1 jan 2009, jakarta, indonesia


"morning cupcake..." sapa ku kepada kekasih hati ku

"umhhhh, hay sweatheart morning..." jawab nya dengan suara parau

"sleep tight last night...?" tanya ku pada nya

"ummhhhh, very tight honey... thank's for last night hon..." jawab nya dengan menggelendot pada ku dengan manja nya

"it's that hurt cupcake...?" tanya ku khawatir

"for first time, yes... but, i'm enjoying at last..." jawab nya dengan centil

aku pun sedikit terkejut dengan jawaban nya karen semalam dia merintih kesakitan...

"hoonnn..." panggil nya manja

"yes cupcake...?" jawab ku

"i wont it again..." ujar nya dengan meremas bagian bawah ku

"are you serrius...?! kita bisa terlambat pergi ke lampung sayang..." tolak ku

"ayolaaahhh..." rengak nya

"kalau begitu pergilah mandi, aku akan menyusul mu nanti..." jawab ku

dan tanpa aba2 lagi dia berlari ke kamar mandi dengan masih tanpa busana di tubuh nya, aku sedikit menghela nafas ku "junub lagi ini " fikir ku saat itu... dan terjadi lagi adegan 'ttiiiitttt' di dalam kamar mandi, entah apa yg terjadi dengan lily... kenapa dia jadi seagresif ini sekarang...?

///

kami berdua sedang duduk di kursi tunggu di dalam bandara, lily menyandar kan kepala nya di pundak ku sembari menyumpal kan earphon di kedua telinga nya dengan mata yg terpejam, aku sedikit membelai rambut nya agar dia merasa nyaman tapi dia malah ketiduran dengan belaian ku ... masih satu jam lagi sebelum keberangkatan kami ke bandara raden inten II lampung, dan agar aku tidak bosan kemudian ku ambil phonsel yg ada di dalam saku ku dan kembali membuka YM ku, sesuai dugaan sudah ada balasan dari novita... aku sengaja tidak menon aktifkan YM ku karena sudah kebiasaan sedari dulu, jadi siapa pun bebas mengirimi ku pesan tapi tanpa ku balas sama sekali

"lu beneran udah di indo ki...?"

"kapan emang lu pulang nya...? kok gua kagak nyang lu kasih tau sih..."

"ki...???"

"oyy jepuuunnn bales chat guaaa..."

"ihhh dia mah lho, kebiasaan bener dah ini jepun ya...(emot sebal)"

"JEPUUUNNNN"

itu lah deretan pasan dari novita, aku heran dengan anak ini... kenapa dia semangat banget begitu tau aku pulang, benar2 seperti seorang bicah yg di beli kan balon...

aku pun membalas pesan nya agar dia tidak bawel di YM ku

"udah nov, beneran...
malah ini mau terbang ke lampung" jawab ku

dan tak lama kemudian muncul lah balasan dari nya lagi...

"serius ki...? lu gak lagi ngadalin gua kaan...?" balas nya

"beneran nov, gak ada untung nya buat gua boongin lu..." balas ku lagi

"lu pesawat jam berapa emang ki...?" tanya nya antusias

"ini tinggal nunggu boarding aja gua..." jawab ku

"ok, ok... kalo gitu gua tunggu kedatangan lu ki...(emot semangat)" balas nya

tak ku jawab lagi pesan nya dan aku pun memilih mengantongi kembali phonsel ku kedalam saku celana ku dan tetap membelai rambut kekasih hati ku yg sedang terlelap ini, entah berapa kali aku bilang kalau wajah lily saat terlelap sperti ini selalu membuat ku damai dan membuat ku selalu tersenyum saat memandangi nya

panggilan untuk kami pun sudah terdengar dari pengeras suara, ku bangun kan lily yg sedang terlelap untuk masuk ke dalam gerbang pemberangkatan, ku bawakan tas ransel milik nya agar dia bisa tetap bergelayut pada lengan ku... walaupun dia seorang ranger dan sudah terbiasa membawa barang bawaan nya yg lebih berat dari ini tapi tetap saja aku tidak tega membiar kan dia membawa sendiri tas ransel nya saat sedang bersama ku apa lagi ini adalah liburan kami

"tujuan pertama kita kemana cupcake...?" tanya ku pada nya

"gajah... aku ingin melihat gajah..." jawab nya sembari tersenyum kearah ku

"baiklah... kalau begitu kita ke way kambas dulu..." balas ku sembari melangkah masuk ke dalam pesawat berdua dengan lily

sekali lagi, tanah lampung...
tanah kelahiran ku...

aku berencana mengajak lily kemakam bunda ku nanti setibanya kami di sana, aku akan memperkenal kan kekasih ku ini pada bunda ku, wanita tangguh yg sudah menikat ku ini harus tau di mana tempat peristirahatan bunda ku tercinta

lily sebenar nya tidak banyak menarik perhatian orang karena wajah nya adalah wajah asians, hanya luka dan penutup mata nya saja lah menjadi pusat perhatian... kalian tau lah orang indonesia bagaimana tingkat ke kepoan nya, tapi lily tidak menghiraukan mereka sama sekali... inilah salah satu yg membuat ku kagum dengan nya

pesawat yg kami tumpangi pun akhir nya takeoff dari bandara soekarno hatta menuju raden inten II, aku tiba2 teringat dengan EL... teman seperjuangan ku yg sedang menempuh bangku kuliah nya, mungkin aku akan menghubungi dia saat sampai di lampung nanti karena aku juga sedikit rindu dengan nya dan menyampaikan salam untuk nya dari rekan2 ku... tidak butuh waktu lama untuk kami mendarat di bandara raden inten II, karena hanya butuh waktu 45 menit saja kami untuk landing kembali

"ready to facation cupcake...?" tanya ku pada lily

"of course yes..." jawab nya mantap

kami berdua pun melangkah kan kaki untuk keluar dari dalam kabin pesawat yg kami tumpangi, ku hirup nafas dalam2 dan ku hembus kan secara perlahan... ku genggam erat jemari lily dan dengan langkah kaki yg mantap kami berdua menuruni tangga pesawat dan berjalan masuk ke dalam bandara (it's an domestic airport dud) setelah melewati securiry pass kami pun keluar dari dalam bandara dengan tetap bergandengan tangan, dan begitu kami keluar dari pintu...

"JEPUUUNNNN" teriak seseorang yg sangat ku hafal suara cempreng nya

dia berlari ke arah ku dan di ikuti oleh yudha febri dan... bila..

kenapa mereka bisa tau kalau aku pulang ke lampung...? ini pasti ulah si novita yg memberitahu yudha dan juga febri, tapi bila...? siapa yg memberi tahu nya...?

langkah novita terhenti ketika melihat aku menggandeng tangan lily, dia nampak kaget melihat kami berdua sampai2 dia menutup mulut nya dengan kedua tangan seolah dia tidak percaya dengan apa yg dia lihat ini, yudha pun menghampiri ku sembari merangkul leher ku, febri juga ikut menghampiri ku dengan memukul lembut perut ku, sedangka bila... dia nampak menunduk melihat ku

"kuthil hode laknaaaattttt... lu lagi2 ngilang tanpa pamit ke kitaorang...!!!" ujar nya dengan gemas

"lu asli kebiasaan bener dah ki jadi orang..." sahut febri

"gua udah pamit kan waktu di cafe, lagian novita apa gak ngasih gu luorang apa...?" tanya ku pada mereka

"iya sih... tapi seenggak nya lu pamit langsung lah kuthil..." jawab yudha

"gimana kabar lu ki...?" tanya febri

"gua sehat... banget malah" jawab ku dengan menyengir kan diri

"dilaaa... sini, kenapa lu diem aja dari tadi... padahal berangkat tadi lu yg paling heboh deh kayak nya..." panggil febri ke novita

"i... iya feb" jawab novita

"bila... ini yuki nya udah dateng, sekarang gimana...?" tanya yudha ke bila yg sedari tadi terdiam

kami semua pun sudah berkumpul, lengkap sudah teman2 ku ini dan... bila juga

"ehem..." suara lily berdehem membuat semua teman2 baru sadar kalau aku menggandeng seseorang di sini

"oh... sorry cupcake, they'r is may friend... oh ya lupa gaes, kenalin lilyan anderson 'my beloved girl friend'... and lily, this's yudha, febri, novita... and this, the girl who am telling to you at the nile street khartoum city..." ujar ku pada lily

aku sengaja menekan kan kata beloved pada nya agar dia tidak bingung dengan bahasa yg ku pakai di sini, dan sengaja juga aku memberitahukan pada lily tentang bila agar dia tidak curiga kedepan nya

teman2 ku masih tidak percaya dengan apa yg ku ucap kan pada mereka barusan termasuk novita, dia nampak menjadi seorang pendiam sekarang... sedangkan bila, dia memang sudah tau sosok lily dari friendster ku

"hay, hello... nice to meet you'll guys..." ucap lily ramah

dengan wajah bingung mereka menyalami lily, dan saat lily berhadapan dengan bila... terjadi perubahan aura di diri lily, aura yg sangat membunuh benar2 terpancar di diri lily dan hanya aku saja yg bisa merasakan nya walau pun dia menutupi nya dengan senyuman, tapi aku tetap bisa merasakan nya

"lu utang penjelasan ama gua ki..." bisik yudha pada ku

"tenang aja, tapi gua pinjem mobil lu ya besok... gua mau liburan sama lily ke way kambas..." balas ku berbisik

"iye gampang... terus lu minep mana malem ini?" tanya nya lagi

"hotel, emang gua nyang punya tempat gitu buat tinggal...?" jawab ku

"udah di rumah aja... bunda sama ayah udah kangen sama lu..." ujar yudha

aku pun mengalih kan pandangan ku kepada lily, aku takut terjadi sesuatu nanti... tapi ternyata aman, bila bisa berkomunikasi dengan lily bahkan mereka berdua berbincang layak nya teman sekarang, tapi tetap saja aura membunuh nya masih terus saja terpancar... tapi ada yg mengganjal di fikiran ku sekarang, sebenar nya apa yg terjadi dengan novita... kenanapa dia cuman diam saja, bahkan dia tidak menatap ku sama sekali sekarang... ku biar kan lily mengobrol dengan teman2 ku, walau dengan bahasa inggris se bisa nya tapi untung lah mereka bisa berkomunikasi dengan baik dan yg paling penting lily juga tidak bingung

tapi novita...
sebenar nya dia ini kenapa sih, padahal dia yg paling heboh tapi sekarang dia lah yg paling pendiam di sini

kami pun keluar meninggal kan bandara menggunakan mobil milik yudha, lily benar2 menjadi pusat perhatian dari teman2 ku ini... aku sendiri hanya bisa tersenyum memandangi mereka semua, dan lagi2 novita hanya terdiam dan saat di ajak bicara pun dia hanya menjawab sekena nya saja bahkan dia selalu menatap keluar jendela kaca mobil selama perjalanan

kenapa sama nih anak sih...?

kami mampir sejenak di rumah makan saat hampir memasuki kota kami karena cacing2 di perut ku sudah mulai berdemo meminta untuk di beri makan, ku gandeng tangan lily untuk melngkah masuk kedalam dan di ikuti oleh yg lain nya... setelh mendapat kan meja dan memesan beberapa makanan aku mulai memperhatikan satu persatu wajah2 teman2 ku, banyak sekali perubahan di diri dan penampilan mereka kecuali novita, wajah nya sama sekali tidak berubah bahkan bisa di bilang wajah nya tidak sesuai dengan umur nya karena masih seperti anak SMA

peasanan kami pun datang dan kami semua mulai menyantap nya, ada yg lucu dengan lily... dia seperti bingung melihat hidangan yg banyak tersaji di depan nya, wajar sih... kan baru pertama kali nya dia makan di rumah makan padang

tapi ada yg aneh dengan bila dan novita... merek berdua hanya mengaduk aduk makanan nya, aku tau kalau bila mungkin masih ada rasa pada ku... tapi novita, dia kenapa coba...? bahkan pandangan mata nya seolah kosong dan seperti melamun

"nov... makanan lu gak bakalan abis kalo cuman lu aduk2 gitu..." ucap ku pada nya

"eh...?! iya ki" jawab nya kaget

"iya dila nih... lu lagi diet...?" tanya febri

novita tidak menjawab dan hanya membalas dengan senyum yg seperti nya di paksakan... aku pun tidak menghirau kan nya dan mengalih kan pandangan ku ke lily yg ada di samping ku, aku sudah tidak merasakan aura membunuh sekarang melain kan aura mengintimidasi, kalian pasti tau kan sasaran yg dia tuju itu ke siapa...? tapi sayang nya sasaran lily malah seolah tidak merespon dan malah mencuri pandang pada ku

lily pun dengan manja nya menggelayut pada ku bahkan dia meminta ku untuk menyuapi nya dengan alasan dia belum terbiasa dengan makanan indonesia, aku yg tau maksud nya pun mengia kan permintaan nya dan mulai menyuapi nya... sesekali aku menjahili nya dengan mengarah kan suapan ku ke hidung nya yg membuat yudha dan febri ikut tertawa dengan candaan ku, tapi lily bukan nya marah malah semakin menggelayut manja di lengan ku

"gua ke toilet bentar ya...!!" ujar novita dengan nada yg sedikit di tekan

kami semua bingung dengan tingkah nya barusan dan saling bertatapan, bahkan bila pun juga ikut bingung... dan hanya lily saja yg tidak merasa bingung karena dia tidak tau apa yg novita katakan