Kutip
588
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
BebeRwin
#490
Quote:
PART 15
Tanpa fikir panjang, gw pun langsung memanggil sekertaris gw dan langsung meminta nya membereskan semua pekerjaan, kemudian meminta nya mengirimkan via email ketika semua nya sudah selesai.
“tolong kerjakan semua nya , nanti begitu semua nya sudah selesai langsung email ke saya, kalo ada yang nyari bilang saya lagi sibuk, saya pergi dulu , terima kasih”
Gw pun langsung menuju ke parkiran dan langsung memacu mobil gw dengan kecepatan tinggi menuju kota Bogor.
Fikiran gw pun kacau balau, pertama karena kerjaan kantor masih banyak yang belum selesai, kedua mamah meminta gw untuk segera pulang karena sudah banyak sodara dari Surabaya, jogja, semarang yang sudah datang ke Jakarta untuk merayakan pertunangan gw sama mentari, dan ketiga adalah gw gak bakalan tenang menjalankan semua nya kalo gw belum memastikan kalo amanda dan keluarga baik baik saja.
Jalanan siang ini begitu tidak mendukung, jalanan cibubur sangat macet tak tertahankan. Gw pun terjebak dalam kemacetan yang tiada henti ini, mungkin di karenakan lagi banyak pembangunan proyek raksasa pemerintah di sepanjang perjalanan jagorawi.
Akhirnya setelah kurang lebih gw menghabiskan waktu 3 jam , gw pun sampai di salah satu rumah sederhana di kawasan Dramaga Bogor.
Rumah ini begitu asri , banyak pepohonan menghiasi rumah ini, bunga bunga bermekaran sangat indah nya, bebatuan tersusun sangat rapih, ada ayunan kecil dan kursi dari kayu yang masih belum berubah dari dulu 26 tahun silam sampai sekarang.
Udara disini pun begitu segar dan pemandangan langsung menghadap ke gunung salak yang sangat indah dan eksotis.
Tidak ada macet, tidak ada gemuruh ibu kota, yang hanya adalah suara desir angin yang menyapu pepohonan , dan suara burung , suara ayam yang sahut menyahut.
Sungguh rumah impian semua orang.
Namun ada yang aneh, rumah ini begitu sepi seperti tidak ada aktivitas di dalam rumah nya, pintu pintu dan jendela semua nya tertutup.
Gw pun langsung melangkah mendekat pintu utama dan menekan Bel panjang berkali kali, namun sayang, tidak ada seorang pun yang membuka kan pintu.
Gw pun mencoba untuk mengambil HP di saku celana, dan mencoba menelpon bu Nunik dan amanda, tapi nihil, semua nomor tidak bisa di hubungi.
Kemana mereka? Apa yang sebenar nya tengah terjadi?
Gw pun mencoba untuk bertanya kepada tetangga di sebelah rumah Amanda, tapi tak ada satu orang pun yang tahu. Gw pun hampir putus asa, gw coba membaringkan badan gw di salah satu kursi kayu di taman rumah ini.
Hal tersebut kembali mengingatkan kenangan indah dahulu kala ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika libur panjang sekolah tiba. Gw amanda serta bu Nunik selalu menghabiskan waktu liburan kami disini, di kursi kayu yang menghadap ke gunung salak ini kami selalu duduk berdua menikmati malam, melihat bintang , bercerita , bercanda , tertawa, menangis, berkeluh kesah, Sungguh sungguh indah dan tak akan pernah terlupakan.
Pernah suatu hari , ketika kami bermain pengantin pengantinan, Amanda sangat cantik mengenakan mahkota yang gw buat dari daun dan bunga, dia juga mengenakan baju berpita besar yang sangat cantik yang di buat oleh bu Nunik, dan gw sangat gagah mengenakan kemeja seperti polisi saat itu.
Sementara bu Nunik , papah dan mamah terharu bahagia menyaksikan kami yang menjadi pengantin kecil yang sangat serasi. Raut kebahagiaan terpancar dari keluarga kami pada saat itu.
Satu hal yang selalu gw ingat yang pernah keluar dari mulut kecil amanda
“mah, om, tante nanti kalau Amanda sudah gede, Amanda ingin menjadi pengantin yang paling cantik untuk Arga” kata nya polos
Alm papah , mamah , dan bu Nunik hanya tertawa seraya memeluk puteri kecil nya yang sangat cantik dan menggemaskan kala itu.
