- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#283
Rain
24 Mei 2014
Hari sabtu ini, seperti biasa malamnya adalah jadwal kencan kita. Dani ngajak aku ke Tjap Toendjoengan lagi, tapi kali ini dengan temen2 sekolahnya di SMK. Ya, ini pertama kalinya dia ngenalin aku ke temen2nya. Sebenernya ga asing sih, kan mereka adek kelasku juga. Cuma ya kan belum kenal. Ada sih beberapa, seperti Mala dan Romi. Kan kita sebelumnya udah pernah liburan bareng waktu ke Bali tahun baru lalu.
Sebelumnya.. Dani dicengin di grup bbm sama temen2nya itu, biasalah ya ngecengin kalo dia udah punya pacar. Dan katanya yang di Bali itu pdkt lah apalah katanya. Trus mereka janjian mau meet up gitu, jadi Dani sekalian ngajak aku. Biar hemat waktu, ketemu temen juga ketemu pacar. Seperti biasa juga, dia jemput aku jam 7 malem katanya.
Tapi udah jam 7 Dani belum juga dateng, beberapa menit berlalu eh yang dateng malah hujan. Aku yang udah di ruang tamu ini makin resah lah, dia udah berangkat apa belum. Kalo udah, terus kehujanan dong? Eh ga lama setelahnya dia dateng, buru2 naruh motor trus masuk ke rumahku. Duh, kasian pacar aku kehujanan
"Duh.. kehujanan ya.." kataku sembari mengusap lengan bajunya yang basah..
"Iya tadi udah di depan situ eh kok tiba2 ujan.." jawabnya sambil berusaha ngelepas sepatunya.
"Eh.. gausah dipake aja"
Dia ga jadi lepas sepatunya dan duduk di sofa kecil dekat tembok.
"Emang temen2mu udah pada disana?"
"Udah. Tadi Mala juga tanya kita udah berangkat apa belum.."
"Trus..?"
"Belum aku bales.."
"Yaudah bilang aja sekarang kamu udah di rumahku. Nunggu hujan.."
"Iya.." dia ambil hp nya dalam saku celananya. Sebentar kemudian jarinya udah sibuk ngetik.
"Disana ga hujan katanya Neng.."
"Lha, iya ta?"
"Iya katanya.."
"Hmm.. hujannya ga rata berarti.."
"Mungkin.."
Kemudian hening sesaat, aku yang sedari tadi hanya memperhatikan dia yang masih sibuk dengan hpnya sesekali melihat ke arah luar mastiin hujannya masih lebat apa udah reda. Ternyata emang masih hujan karena juga baru aja turun.
Kembali aku nengok kearahnya eh dia udah natap aku balik, hpnya udah disimpan lagi ke saku celananya. Yang bikin aku agak gelagapan, dia natap aku dengan wajah yang... duh, bikin salting dan milih buat nunduk.
Wajahnya teduuuuh banget dengan hiasan senyumnya yang manis, kalem.. jujur aja, selama ini kadang kalo lagi ngomong sama dia aku masih sering ga berani untuk natap matanya. Ya awalnya jelas natap matanya tapi kok kenapa tiba2 aku menghindari kontak mata dengan dia saat lagi ngobrol
Malam itu dia pakai kaos putih yang malah bikin dia kelihatan shine bright like a diamond
dan aku pake kaos berleher lebar warna abu2 gelap.
Akhirnya hujan reda juga, kita langsung bersiap untuk berangkat. Aku masuk ke dalam kamar ambil jaket, hp dan tas. Kemudian balik ke ruang tamu, Dani udah ngeluarin hp nya lagi.
"Kabarin dulu Mala nya kita mau berangkat sekarang.." kataku.
"Iya, ini udah kok.."
"Yaudah, yuk."
Setelah pamit ke ibu, kita langsung berangkat. Sebelumnya sempet aku tengok jam di dinding yang menunjukkan udah mau jam 8 malam. Untung bagi kita yang sampai di parkiran, antriannya ga begitu rame. Kelar parkir kita jalan langsung menuju ke tempat temen2 Dani berada dengan bergandengan tangan mesra
Ahay! 
"Weess... manten anyar nya udah dateng nih..."
Dateng2 udah dicengin aja
"Disini loh ga hujan sama sekali, Dan.." kata Mala.
