- Beranda
- Stories from the Heart
Gw berteman dengan Kolong Wewe..
...
TS
juraganpengki
Gw berteman dengan Kolong Wewe..


Salam Kenal gan and Sis.. Ane really fresh newbie nih.. Awalnya cuma jadi SR yg suka baca cerita2 yg keren-keren di Kaskus.. Sekarang ane nyoba buat nyalurin hobi menulis ane..Karena ane termasuk kategori penulis kacangan alias yg masih belajar, jadi harap maklum jika dari gaya penulisan dan bahasa serta jalan ceritanya bisa tiba2 ga nyambung.. Cerita ane ini fiksi koq..
Rules nya sama dengan Rules SFTH pada umumnya Gan and Sis..
PROLOG
Kata orang, setiap anak kecil yang di ambil Kolong wewe psikologisnya akan terganggu. Ada yg bilang jika sampai di beri makan oleh mahluk tersebut maka si anak akan bisu. Tapi yg terjadi dengan gw berbeda.. Justru itu lah yang menjadi Titik awal perubahan hidup gw saat menginjak remaja.. Banyak pengalaman yg gw rasakan terutama yang berhubungan dengan MEREKA...
Anak Hilang
Anak Hilang (2)..
Anak Hilang (3)..
Kolong Wewe..
kolong wewe (2)..
10 Tahun Kemudian..
Me and The Gank..
Apes Banget Gw Sama Rio..
Cleaning Service Sehari
Cleaning Service sehari (2)
Ngerokok Dulu kita, Men..
Hutan Bambu..
Mimpi..
Sekar Kencana..
Ki Suta...
Terbukanya Mata Bathin..
Para Penghuni Gedung Sekolah..
Aura.. Tanpa Kasih..
Kekuatan Mata Batin Yang Sama..
Serunya Ngerjain Sekar Dan Rio..
Viny Ayundha, Gw Sayang Lu, Tapi...
Mati Satu Tumbuh Seribu..
Me Versus Ramon..
Pengakuan Viny..
Ki Sabdo, Penjaga Gerbang Utara..
Tasya..
Ngerjain Rio, lagi....
Kisah Kasih Tak Sampai, Bayu Barata..
Pembalasan Ramon Dan Kesempatan Gw Menjajal Ilmu..
Rio, Orang Pertama Yang Tahu Rahasia Gw..
Maafin Aku, Sya...
Munculnya Calon Penjaga Batu Mustika Gerbang Selatan..
Bangun Donk, Sya...
Beraninya Keroyokan, Kampungan!!!
Pedang Jagat..
Munculnya Kedua Calon Penjaga Batu Mustika Terakhir..
Berkumpulnya Keempat Calon Penjaga Batu Mustika..
Empat Penjaga Gerbang...
Empat Penjaga Gerbang (2)...
Sekar Ikutan Nge'Lounge...
Terima Kasih, Tasya...
Masa Keterpurukan Apa Masa Move On???..
Masa Keterpurukan Apa Masa Move On??? (2)..
No Woman No Cry..
Anggie Angelita Hapsari, Will You Be My....
Retaknya Hubungan Persaudaraan..
Retaknya Hubungan Persaudaraan (2)...
Suluh, Gw Dan Rangga...
Pedihnya Sebuah Rasa Kehilangan...
Pedihnya Sebuah Rasa Kehilangan (2)..
Kami Akan Menjaga Mu Suluh...
Munculnya Pengganti Rangga...
Manisnya Anggie Gw..
Pertunangan Tasya Dengan Rasya Bin Kampret..
Hilangnya Suluh...
Kekuatan Batu Mustika Gerbang Barat...
Kekuatan Batu Mustika Gerbang Barat (2)...
Binar, Sang Juru Kunci...
Ungkapan Hati Tasya...
Liburan Bareng Anggie Dan Sebuah Pengakuan...
Liburan Bareng Anggie Dan Sebuah Pengakuan (2)..
Liburan Bareng Suluh Dan Sebuah Pengakuan (3)
Pelet Si Bayang Bayang
Rampak Tantra...
Kedua Putra Yang terbuang, Rampak Tantra Dan Bimo..
Galau...
Terluka...
Tapa Brata...
Tapa Brata (2)...
Aku Kembali...
Empat Senjata Sakti...
Empat Senjata Sakti (2)...
Sebuah Permintaan Tolong..
Sebuah Permintaan Tolong (2)...
Bad Day For Love...
Sekar Kembali...
Pertarungan Tanpa Hati...
Pertarungan Tanpa Hati (2)...
Sebuah Pengakuan Dan Sebuah Kejutan, Yang...?
Sebuah Pengakuan Dan Sebuah Kejutan, Yang...? (2)
Cinta Tanpa Syarat...
