teman, aku sebelum nya sudah menyinggung tentang arti dari pacaran bukan...? sekarang aku akan mengulang kembali apa itu arti pacaran menurut garis pandang ku sendiri, pacaran adalah masa dimana kita saling mencocokan dengan pasangan kita, kita bisa saling memahami dan saling mengerti sifat masing2 saat masa pacaran ini, bahkan kita bisa saling mengisi di masa pacaran... tentu itu semua kita lakukan sebelum melangkah ke jenjang selanjut nya, atau istilah nya sih 'relation goal'...
nah apa itu relation goal sebuah hubungan asmara, tentu saja sebuah pernikahan bukan...? dan sebuah pernikahan itu sendiri akan berjalan dengan baik kalau kita sudah bisa saling mengerti satu sama lain dan bisa saling menutupi kekurangan pasangan kita, bukan begitu teman...?

nah itu lah garis pandang ku tentang arti pacaran, aku juga tidak tau apa itu arti pacaran menurut kalian semua karena pemikiran manusia itu tidak ada yg sama, walau ada yg sama sih paling cuma nyerempet sedikit lah... ok kita kembali lagi ke cerita

///

ku pandangi langit di mana bulan bersinar terang di atas sana sembari menghisap pelan rokok ku dan menghembus kan asap nya secara perlahan, fikiran ku pun sekarang tertuju pada hubungan ku yg sudah terhitung lama ini... mau sampai kapan aku terus berpacaran dengan nya, ku yakin kan hati ku kali ini untuk tetap bersama nya karena aku sangat mencintai nya

"what are you doin son...?" ujar suara ayah mertua mengaget kan ku

"ah...?! no sir, i just thinking abaut my relation with your doughter..." jawab ku

beliau pun mendekat ke arah ku dan ikut menyandar kan diri nya ke pagar pembatas sembari ikut menatap langit

"won some bir...?" tanya beliau

"no sir, thanks... i dind't drink that" jawab ku menolak nya

"apa yg menjadi fikiran mu son...?" tanya nya dengan kembali menatap ku

"banyak pak..." jawab ku singkat

"apa karena wajah lily atau karena pekerjaan kalian yg jarang untuk bertemu...?" tanya nya lagi

"tidak pak... aku sama sekali tidak mempermasalah kan tentang luka di wajah lily karena aku mencintai nya tulus, dan soal pekerjaan... mungkin itu salah satu nya..." jawab ku sembari menatap nya

"look son... orang2 seperti kita ini memang sulit untuk menjalin suatu hubungan, hey apa kau mau mendengar kan sedikit cerita...?" ujar nya

aku pun memutar badan ku dan mulai focus dengan apa yg akan mertua ku sampai kan sembari kembali membakar sebatang rokok ku...

"dulu... saat aku masih aktif di militer aku sering sekali berganti pasangan sebelum aku bertemu dengan istri ku..." ujar beliau dengan kembali menatap langit

"dia seorang perawat, kami masih seusiamu dulu saat pertama kali bertemu... waktu itu, aku mendapat kan kabar kalau ayah ku mendapat kan serangan jantung dan di rawat di rumah sakit, aku yg sedang di markas pun langsung melaju kerumah sakit setelah mendapat kan ijin dari atasan ku... ku pacu mobil ku untuk secepat mungkin menuju rumah sakit tempat ayah ku di rawat... aku kuatri sekali saat itu, kau tau... aku begitu dekat dengan ayah ku dulu, begitu aku sampai di rumah sakit dan masuk kedalam kamar perawatan, aku mendapati ayah ku terbaring dan di samping nya tertidur seorang seorang perawat di kursi sambil menyandar kan kepala nya di ranjang, aku sudah tidak memiliki ibu sejak aku duduk di junior high (kalo kita SMP) dulu, dan aku di besarkan oleh ayah ku seorang diri karena ayah ku memilih untuk tidak menikah lagi karena rasa cinta nya yg besar dengan ibu ku, kau tau... aku cukup kaget dengan apa yg ku lihat dulu, bagai mana mungkin seorang perawat rela menemani pasien nya... aku berfikir apa kah dia tidak di tegur pihak rumah sakit karena tedur dan menemani pasien nya, aku pun membangun kan nya karena aku merasa tidak enak jika dia harus di tegur oleh atasan nya... kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama nak...?" tanya nya pada ku

"sir..." jawab ku sembari mengangguk

"aku awal nya tidak percaya dengan bualan semacam itu... tapi setelah aku bertemu dengan nya dulu, entah kenapa jantung ku berdebar dengan hebat nya dan itu baru pertama kali nya ku rasakan sepanjang hidup ku, seperti yg kau tau nak kalau istri ku itu adalah seorang asian... aku membangun kan nya yg sedang tertidur dan berterima kasih pada nya karena sudah menjaga ayah ku dan meminta nya untuk kembali bekerja, tapi ternyata jawaban yg ku terima adalah kalau jam kerja nya sudah habis dan memilih menjaga pasien nya dari pada harus sendirian di rumah nya, benar2 wanita yg sangat baik kau tau, di amerika ini sangat jarang ada wanita seperti itu... dan mulai dari situlah kami mulai dekat dan akhirnya menikah, dia rela jika harus ku tinggal kan untuk bertugas dan setia menunggu ku karena percaya kalau aku akan terus menjaga hubungan kita berdua, dari sini kau sudah mengerti arah dari cerita ku nak...?" tanya beliau

"biasa nya aku akan mencecar dulu setiap pria yg dekat dengan putri ku, sampai2 aku mengancam putri ku sendiri kalau sampai dia berhubungan (maksud nya berhubungan badan) dengan seorang pria maka aku akan mengusir nya dari rumah dan akan melubangi kepala pria yg berani tidur dengan nya..."

