- Beranda
- Stories from the Heart
Diary 2 Dunia
...
TS
agusk1988
Diary 2 Dunia

Terima kasih mas AWAYAYE untuk cover keren nya.
Ilustrasi Ronggo Geni

Ilustrasi Dewi Puspa Kenanga

Halo agan/aganwati kaskuser sekalian. Halo juga untuk para momod sekalian. Gue adalah silent reader yang udah lama melintang di forum kaskus. Terkhusus untuk sub forum stories from the heart. Kali ini perkenankan gue untuk menceritakan sebuab kisah klasik tentang perjalanan anak manusia yang berawal mula beberapa tahun lalu.
Jika kalian bertanya ini real atau fiksi.? gue kembali kan ke pribadi para reader sekalian. Daripada pada nanti para reader sekalian kepo, anggap saja cerita ini fiksi
Tapi terlepas dari itu semua,, percaya lah bahwa " mereka", beserta " dunia mereka" itu ada. Jadi hormati lah " mereka" seperti kita menghormati sesama kita. Karena pada dasarnya " mereka" sama seperti kita. Ada baik, jahat beserta segala hal yang tak bisa di jelaskan secara logika.
Dan yang terakhir, harap patuhi rule yang berlaku di sub forum ini. Karena menghormati orang lain itu secara tidak langsung membuat kita juga akan di hormat i.
Silahkan di nikmati
Quote:
Spoiler for ILUSTRASI:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 165 suara
Menurut Kalian Bagaimana Seharusnya Thread Ini Berjalan Ke Depannya
Tetep seperti sudah sudah mas, penuh dengan pesan kehidupan
90%
Tamat in saja mas,, sudah terlalu mainstream seperti Thread lain
9%
No Comment mas, emang situ siapa..?
1%
Diubah oleh agusk1988 18-07-2021 04:03
User telah dihapus dan 26 lainnya memberi reputasi
23
1M
2.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
agusk1988
#113
PART 13
Gelap..
Ruangan tersebut sangat gelap. Dari luar gw dengar langkah kaki seorang lelaki berjalan menuju ke gedung ini. Di tangan lelaki tersebut di cengkramnya rambut seorang gadis dengan atribut seragam sma. Gadis itu menjerit kesakitan karena mahkota nya yang di pakai untuk menahan beban tubuhnya.
Sesampai di dalam gedung, pakaian gadis tersebut di lucuti satu persatu oleh lelaki. Dengan biadab nya lelaki tersebut melampiaskan hawa nafsu. Gw hanya mengalihkan pandangan karena tak tahan adegan yang tampak sangat nyata di depan gw.
Puas melampiaskan hawa nafsu nya, lelaki tersebut lantas pergi meninggalkan gadis tersebut dalam keadaan tanpa busana. Tak terima keperawanan telah di renggut, gadis tersebut berlari menuju lelaki tersebut dan memukul nya dengan sebuah balok kayu. Seperti nya gedung tersebut adalah gudang, hingga dengan mudah menemukan balok kayu tergeletak sana sini.
Kaget dengan serangan gadis tersebut, lelaki tersebut pun marah dan menendang gadis tersebut hingga membuat dia terpental ke belakang. Kalap, lelaki tersebut langsung mencekik leher gadis tersebut hingga tanpa sadar bahwa dia telah menghilang kan nyawa gadis tersebut.
Panik karena bisa bisa dia masuk penjara setelah menghilangkan nyawa orang, lelaki tersebut pun mengubur jasad gadis tersebut di pojokan di bawah sebuah lemari yang sudah usang.
Setelah di perlihatakan kejadian yang mengiris iris hati gw, gw pun di ajak ke waktu lebih jauh lagi. Waktu sebelum gadis tersebut di seret lelaki biadab itu ke dalam gudang.
Gadis itu rupanya habis ikut extra kurikuler. Dia pulang paling terakhir karena harus mengembalikan peralatan peralatan kembali ke dalam gudang. Saat ingin segera pulang, ia sempat kan sebentar ke toilet karena sudah gak tahan ingin segera buang hajat.
