- Beranda
- Stories from the Heart
Bola Ku Tendang Cintaku Menghilang
...
TS
hand.2.hand
Bola Ku Tendang Cintaku Menghilang
Bola seperti cinta yg hanya ada satu dalam sebuah pertandingan. Bola adalah harapan, harapan untuk semua pemain agar bisa mencetak gol dan membawa kemenangan untuk timnya. Itulah sebabnya bola akan selalu ada di depan kita, apa pun posisi kita dimana pun kita berada maka bola akan tampak di depan mata kita. Bola akan lebih cepat mendahului kita di saat kita berlari, agar kita mengejarnya agar tidak di rebut oleh pemain lawan. Merebut bola dalam sebuah pertandingan adalah hal yg wajar selama tidak melanggar aturan dalam pertandingan. Lalu bagaimana kalo merebut bola dengan keras dan di luar aturan ??? Hukuman, pemain yg melanggar aturan akan di beri hukuman berupa peringatan, tendangan bebas, tendangan penalty kartu kuning, kartu merah oleh wasit. Ketika kita kehilangan bola, kita harus berusaha mencarinya kita harus menjemputnya dan di saat kita merasa lelah lihat sekitar kita ada pemain lain yg akan membantu kita untuk mencetak gol, memberi peluang kepada kita dan akan membantu kita untuk mewujudkan harapan kita.
Ya, cinta dan harapan sesuatu yg harus kita cari, sesuatu yg harus kita kejar dan sesuatu yg harus kita perjuangkan agar tidak di rebut oleh orang lain, karena orang lain juga bisa merebut dari kita untuk mendapatkan cinta dan harapan selama masih dalam batas-batasan yg berlaku. Bila ada orang lain merebut diluar batasan maka dia pantas di beri hukuman. Hukuman datang sebagai peringatan agar mereka sadar apa yg telah mereka perbuat, agar mereka jera dan tidak mengulanginya lagi.
Ya, cinta dan harapan sesuatu yg harus kita cari, sesuatu yg harus kita kejar dan sesuatu yg harus kita perjuangkan agar tidak di rebut oleh orang lain, karena orang lain juga bisa merebut dari kita untuk mendapatkan cinta dan harapan selama masih dalam batas-batasan yg berlaku. Bila ada orang lain merebut diluar batasan maka dia pantas di beri hukuman. Hukuman datang sebagai peringatan agar mereka sadar apa yg telah mereka perbuat, agar mereka jera dan tidak mengulanginya lagi.
Quote:
Spoiler for soundtrack:
Spoiler for index:
Diubah oleh hand.2.hand 15-12-2017 10:29
anasabila memberi reputasi
1
54.5K
347
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
hand.2.hand
#80
PART 6
Sesudah kejadian tragedi EKI VS NOVI di jam istirahat tadi perasaan gw menjadi resah karena gw akan di tuduh sebagai alasan mereka putus, gw yakin seyakin-yakinnya. Bukan tanpa alasan gw berpikir seperti itu, setelah melihat tatapan benci si Eki kepada gw. Di dalam kelas gw terus memikirkan kejadian si Novi dan si Eki tadi, gw harus cepat-cepat menyelesaikan masalah ini jangan sampai masalah ini menyebar ke anak-anak kelas gw. Kalo sampai menyebar bukan tidak mungkin perkelahian akan terjadi, tidak-tidak ini jangan sampai terjadi. Gw tidak mau orang lain terlibat dalam masalah ini, apalagi masalahnya hanya salah paham dan masalah perempuan.
Setelah jam pelajaran terakhir gw langsung bergegas keluar kelas menuju warung yg berada di depan sekolah, gw bermaksud untuk menunggu si Eki. Gw mau masalah ini jangan sampai berlarut-larut.
Setelah beberapa menit menunggu gw melihat si Eki baru keluar dari sekolah, gw langsung panggil dia buat masuk ke warung.
Ketika gw melewati tempat berkumpulnya teman-teman si Eki semau langsung melihat ke arah gw.
Akhirnya gw harus memilih menjauh dari si Novi daripada gw bertengkar dengan si Eki. Gw masih memikirkan nasib sekolah gw, gw tidak mau menyusahkan orangtua gw yg sudah bersusah payah mencari biaya untuk menyekolahkan gw.
Keesokan harinya ketika gw sedang berjalan menuju sekolah, dari kejauhan gw melihat si Novi sedang berdiri di gerbang sekolah sepertinya dia lagi menunggu seseorang entah menunggu gw atau orang lain. Dan gw pun berhenti menunggu si Novi sampai dia masuk ke sekolah, sambil menunggu gw juga mencari cara bagaimana bisa masuk ke sekolah tanpa sepengetahuan si Novi.
Tidak berapa lama lalu lewatlah teman satu kelas gw si Ahmad.
