- Beranda
- Stories from the Heart
Ketika Memilikimu Adalah Sebuah Mimpi
...
TS
keregean
Ketika Memilikimu Adalah Sebuah Mimpi
Quote:
Setelah membaca beberapa cerita yang ada diforum SFTH, ane putuskan untuk membuat cerita juga. Semoga aja cerita ane ini bisa mengisi waktu luang para reader yang sedang gabut atau sebagainya.
Sebelum ane melanjutkan, ane mau mengingatkan lagi tentang rules yang ada diSFTH ini. Demi kelancaran cerita ini dimohon untuk para reader mematuhi rules tersebut.
1. Jika ada kesamaan cerita, nama, tempt atau kejadian, maka terlebih dahulu dengan ini gua meminta maaf kepada kalian semua. Karena gua ga bermaksud buat menyamakan atau menirunya.
2. Kalian semua boleh kepo-kepo tentang gua tapi dengan sewajarnya, dan apabila pertanyaan itu terlalu prifasi mohon untuk Tanya lewat PM aja
3. Dilarang buat nge-junk, post 1 liner (minimal 2 liner), SARA demi kebaikan kita bersama.
4. Apabila kalian suka dengan thread ini, kalian boleh rate dan share cerita ini.
Terima Kasih
2. Kalian semua boleh kepo-kepo tentang gua tapi dengan sewajarnya, dan apabila pertanyaan itu terlalu prifasi mohon untuk Tanya lewat PM aja
3. Dilarang buat nge-junk, post 1 liner (minimal 2 liner), SARA demi kebaikan kita bersama.
4. Apabila kalian suka dengan thread ini, kalian boleh rate dan share cerita ini.
Terima Kasih
Oke untuk mempersingkat waktu, mari kita mulai.....
Intro.
Perkenalkan nama sama Pangestu, biasa dipanggil "nge". "nge" aja ya gausah ditambahin kata-kata lain, misalnya ditambahin nt*t gitu jangan ya
. Anak kedua dari dua bersaudara, ane tinggal bersama kedua orang tua ane yang masih sehat-sehat, sedangkan kakak ane (perempuan) ikut tinggal dirumah mertuanya. Ane memiliki tinggi badan 173cm dengan berat badan 65kg (sedikit agak ideal ya) dan muka yang bisa dibilang lumayan gans lah haha.Skip!
Dipagi hari yang masih gelap ini ane dipaksa bangun dikarenakan hari ini adalah hari dimana ane disuruh dateng ke kampus oleh pihak administrasi kampus untuk melaksanakan brifing buat ospek. FYI, kampus ane berada didaerah jakarta selatan. Jangan ditanya negri atau swasta, ya pasti swasta lah model-model kayak ane mah.
Setelah mandi dengan air yang dingin seperti dipuncak padahal ane dijakarta, ane langsung sarapan sambil menunggu tebengan ane. Kebetulan sodara ane juga ngampus dikampus yang sama.
Skip!
Setelah memarkir motor diparkiran kampus ane dan sodara ane pun menuju aula kampus yang berada dilantai 8.
Sampainya diaula, udah rame maba-maba(mahasiswa baru) yang sudah pada berdatangan. Ane duduk dibarisan tengah yang ane liat udah ada sahabat ane dari kecil yang bernama Mahesa yang juga satu kampus bareng ane. Ane pun menepuk pundaknya..
"Udah daristadi lu hes?" sapa ane
"Belum nge, baru 5 menit yang lalu. Lu berangsat sama siapa ? Dianter?" tanyanya
"Kaga, gua sama si Farah" jawab ane
"Oh.. bareng Farah toh" sambil menganggukan pala
"Iye" jawab ane singkat
Brifing pun dimulai dengan sambutan panita pengurus yang sangat-sangat membosankan. Ketika dekan sedang mengumandangkan sambutan, tiba-tiba ada sosok perempuan yang masuk ke aula sehingga membuat ane sontak memperhatikannya.
Sangat manis ciptaan tuhan ini...
Index
Quote:
Polling
0 suara
Dengan Siapakah Pangestu Akan Menikah?