Santet...
Santet (2)...
Datangnya Si Pengirim Santet...
Munculnya Ratu Kala Wanara...
Munculnya Ratu Kala Wanara (2)...
Pemberian Batu Mustika Penjaga Gerbang..
Melepas Mu...
The Last Moment With Her...
Pertempuran Terakhir...
Pertempuran Terakhir (2)...
Pertempuran Terakhir (3)...
Pertarungan Terakhir (4)...
Puncak Pertempuran Terakhir...Lenyapnya Satu Angkara Murka (Tamat, jilid satu)
Diubah oleh juraganpengki 15-10-2017 22:10
alasjurik721 dan 57 lainnya memberi reputasi
56
752.3K
1.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#1302
Munculnya Ratu Kala Wanara (2)...
Gw tertegun menyaksikan kesaktian Jin tangan kanan Raja Siluman itu, namun sedikitpun gw tidak merasa gentar melihatnya.. Harus gw akui Jin tangan kanan Raja Siluman memiliki kesaktian di atas rata-rata, seperti manusia setengah serigala bernama Srengga Dipa yang berhasil di musnahkan oleh Nyi Roro Ranggas tempo hari di sebuah hutan di lereng Gunung Salak.. Sesaat, gw memikirkan bagaimana cara mengalahkan semua sosok Ratu Kala yang berjumlah delapan..
Sekar dan Bayu Barata segera melayang dan berdiri di samping gw.. Tasbih yang melingkar di leher Sekar sudah di cabutnya saat melayang dan kini berubah menjadi Pedang Emas.. Sementara Bayu Barata menghunus sebuah keris ber luk 7 yang terlihat di selimuti sinar hijau terang..
Satu persatu sosok jelmaan Ratu Kala Wanara mulai menyerang kami bertiga.. Sekar melesat dengan cepat mengibaskan selendang emas di tangan kirinya yang berhasil mematahkan dua kaki sosok jelmaan jin wanita tangan kanan Raja Siluman, sementara pedang emas di tangan kanannya melayang mengikuti gerakan tangan Sekar dan tepat membelah mahluk tersebut.. Anehnya, tubuh salah satu sosok jelmaan yang berhasil di belah oleh Sekar, menyatu kembali dengan cepat, lalu tertawa keras..
Dilain pihak, Bayu Barata pun terlihat melompat tinggi dan mengarahkan tendangan kaki kanannya ke kepala salah satu sosok jelamaan Ratu Kala Wanara..
BUGG!!
Tendangan Bayu Barata tepat mengenai kepala mahluk yang menjadi lawannya hingga ringsek menghantam tanah, lalu Jin penjaga gw yang kedua itu melompat kembali dan menusukan Kerisnya ke arah jantung lawan.. Kejadian aneh yang sama juga terjadi pada sosok yang berhasil di kalahkan oleh Bayu Barata.. Dengan cepat sosok yang sempat menjadi bangkai itu, membuka muka dan hidup kembali..
Gw yang sudah berhasil memenggal kepala salah satu sosok jelmaan Ratu Kala Wanara, juga merasa heran melihat kepala perempuan berambut panjang, yang sudah tergeletak di tanah melesat kembali ke pangkal lehernya..
Gw sempat menoleh ke arah Sekar dan Bayu Barata yang masih bertempur dengan beberapa sosok perempuan bertubuh kalajengking raksasa.. Lalu memanggil nama mereka untuk mundur guna mencari jalan keluar sebelum kami bertiga kehilangan banyak tenaga dalam..
Satu lompatan ke belakang, gw buat sambil menendang kepala Ratu Kala Wanara yang membuat sosok tersebut terpelanting ke samping menabrak sosok yang sama dengan nya..
“Sepertinya Ratu Kala Wanara menggunakan ilmu Rawa Rontek, Raden.. Tubuh mereka menyatu kembali meski sudah kita pisahkan dari badannya” Ucap Bayu Barata dengan nafas sedikit tidak teratur..
“Bukan Rawa Rontek.. Aku pernah melihat ilmu yang aku sendiri tak tahu namanya itu saat masih menjadi tawanan Raja Siluman.. Kunci kelemahannya cuma satu, Kang Mas.. Kau harus menemukan tubuh Ratu Kala Wanara yang asli dari semua sosok jelmaannya” Jelas Sekar dengan tangan masih menghunus Pedang Emas, sambil menatap tajam ke arah lawan kami semua..
Gw termenung sesaat mendengarkan penjelasan dari kedua Jin Penjaga gw, untuk mencari cara lain agar dapat membunuh semua sosok Ratu Kala Wanara..
