Kaskus

Story

ferdy988Avatar border
TS
ferdy988
Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]
Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]
Nice cover by Awayaye


Quote:



Spoiler for Q&A:



Salman namaKu, terlahir dari rahim seorang ibu yang entah bagaimana bentuk fisik dan wajahnya,karna saat usiaku genap 8 hari manusia yang di ciptakan untuk melindungiku telah pergi meninggalkanku menuju alam keabadian.

Sedangkan Ayah ku adalah seorang pengangguran yang hanya bisa makan dari jerih payah istrinya,males bekerja,bisanya hanya bermain judi dan menghabiskan uang istrinya,kerjaannya ketika pulang hanya bisa marah dan marah kepada Ibuku dan kakak kakak ku.

Ketika ku lahir pun Ayah enggak sedikit pun memperdulikan ku,tangisan ku hanya bisa mengganggunya,hingga sampai tega ingin membunuhku namun kasih sayang dari Kakak ku yang berjumlah 3 orang mereka rela menjadi bulan bulanan Ayah hanya untuk melindungiku.

Hingga ketika umurku menginjak 2 minggu,aku di bawa oleh Kakak ku yang tertua untuk di titipkan ke rumah orang yang mau merawat ku,namun enggak ada satu pun tetangga yang mau merawat anak bayi.

Hingga suatu hari datanglah sepasang suami istri kerumah ku lalu meminta izin kepada Ayah ku untuk merawat dan mengadopsi aku sebagai anak angkatnya,dengan santai Ayah kandungku berucap
Quote:


Akhirnya tanpa pikir panjang sepasang suami istri tersebut membayar beberapa rupiah untuk bisa membawa ku pulang,yah diriku hanya sebuah barang murahan bagi Ayah ku yang tega menukarkan ku dengan beberapa rupiah uang.

Akhirnya aku pun dibesarkan oleh kedua orang tua angkat yang sangat mencintai dan menyayangiku seperti anak mereka sendiri,kebetulan mereka sepasang suami istri yang belum di karuniai seorang anak karna salah satu dari mereka mandul.

Semenjak TK aku sudah terbiasa dengan kesendirian,entah kenapa anak anak sebaya dengan ku begitu menjauhiku bahkan anak tetangga pun enggan bermain dengan ku,di lingkungan kampung tempat ku tinggal pun aku selalu di anggap enggak ada,bahkan nenek dari orang tua Ayah angkat ku enggan memanggilku dengan sebutan Cucu.

Ketika ku SD diriku kenyang dengan bullyan teman teman seangkatan ku,kadang uang jajan ku dirampas begitu saja tanpa ada perlawanan sama sekali dariku,kadang aku di bilang anak pungut,lalu ada berkata aku adiknya Ujang.

Ketika ku pulang sekolah langsung ku peluk Ibu ku seraya berucap,"Bu tadi uang jajan ku di ambil oleh teman teman ku,aku juga di bilang anak pungut,apa bener Bu aku bukan anak Ibu?"tanya ku dengan polos

Quote:



Aku pun kembali tenang,yah setiap diriku ada masalah atau habis di bully dengan teman sebaya ku pasti larinya kepelukan Ibu ku.

Selama 6 tahun bersekolah enggak pernah sehari pun ku menyentuh jajanan,nasi bungkus atau mainan seperti kebanyakan teman teman ku,karna uang jajan ku selalu di rampas oleh teman yang disegani di sekolah ku,ku bertanya pada diriku sendiri
Quote:



Diantara sekian banyak teman teman ku di SD hanya ada satu yang perduli dengan ku,selalu menawarkan uang,atau jajanan untuk ku ketika aku merasa lapar,Wulan namanya wanita yang baik dan selalu melindungi ku ketika ku di hina teman teman ku,selalu membela ku ketika aku dicaci,kami akrab hanya di sekolah karna ibu Wulan sama seperti warga lainnya yang menganggap ku sebagai anak aneh.


Kata kata cacian seperti bodoh,tolol,anak buangan dan lain sebagainya selalu menjadi langganan masuk ketelinga ku saat di sekolah maupun di lingkungan kampung tempat ku tinggal,dan lagi lagi hanya ibu lah yang aku punya sebagai tempat ku bersandar dari lelahnya mendengar cacian dan cibiran dari mereka yang menghina ku.

