- Beranda
- Stories from the Heart
Gw berteman dengan Kolong Wewe (Chapter 2)
...
TS
juraganpengki
Gw berteman dengan Kolong Wewe (Chapter 2)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE(CHAPTER 2)

Covered By Agan Awayaye nyang ntop punya..
Prolog
Selepas pertempuran melawan Raja Siluman dengan di bantu banyak sahabat gaib dan berhasil melenyapkan satu Angkara Murka, Gw, Ridho, Bimo dan Suluh kembali ke dunia kami, dunia manusia.. Tanpa kekuatan, tanpa saling kenal.. Kami mulai hidup normal, meski dejavu dari kisah lampau kerap berbayang.. Hingga ‘mereka ’kembali...
Mereka Bilang Gw Hilang...
Mereka Bilang Gw Hilang (2)...[/URL
[URL="https://www.kaskus.co.id/show_post/59ea15432e04c8840e8b4567/5/-"]Dejavu...
Ribut...
Ketahuan Anggie...
One of My Biggest Lost...
One of My Biggest Lost (2)...
Selepas Kepergian Ayah...
Kelakuan Teh Yuyun Bikin Pusing Kepala Atas Bawah...
Kisah Kita Berdua Usai, Gie...
Liburan...
Pak Jaka dan Adik nya, Arum Kesuma...
Gangguan dan Insiden Takkan Pernah Terlupakan...
Ngobrol Santai Bareng Kak Silvi...
Sahabat...
Munculnya Sekar dan Kembalinya Semua Ingatan...
Sweater Hitam Kumal...
Kembalinya Ingatan Ridho...
Kembalinya Ingatan Ridho (2),,,
Masa Orientasi Mahasiswa Baru...
Bizzare Love Triangle Covered By Carla...
Empat Monyet Bertopeng...
Berkumpulnya Keempat Saudara...
Pengakuan Ridho...
Carla Carmelita dan Reinata Maulida...
Carla Carmelita dan Reinata Maulida (2)...
Cemburu Buta...
Kita Bersaudara, Dho...
Pembalasan Dendam...
Pembalasan Dendam (2)...
Dendam Yang Terbalas...
Ikhlas...
Tamparan Keras Carla...
Gugup Bikin Bego...
What's Wrong With You, Yank...
Selamat Datang Kembali, Anggie Ku..
Restu Ibu dan Bingkisan Aneh Viny...
Gw Kenapa ???...
Lu Bukan Imam Yang Gw Kenal...
Mata Hati Yang Tertutup...
Perkelahian Empat Saudara dan Munculnya Raja Tungga...
Perkelahian Empat Saudara dan Munculnya Raja Tungga (2)...
Pemulihan Dari Ajian Raja Pengasih...
Permohonan Maaf Dari Hati Terdalam...
Permohonan Maaf Dari Hati Terdalam (2)...
Maafin Gw Yaa, Guys...
Motor Gw...
Stay Away From My Daughter (Jauhi Putriku)...
Membayar Hutang Janji ke Tyo dan Tanggapan Ibu...
Perubahan Sikap Anggie...
Sebuah Tantangan...
Pengakuan Arya Yang Mengejutkan...
Taubatnya Dukun Sesat...
Taubatnya Dukun Sesat (2)...
Hancur nya Hati Seorang Papah dan Anak Perempuannya...
Liburan Lagi Bareng Anggie...
Sebuah Dosa Besar...
Sebuah Peringatan...
Sebuah Peringatan (2)...
Hadiah Raden Dwipa...
Restu Seorang Ayah...
Terganjal nya Hati...
Terluka nya Ridho...
Tantangan Baru...
Salon, Salah Satu Tempat Terhorror Buat Gw...
Ungkapan Hati...
Hari Pertunangan...
Kitab Langit dan Sebuah Wejangan..
My WonderWoman and The Second Lost of Love...
Reunian Bareng Empat Sahabat Baik...
Permintaan Maaf dan Sebuah Kabar yang Mengejutkan...
Giok Mustika Laut Utara...
Kekuatan Giok Mustika Laut Utara...
Sang Penolong Yang Tak Terduga...
Hukum Kerajaan Laut Utara...
Cinta Yang Aneh...
Reinata...
Susahnya Kuasain Emosi...
Pembunuh...
Ilmu Terlarang Yang Terakhir...
Tuh Kan Reinata Baper...
Alas Roban Bikin Kapok...
Jebakan...
I Love You So Much, Anggie...
Penjelasan Ke Reinata dan Sebuah Ancaman...
Serangan Jin Penjaga nya Reinata...
Dendam Kesumat...
Bayu Ambar dan Sebuah Pengorbanan Cinta...
Ungkapan Hati seorang Ayahanda..
Permintaan Yang Cukup Sulit...
Ayu Hilang...
Gw / Bayu Ambar Versus Nyi Kembang Wengi...
Permintaan Maaf Ayahanda...
Bertemunya Kedua Saudara Kembar...
Kilasan Masa Depan Mengejutkan Raden Dwipa...
Permintaan Maaf Terakhir Ke Ibu dan Ayu...
The Last Day With My Anggie..
Carla, Rei, Semuanya, Maafin Gw Yak...
Be Ready, Guys...
Empat Bagian Kitab Langit...
Kuasai Ragaku, Bayu Ambar...
Tipu Muslihat...
Tipu Muslihat (2)...
Datangnya Bantuan Tak Terduga...
Ajian Ambar Getih ( Ajian LAngit Darah)...
Mati kah, Aku???
Mati Suri...
I'm Back!!!
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3/FINAL CHAPTER)

Covered By Agan Awayaye nyang ntop punya..
Prolog
Selepas pertempuran melawan Raja Siluman dengan di bantu banyak sahabat gaib dan berhasil melenyapkan satu Angkara Murka, Gw, Ridho, Bimo dan Suluh kembali ke dunia kami, dunia manusia.. Tanpa kekuatan, tanpa saling kenal.. Kami mulai hidup normal, meski dejavu dari kisah lampau kerap berbayang.. Hingga ‘mereka ’kembali...
Mereka Bilang Gw Hilang...
Mereka Bilang Gw Hilang (2)...[/URL
[URL="https://www.kaskus.co.id/show_post/59ea15432e04c8840e8b4567/5/-"]Dejavu...
Ribut...
Ketahuan Anggie...
One of My Biggest Lost...
One of My Biggest Lost (2)...
Selepas Kepergian Ayah...
Kelakuan Teh Yuyun Bikin Pusing Kepala Atas Bawah...
Kisah Kita Berdua Usai, Gie...
Liburan...
Pak Jaka dan Adik nya, Arum Kesuma...
Gangguan dan Insiden Takkan Pernah Terlupakan...
Ngobrol Santai Bareng Kak Silvi...
Sahabat...
Munculnya Sekar dan Kembalinya Semua Ingatan...