“Hujamkan ujung Pedang Jagat Samudera ke tanah, anak muda.. Dengan begitu kau akan mengetahui sosok asli dari Ratu Kala Wanara” Tiba-tiba terdengar sebuah suara di kedua telinga gw, seperti suara Senopati Kerajaan Laut Utara, Raden Jaka Wastra..
Gw mengangguk paham akan petunjuk beliau, lalu dengan sekuat tenaga gw hujamkan ujung Pedang Jagat Samudera ke tanah di depan gw berdiri..
“Bismillah..” Ucap gw dalam hati sambil memegang menggunakan kedua tangan di pangkal Pedang Jagat Samudera yang sudah dalam posisi terbalik..
ZLEEB!!!
Suara Pedang Jagat Samudera yang menghujam ke dalam tanah sempat terdengar.. Tiba-tiba, muncul cahaya biru yang mengarah ke sebuah sosok Ratu Kala Wanara yang berada di tengah..
“Itu dia” Kata gw setengah berteriak lalu mencabut kembali Pedang Jagat Samudera dan berlari dengan cepat ke arah sosok Ratu kala Wanara yang berada di tengah sambil melayang..
Menyadari gw telah menemukan tubuh aslinya, semua sosok Ratu Kala Wanara nampak mengarahkan ujung ekornya ke arah gw yang sedang berlari..
SEETT!!!
Suara puluhan sinar kuning yang keluar dari ekor kedelapan sosok Ratu Kala Wanara terdengar seperti suara puluhan meriam berdentuman.. Semua kesaktian mahluk tersebut tepat mengarah ke gw.. Gw melemparkan Pedang Jagat Samudera ke atas sambil terus berlari.. Pedang sakti pemberian Penguasa Laut Utara itu berputar-putar sebanyak tiga kali di udara dan menciptakan tiga gulungan sinar putih berlapis biru yang nampak menghadang puluhan sinar kuning milik Ratu Kala, laksana tiga tameng yang melindungi gw dari arah depan, samping kiri dan kanan..
Namun ada dua larik sinar kuning yang lolos dan meliuk melesat hendak menyerang gw dari arah belakang.. Sekar nampak mengibaskan selendang emasnya dan berhasil menggulung satu larik sinar tersebut.. Sementara Bayu Barata langsung melompat dan berubah menjadi harimau raksasa berwarna belang hitam dan biru dan mengeluarkan sebuah ajian dari mulutnya.. Suara dentuman akibat benturan sinar kuning Ratu Kala Wanara dan sinar biru milik Bayu Barata terdengar keras..
Kedelapan sosok Ratu Kala yang palsu nampak menyerang sambil melindungi sosok aslinya yang berada di tengah.. Gw yang masih berlari langsung melompat tinggi, menangkap pangkal Pedang Jagat Samudera dan mendarat sambil mengayunkan Pedang tersebut ke arah delapan sosok tiruan Ratu Kala Wanara..
Sebuah gelombang angin berhawa sangat panas keluar dari ayunan Pedang Jagat Samudera, dan bergulung-gulung datang ke arah delapan sosok tersebut.. Suara gulungan angin itu menderu laksana amukan ombak besar di lautan.. Serentak kedelapan sosok tiruan Ratu Kala Wanara menjerit begitu gelombang angin berhawa sangat panas itu menggulung tubuh mereka hingga terbakar hangus menjadi abu..
Sosok Ratu Kala Wanara yang asli nampak sangat terkejut dan hendak melarikan diri, gw yang menyadari hal tersebut kembli berlari lalu melompat tinggi sambil bersalto di udara dan meluncur ke bawah dengan menusukkan Pedang Jagat Samudera tepat ke atas kepala Ratu Kala Wanara dan terus menembus hingga leher ..
KREESSS!!!
Suara hancurnya tempurung kepala Ratu Kala Wanara terdengar cukup menggidikkan.. Karena belum merasa puas, gw yang masih dalam posisi terbalik memukulkan telapak tangan kanan ke ujung gagang Pedang Jagat Samudera yang masih menancap diatas kepala Ratu Kala Wanara , lalu melakukan satu lompatan terakhir yang cukup tinggi di udara..
Sejenak gw memanggil Pedang Jagat Samudera dalam hati saat masih melayang di udara.. Pedang tersebut melesat keluar dari atas kepala Jin wanita itu, menuju ke arah gw.. Dengan cepat gw tangkap gagangnya dan kembali meluncur ke bawah sambil mengayunkan Pedang Jagat Samudera satu kali ke arah tubuh Ratu Kala Wanara yang terlihat mulai menggelepar-gelepar.. Selarik sinar putih dilapisi sinar biru melesat dari ayunan Pedang Jagat Samudera..
BLAAARR!!!