Nah di dalam toilet itu lah bencana yang tak di inginkan nya menunggu. Rupanya di tempat tersebut telah menunggu beberapa anak gadis yang gak suka dengan cewek tersebut. Saat gadis tersebut sudah masuk ke dalam toilet, pintu toilet tadi kunci oleh cewek cewek tadi hingga membuat gadis tadi berteriak histeris. Tak lupa sebelum meninggalkan gadis tersebut, cewek cewek tadi mnyiram gadis tersebut dengan seember air yg telah mereka persiapkan.
Kedinginan dan terkunci dalam toilet yang pengap dan gelap, gadis itu pun berteriak teriak dan menggedor pintu toilet berharap ada seseorang yang membuka kan nya.
Sore pun kini telah berganti menjadi malam . Matahari yang tadi tampak pun ikut menghilang berganti malam yang temaram. Gadis itu masih dengan aktifitas yang sama sampai kadang hanya suara parau yang terdengar dari mulut nya. Tanda bahwa dia telah sampai di ujung lelah.
Harapan nya sedikit timbul saat satpam sekolah berkeliling untuk berpatroli dan mendengar teriakan nya. Namun harapan nya hanya tinggal harapan kosong semata. Melihat gadis sendirian di kamar mandi dengan pakaian yang basah karena tersiram air, satpam itu pun bangkit syahwat nya. Hingga bukannya menolong, malah timbul niat licik nya untuk menyetubuhi gadis tersebut.
Karena masih dalam keadaan sadar, gadis tersebut pun meronta ronta hingga membuat satpam tadi kesulitan melancarkam aksi nya. Yang namanya manusia pasti ada batasnya. Dan benar saja, gadis itu pun kini telah kelelahan dan yang tersisa suaranya yang sedikit parau. Tak berhasil menyetubuhi gadis tersebut di toilet, satpam tadi pun menyeret gadis tersebut ke gedung belakang hingga terjadi lah peristiwa seperti yang di tunjukkan ketika pertama kali gw di ajak kesini.
" gus bangun. Kamu nangis " ucap reni seraya menyeka air mata gw dan menggoyangkan tubuh gw.
Gw pun membuka mata dan bergegas membuka mata dan menemui kepala sekolah saat itu juga. Gw meminta beliau untuk nyuruh orang menggali tanah di bawah lemari usang yang masih tampak sama.
Dan benar saja, setelah agak dalam menggali, terlihat lah tulang belulang manusia. Gw pun meminta kepala sekolah menghubungi keluarga gadis tersebut agar jasad nya bisa di kebumikan dengan layak.
Polisi wira wiri di sekolah gw untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Saat tulang belulang tersebut di angkat dan di masukkan ke dalam kantong jenazah, gadis tadi pun menampak kan sosok nya di depan gw. Beda dengan lain hari, gadis tersebut kini menampakkan dirinya dengan sebuah pakaian putih bersih. Wajahnya juga nampak sangat berseri seri.. Gadis itu pun memandang wajah gw dan tersenyum manis.
Tepat setelah dia mengucapkan terima kasih, sosok gadis itu pun terbang ke atas langit. Tak lupa gw meminta Reni membaca Surat Al Fatihah dan mendoakan gadis tersebut.
Semoga kini kamu tenang di alam sana ya Kak. Untuk pembunuh kamu, biarlah polisi yang mengusut nya..
Sekolah hari itu pun geger karena di ketemukan nya sesosok jenazah di gedung belakang.
Gw langsung mengajak Reni masuk ke dalam kelas. Tak lupa gw meminta maaf karena acara nya traktir an nya gagal di tengah jalan.
" makasih gus " ucap Stephanie saat melihat gw masuk bareng Reni dan melewati tempat duduk nya.
PLOKKKKK..... PLOKKKKK... PLOKKKKKK...
Tepuk tangan pun riuh terdengar dari dalam kelas gw. Kebanyakan temen2 gw menganggap gw hebat karena udah nemuin jenazah gadis yang telah hilang 2 th lalu. Sementara gw hanya tersenyum kecut mendengar ocehan temen gw. Gw skeptis. Mereka tidak tahu mimpi buruk apa yang udah dialami gadis tersebut sampai harus kehilangan keperawanan bahkan nyawa nya.
"sebenarnya gadis tersebut sudah sering menampakkan wujud ny di depan gw gus " ucap Stephanie yang kini ikut anak anak ngumpul di meja gw.
