Kaskus

Story

201192Avatar border
TS
201192
Aku pergi sebentar, boleh?
Aku pergi sebentar, boleh?


Quote:


INDEX:

SATU : Ve !!!

DUA : Kak Tama

TIGA : Diam

EMPAT : Coklat

LIMA : Break Up Lexa !

ENAM : Boleh Aku Bertanya Sesuatu?

TUJUH : Tadaima

DELAPAN : Gadis Coklat

SEMBILAN : Api Cemburu

SEPULUH : Bad Day

SEBELAS : Terbongkar !!!

DUA BELAS : Revenge

TIGA BELAS : Flashback

EMPAT BELAS : Nyaman

LIMA BELAS : PUTUS

ENAM BELAS : Perkenalan

TUJUH BELAS : Akhirnya

DELAPAN BELAS : Jarak

SEMBILAN BELAS : Mayumi Baskara

DUA PULUH : Suci atau Shinta ?

DUA PULUH SATU : It's Final Choise

DUA PULUH DUA : Itu Nyata

DUA PULUH TIGA : Kecerobohan Mayu

DUA PULUH EMPAT : Terlalu berharap

Quote:
Polling
0 suara
LANJUT ??
Diubah oleh 201192 25-10-2017 22:54
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
89.5K
500
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
201192Avatar border
TS
201192
#490
DUA PULUH TIGA : Kecerobohan Mayu

"Aku tak pernah menyukai bandara. Walupun ramai. Terlalu banyak perpisahan yang terjadi di bandara".


- Venus Syafitri

- - -

Kehangatan berada di tengah keluarga utuh walupun sesaat , yang dirasakan Mayu cukup membuatnya tersenyum sendiri di dalam pesawat yang kini membawanya kembali melintasi samudera dibawahnya. Tak lama setelah kunjungannya ke rumah Venus, Mayu harus kembali bertolak ke Negeri Sakura untuk menyelesaikan kontrak modellingnya yang ia tinggalkan sementara.

Yang sebenarnya tujuan utamanya pulang ke Indonesia adalah untuk mempersiapkan kepindahan Ryu. Tapi kini malah dirinya yang goyah. "Apakah nantinya Ryu-kun akan bahagia bila berada jauh dari malaikat kecil ?"pikirnya.

- - -

-Sementara itu di sebuah Taman Kota-

"Duhh, tadi jatoh dimana ya? mati gue, gimana caranya ngejelasin kalo kunci loker Lexa ilang gini". Shinta menggerutu dalam hati sambil matanya menyisir sepanjang jalan jogging track yang tadi dilaluinya.

"Ngapain lo jalan nunduk gitu? nyari receh?"

Refleks Shinta mengangkat kepala dan memandang asal suara tersebut. "Vampir pake training sore hari gini? ga takut matahari?" Shinta terpana sebentar, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya cepat untuk mengembalikan kesadarannya dari lamunannya barusan.

"Eh, lo kan yang tempo hari di kantin. Iya kan? hmmmmm . . . Shinta !" sambung Willy melihat wanita di depannya yang berubah sikap dari kebingungan menjadi bengong sendiri.

"Are you there? Hello . . . " ujar Willy sambil melambaikan tangannya di depan wajah Shinta.

"Ah, siapa ya?" Kini Shinta yang kebingungan melihat pemuda di hadapannya, ia sebenarnya sedikit ingat dengan pemuda tinggi di depannya kini. Tapi mendadak blank karena dirinya sedang kalut mencari kunci rumahnya yang terjatuh entah dimana kini.

"Ini gue, yang kemaren tempo hari nabrak lo di kantin sekolah. Gue Willy".

Sekejap amarah Shinta langsung meninggi, ternyata manusia ini yang membuatnya terkena ambekan Lexa sepanjang hari karena terlambat mengantarkan makan siang tempo hari.

"Oh, lo ya" Shinta menjawab dingin sambil kembali berjalan melewati Willy dan mengedarkan pandangan ke area jogging track.

Willy heran dengan sikap Shinta yang menurutnya ajaib. Sebentar linglung, lalu bengong, tiba-tiba menjadi balok es. Willy pun menyejajarkan langkahnya untuk mengikuti langkah Shinta. "Am I wrong? Lo nyari apa sih? mau gue bantu?" Willy masih belum menyerah.

"Gausah tau". Shinta masih kesal atas ulah Vampir ganteng ini, tapi ia pun sebenarnya membutuhkan bantuan untuk menemukan kunci rumahnya yang terjatuh saat ia jogging di Taman ini tadi. Apalagi mentari mulai beranjak dari langit dan menyisakan bias semburat garis jingga yang berarti sebentar lagi malam akan datang.

"Yaudah kalo lo gamau bilang. Gue temenin lo nyari, udah mau magrib juga kan, ga tega gue ninggalin cewe cakep kaya lo sendirian bingung gini". Masih mengimbangi langkah Shinta, Ryu menggumam.

"Terserah". jawaban singkat Shinta.

Masih sambil mengikuti Shinta, 10 menit dengan kebisuan. Willy kembali memecah kesunyian dengan bertanya "Lo tau kantor security deket sini ga? gue baru di daerah sini".

"Di ujung taman ini juga ada pos satpam kan" Shinta kini semakin was-was karena fajar mulai benar-benar hilang. Kini Shinta mulai menyerah dengan menyeka keringat di dahinya. bahunya melunglai turun. "Kayanya beneran ilang deh" gumamnya. Ia berbalik arah dengan mata berkaca-kaca. Berjalan lemas meninggalkan Taman Kota.

"Lo sebenernya nyari apa sih" Willy masih terus mengikutinya.

"Bukan urusan lo". Shinta semakin kesal dengan kecerewetan pemuda yang terus membuntutinya ini. Kini ia bersiap mendapatkan ambekan selanjutnya dari Lexa karena menghilangkan kunci kunci lokernya. Sejuta makian Lexa sudah terlontar di benak Shinta. "Mati gue, mati".

"Eh tunggu sebentar, gue mau ke security post dulu, tadi pas jogging, gue nemuin kunci, siapa tau security nya tau ini punya siapa". Sambil melangkah santai ke pos satpam, Willy mengeluarkan kunci perak dari rogohan kantong trainingnya.

"Yaudah sana lo jauh-jauh dari gue" ujar Shinta.

. . . . .
Sepertinya ada yang salah, fikir Shinta sekelebat. Ia langsung menuju Willy.

"INI KAN KUNCI GUE YANG DARITADI GUE CARI" pekik Shinta.

- - -

-Tokyo-
At H&K boutique


"Oji-san , apa kau melihat HP ku?" setelah fitting bajunya ayng akan ia pakai untuk catwalk, Mayu kebingungan mencari HPnya, seingatnya ia menaruhnya di meja Kelvin, pamannya yang sekaligus pemilik butik ini.

Segera asisten Kelvin menyodorkan HP pada Mayu. "Apakah ini milikmu?"

"Arigatou...mmmm" binar mata Mayu kembali muncul.

"Suci, panggil saja aku Suci" ujar sang asisten. "Maaf, aku melihat gambar wallpapermu, siapakah foto pria beruntung yang bisa kau jadikan wallpapaer bersamamu dalam satu frame itu? Penasaran apa yang ia lihat barusan langsung ditanyakan ke Mayu.

"Ohhh...itu Ryu"

DEG

"Siapa itu?" lajut Suci bertanya.

"He is My special man".




0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.