- Beranda
- Stories from the Heart
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish
...
TS
congyang.jus
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish

Tuhan tidak selalu memberi kita jalan lurus untuk mencapai suatu tujuan. Terkadang dia memberi kita jalan memutar, bahkan seringkali kita tidak bisa mencapai tujuan yg sudah kita rencanakan diawal. Bukan karena tuhan tidak memberi yg kita inginkan, tetapi untuk memberi kita yg terbaik. Percayalah, rencana Tuhan jauh lebih indah.
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Siapa yang akan menjadi pemaisuri Raja?
Olivia
31%
Bunga
8%
Diana
15%
Zahra
15%
Okta
8%
Shinta
23%
Diubah oleh congyang.jus 04-03-2022 10:27
JabLai cOY dan 37 lainnya memberi reputasi
38
165.6K
793
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
congyang.jus
#262
Dieng (Bagian 1)
-Hari minggu, masa liburan kenaikan kelas
"Bangun mas, udah subuh" ucap Zahra sambil mengetuk pintu kamar gw
"Iya.." jawab gw singkat
Sebenarnya, semalaman gw ga bisa tidur, insomnia gw kambuh. Ya, gw emang susah tidur di malam hari. Bahkan sejak SMP, gw hampir ga pernah tidur dibawah jam 12 malam. Itupun gw harus bangun saat subuh tiba. Secara teknis, rata2 waktu tidur malam gw ga ada 5 jam. Sebagai gantinya, gw sering terlelap saat siang hari, walaupun hanya 15-30 menit. Namun itu sudah cukup mengurangi rasa kantuk gw di siang hari hingga dini hari tiba.
Setelah mandi, shalat dan berdandan rapi, gw mengecheck kembali barang-barang yang sudah gw siapkan tadi malam.
Gw berjalan menuruni anak tangga dengan membawa tas punggung berlabel brand local yang berisi pakaian, dan sebuah waitsbag untuk tempat gw menyimpan camera, hp dan rokok. Sekilas, terlihat Zahra masih sibuk mengemas barang bawaannya saat gw melintas di depan kamarnya. Setelah memasukkan tas ke mobil, gw menghampiri Zahra di kamarnya.
"Kurang apa dek?" tanya gw
"Udah kok, yuk berangkat" Zahra mengenakan jaket jeans warna biru muda
"Sini aku bawain.." gw menawarkan untuk membawa tas nya. Dan dia menyerahkan tas tersebut ke gw
Di teras, Papah dan Mamah sedang mengobrol santai ditemani secangkir teh hangat. Suara kicauan burung-burung liar khas terdengar pagi itu.
"Pah, Mah, pamit dulu ya" ucap gw, lalu mencium tangan mereka.
"Hati-hati di jalan" ucap Papah
"Kalau udah sampai sana kabarin" timpal Mamah
Gw dan Zahra berkendara melintasi jalanan kota yang masih lengang. Beberapa orang nampak memanfaatkannya dengan bersepeda ataupun sekedar lari pagi. Saat diperjalanan, HP gw bergetar berulang kali.
"Coba liatin dek.." pinta gw ke Zahra untuk mengecheck HP gw yang terletak di dashboard
"Dari group mas. Disuruh cepet, udah pada kumpul di bengkel katanya"
Kawan-kawan gw sudah berkumpul lengkap di bengkel saat gw tiba.
"Lha ini orangnya, ditungguin dari tadi juga" ucap Okta
Gw melihat jam tangan gw. "Belum ada jam setengah enam, masih pagi"
"Ini liburan sayaangku, pasti jalanannya rame" kata Shinta
"Yang cewek, bikin kopi atau apa gitu" pinta Paman.
Mbak Oliv dan Zahra langsung masuk ke rumah Ryan untuk membuat beberapa gelas kopi. Namun gw lebih memilih teh, gw ga doyan kopi. Hanya saat-saat tertentu saja gw meminum kopi.