Suara sinar putih yang diselimuti sinar biru laut, tepat mengenai tubuh Ratu Kala Wanara dan membuat salah satu Jin Tangan Kanan Raja Siluman itu hancur menjadi abu berwarna hitam.. Gw yang mendarat didekat Sekar dan Bayu Barata yang sudah menyimpan senjata mereka masing-masing, sempat jatuh berlutut karena kehabisan tenaga.. Pandangan nanar gw masih menatap sisa-sisa serpihan tubuh Ratu Kala Wanara yang terbakar.. Sebuah sensasi kepuasan terbersit dari dalam hati karena telah berhasil melenyapkan salah satu Jin Tangan Kanan Raja Siluman..
Setelah semua serpihan tubuh jin tersebut di terbangkan oleh angin dingin, gw langsung memasukkan kembali Pedang Jagat Samudera ke bahu kanan, lalu menoleh ke arah dua laki-laki yang terduduk di atas tanah agak jauh di samping kami..
Laki-laki yang berpakaian serba hitam nampak masih menggenggam keris kecilnya yang terpatah menjadi dua bagian, lalu berlari ke belakang hendak melarikan diri, namun Sekar langsung melayang dengan cepat dan mencegat nya, sambil tersenyum dingin.. Perlahan, laki-laki itu berjalan kembali ke tempat nya semula..
“Siapa dari kalian yang menjadi otak pengirim santet ke Om Hendra?” Tanya gw sambil menunjuk wajah mereka satu persatu, yang masih terduduk lemas di atas tanah kering pesawahan..
Laki-laki yang berpakaian serba hitam lengkap dengan udeng-udeng berwarna sama yang menutupi kepalanya, mengarahkan telunjuk ke sosok laki-laki yang berpenampilan jauh lebih rapih darinya..
Wajah orang yang di tunjuk mendadak pucat karena ketakutan, saat gw mulai mendekatinya..
“Bangun, sekarang juga” Perintah gw sambil membentak..
Laki-laki yang gw maksud perlahan mengangguk masih dengan raut muka takut dan mulai berdiri..
BUGG!!!
Sebuah pukulan tangan kosong tanpa tenaga dalam gw layangkan di wajahnya, dan membuat laki-laki itu jatuh terduduk di belakang.. Tetesan darah yang mengalir dari hidungnya mulai ia tutupi dengan satu tangan..
“Jelasin alasan lu ngirim santet ke Om Hendra” Perintah gw lagi kali ini dengan suara membentak..
“Sa.. Saya iri dengan Pak Hendra.. Saya bekerja jauh lebih lama darinya, tapi malah dia yang di tunjuk sebagai asisten manager” Ucap laki-laki itu yang sempat tergagap sambil meringis menahan sakit, dengan suara bergetar ketakutan..
“Hanya karena jabatan, lu tega menyantet orang lain?” Tanya gw sambil menarik kerah baju orang yang menjadi otak pengirim santet..
Laki-laki tersebut mengangguk lalu mulai menundukan wajahnya.. Gw sangat ingin memukulnya kembali, tapi melihat usai laki-laki itu yang sedikit lagi akan memasuki masa pensiun, membuat hati kecil gw tak tega..
“Jika lu coba-coba mengirimkan santet kembali, gw bikin nasib lu sama seperti Jin Perempuan tadi, Paham!!” Ucap gw yang di akhiri dengan bentakan, lalu melepaskan cengkraman kedua tangan gw di kerahnya sambil mendorong tubuh laki-laki tersebut..
Dorongan gw berhasil membuatnya kembali jatuh terduduk sedikit keras.. Gw mulai melirik ke arah dukun yang telah membantu laki-laki tadi mengirimkan santet ke Om Hendra.. Laki-laki yang berusia lebih muda tersebut, nampak menundukkan kepalanya, lalu dengan cepat memeluk paha gw..
“Tolong, ampuni saya, dek.. Saya janji tidak akan menggunakan ilmu santet lagi untuk menyakiti orang lain.. Tolong beri saya ampun” Ucapnya sambil merengek layaknya anak kecil yang meminta mainan..
“Baiklah, kali ini lu, gw beri ampun.. Sekar tolong ambil semua ilmu hitam yang dimilikinya” Ucap gw sambil menoleh ke arah Sekar..
Sekar mengangguk, lalu mulai berjalan tanpa melayang ke arah si dukun.. Gw melepaskan pelukan dukun tersebut di paha dengan sedikit menendang kasar, dan membuatnya jatuh membungkuk.. Perlahan Sekar mulai melemparkan selendang emasnya yang langsung membelit tubuh dukun tersebut hingga pangkal leher yang membuatnya tak bisa bergerak..
Sesaat, Sekar memejamkan kedua matanya sambil meletakkan telapak tangan kanannya beberapa inci di atas kepala si dukun.. Perlahan muncul asap hitam dari ubun-ubun laki-laki itu yang tubuhnya bergetar dan kedua matanya terbalik memutih.. Setelah semua asap hitam keluar, tiba-tiba tubuh dukun itu tergolek lemas seperti pingsan..