Sweater Hitam Kumal...
Kembalinya Ingatan Ridho...
Kembalinya Ingatan Ridho (2),,,
Masa Orientasi Mahasiswa Baru...
Bizzare Love Triangle Covered By Carla...
Empat Monyet Bertopeng...
Berkumpulnya Keempat Saudara...
Pengakuan Ridho...
Carla Carmelita dan Reinata Maulida...
Carla Carmelita dan Reinata Maulida (2)...
Cemburu Buta...
Kita Bersaudara, Dho...
Pembalasan Dendam...
Pembalasan Dendam (2)...
Dendam Yang Terbalas...
Ikhlas...
Tamparan Keras Carla...
Gugup Bikin Bego...
What's Wrong With You, Yank...
Selamat Datang Kembali, Anggie Ku..
Restu Ibu dan Bingkisan Aneh Viny...
Gw Kenapa ???...
Lu Bukan Imam Yang Gw Kenal...
Mata Hati Yang Tertutup...
Perkelahian Empat Saudara dan Munculnya Raja Tungga...
Perkelahian Empat Saudara dan Munculnya Raja Tungga (2)...
Pemulihan Dari Ajian Raja Pengasih...
Permohonan Maaf Dari Hati Terdalam...
Permohonan Maaf Dari Hati Terdalam (2)...
Maafin Gw Yaa, Guys...
Motor Gw...
Stay Away From My Daughter (Jauhi Putriku)...
Membayar Hutang Janji ke Tyo dan Tanggapan Ibu...
Perubahan Sikap Anggie...
Sebuah Tantangan...
Pengakuan Arya Yang Mengejutkan...
Taubatnya Dukun Sesat...
Taubatnya Dukun Sesat (2)...
Hancur nya Hati Seorang Papah dan Anak Perempuannya...
Liburan Lagi Bareng Anggie...
Sebuah Dosa Besar...
Sebuah Peringatan...
Sebuah Peringatan (2)...
Hadiah Raden Dwipa...
Restu Seorang Ayah...
Terganjal nya Hati...
Terluka nya Ridho...
Tantangan Baru...
Salon, Salah Satu Tempat Terhorror Buat Gw...
Ungkapan Hati...
Hari Pertunangan...
Kitab Langit dan Sebuah Wejangan..
My WonderWoman and The Second Lost of Love...
Reunian Bareng Empat Sahabat Baik...
Permintaan Maaf dan Sebuah Kabar yang Mengejutkan...
Giok Mustika Laut Utara...
Kekuatan Giok Mustika Laut Utara...
Sang Penolong Yang Tak Terduga...
Hukum Kerajaan Laut Utara...
Cinta Yang Aneh...
Reinata...
Susahnya Kuasain Emosi...
Pembunuh...
Ilmu Terlarang Yang Terakhir...
Tuh Kan Reinata Baper...
Alas Roban Bikin Kapok...
Jebakan...
I Love You So Much, Anggie...
Penjelasan Ke Reinata dan Sebuah Ancaman...
Serangan Jin Penjaga nya Reinata...
Dendam Kesumat...
Bayu Ambar dan Sebuah Pengorbanan Cinta...
Ungkapan Hati seorang Ayahanda..
Permintaan Yang Cukup Sulit...
Ayu Hilang...
Gw / Bayu Ambar Versus Nyi Kembang Wengi...
Permintaan Maaf Ayahanda...
Bertemunya Kedua Saudara Kembar...
Kilasan Masa Depan Mengejutkan Raden Dwipa...
Permintaan Maaf Terakhir Ke Ibu dan Ayu...
The Last Day With My Anggie..
Carla, Rei, Semuanya, Maafin Gw Yak...
Be Ready, Guys...
Empat Bagian Kitab Langit...
Kuasai Ragaku, Bayu Ambar...
Tipu Muslihat...
Tipu Muslihat (2)...
Datangnya Bantuan Tak Terduga...
Ajian Ambar Getih ( Ajian LAngit Darah)...
Mati kah, Aku???
Mati Suri...
I'm Back!!!
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3/FINAL CHAPTER)
Diubah oleh juraganpengki 27-12-2017 11:17
regmekujo dan 47 lainnya memberi reputasi
48
1.1M
4K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#341
Bizzare Love Triangle Covered By Carla...
Beberapa kali Reinata menemui gw, selama menjalani masa MOSBA.. Ternyata gadis itu adalah ketua Himpunan mahasiswa Fakultas Hukum di kampus gw.. Pantas saja banyak mahasiswa yang menyapa nya begitu ia lewat..
Reinata sempat menanyakan perihal Sekar.. Gw jawab apa adanya, begitu pun Reinata yang menjelaskan bahwa ia adalah salah satu keturunan patih di Kerajaan Pakuan Pajajaran.. Jin berupa sosok Kakek Tua itu adalah Jin warisan yang menjaga garis keturunan sang patih..
Sekar yang pernah bertemu dengan Kakek Tua itu, menyebutkan jika sosok tersebut sangat tinggi ilmunya, karena usia nya yang hampir seribu tahun.. Pantas saja Sekar nampak sangat segan melihat sosoknya..
Bertemunya gw dengan Reinata seiring waktu menjadi gosip yang menyebutkan bahwa gadis itu mempunyai perhatian khusus ke gw.. Banyak senior laki-laki yang terkadang memandang gw dengan tatapan mengintimidasi.. Gw sih masih santai menanggapi tatapan mereka, selama bukan menyakiti secara fisik atau harga diri gw yang di injak-injak, maka gw akan membiarkan mereka bertingkah..
Di masa akhir MOSBA, seluruh mahasiswa/i baru di haruskan ikut acara pemilihan raja dan ratu MOSBA sekaligus pengukuhannya di bumi perkemahan Cibubur.. Gw yang satu kelompok dengan Steve dan delapan mahasiswa/i lain di wajibkan menampilkan sebuah atraksi..
Sehari sebelum acara, gw mengumpulkan semua anggota kelompok yang terdiri dari gw, Andi, Yuli, Steve, Anto, Mutia, Salsa, Jaka, Roy dan seorang gadis lagi yang berhijab bernama Carla (Bukan yang bintang iklan shampoo yak)..
Cewe yang nama nya Carla ini tuh sering banget ketangkap basah curi-curi pandang ke arah gw.. Wajahnya jika boleh diberi nilai 8,5 lah, di tambah dua lesung pipit yang menjadi daya tarik sendiri di wajahnya.. Anaknya juga asyik dan nyambung buat jadi teman ngobrol..
Tiap kelompok mempunyai mentor yang merupakan mahasiswa senior.. Mentor kelompok kami bernama bang Brian.. Kenapa dia ga mau di panggil kakak, karena menurut bang Brian, kami semua bukan adiknya.. Lagipula dia lebih merasa nyaman di panggil abang oleh tiap anggota kelompok kami..