Di kursi ini pun , Amanda pernah menumpahkan air mata nya , menghabiskan masa kecil nya dengan setumpuk penyesalan dan rasa bersalah yang sangat mendalam ketika dia kehilangan Alm papah nya. Usia nya memang masih muda , tapi dia sudah mengerti betapa sakit nya kehilangan.
Alm papah Amanda meninggal lantaran Amanda merajuk ingin di belikan sepeda, tapi ketika Amanda dan Papah nya sedang mencoba sepeda nya, sebuah mobil dengan kecepatan sangat tinggi menabrak nya , sehingga menyebabkan papah nya meninggalkan nya untuk selama lama nya.
Sejak saat itu, amanda selalu bersedih, tak ada keceriaan di raut muka nya, kondisi nya berubah 180 derajat, tidak ada kebahagiaan sedikitpun kala itu, amanda menjadi sosok yang sangat murung, tidak mau sekolah tidak mau makan, keseharian nya hanya duduk di kursi kayu ini sambil menatap ke sepeda sialan dengan tatapan yang sangat kosong. Linangan air mata nya menghiasi di pipi nya setiap hari.
Penyesalan nya sungguh sungguh mendalam di hati nya. Berulang dia berkata “Andai manda gak minta sepeda, pasti papah enggak akan pergi”
Tapi semua nya kembali berubah tatkala gw datang, menggenggam erat tangan nya, di kursi ini , di tempat ini, gw pun mengucapkan janji kepada nya
“Amanda, amanda harus kuat, biarkan papah bahagia di surga, papah pasti nunggu Amanda disana, dan kamu gak harus takut karena kamu ga sendirian, aku janji akan selalu ada untuk amanda , dan akan selalu menjaga amanda kapan pun dan dimanapun”
Raut muka nya pun berubah kembali, secercah harapan seketika memancar di kedua bola mataindah nya, air mata nya membanjiri muka mungil nya. Dia pun kini berubah kembali menjadi Amanda yang kuat, dan amanda yang tegar dan bisa berdamai dengan masa lalu.
Air mata gw pun pecah mengingat semua kenangan indah bersama nya.
Gw pun berjalan kembali ke belakang rumah rumah amanda , tepat nya ke rumah pohon tempat favorit kami kalo kami lagi bersembunyi di suruh pulang. Otak gw pun terus menerus memutarkan memory kenangan indah bersamanya.
“arga ayo naik, cepetan , nanti keburu ada mamah” teriak amanda kecil
“iya tunggu aku takut soalnya” kata gw
“ah kamu cemen nih, masa kalah ama cewek sih”
“aku kan takut ketinggian”
Kala itu Amanda pun mengajarkan gw bagaimana cara nya menghilangkan rasa takut. Takut akan ketinggian, amanda dengan pantang menyerah mengajarkan gw untuk bisa naik ke atas rumah pohon itu. Sesampai nya di atas gw pun pingsan.
Amanda pun menangis sekencang kencang nya, sambil berteriak, argaaaa jangan pergi , jangan tinggalkan amanda lagi
“Taraaaaaa, kamu ketipu” goda gw sambil tertawa terbahak bahak
“ih, jadi kamu pura pura mati, kamu jahat sebel”
“udah dong jangan ngambek”
“janji dong jangan pernah tinggalin aku” kata Amanda
Di atas rumah pohon ini pun, gw berjanji untuk kesekian kali nya untuk tidak akan pernah meninggalkan amanda.
Air mata gw pun pecah tak tertahankan ketika mengingat semua kenangan indah bersama nya.
**
Siang sudah berganti sore, sore sudah berganti malam, cahaya lampu lampu pun menghiasi pemukiman ini, suara burung dan ayam berganti dengan suara jangkrik. Udara pun berubah menjadi sangat dingin.
namun tak sedikitpun ada kabar dari Amanda.. karena hari sudah semakin gelap, gw pun memutuskan untuk pulang ke jakarta dengan tangan kosong.
Tapi ketika gw hendak berjalan menuju mobil, pak tua tetangga Amanda menghampiri dan memberikan sehelai surat.
“den tunggu, den arga ya? Ini mamang dapat amanat dari ibu Nunik, silahkan den” sambil menyerahkan sehelai surat.