"Ya ada pawangnya lah. Masa ga dipawang. Rugi dong.." sahut Dani.
"Duduk dulu. Duduk dulu.. kasih tempat dong kasih tempat.." kata temennya yang lain.
Aku duduk bersebelahan dengan Dani. Mereka ngobrol apa aja yang asik buat diobrolin. Namanya juga temen lama. Aku nyimak saja pembicaraannya. Sesekali juga jawab dari pertanyaannya mereka.
"Kamu makan apa itu, Cup?" Tanya Dani ke Ucup.
"Nasi goreng kambing.." jawab Ucup.
"Enak?"
"Enak."
"Beli dimana?"
"Disitu deket tuh..." Ucup nunjuk tempat jualan nasgor kambing.
"Aku udah makan sih tadi cuma kok keliatannya enak jadi pengen.."
"Ya beli loh.." sahut Mala.
"Mau beli apa Neng?" Tanya Dani kali ini ke aku.
"Mau beli bakso bakar.." jawabku yang udah ngiler dari tadi bayangin bakso bakar.
"Yaudah yuk. Bentar ya.." pamitnya Dani.
"Yoi.. santai aja" jawab mereka.
Kita pergi beli makanan yang mau kita beli. Ngantri? Jelas lah. Tempat ini kayaknya ga pernah sepi selama sebulan. Apalagi ini malam minggu. Whoaaa, penuh!
Kelar beli kita balik lagi ke tempat mereka berada. Makan dan ngobrol seperti tadi ngobrolin apa aja yang bisa diobrolin, gosip sana sini dari alif sampe wau. Begitulah kiranya, sepertinya hampir semua muda mudi kayak gitu kalo lagi kumpul hihi.
Keesokan harinya..
Hari minggu ini ada acara SUCF di jalan tunjungan. SUCF itu Surabaya Urban Culture Festival. Sepanjang jalan tunjungan itu rame banget. Disana ada beberapa panggung yang berbeda. Dari yang akan menunjukkan tarian daerah dan gamelan, ludruk, DJ, dll. Ada bazar makanan, kerajinan tangan khas surabaya, pertunjukkan2 di sepanjang jalan. Dan di jalan tunjungan itu terletak hotel majapahit, yang dulu jaman perang namanya hotel yamato. Lokasi dimana para pejuang menyobek bendera belanda, birunya di sobek tinggal merah putih. Biasanya hotel majapahit ini jadi museum dadakan.
Kebayang kan ramenya gimana. Pokoknya acara tahunan ini sayang banget untuk dilewatkan. Biasanya acara dimulai dari sore sampe malam. So pasti aku pengen banget buat kesini. Aku janjian dengan Kiki dan Cindy. Tentunya aku sama Dani dong.
Selepas maghrib kita berangkat, kita memilih parkir di TP karena lebih aman bukan di pinggir2 jalan yang biasanya. Dani juga mau COD sama temennya yang mau beli dagangannya di deket TP itu.
"Temenmu nunggu dimana, Sep?" Tanyaku saat kita udah di dalam parkiran motor.
"Di ujung gang sebelah katanya.."
"Oh, berarti kita jalan kesana dong..?!" Tanyaku agak kaget juga, lumayan jauh itu
"Iya, trus kita nyebrang aja kesananya.."
"Oh iya oke.."
Kita jalan keluar parkiran terus menuju ke gang sebelah dari pintu samping, kemudian jalan ke arah ujung deket jalan raya atau pintu masuk utama mall. Kita jalan bergandengan di jalan yang sempit dan rame ini. Sampai ketemu sama temennya dan beres bertransaksi kita mau jalan ke arah sebrang ke jalan tunjungan, tapi begonya baru tersadar, kunci kontak motornya Dani ketinggalan di motor
Akhirnya balik lagi lah kita ke parkiran, ampun deh bolak balik. Iya kalo deket, jauh banget ini dari ujung ke ujung. Orang surabaya pasti tau nih sejauh apa kita jalan. Untung kuncinya masih nempel dan ga diambil satpam. Bakal nebus tuh nanti kalo udah dipegang satpam. Akhirnya kita milih lewat dalam mall, baru nyebrang.
