Sigra M 1000 cc kelahiran agustus 2016, sejak pertama keluar dari showroom selalu nenggak Pertamax Turbo (pernah sekali Pertamax Racing pas Touring KCSK pertama kali ke Bandung), semua komponen mobil lainnya standard pabrikan dan tidak ada yang dirubah satupun kecuali penggunaan konverter bahan bakar gas.

ALASAN MENGGUNAKAN BBG
1. BBG lebih ramah lingkungan dibandingan dengan BBM (Emisi gas berbahaya LPG lebih rendah dari BBM)
2. BBG memiliki RON sama dengan Pertamax Turbo (RON sama2x 98)
3. BBG memliki harga lebih rendah dari Pertamax Turbo (ViGas Rp 5500 per liter & Pertamax Turbo Rp 9500 per liter)

ALASAN MENGGUNAKAN VIGAS (LVG) DIBANDING ENVOGAS (CNG)
1. Tabung LVG dapat terisi lebih banyak dibanding CNG (LVG 80% dan CNG 30%)
2. Tekanan tabung LVG lebih rendah dibanding CNG (LVG 8 bar dan CNG 200 bar)
3. Tidak perlu mengantri bareng Bus di SPBG khusus, beberapa SPBU sudah menyediakan LVG

ALASAN MENGGUNAKAN MEREK LOVATO DARI AUTOGAS INDONESIA
1. Satu2xnya konverter yang secara teknis bisa digunakan untuk mobil 3 silinder (Sayangnya mahal, klo yang mesin 1200 cc 4 silinder banyak pilhan dengan harga yang lebih murah)
2. Autogas Indonesia adalah pionir konverter gas dan sering kerjasama sama pemerintah (Denger2x sampai akhir tahun 2017 ada program kredit konverter BBG)
3. Layanan purna jualnya cukup baik, teknisi bisa dihubungi kapan aja, walau bengkelnya jauh di daerah BSD (Bengkel kalideres gagal buka sepertinya)



Saya memilih penggunaan konverter Lovato dengan tabung Gas Toroidal (Donat yang diletakkan pada lokasi Ban Cadangan), otomatis akomosasi ruang kabin tidak berkurang sama sekali. Proses pemasangan dari nol sampai siap digunakan hanya 24 jam di workshop AutoGas Indonesia di wilayah BSD. Alhamdulillah hingga saat ini (Sudah 5000 km), sudah dibawa sampai kuningan jawa barat (Kondisi pulang lebaran 2017 kemarin) tidak ada masalah sama sekali.

Awal menyalakan mobil, sejak mobil dingin adalah BBM, setelah suhu mesin optimal (sekitar 1 sampai 3 menit), maka secara otomatis berpindah dari menggunakan BBM ke LVG. Jika dalam perjalanan terdeteksi bahwa LVG habis, maka secara otomatis akan berpindah dari LVG ke BBM tanpa ada kematian mesin mobil sama sekali. Sedikit bebeda dengan mobil hybrid listrik yang menggunakan 2 mesin dan bisa bekerjasama dalam menggerakan mobil, kalau sistem ini hanya menggunakan 1 mesin, dengan 2 sumber bahan bakar yang digunakan bergantian.

Selama menggunakan ViGas (LVG), saya berusaha membandingkan dengan Pertamax Turbo (BBM) dari beberapa sisi:

1. Keiritan Bahan Bakar (Metoda Fuel to Fuel)
Dalam KotaLVG 1 : 15 dan BBM 1 : 12
Luar Kota LVG 1 : 20 dan BBM 1 : 15

2. Top Speed (Nyetir sendiri, Gas mentok, di jalan tol kosong)
LVG 150 km/jam dan BBM 140 km/jam

3. Performa (Subjektif)
Sama saja performa, tarikan mesin, antara LVG dan BBM

Sekian review sedikit dari saya, ini penampakan akhirnya ya, bisa ngisi 2 lubang