Sejenak, asap hitam tersebut berkumpul di antara atas kepala si dukun dan telapak tangan kanan Sekar.. Dengan cepat Sekar menggenggam asap hitam itu dan melompat sambil melayang mundur, lalu setengah berlutut menghujamkan telapak tangan kanannya ke tanah.. Kepulan asap hitam tipis yang berada di telapak tangan kanan Sekar seketika terserap oleh hawa murni yang ada di tanah..
Sekar tersenyum sambil berdiri dan kembali melangkah mendekat ke arah gw dan Bayu Barata yang sudah menjelma kembali menjadi sosok pemuda..
“Aku sudah memendam ilmu hitam milik orang itu ke tanah, Pedang Jagat milikmu sepertinya bertambah sakti, Kang Mas?” Tanya Sekar sedikit heran..
“Pedang ku telah di sempurnakan oleh Penguasa Laut Utara, Sekar.. Nanti saja aku ceritakan di rumah.. Badan ku terasa sakit semua” Jawab gw sambil menggerakkan leher dan bahu..
“Bagaimana dengan dua orang itu, Raden?” Tanya Bayu Barata dengan menatap tajam ke arah dua laki-laki yang salah satunya sedang pingsan..
“Aku punya rencana lain untuk dua orang itu Bayu.. Sekar, tolong undang semua mahluk halus yang ada di sekitar sini untuk menemani mereka” Kata gw yang langsung di jawab oleh anggukan kepala Sekar..
Kedua mata laki-laki yang menjadi dalang peristiwa penyantetan Om Hendra, nampak terbelalak sambil menoleh ke kiri dan kanan.. Sementara Sekar mulai menaikkan jari telunjuk tangan kirinya ke atas, dengan mata terpejam dan mulut yang bergerak-gerak seperti membaca mantera pemanggil Jin..
Tak perlu waktu lama, muncul beberapa penampakan seperti dua pocong yang melompat-lompat di atas tanah sawah, lalu kuntilanak yang melayang di atas hamparan pohon padi kering dan sosok laki-laki yang melayang sambil menenteng kepalanya di tangan kiri serta beberapa penampakan lain, yang gw yakin akan menjadi shock therapy bagi kedua manusia itu..
Gw mulai melompat tinggi bersama Sekar dan Bayu Barata, meninggalkan area pesawahan yang mulai di penuhi mahluk halus.. Sebuah senyuman tersungging di wajah gw, saat mendengar suara seorang laki-laki berteriak meminta tolong karena ketakutan, puluhan meter di belakang..
Gw tertegun menyaksikan kesaktian Jin tangan kanan Raja Siluman itu, namun sedikitpun gw tidak merasa gentar melihatnya.. Harus gw akui Jin tangan kanan Raja Siluman memiliki kesaktian di atas rata-rata, seperti manusia setengah serigala bernama Srengga Dipa yang berhasil di musnahkan oleh Nyi Roro Ranggas tempo hari di sebuah hutan di lereng Gunung Salak.. Sesaat, gw memikirkan bagaimana cara mengalahkan semua sosok Ratu Kala yang berjumlah delapan..
Sekar dan Bayu Barata segera melayang dan berdiri di samping gw.. Tasbih yang melingkar di leher Sekar sudah di cabutnya saat melayang dan kini berubah menjadi Pedang Emas.. Sementara Bayu Barata menghunus sebuah keris ber luk 7 yang terlihat di selimuti sinar hijau terang..
Satu persatu sosok jelmaan Ratu Kala Wanara mulai menyerang kami bertiga.. Sekar melesat dengan cepat mengibaskan selendang emas di tangan kirinya yang berhasil mematahkan dua kaki sosok jelmaan jin wanita tangan kanan Raja Siluman, sementara pedang emas di tangan kanannya melayang mengikuti gerakan tangan Sekar dan tepat membelah mahluk tersebut.. Anehnya, tubuh salah satu sosok jelmaan yang berhasil di belah oleh Sekar, menyatu kembali dengan cepat, lalu tertawa keras..
Dilain pihak, Bayu Barata pun terlihat melompat tinggi dan mengarahkan tendangan kaki kanannya ke kepala salah satu sosok jelamaan Ratu Kala Wanara..
BUGG!!
Tendangan Bayu Barata tepat mengenai kepala mahluk yang menjadi lawannya hingga ringsek menghantam tanah, lalu Jin penjaga gw yang kedua itu melompat kembali dan menusukan Kerisnya ke arah jantung lawan.. Kejadian aneh yang sama juga terjadi pada sosok yang berhasil di kalahkan oleh Bayu Barata.. Dengan cepat sosok yang sempat menjadi bangkai itu, membuka muka dan hidup kembali..