Ayah angkat ku selalu mengajarkan kepada ku
Quote:


itu lah kata Ayah yang Ku pegang hingga ku menginjak kan kaki ke bangku sekolah lanjutan tingkat pertama.

Disini lah awal cerita ku...




Spoiler for pdf Episode 1:


Spoiler for Index:



Spoiler for episode II (kehidupan setelah pernikahan):
Polling
0 suara
Siapakah Wanita Yang Akan Menjadi Istri Salman
Diubah oleh ferdy988 11-04-2020 17:45
trifatoyahAvatar border
bozbuzbizbezAvatar border
sargopipAvatar border
sargopip dan 8 lainnya memberi reputasi
9
165.4K
718
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
ferdy988Avatar border
TS
ferdy988
#364
Part 45
Tepat pada siang hari aku telah sampai di kampung lama ku,tempat dimana aku di besarkan sedari kecil disini,taxi lalu aku berhentikan tepat dirumah berwana putih beratap asbes merah,saat keluar taxi aku memandangi sekitar rumah ku enggak ada yang berubah,hanya saja di muka rumah yang dulu bengkel sekarang rata dengan tanah tanpa tersisa satu alat pun hanya tertinggal lantai yang tertutupi dengan pasir dab tanah.

Namun aku enggak terlalu memikirkan nya yang aku pikirkan sekarang adalah bisa ketemu Bapak dan Emak,aku berjalan mendekat kerumah lalu membuka pintu yang kebetulan enggak di kunci.

"Assalamu'alaikum Mak,Pak aku pulang"sapa ku

"wa'alaikumsalam"ujar Emak yang keluar menuju ruang tamu mendatangi ku

Aku lalu bergegas mendekat kearah Emak dan mencium tangannya sembari berucap "Bapak mana Mak?"tanya ku

"lagi tidur Nak di kamar,gih datangi karna sedari pagi nunggu kamu dateng kesini"

Aku pun berjalan menuju kekamar Beliau,setelah sampai di depan kamar tas lalu ku jatuhkan kelantai dan berjalan mendekatinya dan duduk di sebelah beliau sembari memandangi wajahnya yang mulai banyak kerutan seperti banyak yang beliau pikirkan,tubuhnya yang dulu sehat dan kekar yang selalu melindungi ku dalam kondisi apapun kini kurus lemah terbaring di atas kursi dengan perban yang menempel pada kaki kanan nya,pandangan yang sangat menyedihkan hingga aku enggak sanggup menahan tangis.

Aku lalu mencium tangannya setelah itu menempelkannya dipipi ku sembari menangis terisak,mengingat tangan ini lah yang selalu bekerja tanpa lelah membiayai kehidupan ku dan Emak,tangan ini lah yang selalu melindungi ku dan tangan ini lah yang selalu memeluk ku sewaktu aku kecil ketika tidak berani tidur sendiri.

Karna mendengar isak tangis ku akhirnya Bapak terbangun dan sedikit terkejut lalu tersenyum karna melihat ku ada disisinya,tangan kanannya lalu membelai rambutku,belaian yang sama ketika dulu diri ku sedang gundah dan banyak masalah.

"eh anak Bapak udah dateng,gimana kabarmu Nak?sekolahmu sudah selesai yah"beliau bertanya tentang ku tanpa memperdulikan keadaannya yang sekarang

Aku enggak menjawab pertanyaan beliau,aku lalu berpindah memeluknya dan mencium kedua pipi beliau lalu menangis lagi di pundaknya.

"ditanya kok malah nangis,udah gede enggak malu apa nangis sama Bapaknya?"

