- Beranda
- Stories from the Heart
My Story of life (es campur)
...
TS
tafakoer
My Story of life (es campur)

Perkenalkan namaku Adnan Prabu (nama samaran) maaf sebelumnya tidak memberitahukan nama ane yang asli, soalnya ane suka menjadi orang yang misterius wkwk..
Sekedar perkenalan aku orangnya pendiem, melankolis tapi cukup romantis haha.. sebenarnya ane udah lama buat akun , namun ane seringnya SR. Setelah sekian lama SR dan sering baca SFTH, ane tertarik untuk menceritakan kisah hidup sendiri yang menarik untuk di bagikan ke pembaca semua dengan ditambahkan bumbu-bumbu drama biar lebih seru.
Cerita pertama yang akan dibuat adalah cerita semasa perkuliahan dari tahun 2012-2016, dan cerita kedua yaitu cerita ane waktu kecil yang cengeng
selamat membaca kisahku
Quote:
Update : Cerita Diary anak cengeng disatukan ke thread ini
Diubah oleh tafakoer 01-01-2018 12:56
dzakycahpordjo dan 7 lainnya memberi reputasi
8
26.2K
110
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tafakoer
#57
Part 7 : Kisah dari Kelas Enam
Para "bos-bos kecil" dan ejekan nama orang tua
Seiring berjalannya waktu dan semakin aku mulai bertumbuh besar, hingga akhirnya aku menginjak masa kelas enam, sebentar lagi menuju jenjang pendidikan setingkat SMP. banyak orang-orang yang kuat merasa paling dirinya jagoan, sedangkan orang yang lemah (bukan lemah gemulai, itu gak nyambung
) seperti aku? hanya sering menjadi bahan intimidasi anak-anak yang merasa jagoan tapi untungnya mereka tidak pernah memalak uang kepadaku, hanya saja ada satu orang yang sensitif dengan nama orang tuanya, sebut saja dayon dengan nama orang tuanya karyo. saat ada kata yang berunsur "yo" dia anggap itu menjelekkan nama orang tuanya. saat itu populer sinetron "liontin" kalau dibaca jadi "liYOntin" maka siasat biar tak kena marah dia pengucapannya jadi "lio(spasi)ntin)
pernah juga terjadi gara-gara bilang meja reYOt ada yang kena marah sama dia, karena dia anggap itu menjelekkan nama orang tuanya, ada-ada saja...menjelek-jelekkan nama orang tua sering terjadi di kelasku saat itu, sedangkan aku? aku gak ikut-ikutan, cuma hanya menjadi penonton setia saja karena takut sama intimidasi anak-anak jagoan seperti mereka
Nisa...
ku kenal dia disaat itu aku masih ingat di tanggal 11 agustus 2005, tak sengaja aku sedang jalan-jalan di lorong kelas bertemu dengan dia pada pandangan pertama aku suka padanya.... dia begitu mempesona mataku
saat itu aku sudah tak memiliki rasa lagi kepada devi, entah bagaimana kabarnya, aku saat itu tak mengetahui banyak. seiring berjalannya waktu rasa cinta kepada devi memudar, yang menyebalkan itu saat ada yang bilang bahwa devi yang disukai olehku itu kakak kelas, padahal bukan yang itu orangnya
awalnya aku hanya terpesona saja, namun selalu terbayang di benakku hingga akhirnya jatuh cinta, cinta monyet yang lain..
teringat saat dia ada yang menjemput dirinya pulang sekolah, aku selalu memperhatikannya. ya.. aku selalu memperhatikan orang yang selalu aku suka, namun sayang aku tak pernah mengungkapkan perasaan itu padanya sampai-sampai aku tak menyukai dirinya lagi..Kentut
mendengar namanya saja bisa buat jijik atau bahkan buat tertawa, ada satu kisah yang menarik dan sampai saat ini belum ada yang tahu, hanya aku saja yang tahu
suatu hari saat pelajaran sedang berjalan..
ibu guru sedang menyampaiakan pelajaran di kelasku, aku duduk dengan tenang dan fokus mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru, namun nass tiba-tiba perutku menjadi tak bersahabat, rasa mulas mendera dan rasa kentut yang mendobrak ingin keluar. alhasil, aku pun tak fokus dengan apa yang dijelaskan di depan oleh bu guru. "ah.. sial.." kataku dalam hati, ternyata sang kentut malah keluar, dan beruntung saja tak ada suaranya, sejenak aku bernafas lega akan tetapi....
"huh bau kentut.."
salah satu murid perempuan tiba-tiba berbicara saat bu guru sedang menerangkan pelajaran. dan tak lama kemudian bau kentut pun memenuhi ruangan kelas, hampir semua siswa tutup hidung termasuk bu guru pun mengipas-ngipaskan tangannya di depan hidungnya dan menutup hidungnya "hmm bau menyengat... tolong buka jendela nak!" kata bu guru pada salah satu murid, dan murid itu pun membuka jendela. aku semakin merasa berdosa, entah ini baik atau tidak yang pasti semua orang dikelasku mencium bau kentutku yang tak sengaja
"kamu kentut ya?" tanya redi, teman kelasku
" enggak.. " jawabku tanpa merasa sedikit berdosa sekalipun
bila ada orang yang dikelasku dulu membaca tulisan ini, maafkan diriku yang dulu
Diubah oleh tafakoer 12-10-2017 12:31
0