Gw yang sudah berhasil memenggal kepala salah satu sosok jelmaan Ratu Kala Wanara, juga merasa heran melihat kepala perempuan berambut panjang, yang sudah tergeletak di tanah melesat kembali ke pangkal lehernya..
Gw sempat menoleh ke arah Sekar dan Bayu Barata yang masih bertempur dengan beberapa sosok perempuan bertubuh kalajengking raksasa.. Lalu memanggil nama mereka untuk mundur guna mencari jalan keluar sebelum kami bertiga kehilangan banyak tenaga dalam..
Satu lompatan ke belakang, gw buat sambil menendang kepala Ratu Kala Wanara yang membuat sosok tersebut terpelanting ke samping menabrak sosok yang sama dengan nya..
“Sepertinya Ratu Kala Wanara menggunakan ilmu Rawa Rontek, Raden.. Tubuh mereka menyatu kembali meski sudah kita pisahkan dari badannya” Ucap Bayu Barata dengan nafas sedikit tidak teratur..
“Bukan Rawa Rontek.. Aku pernah melihat ilmu yang aku sendiri tak tahu namanya itu saat masih menjadi tawanan Raja Siluman.. Kunci kelemahannya cuma satu, Kang Mas.. Kau harus menemukan tubuh Ratu Kala Wanara yang asli dari semua sosok jelmaannya” Jelas Sekar dengan tangan masih menghunus Pedang Emas, sambil menatap tajam ke arah lawan kami semua..
Gw termenung sesaat mendengarkan penjelasan dari kedua Jin Penjaga gw, untuk mencari cara lain agar dapat membunuh semua sosok Ratu Kala Wanara..
“Hujamkan ujung Pedang Jagat Samudera ke tanah, anak muda.. Dengan begitu kau akan mengetahui sosok asli dari Ratu Kala Wanara” Tiba-tiba terdengar sebuah suara di kedua telinga gw, seperti suara Senopati Kerajaan Laut Utara, Raden Jaka Wastra..
Gw mengangguk paham akan petunjuk beliau, lalu dengan sekuat tenaga gw hujamkan ujung Pedang Jagat Samudera ke tanah di depan gw berdiri..
“Bismillah..” Ucap gw dalam hati sambil memegang menggunakan kedua tangan di pangkal Pedang Jagat Samudera yang sudah dalam posisi terbalik..
ZLEEB!!!
Suara Pedang Jagat Samudera yang menghujam ke dalam tanah sempat terdengar.. Tiba-tiba, muncul cahaya biru yang mengarah ke sebuah sosok Ratu Kala Wanara yang berada di tengah..
“Itu dia” Kata gw setengah berteriak lalu mencabut kembali Pedang Jagat Samudera dan berlari dengan cepat ke arah sosok Ratu kala Wanara yang berada di tengah sambil melayang..
Menyadari gw telah menemukan tubuh aslinya, semua sosok Ratu Kala Wanara nampak mengarahkan ujung ekornya ke arah gw yang sedang berlari..
SEETT!!!
Suara puluhan sinar kuning yang keluar dari ekor kedelapan sosok Ratu Kala Wanara terdengar seperti suara puluhan meriam berdentuman.. Semua kesaktian mahluk tersebut tepat mengarah ke gw.. Gw melemparkan Pedang Jagat Samudera ke atas sambil terus berlari.. Pedang sakti pemberian Penguasa Laut Utara itu berputar-putar sebanyak tiga kali di udara dan menciptakan tiga gulungan sinar putih berlapis biru yang nampak menghadang puluhan sinar kuning milik Ratu Kala, laksana tiga tameng yang melindungi gw dari arah depan, samping kiri dan kanan..
Namun ada dua larik sinar kuning yang lolos dan meliuk melesat hendak menyerang gw dari arah belakang.. Sekar nampak mengibaskan selendang emasnya dan berhasil menggulung satu larik sinar tersebut.. Sementara Bayu Barata langsung melompat dan berubah menjadi harimau raksasa berwarna belang hitam dan biru dan mengeluarkan sebuah ajian dari mulutnya.. Suara dentuman akibat benturan sinar kuning Ratu Kala Wanara dan sinar biru milik Bayu Barata terdengar keras..
Kedelapan sosok Ratu Kala yang palsu nampak menyerang sambil melindungi sosok aslinya yang berada di tengah.. Gw yang masih berlari langsung melompat tinggi, menangkap pangkal Pedang Jagat Samudera dan mendarat sambil mengayunkan Pedang tersebut ke arah delapan sosok tiruan Ratu Kala Wanara..