"aku masih kecil Pak,aku masih kecil sama seperti dulu yang selalu butuh Bapak disaat ku mulai lelah menghadapi cobaan dan ujian,aku masih rentan Pak tanpamu"

"Nak,anak cowok itu mesti tegar menghadapi setiap ujian dan cobaan apapun karna kelak kamu akan menjadi seorang suami dan Bapak dari istri dan anak kamu"sembari mengelus punggung ku

"iyah Pak itu pasti,Salman selalu berusaha menjadi apa yang Bapak ingin kan"

"bapak senang kamu pikirannya sudah dewasa dan ngerti apa kemauan orang tua,ketika kelak Bapak pergi,Bapak akan tenang karna Anak Bapak sudah bisa di andalkan" ujar beliau tang menyapu air mata ku dengan tangannya

"Bapak enggak boleh ngomong gitu,Bapak akan tetap sembuh kok dan mulai sekarang Bapak dan Emak dirumah gantian aku yang kerja,pokoknya aku enggak mau tau kelak saat aku nikah Bapak yang jadi wali ku"rengek ku

Beliau hanya tersenyum melihatku lalu mengusap rambutku dan berkata "ganti bajunya sana,terus makan kamu apa enggak laper?"pinta Beliau

"memangnya Bapak udah makan?"tanya ku balik

"Bapak udah kenyang Nak,karna senang lihat kamu datang lagi kerumah ini"

"iyah Salman tau tapi Bapak harus makan,mau Salman suapin"pinta ku
Sedikit memaksa

Karna aku terus merengek agar Beliau mau makan bersama ku akhirnya mau juga,aku pun kedapur mengambil nasi dan lauk pauk lalu kembali lagi kekamar Beliau dan duduk di kursi bersebelahan dengannya,sesuap untuk ku dan sesuap untuk Beliau,namun hanya tiga kali suap Beliau menyudahi makannya.

Malam harinya tiba tiba Beliau menggigil kedinginan padahal saat itu udara sangat panas bajuku sampai basah dengan keringat tapi yang mengherankan Beliau malah kedinginan dan butuh 3 lapis selimut itupun masih membuatnya kedinginan,disela sela sedang kedinginan beliau meminta ku untuk jangan jauh jauh darinya.

"Nak malam ini kamu jangan kemana mana yah,temani Bapak tidur disini"

"iyah Pak,Salman enggak kemana mana kok,Salman masih disini,Bapak tidur gih udah malam"ujar ku

Beliau pun kembali tidur namun tengah malam terbangun lagi lalu membangunkan ku "Nak...bangun Nak...ada tamu banyak di muka rumah bukain pintunya gih"

"tamu Pak?jam segini?siapa yang bertamu tengah malan begini?"ucap ku heran dengan tingkah laku Beliau

Karna terus di paksa akhirnya aku pun keluar kamar dan membuka pintu ternyata enggak ada satu pun seseorang yang bertamu kerumah ku,sambil garuk garuk kepala aku berpikir kenapa tingkah Beliau aneh gini sih?namun karna ngantuk aku abaikan pertanyaan yang ada dalam benak ku dan kembali untuk tidur.

Pagi harinya aku mandi dan berencana untuk mengantar beberapa berkas lamaran kebeberapa perusahaan lewat kantor pos,lalu pulangnya mampir kebengkel Bang Nur untuk menanyakan pekerjaan siapa tau ada lowongan disana untuk ku sementara bekerja sembari menunggu panggilan dari perusahaan lain.

Setelah mandi aku pun menyiap kan berkas lamaran,karna melihat ku sibuk mondar mandir kesana kemari Bapak memanggil ku.

"kamu mau kemana Nak?kok kayak orang sibuk gitu?"

"mau nganter lamaran kerja di kantor pos pulangnya mau mapir ketempat Bang Nur siapa tau ada lowongan disana"

"yaudah hati hati dijalan,jangan lama lama perginya Nak,sebelum dzuhur balik yah,Bapak pengen kamu jangan jauh jauh dari Bapak hari ini"pinta Beliau

"iyah Pak"

Aku pun mencium tangan Beliau untuk berpamitan namun tangan ku malah di genggam Beliau seperti enggak mau aku pergi dari rumah,aku pun duduk disampingnya lalu berkata "Bapak kenapa sih?enggak pengen aku pergi yah?"

