- Beranda
- Stories from the Heart
My Story of life (es campur)
...
TS
tafakoer
My Story of life (es campur)

Perkenalkan namaku Adnan Prabu (nama samaran) maaf sebelumnya tidak memberitahukan nama ane yang asli, soalnya ane suka menjadi orang yang misterius wkwk..
Sekedar perkenalan aku orangnya pendiem, melankolis tapi cukup romantis haha.. sebenarnya ane udah lama buat akun , namun ane seringnya SR. Setelah sekian lama SR dan sering baca SFTH, ane tertarik untuk menceritakan kisah hidup sendiri yang menarik untuk di bagikan ke pembaca semua dengan ditambahkan bumbu-bumbu drama biar lebih seru.
Cerita pertama yang akan dibuat adalah cerita semasa perkuliahan dari tahun 2012-2016, dan cerita kedua yaitu cerita ane waktu kecil yang cengeng
selamat membaca kisahku
Quote:
Update : Cerita Diary anak cengeng disatukan ke thread ini
Diubah oleh tafakoer 01-01-2018 12:56
dzakycahpordjo dan 7 lainnya memberi reputasi
8
26.2K
110
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tafakoer
#54
PART 4 : Cerita kocak masa kecil bagian satu
Pembuka cerita...
Tahun 2000...
Saat itu aku mulai masuk dunia sekolah, dunia yang baru bagiku saat itu. Aku mengenal banyak orang-orang baru termasuk teman sebangku namanya apan, dia anak seorang guru dan orang yang duduk sebangku denganku saat itu. Saat pulang sekolah pun aku mengobrol dengannya, saling mengenal satu sama lain.
Teman-teman di masa sekolah TK pun ikut sekolah di tempat yang sama, aku dan mereka sering pulang bersama, selepas sekolah sering sekali dengan mereka berenang bareng ataupun nonton "teletubiess" yang sedang hits saat itu di salah satu televisi swasta setiap jam 10 pagi.
Sayangnya kebersamaan dengan mereka tak berlangsung lama, karena ada beberapa orang dari temanku yang tak naik kelas dan pindah sekolah ke tempat lain. Hal itu menyebabkanku menjadi orang penyendiri dan diperparah dengan banyak-banyak anak-anak lain yang menjahiliku karena aku seorang anak cengeng dan seringkali menangis dijahili oleh mereka. Entah karena suka atau apa, aku menjadi sasaran kejahilan mereka.
Gara-gara Nilai
Sesuatu yang perfect, itu yang aku suka. Begitu juga dengan nilai yang aku inginkan saat itu, nilai ulangan apapun ingin sekali terlihat sempurna. Seperti saat itu aku sedang melihat guruku sedang menilai PR yang dikerjakan olehku. Angka pertama diceklis, berarti benar. Kedua, ketiga, diceklist tapi di angka empat di coret! Dan hasil yang ke lima di ceklis, nilaiku saat itu hanya 8 (dulu skala nilai hanya 1-10) sontak aku pun merobek-robek kertas nilai itu sambil menangis, teman-temanku ada yang menertawakan ada juga yang bengong melihat tingkah laku ku. Entah berapa lama aku bersikap seperti itu merobek hasil ulanganku bila tak dapat nilai sepuluh, yang pasti saat ku mengingat semua itu saat ini hanya membuatku tertawa saat mengingatnya
Dalam ulangan terus terang aku tak mau di contek orang lain, bukan karena tak peduli tapi kapok! Pernah sekali mengasih contekan pada orang lain dan ternyata yang diberi contekan nilainya lebih bagus, selidik demi selidik ternyata saat ulangan matematika menulis angka dalam abjad dia benar, aku menulisnya "33=tiga tiga" dan yang mencontekku " 33=tiga puluh tiga". Beda dikit namun bikin nyesek, aku yang cengeng saat itu hanya bisa marah dan ujungnya pasti berurai air mata.
Belajar Puasa
Sebagai seorang muslim, aku yang kecil mulai belajar puasa. Namun sayangnya saat belajar di bulan ramadhan berakhir buka sebelum tiba waktunya.
"Mak aku mau buka, boleh kan? " kataku itu
"Gak boleh.. udah asar ini nanti pas maghrib aja.." kata ibu melarang
Aku pun merengek dan akhirnya ibu membolehkan ku berbuka
"Tadi si adnan udah minum f*nta pas puasa, udah batal dari tadi" kata bibiku tiba-tiba muncul sambil berkata pada ibuku.
Aku hanya menepuk jidatku saat itu, tepat sebelumnya jam 10 pagi tanpa sadar meminum f*nta bersama anak bungsunya bibi. Duh.. kelupaan
Anak bibi ada yang perempuan, umurnya dua tahun di atasku. Ada cerita lucu tentangnya...
"Stt.. jangan bilang-bilang yah.." katanya saat itu sambil membawa kripik talas, aku tak sengaja memergokinya. Rupanya dia mau makan kripik tersebut saat dia berpuasa.
Dia duduk di pojok dan menutupi dirinya dengan tikar untuk memakan kripik tersebut namun naas dia ketahuan sama ibunya (bibiku), sontak saja dia berhenti makan dan dipukul sama ibunya. "Nakal kamu! Siang-siang malah makan" kata ibunya sambil marah-marah. Aku yang melihat semua itu hanya senyum-senyum saja.
Belajar puasa saat itu tak gampang, dari tiga puluh hari ramadhan hanya sehari saja yang tamat puasanya.

limdarmawan memberi reputasi
1