Mentor kelompok kami itu menyerahkan semua keputusan dari pemilihan ketua kelompok sampai dengan hal-hal kecil.. Alasannya biar kami lebih bisa membaur lagi dan saling bekerjasama.. Padahal gw tahu banget dia malas sebenarnya untuk menjadi seorang mentor..
Kami semua mendapuk Steve sebagai ketua kelompok.. Otomatis dia yang mempunyai hak untuk menentukan atraksi apa yang akan kami tampilkan di malam pemilihan Raja dan Ratu MOSBA nanti.. Beberapa saran muncul dari hampir semua anggota, tapi akhirnya di ambil satu kesepakatan.. Kami akan menampilkan pertunjukan accoustic guitar..
Hampir semua anggota laki-laki di kelompok kami bisa memainkan gitar, termasuk gw.. Tapi tidak satu pun dari kami yang mau mengusulkan diri sendiri sebagai pemain gitar akustik nanti.. Untuk vocalistnya sudah di putuskan Carla, karena menurut Yuli, teman satu SMA gadis berhijab itu, yang kebetulan satu kelompok dengan kami mengatakan bahwa Carla mempunyai suara merdu..
Tinggal menentukan pemain gitar yang akan menemani Carla tampil.. Mau tidak mau, semua anggota kelompok, kecuali Steve yang mengaku tidak begitu mahir bermain gitar akustik, mengadakan undian kecil.. Sialnya, nama gw yang keluar begitu di kocok dengan gelas aqua bekas.. Gw yang hanya bisa menerima nasib, Cuma menggaruk-garukkan kepala..
“Lagu apaan kira-kira yang mau kita tampilin, La?”Tanya gw yang sengaja meminta waktu sejenak untuk membahas masalah lagu ke Carla..
Kami berdua duduk di atas bangku yang ada di bawah pohon mangga, saat menghabiskan masa istirahat dari kegiatan MOSBA.. Sementara Sekar juga duduk sambil beruncang kaki di atas pohon mangga yang sama..
“Terserah kamu aja, Mam” Jawab Carla sambil meminum air mineral di genggamannya..
“Yee, kalo terserah.. Gw mau nya bawa in lagu Forsakennya Dream Theatre, lu bisa emang?”
Carla yang mendengar ledekan gw tertawa sedikit keras.. Kedua lesung pipit gadis itu semakin terlihat membelah pipinya..
“Ehh, kamu tau lagu Frente yang Bizzare Love Triangle gak, Mam?” Kata Carla sambil menendang-nendang botol bekas minuman di bawahnya..
“Dihh, selera lu jadul banget, La” Ucap gw lagi-lagi meledeknya..
“Biar jadul tapi kan enak di dengernya, Mam.. Terus kek nya cocok sama suara aku deh” Jawab Carla yang sempat mencibirkan bibirnya..
Gw tersenyum mendengar ia berbicara dengan penuh percaya diri.. Sekilas gw sempat terbayang sosok Tasya.. Kuliah dimana tuh anak sekarang, yak? Tiba-tiba, Sekar yang sedari tadi sedang bersantai di salah satu dahan di pohon mangga, melesat dengan cepat ke arah belakang kampus..
“Eh, koq bengong.. Lagi inget sama pacar yah?” Goda Carla dengan wajah sengaja di genitkan..
Gw yang penasaran melihat Sekar tiba-tiba pergi meninggalkan kami, terkesan mengacuhkan Carla..
“Jomblo gw” Jawab gw singkat..
Carla sempat mencibir gw, seolah tak percaya dengan jawaban barusan..
“Tampang kek kamu bisa jomblo juga, masa.. Kamu ga lagi modusin aku kan, Mam?” Tanya Carla sambil meminum sisa air mineralnya..
“Kalo iya emang kenapa, La.. Gw tau lu juga Jones, kan?” Balas gw yang di susul dengan pertanyaan menebak..
“Yee, sembarangan kalo ngomong” Sahut Carla dengan wajah sedikit merona..
Dalam hati, sepertinya Carla akan masuk nominasi cewek, yang bakal gw deketin nih semasa kuliah..
“Nanti sore ke rumah aku mau ga, biar bisa latihan lagunya, Mam.. Acara nya udah besok loh” Ajak Carla dengan nada suara bersemangat..
Gw sempat terkejut mendengar ajakan Carla, yang baru gw kenal hari ini, sudah mengundang untuk main ke rumahnya.. Tapi ucapan gadis itu memang benar, karena acaranya sudah esok hari, mau tidak mau gw dan dia harus ngulik lagu nya secepat mungkin..
“Rumah lu daerah mana sih?” Tanya gw penasaran, kali aja deket biar bisa ngapel kalo udah tau alamat rumah Carla.. Hehe..
“Tau Sawangan, Gak.. Masih Depok juga, tapi perbatasan antara Tangerang Selatan dan Bogor, Mam?” Jawab Carla..
Gw terdiam sejenak, mengingat-ingat nama daerah Sawangan di Depok.. Sepertinya gw pernah main ke daerah Sawangan, deh.. Oh iya, gw biasa lewat Sawangan karena daerah itu dekat dengan rumah Anggie yang di Pamulang..
“Tau, La.. Gw tahu Sawangan” Jawab gw dengan yakin..
“Ya udah, nanti sore aku balik bareng kamu aja yah.. Biar aku WA abang aku dulu supaya ga usah jemput” Kata Carla sambil mengeluarkan Hp miliknya..
Sepulangnya kami dari Kampus, gw memboncengi Carla di belakang.. Untungnya tidak ada razia kendaraan yang kami temui, karena gw tidak mengenakan Helm.. Sengaja gw berikan Helm untuk di pakai gadis cantik berlesung pipit dan berhijab yang sedang membonceng di belakang..
Sekitar 45 menit, kami sampai di rumah Carla yang cukup besar.. Seorang pembantu wanita bertubuh tambun, membuka pintu gerbangnya.. Gw dipersilahkan memasuki motor ke dalam gerbang, lalu mngekor di belakang gadis tersebut..
Tampak seorang laki-laki berusia di kisaran 20 tahunan, sedang duduk santai sambil merokok dan membaca sebuah tabloid khusus Sepakbola.. Sejenak Carla yang sudah memberi salam, berbicara empat mata ke laki-laki itu.. Sebuah senyuman gw simpulkan saat lak-laki yang kemungkinan kakak nya Carla menoleh ke belakang, ke arah gw..
Di ruang tamu, gw dan Carla mulai mencoba mengharmonisasikan antara gitar dan suara Carla yang terdengar jernih.. Warna vocalnya memang ringan namun kuat, cocok sekali membawa kan lagu Bizzare Love Triangle..
Selesai latihan, gw berpamitan pulang ke kakak laki-laki nya Carla yang bernama Jefry.. Dengan ramah dia mempersilakan gw pulang, sementara Carla mengantarkan gw hingga depan gerbang rumahnya..