Diubah oleh keregean 24-09-2018 12:59
efti108 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
118.7K
610
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
keregean
#190
PART 24
Siang ini matahari sangat tidak bersahabat, ane yang sedang mengendarai motor penuh dengan keringat karna sinarnya. Ditambah lagi Jl. Dewi Sartika yang amat sangat padat ini membuat gua tambah bete. Sudah 1 jam setengah dan akhirnya gua sampe juga dikampus tercinta ini. Gua parkirkan motor gua disamping gedung parkir dan berjalan menuju emak buat beli rokok.
"Mak, su*er 2 batang" pinta gua.
"Ini tong" ucapnya sambil memberikan rokok.
"Makasih mak" ucapku sambil berlalu.
Lalu ane menaiki lift dan menuju lantai dimana fakultas ane berada. Disana sudah banyak teman-teman ane pada ngumpul. Hari ini adalah kelas offclass, dimana para mahasiswa belajar diluar ruangan atau tidak didalam kelas. Hari ini adalah mata kuliah Pariwisata dan kami diminta guru ane buat mengunjungi salah satu tempat wisata yang ada dijakarta ini.
"Kita kemana deh hari ini?" tanyaku kepada ketua kelompok ku.
"Kayaknya kota tua deh" jawabnya.
"Buset. Panas banget diluar" keluh ku.
"Iya nge, kita agak sorean kok jalannya" ucap temen gua.
"Okedeh. Keretaan kan kita?" tanyaku lagi.
"Iya keretaan kita nge"
"Siappp"
Ane pun berlalu meninggalkan temen-temen gua dan meninggalkannya menuju warkop samping. Pas lagi dilift gua pun bertemu dengan Icha.
"Hai nge" sapanya.
"Hai juga cha, udah lama ga ketemu kita hehe" ucapku.
"Baru juga beberapa hari nge" ucapnya.
"Oiyaya haha. Lu mau kemana? Warkop samping yuk?" ajakku.
"Ayuk gua juga pengen..." ucapnya sambil tangannya meragakan gaya merokok.
"Oh okedeh" ucapku sambil tersenyum.
Sampai lah gua dilobby kampus bersama Icha, namun tiba-tiba Karin keluar dari dalam perpustakaan.
"Hai nge, cha" sapanya sambil tersenyum.
"Tumben lu ke perpus" ucapku.
"Numpang ngadem doang gua haha" sontak kami bertiga pun tertawa.
"Lu mau kemana nge?" tanya Karin.
"Ke warkop sebelah sama Icha" jawabku.
"Gua ikut ya?" pintanya.
"Ayo ikut aja rin" ucap Icha.
"Yuk ah keburu rame nanti" ucapku.
Kami bertiga akhirnya berjalan bersama menuju warkop samping, setelah sampai sana untungnya warkop sepi dari mahasiswa lain. Kami bertiga pun langsung memesan minuman, ane pesen kopi, Karin dan Icha mesen nutr***ri. Ane pun membakar rokok ane dan diikuti oleh Icha.
"Loh lu ngerokok cha?" tanya Karin yang kaget melihat Icha ngerokok.
"Hehe iya gua ngerokok rin" jawab Icha sambil tersenyum.
"Rasanya ngerokok gimana sih?" tanya Karin.
"Gaenak rin sumpah" ucapku.
"Terus kenapa lu ngerokok?" tanyanya.
"Udah terlanjur rin. Pokoknya lu gaboleh nyobain rokok" larangku ke Karin.
Karin pun langsung cemberut mendengar perkataan gua, sedangkan Icha hanya tertawa kecil melihat Karin yang cemberut. Tiba-tiba kami semua diam, tidak ada perbincangan diantara kita. Karna gua gabetah dengan situasi seperti ini, gua liat Karin lagi minum sambil memainkan sedotannya. Dengan cepat, gua sentil aja sedotannya Karin.
CLETAKK
Karin langsung kaget degan perlakuan gua dan langsung memukul punggung gua.
"Iseng banget si lu nge!" ucapnya kesel.
"Lagian jorok banget sedotan digigit-gigit haha" ucapku sambil tertawa.
"Biarin aja napa" ucapnya cemberut.
"Jelek lu najis kalo cemberut" ujarku sambil mencubit pipinya.
"Kalian cocok ya berdua" ucap Icha tiba-tiba.
"Hah?" ucap gua dan Karin berbarengan.
"Iya kalian berdua cocok. Kenapa kalian gajadian aja sih?" ucapnya lagi.