" udah steph gak usah dibahas. Doain saja semoga gadis tersebut tenang di alam sana " jawab gw malas menanggapi pernyataan Stephanie.
" iya gus maaf. Gw tau koq apa yang sudah lu alamin " timpal Stephanie lagi sambil berjalan kembali ke bangku nya sendiri.
" ehh buat tugas kelompok nanti, kalian ke rumah ku saja ya " Tiara pun mengalihkan pembicaraan karena tau gw lagi bad mood.
" boleh boleh. "jawab Reni, Agung, Joko dan Stephanie serempak.
Gw pun cuma mengangguk tanda setuju tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Pulang sekolah, kita pun langsung bergegas menuju rumahnya Tiara untuk ngerjain tugas kelompok kesenian. Sementara Reni bilang nyusul saja karena masih ada sedikit urusan dirumah. Jadilah kita berlima bersepeda jalan ke rumahnya Tiara..
Yang gw heran, kenapa Stephanie nggak nyusul naik mobil saja. Dia malah adem ayem di belakang boncengan gw. Kasihan pantat kamu steph..
Letak rumah Tiara ini jauh juga rupanya dari sekolah. 30 menit lamanya kita mengayuh sepeda, belum nampak juga mana bangunan yang merupakan rumah nenek nya.
Lho ini kan rumah yang kemarin malam.. Gw pun langsung menghentikan sepeda gw karena familiar dengan rumah yang tadi gw lewati. Anak anak yang lain pun ikut menghentikan laju sepeda nya. Bukan karena penasaran sama rumah tersebut, tapi karena emang sudah sampe di rumah nenek nya Tiara.
Gw pun meminta Stephanie duluan ke rumah nenek nya Tiara. Gw bilang ntar gw nyusul. Stephanie pun menuruti permintaan gw dan kini telah menghilang di rumah yang berdesain Jawa itu. Gw pun iseng ingin bertamu ke rumah yang membuat gw penasaran kemaren malam..
" tok, tok, tok assalamualaikum " gw ketuk pagar rumah tersebut dan mengucapkan sebuah salam.
" walaikumsalam " jawab si pemilik rumah dan di buka lah pagar rumah nya.
DEGHHHHH......
pemilik rumah itu pun kaget melihat gw ada di depan pagar rumahnya.
" kamu nak, ayo masuk di luar panas " ajak pemilik rumah tadi yang ternyata bapak bapak paruh baya.
Gw pun mengikuti ajakan nya dan masuk ke dalam rumah. Karena cuma sebentar, gw pun memilih duduk di teras nya rumah nya. Kebetulan di teras tersebut ada kursi serta meja yang mungkin emang di persiapkan untuk orang yang bertamu.
"terima kasih nak malam itu udah melepaskan bapak " ucap bapak tadi memecah keheningan.
" sama-sama pak. Bapak saya emang melarang saya ikut campur dalam hal begituan " jawab gw sinis.
" ada tamu pak " teriak seseorang dari dalam rumah dan berjalan ke arah teras.
Ibu itu pun juga kaget melihat gw bertamu ke rumahnya. Mungkin bapak tadi udah cerita ke ibu itu perihal yang terjadi malam itu.
" mau minum apa nak " tawar ibu itu yang kini ikut duduk di teras.
" gak usah repot repot bu, saya cuma sebentar koq " jawab gw kali ini ramah.
" makasih nak tempo hari udah melepaskan suami saya " ucap ibu itu tiba-tiba.
" sama-sama bu,saya emang gak akan ikut campur dalam hal begituan "
" oh iya, tolong bapak jangan ngepet di desa saya lagi. Karena apabila bapak ke tangkap lagi, insya Allah bapak pasti mati "
" dan sekali lagi tolong, bapak jangan ngepet dari rumah itu " ucap gw sambil sambil menunjuk rumah nenek nya Tiara.
Bapak tadi pun cuma mengangguk, mengiyakan permintaa gw. Karena urusan gw di sini sudah selesai, gw pun pamit undur diri ke sepasang suami istri tersebut. Saat gw melangkah keluar pagar rumah tersebut, gw berpapasan dengan seorang gadis dengan atribut seragam sma. Gw lihat dia satu sma sama gw, cuman dia udah kelas 2.