“Makasih ya, Mam” Ucap Carla sambil tersenyum..
Sesampainya di rumah, Ibu langsung menyambut gw dengan omelan.. Gw memang lupa memberi kabar ke Ibu jika mau mampir ke rumah teman sepulang dari kampus.. Merasa cukup banyak memberi omelan, Ibu akhirnya menyuruh gw untuk segera makan..
Saat selesai menunaikan Shalat Maghrib, Sekar ternyata sudah kembali ke kamar gw.. Tapi dari wajahnya menyiratkan sesuatu yang tidak enak sedang merisaukan hatinya..
“Jauhi bagian belakang sekolah mu yang baru, Kang Mas” Ucap Sekar sambil memadangi poster Axel Gun n Roses..
“Ada apa disana, Sekar?” Tanya gw yang masih melipat kain sarung, kali ini gw memakai boxer bree, kapok karena kejadian di cottage nya Viny tempo hari..
“Ada Jin cukup kuat berupa Nenek Tua yang bersemayam disana.. Aura nya hitam, tapi dia tidak akan mengganggu selama tidak merasa terganggu manusia” Jawab Sekar..
Gw mengangguk faham akan nasihatnya barusan.. Gw juga malas untuk mengganggu ataupun di ganggu oleh mahluk halus.. Sempat gw mengirimkan WA ke Steve untuk membawa mengkondisikan tentang peralatan yang gw dan Carla butuhkan untuk tampil esok malam..
Esok harinya, selepas Shalat Subuh, gw sengaja bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.. Ibu yang memaksa gw untuk membawa lunch box berisi beberapa potong ayam dan nasi goreng, memasukkan sendiri lunch box tersebut ke dalam tas gw.. Dengan di iringi do’a dan ciuman Ibu di kening, gw berangkat menuju kampus..
Tiba disana, puluhan mahasiswa baru sudah terlihat.. Gw segera memarkirkan motor di dalam area parkir..
Mendadak, sebuah tepukan mendarat di bahu gw.. Saat gw menoleh, Steve udah lagi nyengir kek kuda..
“Udah siap semua, Bree?” Tanya gw ke arahnya tentang WA gw semalam..
Steve mengacungkan jempolnya tanda siap, sementara gw berjalan menuju ke arah bis yang disediakan pihak kampus untuk mengantar kami ke Bumi Perkemahan Cibubur tempat malam penutupan MOSBA..
Tiba-tiba, tas gw di tarik Steve dari belakang.. Mau tidak mau langkah kaki gw pun terhenti..
“Lu mo kemana, Bree?” Tanya Steve yang masih memegangi tas gw dari belakang..
“Ya ke Bis lah, mo kemana lagi abisnya?” Jawab gw polos..
“Mobil kita disana.. Gw udah izin mo bawa mobil sendiri ke Cibuburnya” Kata Steve sambil merangkul gw..
“Kelompok kita kan 10 orang, bree.. Segede apa mobil lu?” Tanya gw yang sedikit risih menerima rangkulannya..
“Bawel lu kek nenek-nenek.. Udah ikut gw aja” Kata sahabat baru gw yang berambut gondrong itu..
Gw pun hanya bisa menghela nafas dan mengikuti kemana Steve membawa gw.. Di sebuah pohon besar yang nampaknya sudah berusia puluhan tahun dan tumbuh di seberang jalan depan kampus, gw melihat Carla sedang berdiri di samping sebuah mobil Ho**a C*V berwarna abu-abu, sambil melambaikan tangannya..
Steve mengajak gw menyeberang jalan yang cukup ramai, lalu menghampiri Carla..
“Hei, udah siap manggung kecil-kecilan nanti malam” Ucap Carla yang menyapa gw..
“Emang udah siap peralatannya, La?” Tanya gw yang tidak percaya 100% dengan acungan jempol Steve tadi..
“Udah, tuh liet aja di dalam mobil.. Di bangku belakang yah, Mam” Jawab Carla..
Gw langsung menengok kedalam mobil dari kaca yang sudah turun setengahnya.. Sebuah gitar berwarna krem dengan merk Epiphone, tergeletak di atas deretan bangku di jok belakang.. Gw langsung tersenyum melihat gitar tersebut..
“Oke, anggota kelompok yang lain mana, bree?” Tanya gw sambil mengedarkan pandangan ke arah kampus..
“Udah, lu tenang aja.. Andi sama Roy ntar angkut semua anggota kelompok kita.. Lu sama Carla di mobil gw” Jawab Steve yang terlihat berjalan ke samping pintu kemudi mobilnya..
Setibanya kami di bumi perkemahan Cibubur.. Puluhan tenda nampak sudah berdiri.. Gw yang setenda dengan semua anggota kelompok laki-laki, mendapat jatah tenda agak memojok ke sebuah hutan kecil..
Sekar yang muncul dengan tiba-tiba, langsung melayang memeriksa semua area.. Dari arah barat, gw melihat sosok Jin Penjaga nya Reinata juga melakukan hal sama.. Ini menjadi pertanda jika gadis keturunan salah satu Patih kerajaan Pakuan Pajajaran itu juga ikut serta di acara penutupan ini..
Kami sempat di kumpulkan oleh mentor masing-masing.. Di beri pengarahan sekaligus jadwal acara yang akan kami lewati sampai esok pagi..
Beberapa kegiatan telah kami lewati.. Hingga tiba waktunya istirahat.. Gw yang berniat memakan nasi goreng buatan ibu di dalam lunch box, sengaja mengambil tempat agak menjauh dari keramaian.. Sebenarnya tiap orang mendapat jatah makan sebanyak dua kali hari ini.. Tapi mengingat bekal buatan Ibu sama sekali belum gw sentuh, maka gw putuskan untuk menjadikannya menu makan siang..
Di bawah sebuah pohon besar, gw membuka lunch box berisi nasi goreng dan dua potong paha ayam.. Sudah dingin memang, tapi gw harus menghabiskannya karena makanan yang saat ini ada di dalam tempat makan yang gw pegang, terkandung do’a ikhlas dari Ibu.. Terlepas dari rasa nya yang nanti akan seperti apa, gw yakin energi yang di hasilkan masakan Ibu akan membuat gw kuat..
Satu suapan nasi goreng gw masukkan ke dalam mulut dan di kunyah langsung oleh tiap gigi.. Rasanya enak, meski sudah tak lagi hangat, tapi tetap mengena di lidah gw..
Jauh dihadapan gw, terlihat Carla sedang bercanda dengan Steve.. Entah mengapa gw merasa Steve mempunyai perasaan lain ke gadis itu.. Aah, sudah lah.. Mikirin cewe jauh lebih ribet di banding menyuap nasi goreng buatan ibu sesuap demi sesuap..