"Kalo Karinnya mau sama gua juga udah gua tembak dari kapan tau cha" ujar gua tapi dalam hati.
"Gua sama Pange sahabatan doang kali cha, ga akan lebih" ucap Karin sambil tersenyum.
Lagi dan lagi. Ucapan itu lagi-lagi membuat ane down parah. Bukan karna gua egois pengen dapetin dia, tapi hati kecil ini gatau kenapa ga terima aja kalo Karin ngomong kayak gitu.
"Oiya cha, cowo lu mana? Kok sekarang udah jarang jemput?" tanya Karin ke Icha.
"Gua udah putus rin hehe" ucap Icha sambil terpaksa senyum.
"Loh kok bisa?"
"Gua sama dia udah ga cocok rin, percuma juga kalo mau dilanjutin" ujar Icha.
"Bukan karna Pange..." tiba-tiba Karin menutup mulutnya.
"Gapapa rin, Icha udah tau masalah itu kok" ucapku.
"Bagus deh kalo udah tau" ucap Karin enteng.
Suasana kembali menjadi hening lagi, hanya asap rokok saja yang bisa keluar dari mulut ane dan Icha. Karna waktu udah menunjukan pukul 3 sore, kami bertiga akhirnya cabut dari warkop tersebut karna kita bertiga pengen pergi ke kota tua.
***
Sesampainya dikota tua, gua dan kelompok langsung mengelilingi mesum-museum yang ada didaerah kota tua tersebut dan mencatat informasi-informasi tentang museum. Tak lupa juga kita semua berfoto-foto ria di sana. Waktu sudah hampir malem, kita semua pun langsung bergegas pulang kerumah masing-masing. Tapi tidak dengan gua, gua memutuskan buat nongkrong dulu dikampus sampai malem karna besok hari sabtu.
"Kuy lah panitia kecil" ujar senior ane.
"Kuy" teriak kita semua.
Karna gua ga ikut patungan, maka gua lah yang jalan buat beli beberapa minuman dan rokok. Gua jalan ke samping kampus yang menjual minuman tersebut, setelah itu baru gua beli rokoknya. Malam ini akan menjadi malam yang panjang, gelas demi gelas diputar sesuai arah jarum jam hingga habis tanpa tersisa.
"Mak, su*er 2 batang" pinta gua.
"Ini tong" ucapnya sambil memberikan rokok.
"Makasih mak" ucapku sambil berlalu.
Lalu ane menaiki lift dan menuju lantai dimana fakultas ane berada. Disana sudah banyak teman-teman ane pada ngumpul. Hari ini adalah kelas offclass, dimana para mahasiswa belajar diluar ruangan atau tidak didalam kelas. Hari ini adalah mata kuliah Pariwisata dan kami diminta guru ane buat mengunjungi salah satu tempat wisata yang ada dijakarta ini.
"Kita kemana deh hari ini?" tanyaku kepada ketua kelompok ku.
"Kayaknya kota tua deh" jawabnya.
"Buset. Panas banget diluar" keluh ku.
"Iya nge, kita agak sorean kok jalannya" ucap temen gua.
"Okedeh. Keretaan kan kita?" tanyaku lagi.
"Iya keretaan kita nge"
"Siappp"
Ane pun berlalu meninggalkan temen-temen gua dan meninggalkannya menuju warkop samping. Pas lagi dilift gua pun bertemu dengan Icha.
"Hai nge" sapanya.
"Hai juga cha, udah lama ga ketemu kita hehe" ucapku.
"Baru juga beberapa hari nge" ucapnya.
"Oiyaya haha. Lu mau kemana? Warkop samping yuk?" ajakku.
"Ayuk gua juga pengen..." ucapnya sambil tangannya meragakan gaya merokok.
"Oh okedeh" ucapku sambil tersenyum.
Sampai lah gua dilobby kampus bersama Icha, namun tiba-tiba Karin keluar dari dalam perpustakaan.
"Hai nge, cha" sapanya sambil tersenyum.
"Tumben lu ke perpus" ucapku.
"Numpang ngadem doang gua haha" sontak kami bertiga pun tertawa.
"Lu mau kemana nge?" tanya Karin.
"Ke warkop sebelah sama Icha" jawabku.