Sesudah masuk di dalam ke kelas gw langsung menaruh kepala di atas meja sampai gw ketiduran untuk beberapa saat. Di saat gw sedang di alam mimpi ada yg menggoyang-goyangkan bahu gw, sontak gw langsung terbangun.
Setelah pelajaran "kama sutra" yg memalukan itu, lalu di sambung dengan jam istirahat. Tadi pagi gw sudah memberitahukan kepada teman-teman gw, untuk menyuruh bilang tidak tahu kalau sewaktu-waktu ada yg mencari gw. Bukan tidak mungkin Novi akan mencari gw.
Jam istirahat sudah berakhir semua murid sudah berada di dalam lingkungan sekolah. Gw bersama teman-teman satu kelas masih berada di depan kelas, kita ngobrol sambil bercanda. Tapi diantara teman-teman yg sedang asyik mengobrol hanya gw sendiri yg terdiam, sesekali gw melirik ke arah Novi yg dari tadi terus melihat ke arah gw. Risih, itu yg gw rasakan ketika ada seseorang yg terus melihat kepada gw.
Lalu gw pun masuk ke kelas menuju bangku gw, ketika gw membuka buku ada tulisan di belakang lembar terakhir dan itu bukan tulisan gw. Pikirin gw langsung tertuju kepada satu nama, ya dia Novi.
Sesudah kejadian tragedi EKI VS NOVI di jam istirahat tadi perasaan gw menjadi resah karena gw akan di tuduh sebagai alasan mereka putus, gw yakin seyakin-yakinnya. Bukan tanpa alasan gw berpikir seperti itu, setelah melihat tatapan benci si Eki kepada gw. Di dalam kelas gw terus memikirkan kejadian si Novi dan si Eki tadi, gw harus cepat-cepat menyelesaikan masalah ini jangan sampai masalah ini menyebar ke anak-anak kelas gw. Kalo sampai menyebar bukan tidak mungkin perkelahian akan terjadi, tidak-tidak ini jangan sampai terjadi. Gw tidak mau orang lain terlibat dalam masalah ini, apalagi masalahnya hanya salah paham dan masalah perempuan.
Setelah jam pelajaran terakhir gw langsung bergegas keluar kelas menuju warung yg berada di depan sekolah, gw bermaksud untuk menunggu si Eki. Gw mau masalah ini jangan sampai berlarut-larut.
Setelah beberapa menit menunggu gw melihat si Eki baru keluar dari sekolah, gw langsung panggil dia buat masuk ke warung.
Quote:
Ketika gw melewati tempat berkumpulnya teman-teman si Eki semau langsung melihat ke arah gw.
Akhirnya gw harus memilih menjauh dari si Novi daripada gw bertengkar dengan si Eki. Gw masih memikirkan nasib sekolah gw, gw tidak mau menyusahkan orangtua gw yg sudah bersusah payah mencari biaya untuk menyekolahkan gw.
Keesokan harinya ketika gw sedang berjalan menuju sekolah, dari kejauhan gw melihat si Novi sedang berdiri di gerbang sekolah sepertinya dia lagi menunggu seseorang entah menunggu gw atau orang lain. Dan gw pun berhenti menunggu si Novi sampai dia masuk ke sekolah, sambil menunggu gw juga mencari cara bagaimana bisa masuk ke sekolah tanpa sepengetahuan si Novi.
Tidak berapa lama lalu lewatlah teman satu kelas gw si Ahmad.
Quote:
Sesudah masuk di dalam ke kelas gw langsung menaruh kepala di atas meja sampai gw ketiduran untuk beberapa saat. Di saat gw sedang di alam mimpi ada yg menggoyang-goyangkan bahu gw, sontak gw langsung terbangun.
Quote:
Setelah pelajaran "kama sutra" yg memalukan itu, lalu di sambung dengan jam istirahat. Tadi pagi gw sudah memberitahukan kepada teman-teman gw, untuk menyuruh bilang tidak tahu kalau sewaktu-waktu ada yg mencari gw. Bukan tidak mungkin Novi akan mencari gw.
Jam istirahat sudah berakhir semua murid sudah berada di dalam lingkungan sekolah. Gw bersama teman-teman satu kelas masih berada di depan kelas, kita ngobrol sambil bercanda. Tapi diantara teman-teman yg sedang asyik mengobrol hanya gw sendiri yg terdiam, sesekali gw melirik ke arah Novi yg dari tadi terus melihat ke arah gw. Risih, itu yg gw rasakan ketika ada seseorang yg terus melihat kepada gw.
Lalu gw pun masuk ke kelas menuju bangku gw, ketika gw membuka buku ada tulisan di belakang lembar terakhir dan itu bukan tulisan gw. Pikirin gw langsung tertuju kepada satu nama, ya dia Novi.
Quote:
0
".
"
?!".
".
".
".
". Jawab gw sambil tertunduk.
".
".