“Boleh ikut makan siang ga?” Tanya Reinata yang membuat gw sedikit terperanjat..
“Boleh, Kak” Jawab gw spontan..
“Panggil Rei aja, Mam.. Usia kita sama koq.. Meski kelas aku lebih tinggi, tapi usia kita hampir sama.. Malah lebih tua kamu” Jawab Rei sambil tersenyum penuh arti..
Gw yang mendengar kalimatnya barusan, langsung menelan nasi gorang buatan Ibu yang belum sempat terkunyah.. Rasa haus yang mencekik tenggorokan, membuat Rei langsung menyodorkan minuman ringannya.. Setengah isi dari air mineral dingin yang di sodorkan senior gw itu langsung membuat tenggorokan gw terasa lebih nyaman, tak lagi tercekik..
“Maaf, Kak.. eh, Rei.. Gw haus banget tadi, tinggal setengah deh minumannya” Ucap gw sedikit sungkan ke gadis cantik berambut sepunggung itu..
Reinata sempat tertawa kecil melihat gelagat gw yang mungkin sedikit kikuk menurutnya..
“Jin penjaga kamu cantik ya, Mam?” Tanya Rei yang membuat sempat tersedak..
Lagi-lagi Rei menyodorkan minumannya.. Lagi-lagi gw di tertawakan oleh gadis itu..
“Nama Jin Penjaga lu siapa, Rei?” Tanya gw yang sudah menghabiskan setengah dari nasi goreng buatan Ibu..
Reinata sempat terdiam, lalu menyuap makanan nya berupa nasi putih dan dua potong ayam goreng.. Gw tersenyum melihat makanan yang ada di lunch box miliknya yang hampir sama dengan masakan buatan Ibu..
“Maaf, Mam.. Aku ga bisa menyebut nama nya ke orang asing seperti kamu.. Jika berkenan, ia sendiri yang akan menyebut nama nya ke kamu” Jelas Rei sesudah menelan makanannya..
Gw menggangguk faham akan jawaban gadis itu.. Memang ada sebagian Jin yang nama nya tidak rela di ketahui oleh manusia.. Biasanya Jin yang memiliki kesaktian tinggi seperti Jin Penjaga Reinata..
“Eh, mo nampilin apa ntar malem?” Tanya Rei mencoba mengalihkan pembicaraan..
“Akustikan sama cewe anggota kelompok gw, Rei.. Btw, Reno ga bakal marah liet lu duduk berdua sama gw disini?” Tanya gw sambil meliriknya sesaat..
Reinata terdiam sejenak, lalu menutup lunch box nya.. Sepertinya gw sudah membuat suatu kesalahan dengan menanyakan sosok Reno..
“Sukses buat nanti malam, yah” Ucap Rei sambil berdiri dan mulai berjalan meninggalkan gw..
“Benerkan, gw salah ngomong?” Tanya gw dalam hati, melihat gadis itu mulai berjalan menjauh..
Malam harinya, gw bersama Steve dan Andi serta Roy menyiapkan segala sesuatu untuk penampilan duet gw dengan Carla yang akan mewakili kelompok kami.. Sisa anggota kelompok kami sudah ikut bergabung bersama semua mahasiswa baru yang sudah berkumpul mengitari sebuah api unggun besar..
Beberapa penampilan kelompok lain sudah terdengar di sambut oleh tepuk tangan riuh.. Steve segera menghubungi engineering yang mengatur genset yang di sediakan oleh pihak kampus.. Dari jauh, gw melihat salah satu anggota kelompok kami yang bernama Anton setengah berlari ke arah kami..
“Cepet siapin semua peralatan, bree.. Habis stand up komedi dari kelompok 11, langsung kelompok kita yang tampil” Katanya dengan nafas tersengal-sengal..
Gw segera memanggil Andi, Roy dan Carla untuk bersiap-siap.. Steve datang dengan membawa kabar bahwa tugasnya sudah selesai dikerjakan.. Tinggal gw dan Carla yang menjadi penentu penampilan kelompok kami, entah itu bagus atau tidak..
Saat nomor kelompok kami di sebut oleh salah satu Senior yang membawakan acara.. Gw langsung berjalan menuju lingkaran bersama Carla.. Beberapa suara cewe dan cowo yang meneriakkan nama kami berdua terdengar beberapa kali..
“Kami dari kelompok 12, ingin menampilkan sebuah mini concert accoustic” Ucap Carla di wireless mic yang ia pegang..
“Bizzare Love Triangle covered by Carla” Ucap gw saat Carla menyodorkan mikropon tanpa kabel, ke arah gw yang sama-sama duduk di atas dua kursi yang tak memiliki sandaran, di hadapan puluhan orang..
Suara petikan gitar akustik yang terdengar mulai berdenting, diringi wajah gw yang tersenyum menikmati tiap petikan jari tangan pada senarnya, menunggu suara merdu Carla.. Gadis berhijab biru itu tersenyum, beberapa detik sebelum mengeluarkan suara merdunya..
Every time I think of you
I feel shot right through with a bolt of blue
It's no problem of mine
But it's a problem I find
Living a life that I can't leave behind
But there's no sense in telling me
The wisdom of the fool won't set you free
But that's the way that it goes
And it's what nobody knows
Well every day my confusion grows
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
I feel fine and I feel good
I'm feeling like I never should
Whenever I get this way
I just don't know what to say
Why can't we be ourselves like we were yesterday
I'm not sure what this could mean
I don't think you're what you seem
I do admit to myself
That if I hurt someone else
Then I'll…
Beberapa kali Reinata menemui gw, selama menjalani masa MOSBA.. Ternyata gadis itu adalah ketua Himpunan mahasiswa Fakultas Hukum di kampus gw.. Pantas saja banyak mahasiswa yang menyapa nya begitu ia lewat..
Reinata sempat menanyakan perihal Sekar.. Gw jawab apa adanya, begitu pun Reinata yang menjelaskan bahwa ia adalah salah satu keturunan patih di Kerajaan Pakuan Pajajaran.. Jin berupa sosok Kakek Tua itu adalah Jin warisan yang menjaga garis keturunan sang patih..
Sekar yang pernah bertemu dengan Kakek Tua itu, menyebutkan jika sosok tersebut sangat tinggi ilmunya, karena usia nya yang hampir seribu tahun.. Pantas saja Sekar nampak sangat segan melihat sosoknya..
Bertemunya gw dengan Reinata seiring waktu menjadi gosip yang menyebutkan bahwa gadis itu mempunyai perhatian khusus ke gw.. Banyak senior laki-laki yang terkadang memandang gw dengan tatapan mengintimidasi.. Gw sih masih santai menanggapi tatapan mereka, selama bukan menyakiti secara fisik atau harga diri gw yang di injak-injak, maka gw akan membiarkan mereka bertingkah..
