al-fasher, nov 2008, sudan


"but i.. caaannntt heeellppp, fallliiiin in looovveee wwiiitthhh yoouuuu..."

"aarrggghhhh... stop it B..." ujar mac

"your sound's like a dumb man..." sahut mark

"you as**** B..." kali ini maverick menimpali

"apa yg salah dengan ku guys...?" tanya ku pada mereka

"suara mu lah yg salah B...!!!" jawab mac sembari melempari ku dengan beberapa butir sisa selongsong pluru 9mm

"kau benar2 akan membuat kita semua jatuh B jika kau menerus kan nyanyian mu itu..." sahut maverick

"kenapa memang nya guys...?" tanya ku polos

"suara mu lebih buruk daripada sebuah ledakan granat as****..." jawab mark

"hahahahaha..." terdengar tawa dari para peackeeper yg ikut bersama kami

"kalian para contractor benar2 sangat lucu..." ujar salah satu dari peacekeeper

"benar, benar... kalian sangat menghibur sekali guys..." sahut yg lain

"hey... apa kalian para peacekeeper tidak tersiksa dengan nyanyian orang ini...?" tanya mac pada mereka sembari melempar ku lagi dengan selongsong sisa peluru 9mm

"heyy...!!! hentikan itu mac...!!" protes ku

"hhahaha, kami malah terhibur tuan dengan nyanyian nya..." ujar seorang peackeeper

"hey... did you guys hear that...?" balas ku bangga

"kalian benar2 sudah gila teman..." protes mark

kami sedang dalam perjalanan menuju sebuah titik pengiriman barang yg di perintah kan oleh WHO untuk di berikan kepada peacekeeper yg sedang bertugas di kota ini, dan kali ini kami tidak memakai mobil muatan seperti biasa nya karena akan memakan waktu sangat lama sekali dalam perjalanan, belum lagi kalau nanti ada penghadangan dari pihak pemberontak... bisa makin panjang urusan nanti, dan kami kali ini memakai sebuah heli tipe CH-48D chinook milik UN untuk mengantar kan barang dengan pilot yg membawa heli ini adalah hendri, pilot dari pihak kami para contractor

lily sudah terbang duluan menggunakan lite bird milik kami untuk mempersiap kan semua nya nanti setiba nya kami di sana, padahal aku sangat ingin sekali bisa terbang bersama lagi dengan nya seperti dulu... aku memang sengaja menyanyi kan lagu milik elfis presley untuk membunuh rasa bosan ku karena penerbangan ini, bagai mana tidak bosan coba terbang menggunakan heli cargo seperti ini dan di dalam nya berisi batangan2 tua yg sudah berkarat

tapi bukan nya aku bisa membunuh rasa bosan, malah aku mendapat kan hujatan dari rekan2 ku ini... sial memang mereka ini, gak bisa liat orang seneng sedikit

"atention, atention... this is your capitain speak..." ujar hendri lewat saluran radio

"shut the fuc* up hendrii....!!!" teriak kami bersamaan

"hahahahaha..." lagi2 para peackeeper yg bersama kami tertawa melihat kelakuan kami

"whaattt...??!!! aku hanya meniru gaya pilot pesawat disini..." protes hendri

"kau memang pilot hendri..." sahut ku

"tapi kau pilot tempur..." mark menyahuti

"dan bukan pilot pesawat komersial..." mac juga menyahuti

"hahahahahaha..." tawa kami semua

"kalian benar2 menjengkel kan guys..." ujar hendri sebal

///

heli pun mendarat di sebuah tanah yg sangat lapang dengan perlahan, dan begitu pintu bagasi terbuka kami semua keluar dan mengambil posisi pengamanan masing2... kami memang tidak membongkar muatan kami karena sudah ada para pekerja dari pihak UN yg membongkar semua muatan, dan tugas kami hanya mengantar dan menjaga barang yg kami kirim kan...

debu2masih beterbangan karena terhempas naling2 dari heli besar ini, ku tutup wajah ku menggunakan shemag yg ku pakai agar tidak mengganggu pernafasan ku... barang muatan satu persatu di keluarkan dari dalam heli dan di pindah kan ke truck2 muatan yg sudah tersusun rapih di dekat heli, pandangan mata ku pun ku edar kan untuk mencari sosok pujaan hati ku, dan akhir nya pandangan ku tertuju ke seorang gadis berseragam militer dengan baret biru khas UN yg sedang berbincang dengan seseorang di dekat salah satu truck muatan dengan menyerah kan sebuah dokumen ke pria itu, dan gadis itu adalah kekasih hati ku... lilyan anderson

aku tersenyum memandangi nya dari sini, rambut nya yg melambai lambai karena tertiup angin dari baling2 heli membuat nya nampak begitu anggun sekali, wajah nya yg merona kemerahan karena terkena sinar mata hari menambah kesan cantik alami dari dalam diri nya yg seolah memancar kan aura tersendiri untuk ku

aku masih melamun memandangi kekasih hati ku dari sini, bahkan suara deru mesin heli pun sudah tidak bisa ku dengar kan lagi dan hembusan angin baling2 pun tidak ku rasakan lagi, ku buka shemag yg sedari tadi menutupi wajah ku agar aku bisa kembali menghirup udara secara langsung dan ku buka kaca mata ku agar bisa dengan leluasa memandangi lily ku dari sini... NB:ini kacamata biasa bukan kacamata minus yg dulu sering ku pakai

"excuse me..." terdengar suara dari arah belakang ku

"yes..." jawab ku memutar arah tubuh ku untuk melihat nya

dan begitu aku mendapati dan menatap wajah nya...