"Gua ikut ya?" pintanya.
"Ayo ikut aja rin" ucap Icha.
"Yuk ah keburu rame nanti" ucapku.
Kami bertiga akhirnya berjalan bersama menuju warkop samping, setelah sampai sana untungnya warkop sepi dari mahasiswa lain. Kami bertiga pun langsung memesan minuman, ane pesen kopi, Karin dan Icha mesen nutr***ri. Ane pun membakar rokok ane dan diikuti oleh Icha.
"Loh lu ngerokok cha?" tanya Karin yang kaget melihat Icha ngerokok.
"Hehe iya gua ngerokok rin" jawab Icha sambil tersenyum.
"Rasanya ngerokok gimana sih?" tanya Karin.
"Gaenak rin sumpah" ucapku.
"Terus kenapa lu ngerokok?" tanyanya.
"Udah terlanjur rin. Pokoknya lu gaboleh nyobain rokok" larangku ke Karin.
Karin pun langsung cemberut mendengar perkataan gua, sedangkan Icha hanya tertawa kecil melihat Karin yang cemberut. Tiba-tiba kami semua diam, tidak ada perbincangan diantara kita. Karna gua gabetah dengan situasi seperti ini, gua liat Karin lagi minum sambil memainkan sedotannya. Dengan cepat, gua sentil aja sedotannya Karin.
CLETAKK
Karin langsung kaget degan perlakuan gua dan langsung memukul punggung gua.
"Iseng banget si lu nge!" ucapnya kesel.
"Lagian jorok banget sedotan digigit-gigit haha" ucapku sambil tertawa.
"Biarin aja napa" ucapnya cemberut.
"Jelek lu najis kalo cemberut" ujarku sambil mencubit pipinya.
"Kalian cocok ya berdua" ucap Icha tiba-tiba.
"Hah?" ucap gua dan Karin berbarengan.
"Iya kalian berdua cocok. Kenapa kalian gajadian aja sih?" ucapnya lagi.
"Kalo Karinnya mau sama gua juga udah gua tembak dari kapan tau cha" ujar gua tapi dalam hati.
"Gua sama Pange sahabatan doang kali cha, ga akan lebih" ucap Karin sambil tersenyum.
Lagi dan lagi. Ucapan itu lagi-lagi membuat ane down parah. Bukan karna gua egois pengen dapetin dia, tapi hati kecil ini gatau kenapa ga terima aja kalo Karin ngomong kayak gitu.
"Oiya cha, cowo lu mana? Kok sekarang udah jarang jemput?" tanya Karin ke Icha.
"Gua udah putus rin hehe" ucap Icha sambil terpaksa senyum.
"Loh kok bisa?"
"Gua sama dia udah ga cocok rin, percuma juga kalo mau dilanjutin" ujar Icha.
"Bukan karna Pange..." tiba-tiba Karin menutup mulutnya.
"Gapapa rin, Icha udah tau masalah itu kok" ucapku.
"Bagus deh kalo udah tau" ucap Karin enteng.
Suasana kembali menjadi hening lagi, hanya asap rokok saja yang bisa keluar dari mulut ane dan Icha. Karna waktu udah menunjukan pukul 3 sore, kami bertiga akhirnya cabut dari warkop tersebut karna kita bertiga pengen pergi ke kota tua.
***
Sesampainya dikota tua, gua dan kelompok langsung mengelilingi mesum-museum yang ada didaerah kota tua tersebut dan mencatat informasi-informasi tentang museum. Tak lupa juga kita semua berfoto-foto ria di sana. Waktu sudah hampir malem, kita semua pun langsung bergegas pulang kerumah masing-masing. Tapi tidak dengan gua, gua memutuskan buat nongkrong dulu dikampus sampai malem karna besok hari sabtu.
"Kuy lah panitia kecil" ujar senior ane.
"Kuy" teriak kita semua.
Karna gua ga ikut patungan, maka gua lah yang jalan buat beli beberapa minuman dan rokok. Gua jalan ke samping kampus yang menjual minuman tersebut, setelah itu baru gua beli rokoknya. Malam ini akan menjadi malam yang panjang, gelas demi gelas diputar sesuai arah jarum jam hingga habis tanpa tersisa.
yusufchauza memberi reputasi
1
Cover by: