- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#146
Romantika Romeo
“Wow… Ini pengakuan paling keren yang pernah diucapkan oleh seorang Romeo.”, decak Samantha. Arelia terlihat kehilangan kata-kata.
“Kapan tepatnya malam itu?”, tanya Johnny dengan muka serius. Bagi Arelia muka serius itu bahkan juga kelihatan tolol. Sama tololnya dengan pria yang berlalu barusan.
Ya, Romeo tidak bisa bilang kalau Arelia jatuh ke pelukannya. Malam itu Arelia hanya sedikit merasa tertekan. Arelia juga tidak tahu mengapa dia merasakan hal tersebut tanpa alasan yang jelas. Dia memilih untuk menyeduh coklat panas. Minum dan kemudian mencoba tidur.
Mimpi sialan itu kembali datang. Mimpi dimana pisau berlumuran darah itu ada di tangannya. Bahkan di dalam mimpi itu semua orang menertawakannya, paman dan sepupu sialannya dengan pakaian penjaranya. Bahkan ke dua belas temannya.
Semua tidak lebih nyata dibanding saat seorang Romeo datang. Pria itu mencoba mendekap dan menyadarkannya.
Saat itu Samantha tidak berada di rumah. Dia pergi berlibur bersama ibunya. Itu adalah kepergian Samantha yang paling berpengaruh bagi Arelia.
(Ia masih mengingat jelas adegan itu)
“Hey, sssh. Kau berada bersama kami. Aku disini. Lelaki itu sudah membusuk di penjara.”, pria itu mendekapnya.
Entah kenapa tiba-tiba pria itu kelihatan semakin berisi. Apa karena sekarang dia dalam kondisi terintimidasi? Oleh mimpinya sendiri?
Arelia tidak tahu setan mana yang merasukinya malam itu. Dari beribu diksi (pilihan kata), mengapa dia mengucapkan kalimat itu. Dan kepada pria tersebut.
“Jangan pergi….”
Arelia menutup matanya dan dekapan pria itu menjadi semakin erat.
“Wow… Ini pengakuan paling keren yang pernah diucapkan oleh seorang Romeo.”, decak Samantha. Arelia terlihat kehilangan kata-kata.
“Kapan tepatnya malam itu?”, tanya Johnny dengan muka serius. Bagi Arelia muka serius itu bahkan juga kelihatan tolol. Sama tololnya dengan pria yang berlalu barusan.
Ya, Romeo tidak bisa bilang kalau Arelia jatuh ke pelukannya. Malam itu Arelia hanya sedikit merasa tertekan. Arelia juga tidak tahu mengapa dia merasakan hal tersebut tanpa alasan yang jelas. Dia memilih untuk menyeduh coklat panas. Minum dan kemudian mencoba tidur.
Mimpi sialan itu kembali datang. Mimpi dimana pisau berlumuran darah itu ada di tangannya. Bahkan di dalam mimpi itu semua orang menertawakannya, paman dan sepupu sialannya dengan pakaian penjaranya. Bahkan ke dua belas temannya.
Semua tidak lebih nyata dibanding saat seorang Romeo datang. Pria itu mencoba mendekap dan menyadarkannya.
Saat itu Samantha tidak berada di rumah. Dia pergi berlibur bersama ibunya. Itu adalah kepergian Samantha yang paling berpengaruh bagi Arelia.
(Ia masih mengingat jelas adegan itu)
“Hey, sssh. Kau berada bersama kami. Aku disini. Lelaki itu sudah membusuk di penjara.”, pria itu mendekapnya.
Entah kenapa tiba-tiba pria itu kelihatan semakin berisi. Apa karena sekarang dia dalam kondisi terintimidasi? Oleh mimpinya sendiri?
Arelia tidak tahu setan mana yang merasukinya malam itu. Dari beribu diksi (pilihan kata), mengapa dia mengucapkan kalimat itu. Dan kepada pria tersebut.
“Jangan pergi….”
Arelia menutup matanya dan dekapan pria itu menjadi semakin erat.
Diubah oleh anism 23-10-2017 21:50
0