Gw pun menunduk dan melemparkan sebuah senyuman pada nya. Dia pun ikut menunduk dan membalas senyuman gw.
" kamu dari mana gus " tanya Tiara karena gw masuk rumah terlambat.
" dari situ ra " ucap gw seraya menunjuk rumah yang tadibgw masuki.
" oh rumah Pak Adi to. Baik lho mereka " ujar Tiara lagi tentang pemilik rumah tersebut.
Gw pun hanya tersenyum mendengar penjelasan Tiara, sementara Stephanie mengerti arti dari senyuman gw tersebut.
Setelah sekian lama menunggu,, Reni pun sampe di rumah nenek nya Tiara dan bergabung dengan kelompok gw. Hari itu pun kita memutuskan untuk membuat ukiran dari sabun buat tugas kesenian. Kita milih project itu karena bahan nya mudah di dapat dan lagi harga nya murah. Gw pun hanya iya iya saja karena emang kurang pandai di mata pelajaran kesenian..
Karena hari semakin sore, kita pun pamit ke Tiara dan pulang ke rumah masing-masing. Stephanie yang tadinya nebeng gw kini di jemput oleh supir papa nya. Bisa gempor gw kalo harus anterin dia pulang pake sepeda pancal.
"Le, nanti habis isya ikut Bapak ke rumahnya pak Udin " ucap bapak gw ketika melihat gw udah pake sarung dan busana muslim dan bersiap untuk sholat jamaah maghrib di mushola.
" emang ada acara apa Pak " jawab gw sambil membetulkan posisi sarung gw.
" itu mas Budi anak nya mau lamaran. Dan baoak di minta i tolong untuk mencari kan hari nya " terang bapak gw.
" insya Allah " balas gw sambil ngeloyor ke mushola karena adzan magrib telah berkumandang.
Mushola di lingkungan gw ini meski kecil banyak sekali jamaah nya. Siapa lagi kalo bukan anak2 kecil keponakan gw.
Clung
Petang itu sehabis maghrib, gw sempat kan sms an sma Reni. Ni anak kalo udah ngambek bisa bikin kucing yang lagi lahiran masuk lagi anaknya nya karena saking galak nya.
Habis isya dengan boncengan sama Bapak, gw pun sampe di rumah pak Udin. Keluarga besar pak udin sudah menunggu kedatangan kami. Pak Udin lantas meminta gw serta Bapal masuk ke dalam mobil agar bisa segera berangkat ke rumah mempelai wanita nya.
Perjalanan malam itu berjalan kurang mulus. Maklum jalanan desa, naek mobil pun berasa naik kuda karena jalan nya penuh lubang sana sini.
Setengah jam perjalanan yang penuh dengan perjuangan sampai titik darah penghabisan, kita pun sampai di rumah orang yang akan jadi besan nya Pak Udin. Gw pun turun dari mobil dan ikut rombongan masuk ke dalam rumah..
Lho ini kan rumah yang tadi siang..... Gak salah Pak Udin membawa gw dan Bapak kemari...
Gelap..
Ruangan tersebut sangat gelap. Dari luar gw dengar langkah kaki seorang lelaki berjalan menuju ke gedung ini. Di tangan lelaki tersebut di cengkramnya rambut seorang gadis dengan atribut seragam sma. Gadis itu menjerit kesakitan karena mahkota nya yang di pakai untuk menahan beban tubuhnya.
Sesampai di dalam gedung, pakaian gadis tersebut di lucuti satu persatu oleh lelaki. Dengan biadab nya lelaki tersebut melampiaskan hawa nafsu. Gw hanya mengalihkan pandangan karena tak tahan adegan yang tampak sangat nyata di depan gw.
Puas melampiaskan hawa nafsu nya, lelaki tersebut lantas pergi meninggalkan gadis tersebut dalam keadaan tanpa busana. Tak terima keperawanan telah di renggut, gadis tersebut berlari menuju lelaki tersebut dan memukul nya dengan sebuah balok kayu. Seperti nya gedung tersebut adalah gudang, hingga dengan mudah menemukan balok kayu tergeletak sana sini.
