- Beranda
- Stories from the Heart
I'M DROWNING
...
TS
blasakana
I'M DROWNING

(image from pinterest)
halo-halo..
Teostra balik lagi, sekarang aku mulai thread kelanjutran dari yang lama, disini ada banyak perilaku yang ga harus di contoh ya..
tapi ga semuanya jelek, pengalaman hidupku di thread ini mungkin awal dari sebuah kedewasaan yang mungkin sudah di takdirkan untukku.
kalau ada teman-teman yang bingung tentang ceritaku yang sebelumnya karena banyak yang miss disana, mungkin di sini bisa menemukan yang miss tersebut, bisa juga tidak
untuk cerita sebelumnya bisa di baca di sini AVALANCHE
SO BUAT RULES DAN YANG LAINNYA MASIH SAMA SEPERTI YANG BIASA MERUJUK PADA RULE SFTH
DAN BUAT YANG KEPO DIKIT-DIKIT AKU SIAP MELAYANI.
aku juga tidak menolak ijo-ijonya
Spoiler for Q&A:
SELAMAT MEMBACA !!

Quote:
INDEX
Spoiler for 1-10:
Spoiler for 11-20:
Spoiler for 21-30:
Spoiler for 31-40:
Spoiler for 41-50:
Spoiler for 51-60:
Spoiler for 61-70:
Spoiler for 71-80:
Spoiler for 81-90:
Spoiler for 91-100:
Spoiler for 101-110:
Spoiler for 111-120:
Spoiler for DARK TIME:
Spoiler for 121-130:
Spoiler for 131-140:
Spoiler for 141-150:
Spoiler for 151-160:
Spoiler for 161-170:
next index hereand Here
yang baru ada di Sini
ilustrasi tokoh cerita ada di sini guys.
lanjutan mulustrasi nih guys Mulus-mulus
Diubah oleh blasakana 17-06-2022 19:02
junti27 dan 28 lainnya memberi reputasi
25
264.4K
2.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
blasakana
#825
She like it
Saat aku ingin berkata Luna menahannya.
“aku ga mau denger alesan apa-apa dari kamu”, katanya
“make me your women. Aku mau dan aku tau kamu ga kan mau maksa, jadi aku yang maksa”, lanjutnya
“kenapa kamu sampe kaya gini?”, tanyaku
“Im tired”, katanya
“tentang?”, tanyaku
“tentang bayangin kamu sama Wina udah sejauh itu yang, aku ga rela”, katanya sambil merangkulkan tangannya di leherku.
“sorry”, kataku
“u don’t have to”, katanya
Akupun mencium lembut bibir Luna. aku lakukan selembut mungkin. Luna merespon dengan menggigit lembut bibirku. Lama-lama nafas kami mulai cepat. Akupun memberanikan diriku memasukan tanganku ke dalam cardigannya.
“bentar yang”, kata Luna yang langsung bangun dan keluar kamarku.
Tak lama Luna pun kembali.
“dari mana yang?”, tanyaku
“ngambil ini nih”, katanya sambil memperlihatkan sesuatu padaku
“kamu dapet dari mana?”, tanyaku
“dari kamar ortu yang”, katanya sambil membuka bungkusannya
“yakin?”, tanyaku
“iya yang yakin ko. Kamu tenang aja. Tapi buat awal jangan di pake dulu ya”, katanya.
“jangan dipake kenapa?”, tanyaku
“aku mau rasain yang”, katanya yang langsung duduk di pangkuanku.
Bibir kamipun langusng bertautan, akupun mulai berani melakukan aoa yang biasanya ku lakukan pada Wina, dan Luna tidak menolaknya. Lenguhannya pun mulai mengisi kamarku, pakaian berserakan di lantai. Kami benar-benar sudah tidak bisa mengontrol diri.
“sini yang kamu di atas”, kata Luna
Akupun memposisikan diri di atas Luna.
“kalo sakit bilang ya”, kataku
Dan Luna hanya mengangguk. Perlahan-lahan aku mencoba menekan punyaku ke miliknya. Sepelan dan setenang mungkin.
“udah pas yang”, kataku
“bentar aku persiapan dulu”, kata Luna sambil menarik nafasnya
Saat dia mengangguk akupun mulai menekan lebih kuat punyaku ke miliknya. Terlihat Luna menutup mulutnya, mencoba menahan suara yang keluar. Akupun menarik nafasku dan menekan punyaku sekaligus. Terlihat Luna menggigit tangannya dan meremas tanganku cukup keras.
“maaf”, kataku
Luna pun menggelengkan kepalanya. Terlihat di ujung matanya ada setitik air.
“aku mulai gerak ya”, kataku
“iy yang. Pelan-pelan ya”, katanya
Akupun menggerakan pingangku perlahan, sesekali Luna masih meremas tanganku. Luna terlihat sudah mulai biasa dan akupun mempercepat sedikit gerakanku. Dan lenguhan Luna pun kembali keluar.
“kamu… pegel… ga yang?”, tanya Luna dengan nafas yang menderu.
“ga yang”, kataku
Suara Luna semakin menjadi, keringat sudah mulai membasahi tubuh kami. Lalu Luna pun menahanku.
“kaya gini bisa yang?”, tanyanya sambil membungkuk dan membelakangiku.
Akupun mendekatinya dan memasukan lagi punya. Kali ini dengan tempo yang langsung cepat.
“lebih.. kerasa… kaya gini yang”, katanya dibarengi dengan lenguhannya yang tak pernah berhenti.
wakazsurya77 dan 3 lainnya memberi reputasi
4