Beberapa bungkus roti yang dibawa Shinta menemani manisnya minuman hangat pada pagi itu. Asap tembakau yang mengepul bebas di udara seakan membuat pagi ini begitu indah.
Sesaat setelah mengganjal perut, kami memutuskan berangkat. Saat itu juga Mas Joe keluar dari rumah, masih dengan muka kusutnya (emang muka aslinya kusut sih)
"Telat mas, kita udah mau berangkat" ucap Ryan ke abangnya
"Siapa juga yang mau ikut, bawain oleh-oleh aja dah" balas Mas Joe
"Woke, ntar gw bawain belerang dari kawah singkidang" ucap Ryan, dan kami semua tertawa keras.
"Sini dulu, kita doa bareng" ucap gw, mereka langsung merapat ke gw.
"Pimpin doa man" pinta gw ke Paman
"Kok gw?" tanya dia
"Kan lo yang paling tua" jawab gw
"Kan lo yang cucunya Kyai" balas Paman tidak mau kalah.
"Apa hubungannya?" tanya gw
"Udah lah dek, tinggal pimpin aja" saut Mbak Oliv
Dan akhirnya gw ngalah "Sebelum memulai perjalanan, kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai.."
Beberapa saat kemudian..
"Berdoa selesai.."
Dengan membawa 2 mobil, kita berangkat ke dieng ber 10. Gw, Shinta, Zahra, Izal, dan Paman berada di mobil gw. Sedangkan Okta, Mbak Oliv, Bagus, Feri dan Ryan berada di mobilnya Okta.
"Lo yang bawa man" gw lempar kunci mobil ke Paman. "Gw mau tidur dulu, tadi malem belum tidur gw"
Gw menuju kursi paling belakang pada mobil, Shinta menyusul gw. Zahra menemani Paman duduk di depan, sedangkan Izal menguasai teritorial kursi tengah seorang diri.
Gw rangkul pinggang Shinta, kepalanya disandarkan di dada gw. Suhu di pagi hari plus dinginnya ac mobil membuat mata gw semakin berat. Sampai akhirnya kami berdua tertidur di perjalanan.
Gw terbangun karena sebuah blitz dari kamera. Mbak Oliv memfoto gw yang sedang tidur memeluk Shinta.
"Bego lo liv, jangan pake flash lah. Ketahuan kan jadinya" ucap Paman ke Mbak Oliv
"Sorry hehe, lupa matiin" kata Mbak Oliv
"Resek kamu Mbak" kata gw
"Sarapan dulu dek.." kata Mbak Oliv
"Ini sampai mana sih?" tanya gw
"Sampe wonosobo" jawabnya
"Yaudah, nanti aku nyusul" ucap gw. Lalu Mbak Oliv dan Paman pergi terlebih dahulu. Kawan-kawan gw nampaknya juga sudah terlebih dahulu turun dari mobil untuk sarapan.
Gw tatap wajah Shinta yang masih tertidur pulas di pelukan gw. Sangat cantik.. Itu yang akan pertama orang simpulkan tentang Shinta. Cantik parasnya membuat dia menjadi primadona bagi kaum adam. Ditambah tutur kata nya yang lembut dan kebaikan hatinya membuatnya nampak sempurna. Dan yang harus kalian tau, gw adalah cinta pertamanya. Itu adalah salah satu hal yang membuat gw bangga.
Dulu, setelah beberapa hari gw jadian dengan Shinta. Gw pernah tanya ke dia, sejak kapan dia suka sama gw. Dia menjawab "udah lama, sejak kita masih kecil". Itu berarti, sudah belasan tahun dia memendam perasaannya ke gw. Gw merasa sangat bodoh sampai mensiasiakan Shinta yang jelas-jelas ada di depan mata gw demi sosok Bunga dan Diana.
"Bangun sayang, sarapan dulu" gw tepuk pipi Shinta pelan. Ia hanya begerak merubah posisi tidurnya agar lebih nyaman. Gw towel-towel bibirnya dengan jari gw.
"Aaaaaaaa.."