Di masa akhir MOSBA, seluruh mahasiswa/i baru di haruskan ikut acara pemilihan raja dan ratu MOSBA sekaligus pengukuhannya di bumi perkemahan Cibubur.. Gw yang satu kelompok dengan Steve dan delapan mahasiswa/i lain di wajibkan menampilkan sebuah atraksi..
Sehari sebelum acara, gw mengumpulkan semua anggota kelompok yang terdiri dari gw, Andi, Yuli, Steve, Anto, Mutia, Salsa, Jaka, Roy dan seorang gadis lagi yang berhijab bernama Carla (Bukan yang bintang iklan shampoo yak)..
Cewe yang nama nya Carla ini tuh sering banget ketangkap basah curi-curi pandang ke arah gw.. Wajahnya jika boleh diberi nilai 8,5 lah, di tambah dua lesung pipit yang menjadi daya tarik sendiri di wajahnya.. Anaknya juga asyik dan nyambung buat jadi teman ngobrol..
Tiap kelompok mempunyai mentor yang merupakan mahasiswa senior.. Mentor kelompok kami bernama bang Brian.. Kenapa dia ga mau di panggil kakak, karena menurut bang Brian, kami semua bukan adiknya.. Lagipula dia lebih merasa nyaman di panggil abang oleh tiap anggota kelompok kami..
Mentor kelompok kami itu menyerahkan semua keputusan dari pemilihan ketua kelompok sampai dengan hal-hal kecil.. Alasannya biar kami lebih bisa membaur lagi dan saling bekerjasama.. Padahal gw tahu banget dia malas sebenarnya untuk menjadi seorang mentor..
Kami semua mendapuk Steve sebagai ketua kelompok.. Otomatis dia yang mempunyai hak untuk menentukan atraksi apa yang akan kami tampilkan di malam pemilihan Raja dan Ratu MOSBA nanti.. Beberapa saran muncul dari hampir semua anggota, tapi akhirnya di ambil satu kesepakatan.. Kami akan menampilkan pertunjukan accoustic guitar..
Hampir semua anggota laki-laki di kelompok kami bisa memainkan gitar, termasuk gw.. Tapi tidak satu pun dari kami yang mau mengusulkan diri sendiri sebagai pemain gitar akustik nanti.. Untuk vocalistnya sudah di putuskan Carla, karena menurut Yuli, teman satu SMA gadis berhijab itu, yang kebetulan satu kelompok dengan kami mengatakan bahwa Carla mempunyai suara merdu..
Tinggal menentukan pemain gitar yang akan menemani Carla tampil.. Mau tidak mau, semua anggota kelompok, kecuali Steve yang mengaku tidak begitu mahir bermain gitar akustik, mengadakan undian kecil.. Sialnya, nama gw yang keluar begitu di kocok dengan gelas aqua bekas.. Gw yang hanya bisa menerima nasib, Cuma menggaruk-garukkan kepala..
“Lagu apaan kira-kira yang mau kita tampilin, La?”Tanya gw yang sengaja meminta waktu sejenak untuk membahas masalah lagu ke Carla..
Kami berdua duduk di atas bangku yang ada di bawah pohon mangga, saat menghabiskan masa istirahat dari kegiatan MOSBA.. Sementara Sekar juga duduk sambil beruncang kaki di atas pohon mangga yang sama..
“Terserah kamu aja, Mam” Jawab Carla sambil meminum air mineral di genggamannya..
“Yee, kalo terserah.. Gw mau nya bawa in lagu Forsakennya Dream Theatre, lu bisa emang?”
Carla yang mendengar ledekan gw tertawa sedikit keras.. Kedua lesung pipit gadis itu semakin terlihat membelah pipinya..
“Ehh, kamu tau lagu Frente yang Bizzare Love Triangle gak, Mam?” Kata Carla sambil menendang-nendang botol bekas minuman di bawahnya..
“Dihh, selera lu jadul banget, La” Ucap gw lagi-lagi meledeknya..
“Biar jadul tapi kan enak di dengernya, Mam.. Terus kek nya cocok sama suara aku deh” Jawab Carla yang sempat mencibirkan bibirnya..
Gw tersenyum mendengar ia berbicara dengan penuh percaya diri.. Sekilas gw sempat terbayang sosok Tasya.. Kuliah dimana tuh anak sekarang, yak? Tiba-tiba, Sekar yang sedari tadi sedang bersantai di salah satu dahan di pohon mangga, melesat dengan cepat ke arah belakang kampus..
“Eh, koq bengong.. Lagi inget sama pacar yah?” Goda Carla dengan wajah sengaja di genitkan..
Gw yang penasaran melihat Sekar tiba-tiba pergi meninggalkan kami, terkesan mengacuhkan Carla..
“Jomblo gw” Jawab gw singkat..
Carla sempat mencibir gw, seolah tak percaya dengan jawaban barusan..
“Tampang kek kamu bisa jomblo juga, masa.. Kamu ga lagi modusin aku kan, Mam?” Tanya Carla sambil meminum sisa air mineralnya..
“Kalo iya emang kenapa, La.. Gw tau lu juga Jones, kan?” Balas gw yang di susul dengan pertanyaan menebak..
“Yee, sembarangan kalo ngomong” Sahut Carla dengan wajah sedikit merona..
Dalam hati, sepertinya Carla akan masuk nominasi cewek, yang bakal gw deketin nih semasa kuliah..
“Nanti sore ke rumah aku mau ga, biar bisa latihan lagunya, Mam.. Acara nya udah besok loh” Ajak Carla dengan nada suara bersemangat..
Gw sempat terkejut mendengar ajakan Carla, yang baru gw kenal hari ini, sudah mengundang untuk main ke rumahnya.. Tapi ucapan gadis itu memang benar, karena acaranya sudah esok hari, mau tidak mau gw dan dia harus ngulik lagu nya secepat mungkin..
“Rumah lu daerah mana sih?” Tanya gw penasaran, kali aja deket biar bisa ngapel kalo udah tau alamat rumah Carla.. Hehe..
“Tau Sawangan, Gak.. Masih Depok juga, tapi perbatasan antara Tangerang Selatan dan Bogor, Mam?” Jawab Carla..
Gw terdiam sejenak, mengingat-ingat nama daerah Sawangan di Depok.. Sepertinya gw pernah main ke daerah Sawangan, deh.. Oh iya, gw biasa lewat Sawangan karena daerah itu dekat dengan rumah Anggie yang di Pamulang..
“Tau, La.. Gw tahu Sawangan” Jawab gw dengan yakin..
“Ya udah, nanti sore aku balik bareng kamu aja yah.. Biar aku WA abang aku dulu supaya ga usah jemput” Kata Carla sambil mengeluarkan Hp miliknya..