Kaget dengan serangan gadis tersebut, lelaki tersebut pun marah dan menendang gadis tersebut hingga membuat dia terpental ke belakang. Kalap, lelaki tersebut langsung mencekik leher gadis tersebut hingga tanpa sadar bahwa dia telah menghilang kan nyawa gadis tersebut.
Panik karena bisa bisa dia masuk penjara setelah menghilangkan nyawa orang, lelaki tersebut pun mengubur jasad gadis tersebut di pojokan di bawah sebuah lemari yang sudah usang.
Setelah di perlihatakan kejadian yang mengiris iris hati gw, gw pun di ajak ke waktu lebih jauh lagi. Waktu sebelum gadis tersebut di seret lelaki biadab itu ke dalam gudang.
Gadis itu rupanya habis ikut extra kurikuler. Dia pulang paling terakhir karena harus mengembalikan peralatan peralatan kembali ke dalam gudang. Saat ingin segera pulang, ia sempat kan sebentar ke toilet karena sudah gak tahan ingin segera buang hajat.
Nah di dalam toilet itu lah bencana yang tak di inginkan nya menunggu. Rupanya di tempat tersebut telah menunggu beberapa anak gadis yang gak suka dengan cewek tersebut. Saat gadis tersebut sudah masuk ke dalam toilet, pintu toilet tadi kunci oleh cewek cewek tadi hingga membuat gadis tadi berteriak histeris. Tak lupa sebelum meninggalkan gadis tersebut, cewek cewek tadi mnyiram gadis tersebut dengan seember air yg telah mereka persiapkan.
Kedinginan dan terkunci dalam toilet yang pengap dan gelap, gadis itu pun berteriak teriak dan menggedor pintu toilet berharap ada seseorang yang membuka kan nya.
Sore pun kini telah berganti menjadi malam . Matahari yang tadi tampak pun ikut menghilang berganti malam yang temaram. Gadis itu masih dengan aktifitas yang sama sampai kadang hanya suara parau yang terdengar dari mulut nya. Tanda bahwa dia telah sampai di ujung lelah.
Harapan nya sedikit timbul saat satpam sekolah berkeliling untuk berpatroli dan mendengar teriakan nya. Namun harapan nya hanya tinggal harapan kosong semata. Melihat gadis sendirian di kamar mandi dengan pakaian yang basah karena tersiram air, satpam itu pun bangkit syahwat nya. Hingga bukannya menolong, malah timbul niat licik nya untuk menyetubuhi gadis tersebut.
Karena masih dalam keadaan sadar, gadis tersebut pun meronta ronta hingga membuat satpam tadi kesulitan melancarkam aksi nya. Yang namanya manusia pasti ada batasnya. Dan benar saja, gadis itu pun kini telah kelelahan dan yang tersisa suaranya yang sedikit parau. Tak berhasil menyetubuhi gadis tersebut di toilet, satpam tadi pun menyeret gadis tersebut ke gedung belakang hingga terjadi lah peristiwa seperti yang di tunjukkan ketika pertama kali gw di ajak kesini.
" gus bangun. Kamu nangis " ucap reni seraya menyeka air mata gw dan menggoyangkan tubuh gw.
Gw pun membuka mata dan bergegas membuka mata dan menemui kepala sekolah saat itu juga. Gw meminta beliau untuk nyuruh orang menggali tanah di bawah lemari usang yang masih tampak sama.
Dan benar saja, setelah agak dalam menggali, terlihat lah tulang belulang manusia. Gw pun meminta kepala sekolah menghubungi keluarga gadis tersebut agar jasad nya bisa di kebumikan dengan layak.
Polisi wira wiri di sekolah gw untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Saat tulang belulang tersebut di angkat dan di masukkan ke dalam kantong jenazah, gadis tadi pun menampak kan sosok nya di depan gw. Beda dengan lain hari, gadis tersebut kini menampakkan dirinya dengan sebuah pakaian putih bersih. Wajahnya juga nampak sangat berseri seri.. Gadis itu pun memandang wajah gw dan tersenyum manis.
Tepat setelah dia mengucapkan terima kasih, sosok gadis itu pun terbang ke atas langit. Tak lupa gw meminta Reni membaca Surat Al Fatihah dan mendoakan gadis tersebut.
Semoga kini kamu tenang di alam sana ya Kak. Untuk pembunuh kamu, biarlah polisi yang mengusut nya..