"Bangun yuk, sarapan" ucap gw
"Sun dulu.." matanya masih terpejam, namun ia sudah bangun
"Suntaki jarang panas?"
"........"
Gw kecup keningnya "udah, yuk bangun" lagi-lagi ia tetap bersandar di dada gw.
Karena kesal, gw pegang kedua pipinya, dan gw lumat bibir kecilnya. Ia nampak kaget, tak ada perlawanan darinya, namun juga tak ada balasan.
"Bangun mas, udah subuh" ucap Zahra sambil mengetuk pintu kamar gw
"Iya.." jawab gw singkat
Sebenarnya, semalaman gw ga bisa tidur, insomnia gw kambuh. Ya, gw emang susah tidur di malam hari. Bahkan sejak SMP, gw hampir ga pernah tidur dibawah jam 12 malam. Itupun gw harus bangun saat subuh tiba. Secara teknis, rata2 waktu tidur malam gw ga ada 5 jam. Sebagai gantinya, gw sering terlelap saat siang hari, walaupun hanya 15-30 menit. Namun itu sudah cukup mengurangi rasa kantuk gw di siang hari hingga dini hari tiba.
Setelah mandi, shalat dan berdandan rapi, gw mengecheck kembali barang-barang yang sudah gw siapkan tadi malam.
Gw berjalan menuruni anak tangga dengan membawa tas punggung berlabel brand local yang berisi pakaian, dan sebuah waitsbag untuk tempat gw menyimpan camera, hp dan rokok. Sekilas, terlihat Zahra masih sibuk mengemas barang bawaannya saat gw melintas di depan kamarnya. Setelah memasukkan tas ke mobil, gw menghampiri Zahra di kamarnya.
"Kurang apa dek?" tanya gw
"Udah kok, yuk berangkat" Zahra mengenakan jaket jeans warna biru muda
"Sini aku bawain.." gw menawarkan untuk membawa tas nya. Dan dia menyerahkan tas tersebut ke gw
Di teras, Papah dan Mamah sedang mengobrol santai ditemani secangkir teh hangat. Suara kicauan burung-burung liar khas terdengar pagi itu.
"Pah, Mah, pamit dulu ya" ucap gw, lalu mencium tangan mereka.
"Hati-hati di jalan" ucap Papah
"Kalau udah sampai sana kabarin" timpal Mamah
Gw dan Zahra berkendara melintasi jalanan kota yang masih lengang. Beberapa orang nampak memanfaatkannya dengan bersepeda ataupun sekedar lari pagi. Saat diperjalanan, HP gw bergetar berulang kali.
"Coba liatin dek.." pinta gw ke Zahra untuk mengecheck HP gw yang terletak di dashboard
"Dari group mas. Disuruh cepet, udah pada kumpul di bengkel katanya"
Kawan-kawan gw sudah berkumpul lengkap di bengkel saat gw tiba.
"Lha ini orangnya, ditungguin dari tadi juga" ucap Okta
Gw melihat jam tangan gw. "Belum ada jam setengah enam, masih pagi"
"Ini liburan sayaangku, pasti jalanannya rame" kata Shinta
"Yang cewek, bikin kopi atau apa gitu" pinta Paman.
Mbak Oliv dan Zahra langsung masuk ke rumah Ryan untuk membuat beberapa gelas kopi. Namun gw lebih memilih teh, gw ga doyan kopi. Hanya saat-saat tertentu saja gw meminum kopi.
Beberapa bungkus roti yang dibawa Shinta menemani manisnya minuman hangat pada pagi itu. Asap tembakau yang mengepul bebas di udara seakan membuat pagi ini begitu indah.
Sesaat setelah mengganjal perut, kami memutuskan berangkat. Saat itu juga Mas Joe keluar dari rumah, masih dengan muka kusutnya (emang muka aslinya kusut sih)
"Telat mas, kita udah mau berangkat" ucap Ryan ke abangnya
"Siapa juga yang mau ikut, bawain oleh-oleh aja dah" balas Mas Joe
"Woke, ntar gw bawain belerang dari kawah singkidang" ucap Ryan, dan kami semua tertawa keras.