Sebuah gelombang angin berhawa sangat panas keluar dari ayunan Pedang Jagat Samudera, dan bergulung-gulung datang ke arah delapan sosok tersebut.. Suara gulungan angin itu menderu laksana amukan ombak besar di lautan.. Serentak kedelapan sosok tiruan Ratu Kala Wanara menjerit begitu gelombang angin berhawa sangat panas itu menggulung tubuh mereka hingga terbakar hangus menjadi abu..
Sosok Ratu Kala Wanara yang asli nampak sangat terkejut dan hendak melarikan diri, gw yang menyadari hal tersebut kembli berlari lalu melompat tinggi sambil bersalto di udara dan meluncur ke bawah dengan menusukkan Pedang Jagat Samudera tepat ke atas kepala Ratu Kala Wanara dan terus menembus hingga leher ..
KREESSS!!!
Suara hancurnya tempurung kepala Ratu Kala Wanara terdengar cukup menggidikkan.. Karena belum merasa puas, gw yang masih dalam posisi terbalik memukulkan telapak tangan kanan ke ujung gagang Pedang Jagat Samudera yang masih menancap diatas kepala Ratu Kala Wanara , lalu melakukan satu lompatan terakhir yang cukup tinggi di udara..
Sejenak gw memanggil Pedang Jagat Samudera dalam hati saat masih melayang di udara.. Pedang tersebut melesat keluar dari atas kepala Jin wanita itu, menuju ke arah gw.. Dengan cepat gw tangkap gagangnya dan kembali meluncur ke bawah sambil mengayunkan Pedang Jagat Samudera satu kali ke arah tubuh Ratu Kala Wanara yang terlihat mulai menggelepar-gelepar.. Selarik sinar putih dilapisi sinar biru melesat dari ayunan Pedang Jagat Samudera..
BLAAARR!!!
Suara sinar putih yang diselimuti sinar biru laut, tepat mengenai tubuh Ratu Kala Wanara dan membuat salah satu Jin Tangan Kanan Raja Siluman itu hancur menjadi abu berwarna hitam.. Gw yang mendarat didekat Sekar dan Bayu Barata yang sudah menyimpan senjata mereka masing-masing, sempat jatuh berlutut karena kehabisan tenaga.. Pandangan nanar gw masih menatap sisa-sisa serpihan tubuh Ratu Kala Wanara yang terbakar.. Sebuah sensasi kepuasan terbersit dari dalam hati karena telah berhasil melenyapkan salah satu Jin Tangan Kanan Raja Siluman..
Setelah semua serpihan tubuh jin tersebut di terbangkan oleh angin dingin, gw langsung memasukkan kembali Pedang Jagat Samudera ke bahu kanan, lalu menoleh ke arah dua laki-laki yang terduduk di atas tanah agak jauh di samping kami..
Laki-laki yang berpakaian serba hitam nampak masih menggenggam keris kecilnya yang terpatah menjadi dua bagian, lalu berlari ke belakang hendak melarikan diri, namun Sekar langsung melayang dengan cepat dan mencegat nya, sambil tersenyum dingin.. Perlahan, laki-laki itu berjalan kembali ke tempat nya semula..
“Siapa dari kalian yang menjadi otak pengirim santet ke Om Hendra?” Tanya gw sambil menunjuk wajah mereka satu persatu, yang masih terduduk lemas di atas tanah kering pesawahan..
Laki-laki yang berpakaian serba hitam lengkap dengan udeng-udeng berwarna sama yang menutupi kepalanya, mengarahkan telunjuk ke sosok laki-laki yang berpenampilan jauh lebih rapih darinya..
Wajah orang yang di tunjuk mendadak pucat karena ketakutan, saat gw mulai mendekatinya..
“Bangun, sekarang juga” Perintah gw sambil membentak..
Laki-laki yang gw maksud perlahan mengangguk masih dengan raut muka takut dan mulai berdiri..
BUGG!!!
Sebuah pukulan tangan kosong tanpa tenaga dalam gw layangkan di wajahnya, dan membuat laki-laki itu jatuh terduduk di belakang.. Tetesan darah yang mengalir dari hidungnya mulai ia tutupi dengan satu tangan..
“Jelasin alasan lu ngirim santet ke Om Hendra” Perintah gw lagi kali ini dengan suara membentak..
“Sa.. Saya iri dengan Pak Hendra.. Saya bekerja jauh lebih lama darinya, tapi malah dia yang di tunjuk sebagai asisten manager” Ucap laki-laki itu yang sempat tergagap sambil meringis menahan sakit, dengan suara bergetar ketakutan..
“Hanya karena jabatan, lu tega menyantet orang lain?” Tanya gw sambil menarik kerah baju orang yang menjadi otak pengirim santet..