"lhooo...??!!" ujar kami bersamaan

aku berfikir seperti mengingat perempuan ini, dan seperti nya dia pun berfikir demikian tentang ku

"mas/mbaakkk...?" ujar kami bersamaan lagi

aku kembali mengingat lagi siapa kah wanita ini, karena aku seperti pernah bertemu dengan nya... tapi dimana, dan ku perhatikan dia juga seperti mengingat ingat wajah ku

"aahhhh...!!! mas/mbak..." ujar kami bebarengan lagi

"mbak dulu..." ujar ku tersenyum

"mas kan yg dulu ketemu di rumah sakit itu kan...? ya kan...?" ujar nya yg seperti nya sudah mengingat ku lagi

"iya mbak bener, mbak yg nolongin saya waktu itu kan...?" tanya ku juga

"iya mas, iya... ya ALLOH gak nyangka lho bisa ketemu lagi..." sahut nya dengan renyah

"hahahahaha... iya mbak, saya juga gak nyangka... omong2 makasih ya mbak waktu di rumah sakit dulu, kalo gak ada mbak mungkin saya udah mati kelaparan kali, hehehehe..." ujar ku menimpali

"iya mas, gak papa santai aja..." jawab nya

"mbak nya di tugasin di sini...?" pertanyaan bodoh yg seharus nya tidak ku ucap kan

"menuruuuutt maaassss...?" jawab nya dengan sedikit memutar tubuh nya

"hahahaha, iya..." ujar ku sembari menggaruk alis ku

aku sedikit menunduk karena malu dengan pertanyaan ku tadi

"mas banyak berubah ya sekarang...?" tanya nya sembari memandangi ku dengan tersenyum

"emang, apa yg berubah mbak sama saya...?" tanya ku sembari ikut memandangi badan ku sendiri

"gak tau, tapi kayak ada yg berubah aja..." jawab nya dengan tersenyum menunjukan deretan gigi nya yg rapi

"hahaha, ada2 aja mbak ni..." balas ku

"lho mas nya juga...?" tanya nya terhenti sembari melihat perlengkepan ku

"bukan mbak bukan..." jawab ku sembari melambai lambai kan tangan ku

"ellleeehhhhh, boong mas nya niihhh..." ujar nya bercanda dengan gaya yg emhhh

"serius mbak, saya ini bukan kayak kalian kok..." jawab ku lagi

"jangan bohooongg deh mas... tapi kok aku gak pernah ketumu sama mas nya ya selama ini...?" masih tidak percaya dan seperti nya dia mengiraku ini seoang tentara/polisi yg di tugaskan di sini

"ya gak mungkin ketemu lah mbak, orang saya ini bukan peacekeeper kaya kalian kok..." jawab ku

"jangan bohong deh masss..." ujar nya dengan masih dengan gaya yg luar biasa

"serius mbak nyaaaa... saya ni cuman kerja di sini..." jawab ku lagi

"emang mas nya kerja apaan kalo bukan angkatan...?" ujar nya dengan memain kan alis nya

"saya cuman kerja di perusahaan yg kebetulan di sewa sama UN.." jawab ku lagi

"perusahaan apa mas yg megang senjata kayak gituuuu..." tanya nya dengan centil

"perusahaan militer swasta mbak..." jawab ku

"jangan boong ah mass... emang nya ada kerjaan yg model gituuuu...?" tanya nya lagi karena tidak percaya

"ada kok mbak... ya contoh nya saya sama temen2 saya itu... lagian mana ada lambang negara coba di badan ku ini" sembari menunjuk ke arah team ku dan memutar badan ku unfuk mebuktikan pada nya

"eh...? beneran tho... tak kira mas nya juga pasukan PBB" kali ini dia percaya

"ya beneran lah mbaakkk..." jawab ku

"eh iya... putri..." sahut nya sembari mengulur kan jabatan tangan nya

"hahahaha, lupa saya... Bee B, jadi ini toh mbak putri yg sering di omongin sama tentara lokal itu..." ujar ku sembari menerima jabatan tangan nya

"bisa aja mas ini... nama yg aneh mas, kayak bukan orang indonesia nama nya" balas nya dengan malu2

"itu nama ku sekarang mbak..." jawab ku dengan tersenyum

"eh iya, mas nya kapan pulang ke lampung...? mampir dong mas kalo pulang nanti..." ujar nya dengan mengayun ayun kan tangan ku

"gak tau mbak kapan saya bisa pulang, malah kayak nya gak bakalan balik lagi ke indonesia..." jawab ku

"kok gituuuu, emang gak kangen rumah apa...?" tanya nya lagi

"saya udah gak punya apa2 dan siapa2 mbak di tanah air..." jawab ku

"yaahhhhh, tapi kan se enggak nya masih ada aku mas di lampung" ujar nya lagi yg benar2 membuat ku bingung kali ini

bagai mana gak bingung coba, ketemu baru sekali pas di rumahsakit terus ini ketemu lagi di sudan langsung bilang begitu...?

"gak janji lho mbak tapi..." jawab ku

"iya deh... eh ya, minta kontak nya dong mas" pinta nya

"buat apa mbak...?" tanya ku

"ya buat hubungan lah mas, masa iya buat di sayur..." canda nya garing

"hahahaha, iya... ini mbak" balas ku dengan menyodor kan phonsel ku

dia pun mencatat nomer phonsel ku dan kemudin mengembalikan nya pada ku lagi, ku kantongi lagi phonsel ku kedalam saku dan...

"ehemmm, what are you doing hun...??!!" terdengar suara yg sangat aku kenal dari arah belakang ku