Sekolah hari itu pun geger karena di ketemukan nya sesosok jenazah di gedung belakang.
Gw langsung mengajak Reni masuk ke dalam kelas. Tak lupa gw meminta maaf karena acara nya traktir an nya gagal di tengah jalan.
" makasih gus " ucap Stephanie saat melihat gw masuk bareng Reni dan melewati tempat duduk nya.
PLOKKKKK..... PLOKKKKK... PLOKKKKKK...
Tepuk tangan pun riuh terdengar dari dalam kelas gw. Kebanyakan temen2 gw menganggap gw hebat karena udah nemuin jenazah gadis yang telah hilang 2 th lalu. Sementara gw hanya tersenyum kecut mendengar ocehan temen gw. Gw skeptis. Mereka tidak tahu mimpi buruk apa yang udah dialami gadis tersebut sampai harus kehilangan keperawanan bahkan nyawa nya.
"sebenarnya gadis tersebut sudah sering menampakkan wujud ny di depan gw gus " ucap Stephanie yang kini ikut anak anak ngumpul di meja gw.
" udah steph gak usah dibahas. Doain saja semoga gadis tersebut tenang di alam sana " jawab gw malas menanggapi pernyataan Stephanie.
" iya gus maaf. Gw tau koq apa yang sudah lu alamin " timpal Stephanie lagi sambil berjalan kembali ke bangku nya sendiri.
" ehh buat tugas kelompok nanti, kalian ke rumah ku saja ya " Tiara pun mengalihkan pembicaraan karena tau gw lagi bad mood.
" boleh boleh. "jawab Reni, Agung, Joko dan Stephanie serempak.
Gw pun cuma mengangguk tanda setuju tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Pulang sekolah, kita pun langsung bergegas menuju rumahnya Tiara untuk ngerjain tugas kelompok kesenian. Sementara Reni bilang nyusul saja karena masih ada sedikit urusan dirumah. Jadilah kita berlima bersepeda jalan ke rumahnya Tiara..
Yang gw heran, kenapa Stephanie nggak nyusul naik mobil saja. Dia malah adem ayem di belakang boncengan gw. Kasihan pantat kamu steph..
Letak rumah Tiara ini jauh juga rupanya dari sekolah. 30 menit lamanya kita mengayuh sepeda, belum nampak juga mana bangunan yang merupakan rumah nenek nya.
Lho ini kan rumah yang kemarin malam.. Gw pun langsung menghentikan sepeda gw karena familiar dengan rumah yang tadi gw lewati. Anak anak yang lain pun ikut menghentikan laju sepeda nya. Bukan karena penasaran sama rumah tersebut, tapi karena emang sudah sampe di rumah nenek nya Tiara.
Gw pun meminta Stephanie duluan ke rumah nenek nya Tiara. Gw bilang ntar gw nyusul. Stephanie pun menuruti permintaan gw dan kini telah menghilang di rumah yang berdesain Jawa itu. Gw pun iseng ingin bertamu ke rumah yang membuat gw penasaran kemaren malam..
" tok, tok, tok assalamualaikum " gw ketuk pagar rumah tersebut dan mengucapkan sebuah salam.
" walaikumsalam " jawab si pemilik rumah dan di buka lah pagar rumah nya.
DEGHHHHH......
pemilik rumah itu pun kaget melihat gw ada di depan pagar rumahnya.
" kamu nak, ayo masuk di luar panas " ajak pemilik rumah tadi yang ternyata bapak bapak paruh baya.
Gw pun mengikuti ajakan nya dan masuk ke dalam rumah. Karena cuma sebentar, gw pun memilih duduk di teras nya rumah nya. Kebetulan di teras tersebut ada kursi serta meja yang mungkin emang di persiapkan untuk orang yang bertamu.
"terima kasih nak malam itu udah melepaskan bapak " ucap bapak tadi memecah keheningan.
" sama-sama pak. Bapak saya emang melarang saya ikut campur dalam hal begituan " jawab gw sinis.
" ada tamu pak " teriak seseorang dari dalam rumah dan berjalan ke arah teras.
Ibu itu pun juga kaget melihat gw bertamu ke rumahnya. Mungkin bapak tadi udah cerita ke ibu itu perihal yang terjadi malam itu.