Laki-laki tersebut mengangguk lalu mulai menundukan wajahnya.. Gw sangat ingin memukulnya kembali, tapi melihat usai laki-laki itu yang sedikit lagi akan memasuki masa pensiun, membuat hati kecil gw tak tega..
“Jika lu coba-coba mengirimkan santet kembali, gw bikin nasib lu sama seperti Jin Perempuan tadi, Paham!!” Ucap gw yang di akhiri dengan bentakan, lalu melepaskan cengkraman kedua tangan gw di kerahnya sambil mendorong tubuh laki-laki tersebut..
Dorongan gw berhasil membuatnya kembali jatuh terduduk sedikit keras.. Gw mulai melirik ke arah dukun yang telah membantu laki-laki tadi mengirimkan santet ke Om Hendra.. Laki-laki yang berusia lebih muda tersebut, nampak menundukkan kepalanya, lalu dengan cepat memeluk paha gw..
“Tolong, ampuni saya, dek.. Saya janji tidak akan menggunakan ilmu santet lagi untuk menyakiti orang lain.. Tolong beri saya ampun” Ucapnya sambil merengek layaknya anak kecil yang meminta mainan..
“Baiklah, kali ini lu, gw beri ampun.. Sekar tolong ambil semua ilmu hitam yang dimilikinya” Ucap gw sambil menoleh ke arah Sekar..
Sekar mengangguk, lalu mulai berjalan tanpa melayang ke arah si dukun.. Gw melepaskan pelukan dukun tersebut di paha dengan sedikit menendang kasar, dan membuatnya jatuh membungkuk.. Perlahan Sekar mulai melemparkan selendang emasnya yang langsung membelit tubuh dukun tersebut hingga pangkal leher yang membuatnya tak bisa bergerak..
Sesaat, Sekar memejamkan kedua matanya sambil meletakkan telapak tangan kanannya beberapa inci di atas kepala si dukun.. Perlahan muncul asap hitam dari ubun-ubun laki-laki itu yang tubuhnya bergetar dan kedua matanya terbalik memutih.. Setelah semua asap hitam keluar, tiba-tiba tubuh dukun itu tergolek lemas seperti pingsan..
Sejenak, asap hitam tersebut berkumpul di antara atas kepala si dukun dan telapak tangan kanan Sekar.. Dengan cepat Sekar menggenggam asap hitam itu dan melompat sambil melayang mundur, lalu setengah berlutut menghujamkan telapak tangan kanannya ke tanah.. Kepulan asap hitam tipis yang berada di telapak tangan kanan Sekar seketika terserap oleh hawa murni yang ada di tanah..
Sekar tersenyum sambil berdiri dan kembali melangkah mendekat ke arah gw dan Bayu Barata yang sudah menjelma kembali menjadi sosok pemuda..
“Aku sudah memendam ilmu hitam milik orang itu ke tanah, Pedang Jagat milikmu sepertinya bertambah sakti, Kang Mas?” Tanya Sekar sedikit heran..
“Pedang ku telah di sempurnakan oleh Penguasa Laut Utara, Sekar.. Nanti saja aku ceritakan di rumah.. Badan ku terasa sakit semua” Jawab gw sambil menggerakkan leher dan bahu..
“Bagaimana dengan dua orang itu, Raden?” Tanya Bayu Barata dengan menatap tajam ke arah dua laki-laki yang salah satunya sedang pingsan..
“Aku punya rencana lain untuk dua orang itu Bayu.. Sekar, tolong undang semua mahluk halus yang ada di sekitar sini untuk menemani mereka” Kata gw yang langsung di jawab oleh anggukan kepala Sekar..
Kedua mata laki-laki yang menjadi dalang peristiwa penyantetan Om Hendra, nampak terbelalak sambil menoleh ke kiri dan kanan.. Sementara Sekar mulai menaikkan jari telunjuk tangan kirinya ke atas, dengan mata terpejam dan mulut yang bergerak-gerak seperti membaca mantera pemanggil Jin..
Tak perlu waktu lama, muncul beberapa penampakan seperti dua pocong yang melompat-lompat di atas tanah sawah, lalu kuntilanak yang melayang di atas hamparan pohon padi kering dan sosok laki-laki yang melayang sambil menenteng kepalanya di tangan kiri serta beberapa penampakan lain, yang gw yakin akan menjadi shock therapy bagi kedua manusia itu..
Gw mulai melompat tinggi bersama Sekar dan Bayu Barata, meninggalkan area pesawahan yang mulai di penuhi mahluk halus.. Sebuah senyuman tersungging di wajah gw, saat mendengar suara seorang laki-laki berteriak meminta tolong karena ketakutan, puluhan meter di belakang..
qthing12 dan 12 lainnya memberi reputasi
13