"Eh, Bun.." ada cewe di sebrang kita yang manggil aku. Yang ternyata adek kelasku yang satu ekskul juga. Dia sama pacarnya.
"Hey.. dari mana?" Aku balik menyapa.
Dia malah cengengesan sambil kode lirik2 ke Dani. Dia heboh banget ngelihat aku gandengan sama cowo. Secara yang digandeng adek kelasnya dia haha. Jadi aku ketemu sama adek kelas setahun di bawahku pas. Dani kan 2 tahun di bawahku
"Habis dari SUCF.. ini kalian mau kemana? Ihiiirr hahaha..." godanya.
"Ya mau ke SUCF juga.." jawabku.
"Oh yaudah, duluan ya..." pamitnya sambil liat ke Dani.
"Oh iya mbak.." bales Dani.
"Iya ati ati.." timpalku.
Kita lanjut jalan lagi masuk mall. Kita janjian sama Kiki dan Cindy. Cindy pulang kerja langsung kesini katanya. Minggu2 kerja? Iya dia kerjanya 2 hari kerja 1 hari libur. Jadi ga peduli mau tanggal merah tanggal hitam, waktu shiftnya masuk ya masuk. Kalo Kiki katanya dari kampus, kalo ini mah emang sejak kuliah sibuk di kampus mulu. Maklum, mahasiswa ITS. Banyak yang bilang, ITS tuh kepanjangannya "Isok Turu, Seneng". Jadi bisa tidur aja alhamdulillah
Aku sama Dani nunggu mereka di depan hotel majapahit. Ga lama setelah kita sampai, Cindy udah datang trus disusul oleh Kiki. Suasana sudah sangat rame disini. Dari suara musik, orang ngoceh di mic, hiruk pikuk pengunjung. Eh ga sengaja ketemu Fany lagi jalan sama cowo yang ga kita kenal. Aah.. pasti gebetannya yang baru nih
"Woy.. Fan!" Teriak Kiki manggil Fany.
"
hey!" Kaget dia.
"Eciyeee sama siapa tuuh.." sapa Cindy.
Fany nyamperin kita sambil senyum2 malu. Dikenalin kita sama gebetannya itu.
"Lubis
" salaman lah kita semua buat kenalan.
Tuhkan, semua pada kesini. Yang ga janjian aja bisa kebetulan ketemu.
Kita foto2 disini dengan background hiasan di sepanjang jalan dan ramenya pengunjung. Dari foto sendirian, rame2, juga aku foto berdua sama Kasep
Lagi asik2 foto eh ketemu lagi sama orang yang kita kenal, kali ini temen sekelasnya Dani sama Kiki. Aku kenal juga, dia juniorku di ekskul satunya.
"Hey... ya kan, pasti ketemu.." kata si cewe ke cowonya.
"Hey! Wah.. kebetulan nih ada yang bawa kamera.." tembak Dani langsung gitu aja haha.
Kemudian mereka terlibat percakapan seru antara mereka bertiga. Dani, Kiki, Ratih. Mereka dulu temen se-geng. Jadi gitu lah...
Emang cowonya si Ratih ini suka foto2, Ratih sendiri sering jadi objek fotonya. Jadi jelas mereka kesini juga mau hunting foto. Apalagi momentnya pas, jadi sayang kalo ga di abadikan.
"He Dan, he mbak.. kalian pacaran?" Tanya Ratih.
"Menurutmu..?" Tanya Dani balik.
"Ya Allah.. pacaran ta? Mbak? Pacaran?" Ratih masih aja tanya. Emang nih anak agak pekok
"Iyaa, Tih...
" jawabku.
"Ya ampun, alhamdulillah... temenku ga homo.." nah kan, pekok kan
"Hahaha mulutmu, Tih.. Tih.." Sahut Dani.
Sekarang kita lagi jalan untuk melihat isi festival ini. Suasananya makin malam makin rame, makin padet dah. Jalannya macet, jadi pelan2. Sepanjang jalan itu juga Dani ga pernah melepas genggaman tangannya padaku. Terus kita berhenti di tengah2, kita foto2 lagi kali ini pake kamera, yang tadi cuma pake hp.