"Sini dulu, kita doa bareng" ucap gw, mereka langsung merapat ke gw.
"Pimpin doa man" pinta gw ke Paman
"Kok gw?" tanya dia
"Kan lo yang paling tua" jawab gw
"Kan lo yang cucunya Kyai" balas Paman tidak mau kalah.
"Apa hubungannya?" tanya gw
"Udah lah dek, tinggal pimpin aja" saut Mbak Oliv
Dan akhirnya gw ngalah "Sebelum memulai perjalanan, kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai.."
Beberapa saat kemudian..
"Berdoa selesai.."
Dengan membawa 2 mobil, kita berangkat ke dieng ber 10. Gw, Shinta, Zahra, Izal, dan Paman berada di mobil gw. Sedangkan Okta, Mbak Oliv, Bagus, Feri dan Ryan berada di mobilnya Okta.
"Lo yang bawa man" gw lempar kunci mobil ke Paman. "Gw mau tidur dulu, tadi malem belum tidur gw"
Gw menuju kursi paling belakang pada mobil, Shinta menyusul gw. Zahra menemani Paman duduk di depan, sedangkan Izal menguasai teritorial kursi tengah seorang diri.
Gw rangkul pinggang Shinta, kepalanya disandarkan di dada gw. Suhu di pagi hari plus dinginnya ac mobil membuat mata gw semakin berat. Sampai akhirnya kami berdua tertidur di perjalanan.
Gw terbangun karena sebuah blitz dari kamera. Mbak Oliv memfoto gw yang sedang tidur memeluk Shinta.
"Bego lo liv, jangan pake flash lah. Ketahuan kan jadinya" ucap Paman ke Mbak Oliv
"Sorry hehe, lupa matiin" kata Mbak Oliv
"Resek kamu Mbak" kata gw
"Sarapan dulu dek.." kata Mbak Oliv
"Ini sampai mana sih?" tanya gw
"Sampe wonosobo" jawabnya
"Yaudah, nanti aku nyusul" ucap gw. Lalu Mbak Oliv dan Paman pergi terlebih dahulu. Kawan-kawan gw nampaknya juga sudah terlebih dahulu turun dari mobil untuk sarapan.
Gw tatap wajah Shinta yang masih tertidur pulas di pelukan gw. Sangat cantik.. Itu yang akan pertama orang simpulkan tentang Shinta. Cantik parasnya membuat dia menjadi primadona bagi kaum adam. Ditambah tutur kata nya yang lembut dan kebaikan hatinya membuatnya nampak sempurna. Dan yang harus kalian tau, gw adalah cinta pertamanya. Itu adalah salah satu hal yang membuat gw bangga.
Dulu, setelah beberapa hari gw jadian dengan Shinta. Gw pernah tanya ke dia, sejak kapan dia suka sama gw. Dia menjawab "udah lama, sejak kita masih kecil". Itu berarti, sudah belasan tahun dia memendam perasaannya ke gw. Gw merasa sangat bodoh sampai mensiasiakan Shinta yang jelas-jelas ada di depan mata gw demi sosok Bunga dan Diana.
"Bangun sayang, sarapan dulu" gw tepuk pipi Shinta pelan. Ia hanya begerak merubah posisi tidurnya agar lebih nyaman. Gw towel-towel bibirnya dengan jari gw.
"Aaaaaaaa.."
"Bangun yuk, sarapan" ucap gw
"Sun dulu.." matanya masih terpejam, namun ia sudah bangun
"Suntaki jarang panas?"
"........"
Gw kecup keningnya "udah, yuk bangun" lagi-lagi ia tetap bersandar di dada gw.
Karena kesal, gw pegang kedua pipinya, dan gw lumat bibir kecilnya. Ia nampak kaget, tak ada perlawanan darinya, namun juga tak ada balasan.
Diubah oleh congyang.jus 02-11-2017 17:57
japraha47 dan 10 lainnya memberi reputasi
11