Tanpa fikir panjang, gw pun langsung memanggil sekertaris gw dan langsung meminta nya membereskan semua pekerjaan, kemudian meminta nya mengirimkan via email ketika semua nya sudah selesai.
“tolong kerjakan semua nya , nanti begitu semua nya sudah selesai langsung email ke saya, kalo ada yang nyari bilang saya lagi sibuk, saya pergi dulu , terima kasih”
Gw pun langsung menuju ke parkiran dan langsung memacu mobil gw dengan kecepatan tinggi menuju kota Bogor.
Fikiran gw pun kacau balau, pertama karena kerjaan kantor masih banyak yang belum selesai, kedua mamah meminta gw untuk segera pulang karena sudah banyak sodara dari Surabaya, jogja, semarang yang sudah datang ke Jakarta untuk merayakan pertunangan gw sama mentari, dan ketiga adalah gw gak bakalan tenang menjalankan semua nya kalo gw belum memastikan kalo amanda dan keluarga baik baik saja.
Jalanan siang ini begitu tidak mendukung, jalanan cibubur sangat macet tak tertahankan. Gw pun terjebak dalam kemacetan yang tiada henti ini, mungkin di karenakan lagi banyak pembangunan proyek raksasa pemerintah di sepanjang perjalanan jagorawi.
Akhirnya setelah kurang lebih gw menghabiskan waktu 3 jam , gw pun sampai di salah satu rumah sederhana di kawasan Dramaga Bogor.
Rumah ini begitu asri , banyak pepohonan menghiasi rumah ini, bunga bunga bermekaran sangat indah nya, bebatuan tersusun sangat rapih, ada ayunan kecil dan kursi dari kayu yang masih belum berubah dari dulu 26 tahun silam sampai sekarang.
Udara disini pun begitu segar dan pemandangan langsung menghadap ke gunung salak yang sangat indah dan eksotis.
Tidak ada macet, tidak ada gemuruh ibu kota, yang hanya adalah suara desir angin yang menyapu pepohonan , dan suara burung , suara ayam yang sahut menyahut.
Sungguh rumah impian semua orang.
Namun ada yang aneh, rumah ini begitu sepi seperti tidak ada aktivitas di dalam rumah nya, pintu pintu dan jendela semua nya tertutup.
Gw pun langsung melangkah mendekat pintu utama dan menekan Bel panjang berkali kali, namun sayang, tidak ada seorang pun yang membuka kan pintu.
Gw pun mencoba untuk mengambil HP di saku celana, dan mencoba menelpon bu Nunik dan amanda, tapi nihil, semua nomor tidak bisa di hubungi.
Kemana mereka? Apa yang sebenar nya tengah terjadi?
Gw pun mencoba untuk bertanya kepada tetangga di sebelah rumah Amanda, tapi tak ada satu orang pun yang tahu. Gw pun hampir putus asa, gw coba membaringkan badan gw di salah satu kursi kayu di taman rumah ini.
Hal tersebut kembali mengingatkan kenangan indah dahulu kala ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika libur panjang sekolah tiba. Gw amanda serta bu Nunik selalu menghabiskan waktu liburan kami disini, di kursi kayu yang menghadap ke gunung salak ini kami selalu duduk berdua menikmati malam, melihat bintang , bercerita , bercanda , tertawa, menangis, berkeluh kesah, Sungguh sungguh indah dan tak akan pernah terlupakan.
Pernah suatu hari , ketika kami bermain pengantin pengantinan, Amanda sangat cantik mengenakan mahkota yang gw buat dari daun dan bunga, dia juga mengenakan baju berpita besar yang sangat cantik yang di buat oleh bu Nunik, dan gw sangat gagah mengenakan kemeja seperti polisi saat itu.
Sementara bu Nunik , papah dan mamah terharu bahagia menyaksikan kami yang menjadi pengantin kecil yang sangat serasi. Raut kebahagiaan terpancar dari keluarga kami pada saat itu.
Satu hal yang selalu gw ingat yang pernah keluar dari mulut kecil amanda
“mah, om, tante nanti kalau Amanda sudah gede, Amanda ingin menjadi pengantin yang paling cantik untuk Arga” kata nya polos
Alm papah , mamah , dan bu Nunik hanya tertawa seraya memeluk puteri kecil nya yang sangat cantik dan menggemaskan kala itu.