" mau minum apa nak " tawar ibu itu yang kini ikut duduk di teras.
" gak usah repot repot bu, saya cuma sebentar koq " jawab gw kali ini ramah.
" makasih nak tempo hari udah melepaskan suami saya " ucap ibu itu tiba-tiba.
" sama-sama bu,saya emang gak akan ikut campur dalam hal begituan "
" oh iya, tolong bapak jangan ngepet di desa saya lagi. Karena apabila bapak ke tangkap lagi, insya Allah bapak pasti mati "
" dan sekali lagi tolong, bapak jangan ngepet dari rumah itu " ucap gw sambil sambil menunjuk rumah nenek nya Tiara.
Bapak tadi pun cuma mengangguk, mengiyakan permintaa gw. Karena urusan gw di sini sudah selesai, gw pun pamit undur diri ke sepasang suami istri tersebut. Saat gw melangkah keluar pagar rumah tersebut, gw berpapasan dengan seorang gadis dengan atribut seragam sma. Gw lihat dia satu sma sama gw, cuman dia udah kelas 2.
Gw pun menunduk dan melemparkan sebuah senyuman pada nya. Dia pun ikut menunduk dan membalas senyuman gw.
" kamu dari mana gus " tanya Tiara karena gw masuk rumah terlambat.
" dari situ ra " ucap gw seraya menunjuk rumah yang tadibgw masuki.
" oh rumah Pak Adi to. Baik lho mereka " ujar Tiara lagi tentang pemilik rumah tersebut.
Gw pun hanya tersenyum mendengar penjelasan Tiara, sementara Stephanie mengerti arti dari senyuman gw tersebut.
Setelah sekian lama menunggu,, Reni pun sampe di rumah nenek nya Tiara dan bergabung dengan kelompok gw. Hari itu pun kita memutuskan untuk membuat ukiran dari sabun buat tugas kesenian. Kita milih project itu karena bahan nya mudah di dapat dan lagi harga nya murah. Gw pun hanya iya iya saja karena emang kurang pandai di mata pelajaran kesenian..
Karena hari semakin sore, kita pun pamit ke Tiara dan pulang ke rumah masing-masing. Stephanie yang tadinya nebeng gw kini di jemput oleh supir papa nya. Bisa gempor gw kalo harus anterin dia pulang pake sepeda pancal.
"Le, nanti habis isya ikut Bapak ke rumahnya pak Udin " ucap bapak gw ketika melihat gw udah pake sarung dan busana muslim dan bersiap untuk sholat jamaah maghrib di mushola.
" emang ada acara apa Pak " jawab gw sambil membetulkan posisi sarung gw.
" itu mas Budi anak nya mau lamaran. Dan baoak di minta i tolong untuk mencari kan hari nya " terang bapak gw.
" insya Allah " balas gw sambil ngeloyor ke mushola karena adzan magrib telah berkumandang.
Mushola di lingkungan gw ini meski kecil banyak sekali jamaah nya. Siapa lagi kalo bukan anak2 kecil keponakan gw.
Quote:
Clung
Quote:
Petang itu sehabis maghrib, gw sempat kan sms an sma Reni. Ni anak kalo udah ngambek bisa bikin kucing yang lagi lahiran masuk lagi anaknya nya karena saking galak nya.
Habis isya dengan boncengan sama Bapak, gw pun sampe di rumah pak Udin. Keluarga besar pak udin sudah menunggu kedatangan kami. Pak Udin lantas meminta gw serta Bapal masuk ke dalam mobil agar bisa segera berangkat ke rumah mempelai wanita nya.
Perjalanan malam itu berjalan kurang mulus. Maklum jalanan desa, naek mobil pun berasa naik kuda karena jalan nya penuh lubang sana sini.
Setengah jam perjalanan yang penuh dengan perjuangan sampai titik darah penghabisan, kita pun sampai di rumah orang yang akan jadi besan nya Pak Udin. Gw pun turun dari mobil dan ikut rombongan masuk ke dalam rumah..
Lho ini kan rumah yang tadi siang..... Gak salah Pak Udin membawa gw dan Bapak kemari...
Diubah oleh agusk1988 20-10-2017 00:11
efti108 dan 13 lainnya memberi reputasi
14