"gluppp..." aku menelan ludah ku mendengar omongan beliau

keringat dingin mulai keluar dari tubuh ku sekarang, aku mulai ketakutan disini karena kalian tau...? sudah beberapa kali aku dan lily melakukan 'itu' dan bahkan aku lah yg pertama kali mengambil 'sesuatu' milik nya...

"tapi entah kenapa begitu aku mendengar cerita tentang mu dari lily dan melihat mu secara langsung aku langsung percaya pada mu nak..." sambung beliau

"thanks sir..." jawab ku

"mungkin hubungan kalian akan sangat rumit kedepan nya, karena kau tau sendiri kan... pekerjaan mu itu selalu berpindah pindah, sedangkan lily... dia juga pasti akan di tugas kan ke luar sana, apa lagi dia sudah pernah masuk kedalam UN" terang nya lagi

"emmhhhh pak, boleh aku bertanya pada mu...?" tanya ku

"tentu saja nak..." jawab nya dengan membakar sebatang rokok

"apa anda tidak kawatir dengan keselamatan lily...?" tanya ku lagi

"tentu saja aku sangat kawatir, orangtua mana yg tidak akan kawatir tentang anak nya... apa lagi sejak kejadian dimana lily harus kehilangan sebelah mata nya di iraq dulu..." jawab nya

"kalau aku meminta nya untuk berhenti dari dunia militer, bagai mana menurut anda pak...?" tanya ku kagi

beliau pun tersenyum dan menepuk pundak ku

"dengar nak... aku tidak pernah mengatur kehidupan anak2 ku kecuali pergaulan nya, aku membebas kan apa pun yg akan mereka pilih selagi itu baik untuk mereka..." jawab nya sembari kembali menatap ke arah bulan

"oh ya... kalau boleh tau...? foto pria remaja yg ada di ruangan tadi...?" ujar ku ragu untuk bertanya

"dia adalah putra ku... dia saudara kembar lily, nama nya adalah gabriel" jawab nya

aku baru tau kalau lily adalah anak kembar, tapi kenapa dia gak pernah cerita soal kembaran nya itu ya...?

"lalu... di mana dia sekarang...?" tanya ku lagi

"dia memilih jalan yg beda dengan lily dan memilih meneruskan pendidikan nya di oxf sana..." jawab nya dengan tersenyum

aku kembali menatap langit, begitu pun dengan ayah mertua... baru kali ini aku dekat dengan orang tua pacar ku, walaupun sebelum nya juga aku pernah dekat dengan ayah anin... tapi seperti nya ada yg berbeda dengan tuan anderson ini ketimbang pak tri ayah anin, entah karena kami berdua hidup di dunia yg sama sehingga atau memang dia sebenar nya adalah orang yg baik,entah lah

fikiran ku pun kali ini kembali dengan apa yg mertua ku bicarakan tadi tentang apa yg suah dia ceritakan, tapi apakah dia akan menerima permintaan ku kali ini...?

"kalau begitu... aku akan kembali kedalam nak... fikirkan lah apa yg sudah ku ceritakan tadi..." ujar nya engan menepuk bahu ku

aku pun menjawab nya dengan senyuman dan kembali menatap langit sembari masih berfikir "apa kah serakarang aja aku bilang kepada nya...?"...
ku genggam erat pagar pembatas dan ku bulat kan tekat ku untuk mengutarakan keinginan ku, mumpung sedang pas moment nya saat ini... harus berani, pokok nya harus berani

"emhhhh, sir...?" panggil ku sebelum dia masuk ke dalam

"yeah son... what happend?" jawab beliau

"emhhhh, can i marry your doughter...?" tanya ku setelah aku memberanikan diri ku tadi

tubuh ku seolah limbung saat aku mengutarakan ucapan ku tadi, telapak tangan ku pun basah oleh keringat... bukan hanya telapak sebenar nya, tapi seluruh badan ku mengeluar kan keringat dingin

beliau pun memutar badan nya dan melangkah kan kaki nya mendekat ke arah ku, jantung ku berdegub dengan hebat nya seiring langkah kaki nya untuk mendekati ku... dan saat beliau berdiri tepat di depan ku dan menggenggam kedua pundak ku, nafas ku seolah terahan sesuatu dari dalam sampai2 aku harus kesusahan untung menghembus kan nya

"look son... aku menghargai apa yg kau ucap kan tadi, tapi..."