Di kursi ini pun , Amanda pernah menumpahkan air mata nya , menghabiskan masa kecil nya dengan setumpuk penyesalan dan rasa bersalah yang sangat mendalam ketika dia kehilangan Alm papah nya. Usia nya memang masih muda , tapi dia sudah mengerti betapa sakit nya kehilangan.
Alm papah Amanda meninggal lantaran Amanda merajuk ingin di belikan sepeda, tapi ketika Amanda dan Papah nya sedang mencoba sepeda nya, sebuah mobil dengan kecepatan sangat tinggi menabrak nya , sehingga menyebabkan papah nya meninggalkan nya untuk selama lama nya.
Sejak saat itu, amanda selalu bersedih, tak ada keceriaan di raut muka nya, kondisi nya berubah 180 derajat, tidak ada kebahagiaan sedikitpun kala itu, amanda menjadi sosok yang sangat murung, tidak mau sekolah tidak mau makan, keseharian nya hanya duduk di kursi kayu ini sambil menatap ke sepeda sialan dengan tatapan yang sangat kosong. Linangan air mata nya menghiasi di pipi nya setiap hari.
Penyesalan nya sungguh sungguh mendalam di hati nya. Berulang dia berkata “Andai manda gak minta sepeda, pasti papah enggak akan pergi”
Tapi semua nya kembali berubah tatkala gw datang, menggenggam erat tangan nya, di kursi ini , di tempat ini, gw pun mengucapkan janji kepada nya
“Amanda, amanda harus kuat, biarkan papah bahagia di surga, papah pasti nunggu Amanda disana, dan kamu gak harus takut karena kamu ga sendirian, aku janji akan selalu ada untuk amanda , dan akan selalu menjaga amanda kapan pun dan dimanapun”
Raut muka nya pun berubah kembali, secercah harapan seketika memancar di kedua bola mataindah nya, air mata nya membanjiri muka mungil nya. Dia pun kini berubah kembali menjadi Amanda yang kuat, dan amanda yang tegar dan bisa berdamai dengan masa lalu.
Air mata gw pun pecah mengingat semua kenangan indah bersama nya.
Gw pun berjalan kembali ke belakang rumah rumah amanda , tepat nya ke rumah pohon tempat favorit kami kalo kami lagi bersembunyi di suruh pulang. Otak gw pun terus menerus memutarkan memory kenangan indah bersamanya.
“arga ayo naik, cepetan , nanti keburu ada mamah” teriak amanda kecil
“iya tunggu aku takut soalnya” kata gw
“ah kamu cemen nih, masa kalah ama cewek sih”
“aku kan takut ketinggian”
Kala itu Amanda pun mengajarkan gw bagaimana cara nya menghilangkan rasa takut. Takut akan ketinggian, amanda dengan pantang menyerah mengajarkan gw untuk bisa naik ke atas rumah pohon itu. Sesampai nya di atas gw pun pingsan.
Amanda pun menangis sekencang kencang nya, sambil berteriak, argaaaa jangan pergi , jangan tinggalkan amanda lagi
“Taraaaaaa, kamu ketipu” goda gw sambil tertawa terbahak bahak
“ih, jadi kamu pura pura mati, kamu jahat sebel”
“udah dong jangan ngambek”
“janji dong jangan pernah tinggalin aku” kata Amanda
Di atas rumah pohon ini pun, gw berjanji untuk kesekian kali nya untuk tidak akan pernah meninggalkan amanda.
Air mata gw pun pecah tak tertahankan ketika mengingat semua kenangan indah bersama nya.
**
Siang sudah berganti sore, sore sudah berganti malam, cahaya lampu lampu pun menghiasi pemukiman ini, suara burung dan ayam berganti dengan suara jangkrik. Udara pun berubah menjadi sangat dingin.
namun tak sedikitpun ada kabar dari Amanda.. karena hari sudah semakin gelap, gw pun memutuskan untuk pulang ke jakarta dengan tangan kosong.
Tapi ketika gw hendak berjalan menuju mobil, pak tua tetangga Amanda menghampiri dan memberikan sehelai surat.
“den tunggu, den arga ya? Ini mamang dapat amanat dari ibu Nunik, silahkan den” sambil menyerahkan sehelai surat.
*people may be CHANGE , but the memories NOT
”Diubah oleh BebeRwin 10-11-2017 08:53
0
Kutip
Balas