Dan lagi2, saat tengah asik berfoto, kita ketemu lagi dengan yang kita kenal. Kali ini adalah teman2ku. Ya Tuhan, aku malu sekali. Pasalnya, dulu kalo kesini aku selalu sama mereka. Eh sekarang aku malah ga kepikiran bakal ajak mereka atau ketemu mereka disini. Mana mereka lagi senyum2, ngeliatin aku sama Dani lagi berfoto.
Setelah berfoto, jelas mereka ngecengin aku. Apalagi si Pram, dia baru tau kalo aku jadian sama Dani. Dia heran mungkin, ga nyangka kalo akhirnya aku jadian sama Dani.
Karena udah puas berkeliling di acara ini, kita memutuskan pergi dari tempat ini dan cari tempat nongkrong lain yang lebih sepi dan nyaman buat ngobrol. Akhirnya kita sepakat janjian ketemu di taman depan gedung negara.
Kita balik ke parkiran motor masing2. Cindy bersamaku dan Dani, atas saranku dia ikut parkir di TP juga. Keluar dari tempat parkir, aku liat cuacanya lagi mendung nih. Karena khawatir akan hujan kita langsung jalan ke tempat janjian.
Tapi naas, baru aja keluar dari mall, dugaanku benar. Gerimis mulai turun. Kita memutuskan untuk pulang akhirnya. Kita pisah arah dengan Cindy. Gerimisnya emang belum menyeluruh, masih angin anginan. Aku mengusap lengan Dani yang basah karena dia ga pake jaket.
"Hehe.. percuma gausah di lap, nanti juga basah lagi.." kata Dani
"Kamu sih.. ga pake jaket.."
"Udah.. gapapa biarin, Neng.."
Sampe tiba di rumahku ternyata hujannya makin lebat. Sekali lagi, kita terjebak hujan. Bukan bukan, seolah malam itu pun ga rela kita berpisah dan hujan pun menahanmu untuk lebih lama menikmati waktu bersamaku
Inget ga waktu itu, kita pake baju yang warnanya kebalikan dari malem sebelumnya. Kemarin, kamu pake putih, aku pake abu abu. Malem itu, aku pake putih dan kamu pake abu abu.
Hari sabtu ini, seperti biasa malamnya adalah jadwal kencan kita. Dani ngajak aku ke Tjap Toendjoengan lagi, tapi kali ini dengan temen2 sekolahnya di SMK. Ya, ini pertama kalinya dia ngenalin aku ke temen2nya. Sebenernya ga asing sih, kan mereka adek kelasku juga. Cuma ya kan belum kenal. Ada sih beberapa, seperti Mala dan Romi. Kan kita sebelumnya udah pernah liburan bareng waktu ke Bali tahun baru lalu.
Sebelumnya.. Dani dicengin di grup bbm sama temen2nya itu, biasalah ya ngecengin kalo dia udah punya pacar. Dan katanya yang di Bali itu pdkt lah apalah katanya. Trus mereka janjian mau meet up gitu, jadi Dani sekalian ngajak aku. Biar hemat waktu, ketemu temen juga ketemu pacar. Seperti biasa juga, dia jemput aku jam 7 malem katanya.
Tapi udah jam 7 Dani belum juga dateng, beberapa menit berlalu eh yang dateng malah hujan. Aku yang udah di ruang tamu ini makin resah lah, dia udah berangkat apa belum. Kalo udah, terus kehujanan dong? Eh ga lama setelahnya dia dateng, buru2 naruh motor trus masuk ke rumahku. Duh, kasian pacar aku kehujanan

"Duh.. kehujanan ya.." kataku sembari mengusap lengan bajunya yang basah..
"Iya tadi udah di depan situ eh kok tiba2 ujan.." jawabnya sambil berusaha ngelepas sepatunya.
"Eh.. gausah dipake aja"
Dia ga jadi lepas sepatunya dan duduk di sofa kecil dekat tembok.
"Emang temen2mu udah pada disana?"
"Udah. Tadi Mala juga tanya kita udah berangkat apa belum.."
"Trus..?"
"Belum aku bales.."
"Yaudah bilang aja sekarang kamu udah di rumahku. Nunggu hujan.."
"Iya.." dia ambil hp nya dalam saku celananya. Sebentar kemudian jarinya udah sibuk ngetik.
"Disana ga hujan katanya Neng.."
"Lha, iya ta?"
"Iya katanya.."
"Hmm.. hujannya ga rata berarti.."