Sepulangnya kami dari Kampus, gw memboncengi Carla di belakang.. Untungnya tidak ada razia kendaraan yang kami temui, karena gw tidak mengenakan Helm.. Sengaja gw berikan Helm untuk di pakai gadis cantik berlesung pipit dan berhijab yang sedang membonceng di belakang..
Sekitar 45 menit, kami sampai di rumah Carla yang cukup besar.. Seorang pembantu wanita bertubuh tambun, membuka pintu gerbangnya.. Gw dipersilahkan memasuki motor ke dalam gerbang, lalu mngekor di belakang gadis tersebut..
Tampak seorang laki-laki berusia di kisaran 20 tahunan, sedang duduk santai sambil merokok dan membaca sebuah tabloid khusus Sepakbola.. Sejenak Carla yang sudah memberi salam, berbicara empat mata ke laki-laki itu.. Sebuah senyuman gw simpulkan saat lak-laki yang kemungkinan kakak nya Carla menoleh ke belakang, ke arah gw..
Di ruang tamu, gw dan Carla mulai mencoba mengharmonisasikan antara gitar dan suara Carla yang terdengar jernih.. Warna vocalnya memang ringan namun kuat, cocok sekali membawa kan lagu Bizzare Love Triangle..
Selesai latihan, gw berpamitan pulang ke kakak laki-laki nya Carla yang bernama Jefry.. Dengan ramah dia mempersilakan gw pulang, sementara Carla mengantarkan gw hingga depan gerbang rumahnya..
“Makasih ya, Mam” Ucap Carla sambil tersenyum..
Sesampainya di rumah, Ibu langsung menyambut gw dengan omelan.. Gw memang lupa memberi kabar ke Ibu jika mau mampir ke rumah teman sepulang dari kampus.. Merasa cukup banyak memberi omelan, Ibu akhirnya menyuruh gw untuk segera makan..
Saat selesai menunaikan Shalat Maghrib, Sekar ternyata sudah kembali ke kamar gw.. Tapi dari wajahnya menyiratkan sesuatu yang tidak enak sedang merisaukan hatinya..
“Jauhi bagian belakang sekolah mu yang baru, Kang Mas” Ucap Sekar sambil memadangi poster Axel Gun n Roses..
“Ada apa disana, Sekar?” Tanya gw yang masih melipat kain sarung, kali ini gw memakai boxer bree, kapok karena kejadian di cottage nya Viny tempo hari..
“Ada Jin cukup kuat berupa Nenek Tua yang bersemayam disana.. Aura nya hitam, tapi dia tidak akan mengganggu selama tidak merasa terganggu manusia” Jawab Sekar..
Gw mengangguk faham akan nasihatnya barusan.. Gw juga malas untuk mengganggu ataupun di ganggu oleh mahluk halus.. Sempat gw mengirimkan WA ke Steve untuk membawa mengkondisikan tentang peralatan yang gw dan Carla butuhkan untuk tampil esok malam..
Esok harinya, selepas Shalat Subuh, gw sengaja bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.. Ibu yang memaksa gw untuk membawa lunch box berisi beberapa potong ayam dan nasi goreng, memasukkan sendiri lunch box tersebut ke dalam tas gw.. Dengan di iringi do’a dan ciuman Ibu di kening, gw berangkat menuju kampus..
Tiba disana, puluhan mahasiswa baru sudah terlihat.. Gw segera memarkirkan motor di dalam area parkir..
Mendadak, sebuah tepukan mendarat di bahu gw.. Saat gw menoleh, Steve udah lagi nyengir kek kuda..
“Udah siap semua, Bree?” Tanya gw ke arahnya tentang WA gw semalam..
Steve mengacungkan jempolnya tanda siap, sementara gw berjalan menuju ke arah bis yang disediakan pihak kampus untuk mengantar kami ke Bumi Perkemahan Cibubur tempat malam penutupan MOSBA..
Tiba-tiba, tas gw di tarik Steve dari belakang.. Mau tidak mau langkah kaki gw pun terhenti..
“Lu mo kemana, Bree?” Tanya Steve yang masih memegangi tas gw dari belakang..
“Ya ke Bis lah, mo kemana lagi abisnya?” Jawab gw polos..
“Mobil kita disana.. Gw udah izin mo bawa mobil sendiri ke Cibuburnya” Kata Steve sambil merangkul gw..
“Kelompok kita kan 10 orang, bree.. Segede apa mobil lu?” Tanya gw yang sedikit risih menerima rangkulannya..
“Bawel lu kek nenek-nenek.. Udah ikut gw aja” Kata sahabat baru gw yang berambut gondrong itu..
Gw pun hanya bisa menghela nafas dan mengikuti kemana Steve membawa gw.. Di sebuah pohon besar yang nampaknya sudah berusia puluhan tahun dan tumbuh di seberang jalan depan kampus, gw melihat Carla sedang berdiri di samping sebuah mobil Ho**a C*V berwarna abu-abu, sambil melambaikan tangannya..
Steve mengajak gw menyeberang jalan yang cukup ramai, lalu menghampiri Carla..
“Hei, udah siap manggung kecil-kecilan nanti malam” Ucap Carla yang menyapa gw..
“Emang udah siap peralatannya, La?” Tanya gw yang tidak percaya 100% dengan acungan jempol Steve tadi..
“Udah, tuh liet aja di dalam mobil.. Di bangku belakang yah, Mam” Jawab Carla..
Gw langsung menengok kedalam mobil dari kaca yang sudah turun setengahnya.. Sebuah gitar berwarna krem dengan merk Epiphone, tergeletak di atas deretan bangku di jok belakang.. Gw langsung tersenyum melihat gitar tersebut..
“Oke, anggota kelompok yang lain mana, bree?” Tanya gw sambil mengedarkan pandangan ke arah kampus..
“Udah, lu tenang aja.. Andi sama Roy ntar angkut semua anggota kelompok kita.. Lu sama Carla di mobil gw” Jawab Steve yang terlihat berjalan ke samping pintu kemudi mobilnya..
Setibanya kami di bumi perkemahan Cibubur.. Puluhan tenda nampak sudah berdiri.. Gw yang setenda dengan semua anggota kelompok laki-laki, mendapat jatah tenda agak memojok ke sebuah hutan kecil..
Sekar yang muncul dengan tiba-tiba, langsung melayang memeriksa semua area.. Dari arah barat, gw melihat sosok Jin Penjaga nya Reinata juga melakukan hal sama.. Ini menjadi pertanda jika gadis keturunan salah satu Patih kerajaan Pakuan Pajajaran itu juga ikut serta di acara penutupan ini..
Kami sempat di kumpulkan oleh mentor masing-masing.. Di beri pengarahan sekaligus jadwal acara yang akan kami lewati sampai esok pagi..