Beliau mengangguk pelan sembari memandangi ku

"Pak Salman lagi cari kerja,kalau enggak kerja makan dari mana?"aku memberikan pengertian kepada Beliau akhirnya mau melepaskan tangan ku


Saat keluar rumah entah perasaab hati ku saat itu enggak enak sama sekali,dan jarang hal ini menimpaku,seakan akan berat rasanya untuk pergi dari rumah padahal hanya sebentar.namun karna ini hal yang penting jadi aku mengabaikan hati kecil ku yang menolak ku untuk pergi dari rumah.

Setelah selesai mengantar beberapa lamaran yang disebar dengan bantuan Pos aku pulang mampir ke bengkel Bang Nur,berharap ada lowongan disana untuk menyambung hidup dan menutupi hutang hutang ibu di warung.

"Assalamu'alaikum Bang"sapa ku

"wa'alaikumsalam,weh brow kemana aja Lu,lama enggak kelihatan sekarang tambah outih aja"ujar Bang Nur

"Gua sekolah di luar kota Bang ama Kakak Gua,sekarang Gua udah lulus mau cari kerja nih,ada kerjaan kaga"tanya ku

"lah Lu ngapain nanya lagi,kalau Lu mau kerja yah kerja aja Brow disini enggak usah pake izin segala"

"beneran nih Bang"

"iyah mau kerja sekarang atau besok terserah Lu dah,ini bengkel kebuka buat Lu kok"

"Gua kirain Lu marah pas tiba tiba Gua ilang waktu itu"

"kaga lah,Gua ngerti Lu lagi ada masalah dengan keluarga Lu"

"thanks yah Bang,besok Gua mulai kerja dah di sini,karna hari ini Gua disuruh Bapak jangan lama lama perginya"

"terus Lu mau pulang?santai dulu lah disini ngobrol ngobrol sambil ngopi,enggak ngehargain Gua banget sebagai Abang Lu"

Karna dipaksa dengan bujuk rayu akhirnya aku mengurungkan niat untuk pulang,toh lagian Bapak menyuruhku pulang jangan lewat dari waktu dzuhur,aku lalu ngobrol santai bersama Bang Nur sembari menikmati gorengan yang di belikan olehnya.

Obrolan ku bersama Bang Nur terputus karna hp ku berbunyi nada pesan masuk,aku pun membukanya ternyata dari nomer Bapak dengan pesan "Nak cepat pulang"
Entah Bapak atau Emak yang ngirim pesan singkat tersebut.

Hati ku tiba tiba mulai di hantui perasaan enggak enak entah kenapa aku seperti harus pulang detik itu juga,ditengah perjalanan tiba tiba air mata ku jatuh dengan sendirinya rasa kesedihan di hati muncul tanpa ada sebab apapun "semoga enggak terjadi apa apa dirumah"bathin ku

Sesampainya dirumah aku terheran karna banyak tetangga ku yang datang,"ada apa lagi ini"bathin ku,lalu aku masuk kerumah dan beberapa tetangga ku mengucapkan kata "sabar" dan "tabah"

Lalu ku melihat Emak menangis terisak di ruang tamu dan dikerumuni teman Beliau,lalu ku tanyakan perihal apa yang terjadi di rumah namun Beliau enggak menjawab hanya menunjuk kearah kamar Bapak,aku lalu bergegas merangsek masuk dari kerumunan yang menutupi kamar Bapak lalu tertegun setelah melihat apa yang ada didepan mata ku.

Aku terduduk lemas disamping jasad Bapak yang sudah terbujur kaku,airmata tak dapat lagi kutahan lalu menagis sembari memeluk Beliau dan mencoba menggerak kan tubuhnya berharap Beliau hanya pingsan namun percuma,takdir berkata lain Beliau benar benar telah pergi meninggalkan ku untuk selama lamanya menuju ke alam keabadian.

Aku telah kehilangan sang motivator dalam hidup ku yang selalu membuat ku kuat untuk menghadapi hidup yang penuh dengan cobaan dan ujian,pelukan hangatnya yang dulu selalu menenangkan ku kini tak lagi ku dapatkan. emoticon-Mewek


jenggalasunyi
khodzimzz
khodzimzz dan jenggalasunyi memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2026 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.