"Mungkin.."
Kemudian hening sesaat, aku yang sedari tadi hanya memperhatikan dia yang masih sibuk dengan hpnya sesekali melihat ke arah luar mastiin hujannya masih lebat apa udah reda. Ternyata emang masih hujan karena juga baru aja turun.
Kembali aku nengok kearahnya eh dia udah natap aku balik, hpnya udah disimpan lagi ke saku celananya. Yang bikin aku agak gelagapan, dia natap aku dengan wajah yang... duh, bikin salting dan milih buat nunduk.
Wajahnya teduuuuh banget dengan hiasan senyumnya yang manis, kalem.. jujur aja, selama ini kadang kalo lagi ngomong sama dia aku masih sering ga berani untuk natap matanya. Ya awalnya jelas natap matanya tapi kok kenapa tiba2 aku menghindari kontak mata dengan dia saat lagi ngobrol

Malam itu dia pakai kaos putih yang malah bikin dia kelihatan shine bright like a diamond
dan aku pake kaos berleher lebar warna abu2 gelap.Akhirnya hujan reda juga, kita langsung bersiap untuk berangkat. Aku masuk ke dalam kamar ambil jaket, hp dan tas. Kemudian balik ke ruang tamu, Dani udah ngeluarin hp nya lagi.
"Kabarin dulu Mala nya kita mau berangkat sekarang.." kataku.
"Iya, ini udah kok.."
"Yaudah, yuk."
Setelah pamit ke ibu, kita langsung berangkat. Sebelumnya sempet aku tengok jam di dinding yang menunjukkan udah mau jam 8 malam. Untung bagi kita yang sampai di parkiran, antriannya ga begitu rame. Kelar parkir kita jalan langsung menuju ke tempat temen2 Dani berada dengan bergandengan tangan mesra
Ahay! 
"Weess... manten anyar nya udah dateng nih..."
Dateng2 udah dicengin aja

"Disini loh ga hujan sama sekali, Dan.." kata Mala.
"Ya ada pawangnya lah. Masa ga dipawang. Rugi dong.." sahut Dani.
"Duduk dulu. Duduk dulu.. kasih tempat dong kasih tempat.." kata temennya yang lain.
Aku duduk bersebelahan dengan Dani. Mereka ngobrol apa aja yang asik buat diobrolin. Namanya juga temen lama. Aku nyimak saja pembicaraannya. Sesekali juga jawab dari pertanyaannya mereka.
"Kamu makan apa itu, Cup?" Tanya Dani ke Ucup.
"Nasi goreng kambing.." jawab Ucup.
"Enak?"
"Enak."
"Beli dimana?"
"Disitu deket tuh..." Ucup nunjuk tempat jualan nasgor kambing.
"Aku udah makan sih tadi cuma kok keliatannya enak jadi pengen.."
"Ya beli loh.." sahut Mala.
"Mau beli apa Neng?" Tanya Dani kali ini ke aku.
"Mau beli bakso bakar.." jawabku yang udah ngiler dari tadi bayangin bakso bakar.
"Yaudah yuk. Bentar ya.." pamitnya Dani.
"Yoi.. santai aja" jawab mereka.
Kita pergi beli makanan yang mau kita beli. Ngantri? Jelas lah. Tempat ini kayaknya ga pernah sepi selama sebulan. Apalagi ini malam minggu. Whoaaa, penuh!
Kelar beli kita balik lagi ke tempat mereka berada. Makan dan ngobrol seperti tadi ngobrolin apa aja yang bisa diobrolin, gosip sana sini dari alif sampe wau. Begitulah kiranya, sepertinya hampir semua muda mudi kayak gitu kalo lagi kumpul hihi.
-----
Keesokan harinya..
Hari minggu ini ada acara SUCF di jalan tunjungan. SUCF itu Surabaya Urban Culture Festival. Sepanjang jalan tunjungan itu rame banget. Disana ada beberapa panggung yang berbeda. Dari yang akan menunjukkan tarian daerah dan gamelan, ludruk, DJ, dll. Ada bazar makanan, kerajinan tangan khas surabaya, pertunjukkan2 di sepanjang jalan. Dan di jalan tunjungan itu terletak hotel majapahit, yang dulu jaman perang namanya hotel yamato. Lokasi dimana para pejuang menyobek bendera belanda, birunya di sobek tinggal merah putih. Biasanya hotel majapahit ini jadi museum dadakan.
Kebayang kan ramenya gimana. Pokoknya acara tahunan ini sayang banget untuk dilewatkan. Biasanya acara dimulai dari sore sampe malam. So pasti aku pengen banget buat kesini. Aku janjian dengan Kiki dan Cindy. Tentunya aku sama Dani dong.
Selepas maghrib kita berangkat, kita memilih parkir di TP karena lebih aman bukan di pinggir2 jalan yang biasanya. Dani juga mau COD sama temennya yang mau beli dagangannya di deket TP itu.
"Temenmu nunggu dimana, Sep?" Tanyaku saat kita udah di dalam parkiran motor.
"Di ujung gang sebelah katanya.."
"Oh, berarti kita jalan kesana dong..?!" Tanyaku agak kaget juga, lumayan jauh itu

"Iya, trus kita nyebrang aja kesananya.."
"Oh iya oke.."
Kita jalan keluar parkiran terus menuju ke gang sebelah dari pintu samping, kemudian jalan ke arah ujung deket jalan raya atau pintu masuk utama mall. Kita jalan bergandengan di jalan yang sempit dan rame ini. Sampai ketemu sama temennya dan beres bertransaksi kita mau jalan ke arah sebrang ke jalan tunjungan, tapi begonya baru tersadar, kunci kontak motornya Dani ketinggalan di motor

Akhirnya balik lagi lah kita ke parkiran, ampun deh bolak balik. Iya kalo deket, jauh banget ini dari ujung ke ujung. Orang surabaya pasti tau nih sejauh apa kita jalan. Untung kuncinya masih nempel dan ga diambil satpam. Bakal nebus tuh nanti kalo udah dipegang satpam. Akhirnya kita milih lewat dalam mall, baru nyebrang.
"Eh, Bun.." ada cewe di sebrang kita yang manggil aku. Yang ternyata adek kelasku yang satu ekskul juga. Dia sama pacarnya.
"Hey.. dari mana?" Aku balik menyapa.
Dia malah cengengesan sambil kode lirik2 ke Dani. Dia heboh banget ngelihat aku gandengan sama cowo. Secara yang digandeng adek kelasnya dia haha. Jadi aku ketemu sama adek kelas setahun di bawahku pas. Dani kan 2 tahun di bawahku

"Habis dari SUCF.. ini kalian mau kemana? Ihiiirr hahaha..." godanya.
"Ya mau ke SUCF juga.." jawabku.
"Oh yaudah, duluan ya..." pamitnya sambil liat ke Dani.
"Oh iya mbak.." bales Dani.
"Iya ati ati.." timpalku.
Kita lanjut jalan lagi masuk mall. Kita janjian sama Kiki dan Cindy. Cindy pulang kerja langsung kesini katanya. Minggu2 kerja? Iya dia kerjanya 2 hari kerja 1 hari libur. Jadi ga peduli mau tanggal merah tanggal hitam, waktu shiftnya masuk ya masuk. Kalo Kiki katanya dari kampus, kalo ini mah emang sejak kuliah sibuk di kampus mulu. Maklum, mahasiswa ITS. Banyak yang bilang, ITS tuh kepanjangannya "Isok Turu, Seneng". Jadi bisa tidur aja alhamdulillah

Aku sama Dani nunggu mereka di depan hotel majapahit. Ga lama setelah kita sampai, Cindy udah datang trus disusul oleh Kiki. Suasana sudah sangat rame disini. Dari suara musik, orang ngoceh di mic, hiruk pikuk pengunjung. Eh ga sengaja ketemu Fany lagi jalan sama cowo yang ga kita kenal. Aah.. pasti gebetannya yang baru nih

"Woy.. Fan!" Teriak Kiki manggil Fany.
"
hey!" Kaget dia."Eciyeee sama siapa tuuh.." sapa Cindy.
Fany nyamperin kita sambil senyum2 malu. Dikenalin kita sama gebetannya itu.
"Lubis
" salaman lah kita semua buat kenalan.Tuhkan, semua pada kesini. Yang ga janjian aja bisa kebetulan ketemu.
Kita foto2 disini dengan background hiasan di sepanjang jalan dan ramenya pengunjung. Dari foto sendirian, rame2, juga aku foto berdua sama Kasep

Lagi asik2 foto eh ketemu lagi sama orang yang kita kenal, kali ini temen sekelasnya Dani sama Kiki. Aku kenal juga, dia juniorku di ekskul satunya.
"Hey... ya kan, pasti ketemu.." kata si cewe ke cowonya.
"Hey! Wah.. kebetulan nih ada yang bawa kamera.." tembak Dani langsung gitu aja haha.
Kemudian mereka terlibat percakapan seru antara mereka bertiga. Dani, Kiki, Ratih. Mereka dulu temen se-geng. Jadi gitu lah...
Emang cowonya si Ratih ini suka foto2, Ratih sendiri sering jadi objek fotonya. Jadi jelas mereka kesini juga mau hunting foto. Apalagi momentnya pas, jadi sayang kalo ga di abadikan.
"He Dan, he mbak.. kalian pacaran?" Tanya Ratih.
"Menurutmu..?" Tanya Dani balik.
"Ya Allah.. pacaran ta? Mbak? Pacaran?" Ratih masih aja tanya. Emang nih anak agak pekok

"Iyaa, Tih...
" jawabku."Ya ampun, alhamdulillah... temenku ga homo.." nah kan, pekok kan

"Hahaha mulutmu, Tih.. Tih.." Sahut Dani.
Sekarang kita lagi jalan untuk melihat isi festival ini. Suasananya makin malam makin rame, makin padet dah. Jalannya macet, jadi pelan2. Sepanjang jalan itu juga Dani ga pernah melepas genggaman tangannya padaku. Terus kita berhenti di tengah2, kita foto2 lagi kali ini pake kamera, yang tadi cuma pake hp.
Dan lagi2, saat tengah asik berfoto, kita ketemu lagi dengan yang kita kenal. Kali ini adalah teman2ku. Ya Tuhan, aku malu sekali. Pasalnya, dulu kalo kesini aku selalu sama mereka. Eh sekarang aku malah ga kepikiran bakal ajak mereka atau ketemu mereka disini. Mana mereka lagi senyum2, ngeliatin aku sama Dani lagi berfoto.
Setelah berfoto, jelas mereka ngecengin aku. Apalagi si Pram, dia baru tau kalo aku jadian sama Dani. Dia heran mungkin, ga nyangka kalo akhirnya aku jadian sama Dani.
Karena udah puas berkeliling di acara ini, kita memutuskan pergi dari tempat ini dan cari tempat nongkrong lain yang lebih sepi dan nyaman buat ngobrol. Akhirnya kita sepakat janjian ketemu di taman depan gedung negara.
Kita balik ke parkiran motor masing2. Cindy bersamaku dan Dani, atas saranku dia ikut parkir di TP juga. Keluar dari tempat parkir, aku liat cuacanya lagi mendung nih. Karena khawatir akan hujan kita langsung jalan ke tempat janjian.
Tapi naas, baru aja keluar dari mall, dugaanku benar. Gerimis mulai turun. Kita memutuskan untuk pulang akhirnya. Kita pisah arah dengan Cindy. Gerimisnya emang belum menyeluruh, masih angin anginan. Aku mengusap lengan Dani yang basah karena dia ga pake jaket.
"Hehe.. percuma gausah di lap, nanti juga basah lagi.." kata Dani
"Kamu sih.. ga pake jaket.."
"Udah.. gapapa biarin, Neng.."
Sampe tiba di rumahku ternyata hujannya makin lebat. Sekali lagi, kita terjebak hujan. Bukan bukan, seolah malam itu pun ga rela kita berpisah dan hujan pun menahanmu untuk lebih lama menikmati waktu bersamaku

Inget ga waktu itu, kita pake baju yang warnanya kebalikan dari malem sebelumnya. Kemarin, kamu pake putih, aku pake abu abu. Malem itu, aku pake putih dan kamu pake abu abu.
*
*
*
*
*
Aku bisa tersenyum
Sepanjang hari
Karena hujan pernah
Menahanmu disini, untukku...
Sepanjang hari
Karena hujan pernah
Menahanmu disini, untukku...
Diubah oleh nengsr 10-10-2017 01:27
0