Beberapa kegiatan telah kami lewati.. Hingga tiba waktunya istirahat.. Gw yang berniat memakan nasi goreng buatan ibu di dalam lunch box, sengaja mengambil tempat agak menjauh dari keramaian.. Sebenarnya tiap orang mendapat jatah makan sebanyak dua kali hari ini.. Tapi mengingat bekal buatan Ibu sama sekali belum gw sentuh, maka gw putuskan untuk menjadikannya menu makan siang..
Di bawah sebuah pohon besar, gw membuka lunch box berisi nasi goreng dan dua potong paha ayam.. Sudah dingin memang, tapi gw harus menghabiskannya karena makanan yang saat ini ada di dalam tempat makan yang gw pegang, terkandung do’a ikhlas dari Ibu.. Terlepas dari rasa nya yang nanti akan seperti apa, gw yakin energi yang di hasilkan masakan Ibu akan membuat gw kuat..
Satu suapan nasi goreng gw masukkan ke dalam mulut dan di kunyah langsung oleh tiap gigi.. Rasanya enak, meski sudah tak lagi hangat, tapi tetap mengena di lidah gw..
Jauh dihadapan gw, terlihat Carla sedang bercanda dengan Steve.. Entah mengapa gw merasa Steve mempunyai perasaan lain ke gadis itu.. Aah, sudah lah.. Mikirin cewe jauh lebih ribet di banding menyuap nasi goreng buatan ibu sesuap demi sesuap..
“Boleh ikut makan siang ga?” Tanya Reinata yang membuat gw sedikit terperanjat..
“Boleh, Kak” Jawab gw spontan..
“Panggil Rei aja, Mam.. Usia kita sama koq.. Meski kelas aku lebih tinggi, tapi usia kita hampir sama.. Malah lebih tua kamu” Jawab Rei sambil tersenyum penuh arti..
Gw yang mendengar kalimatnya barusan, langsung menelan nasi gorang buatan Ibu yang belum sempat terkunyah.. Rasa haus yang mencekik tenggorokan, membuat Rei langsung menyodorkan minuman ringannya.. Setengah isi dari air mineral dingin yang di sodorkan senior gw itu langsung membuat tenggorokan gw terasa lebih nyaman, tak lagi tercekik..
“Maaf, Kak.. eh, Rei.. Gw haus banget tadi, tinggal setengah deh minumannya” Ucap gw sedikit sungkan ke gadis cantik berambut sepunggung itu..
Reinata sempat tertawa kecil melihat gelagat gw yang mungkin sedikit kikuk menurutnya..
“Jin penjaga kamu cantik ya, Mam?” Tanya Rei yang membuat sempat tersedak..
Lagi-lagi Rei menyodorkan minumannya.. Lagi-lagi gw di tertawakan oleh gadis itu..
“Nama Jin Penjaga lu siapa, Rei?” Tanya gw yang sudah menghabiskan setengah dari nasi goreng buatan Ibu..
Reinata sempat terdiam, lalu menyuap makanan nya berupa nasi putih dan dua potong ayam goreng.. Gw tersenyum melihat makanan yang ada di lunch box miliknya yang hampir sama dengan masakan buatan Ibu..
“Maaf, Mam.. Aku ga bisa menyebut nama nya ke orang asing seperti kamu.. Jika berkenan, ia sendiri yang akan menyebut nama nya ke kamu” Jelas Rei sesudah menelan makanannya..
Gw menggangguk faham akan jawaban gadis itu.. Memang ada sebagian Jin yang nama nya tidak rela di ketahui oleh manusia.. Biasanya Jin yang memiliki kesaktian tinggi seperti Jin Penjaga Reinata..
“Eh, mo nampilin apa ntar malem?” Tanya Rei mencoba mengalihkan pembicaraan..
“Akustikan sama cewe anggota kelompok gw, Rei.. Btw, Reno ga bakal marah liet lu duduk berdua sama gw disini?” Tanya gw sambil meliriknya sesaat..
Reinata terdiam sejenak, lalu menutup lunch box nya.. Sepertinya gw sudah membuat suatu kesalahan dengan menanyakan sosok Reno..
“Sukses buat nanti malam, yah” Ucap Rei sambil berdiri dan mulai berjalan meninggalkan gw..
“Benerkan, gw salah ngomong?” Tanya gw dalam hati, melihat gadis itu mulai berjalan menjauh..
Malam harinya, gw bersama Steve dan Andi serta Roy menyiapkan segala sesuatu untuk penampilan duet gw dengan Carla yang akan mewakili kelompok kami.. Sisa anggota kelompok kami sudah ikut bergabung bersama semua mahasiswa baru yang sudah berkumpul mengitari sebuah api unggun besar..
Beberapa penampilan kelompok lain sudah terdengar di sambut oleh tepuk tangan riuh.. Steve segera menghubungi engineering yang mengatur genset yang di sediakan oleh pihak kampus.. Dari jauh, gw melihat salah satu anggota kelompok kami yang bernama Anton setengah berlari ke arah kami..
“Cepet siapin semua peralatan, bree.. Habis stand up komedi dari kelompok 11, langsung kelompok kita yang tampil” Katanya dengan nafas tersengal-sengal..
Gw segera memanggil Andi, Roy dan Carla untuk bersiap-siap.. Steve datang dengan membawa kabar bahwa tugasnya sudah selesai dikerjakan.. Tinggal gw dan Carla yang menjadi penentu penampilan kelompok kami, entah itu bagus atau tidak..
Saat nomor kelompok kami di sebut oleh salah satu Senior yang membawakan acara.. Gw langsung berjalan menuju lingkaran bersama Carla.. Beberapa suara cewe dan cowo yang meneriakkan nama kami berdua terdengar beberapa kali..
“Kami dari kelompok 12, ingin menampilkan sebuah mini concert accoustic” Ucap Carla di wireless mic yang ia pegang..
“Bizzare Love Triangle covered by Carla” Ucap gw saat Carla menyodorkan mikropon tanpa kabel, ke arah gw yang sama-sama duduk di atas dua kursi yang tak memiliki sandaran, di hadapan puluhan orang..
Suara petikan gitar akustik yang terdengar mulai berdenting, diringi wajah gw yang tersenyum menikmati tiap petikan jari tangan pada senarnya, menunggu suara merdu Carla.. Gadis berhijab biru itu tersenyum, beberapa detik sebelum mengeluarkan suara merdunya..
Every time I think of you
I feel shot right through with a bolt of blue
It's no problem of mine
But it's a problem I find
Living a life that I can't leave behind
But there's no sense in telling me
The wisdom of the fool won't set you free
But that's the way that it goes
And it's what nobody knows
Well every day my confusion grows
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for that final moment
You say the words that I can't say
I feel fine and I feel good
I'm feeling like I never should
Whenever I get this way
I just don't know what to say
Why can't we be ourselves like we were yesterday
I'm not sure what this could mean
I don't think you're what you seem
I do admit to myself
That if I hurt someone else
Then I'll…
qthing12 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup