Kaskus

Story

prestant18Avatar border
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]

CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA

assalamualaikum

selamat siang kaskusers,

ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :emoticon-Rate 5 Star

1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
cibuyaaAvatar border
arrasyid.pd988Avatar border
zoekyvalkryeAvatar border
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
prestant18Avatar border
TS
prestant18
#2723
pertengkaran 3, akhir


" yo, kami sudah sampai kota tulungagung, sekarang meluncur ke tempatmu "

begitulah pesan yang kuterima dari ibu.

" ya, paling sekitar 40 menit sudah sampai "

jawabku.

kusimpan kembali hp ku ke dalam saku kemeja.
dan aku kembali duduk menatap jalanan di depan kontrakan.

tadi malam ibu sudah kuhubungi.
kukatakan kepada beliau jika rencananya kali ini adalah untuk silaturahmi terlebih dahulu.
tidak untuk lamaran.
ada satu dan lain hal yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.
dan lagi menurut adat disini,
ketika dua pemuda dan pemudi bermaksud untuk melangkah lebih jauh,
maka pihak keluarga wanitalah yang terlebih dahulu datang ke tempat laki laki, sekedar untuk menanyakan, apakah benar jika si pemuda itu bertempat tinggal di sini dan putra dari bapak ini.

ibu dan bapak awalnya agak curiga mendengar alasanku.
beliau berdua menanyakan apakah ada masalah?
kujawab jika ada, tapi tidak apa apa.
bukan hal yang perlu di khawatirkan.

aku sempat diinterogasi oleh ibu.
berulangkali beliau menyuruhku berkata jujur.
akupun berulangkali mengatakan kepada beliau jika semua baik baik saja.
ibu tidak usah merisaukan dan cukup mengikuti keadaan terlebih dahulu.

" mas, bapak dan ibu sampean sampai kemari jam berapa? ini sudah siap "

ifa mengirimkan pesan pendek kepadaku.

" sebentar lagi sampai sini. nanti mungkin jam dua kami kesana "

jawabku.

aku mengirimkan jawaban tersebut.
dan tak lama sudah dibaca ditandai dengan berubahnya huruf D menjadi R.
setelah itu pesan berhenti.
padahal dulu kami hampir selalu chat panjang, ,
hatiku terasa nyeri, ,
apalagi setelah jejak percakapanku dengan ifa kuscroll ke atas.
pesan pesan mesra diantara kami sebelum bertengkar kini terasa menyesakkan.

berselang sekitar 35 menit, mobil rombongan sudah sampai didepan kontrakan.
sopir mengemudi berdasarkan petunjuk dari share location via WA.
kuhampiri mobil dan kujabat tangan penumpangnya satu per satu.
selain bapak dan ibu, rupanya ada ardi, pakdhe tukul dan juga bude at serta satu orang driver.

" ini gimana yo? "

tanya bapak.

" ayo ke villa dulu aja pak, sudah tak pinjamkan villa buat istirahat "

jawabku.

" memangnya ada villa disini?? "

bapak bertanya lagi.

" lho, ya ada no, inventaris , , hehe "

jawabku.

akhirnya aku masuk ke dalam mobil dan meluncur ke villa milik PLTA untuk beristirahat.
aku ingin keluargaku juga merasakan indahnya pemandangan disana.
tidak hanya ayah, mamah dan sheryl.
mobilpun kembali berjalan menuju ke tujuan.

kami sampai di villa,
ardi bersorak sorai kegirangan setelah melihat pemandangan yang ada.
baru kali ini dia melihat ada pantai yang langsung berbatasan dengan tebing.
dia berlari lari kesana kemari. .
tak lupa meminta kepada bapak dan ibu agar nanti turun ke pantainya.
aku hanya memperhatikan dengan senang.
setidaknya tingkah ardi cukup mengurangi rasa pening di kepalaku.

ketika aku sedang duduk melamun di teras villa,
bapak menghampiriku.

bapak: " yo "
aku: " eh, nggih pk? "
bapak: " kenapa nglamun? "
aku: " mboten pak, nggk kenapa kenapa "
bapak: " jangan bohong, , cerita saja , , "
aku: " beneran pak, cuma masalah sepele kok "

bapak merangkul pundakku.

bapak: " kamu nggak usah takut sharing sama bapak, bapak nggak akan cerita sama ibu kok "

aku melirik ke arah bapak.
nampaknya bapak tahu jika aku tidak akan membicarakan masalah berat kepada ibu.

bapak: " bapak tau, kamu itu dekat sama ibumu, saking dekatnya, kamu tau kalau ibumu itu sensitif, jadi kamu nggak pernah mau membuka masalah yang berat kepada dia dan memilih disimpan sendiri, ya to? "

aku mengangguk.
nampaknya bapak sudah benar benar mengerti karakterku.
padahal dulu beliau hampir tidak pernah menghargai pendapatku kecuali setelah aku lulus sekolah.

aku menoleh kebelakang,
kearah pintu depan villa.
nampak didalam bude at dan ibu sedang bercengkerama di karpet depan televisi.
sedangkan pakdhe tukul beristirahat disebelahnya.

bapak: " nggak akan dengar kok, cerita saja "

bapak kembali meyakinkanku.

aku: " pak, sebenarnya ada masalah pelik disini "
bapak: " apa masalahe yo? "
aku: " emm, , , "

aku masih ragu untuk bercerita.

bapak: " cerito aja "

bapak mengelus elus punggungku.

aku: " jadi sebenarnya lamaran ini diundur bukan karena masalah adat "
bapak: " lha terus? "
aku: " ifa yang memintanya pak "

bapak tidak langsung merespon jawabanku.
nampaknya beliau tidak terlalu terkejut.

bapak: " memangnya kenapa? "
aku: " aku nggak paham pak, , sikapnya dalam empat hari terakhir ini tiba tiba berubah drastis, setelah aku memergoki ada pesan bernada mesra di hapenya "
bapak: " maksud kamu ifa selingkuh? "
aku: " aku nggak tau pak, karena jika ditanya, ifa selalu mengelak bahwa itu bukan siapa siapanya, , "
bapak: " hmm, , , terus? "
aku: " ya tapi itu, dia tidak mau menunjukan hapenya kepadaku, padahal aku cuma mau tau kebenarannya saja, kan kami memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, wajar dong aku minta dia lebih terbuka "

bapak mendengarkan ceritaku dengan seksama.

aku: " setelah itu aku mendesaknya terus, baru dia mengaku jika itu adalah mantan pacarnya dulu, katanya mereka sudah nggak berhubungan lagi karena bu umi tidak setuju "
bapak: " berarti ifa masih berhubungan dengan pacarnya? "
aku: " aku kurang tau pak, tapi selama ini kami berhubungan baik baik saja, ifa juga hampir tidak pernah pergi jika tidak ada keperluan, ibunya yang selalu memonitor "
bapak: " lha terus, perubahan sikap itu maksudnya? "
aku: " itu dia pak, ifa berubah sikap sampai nyaris 180 derajat, dari yang tadinya pendiam, polos dan tidak banyak tingkah, bisa berubah liar dan bahkan berani bertengkar dengan ibunya sendiri "

bapak terdiam.
nampaknya beliau juga memikirkan sesuatu.

aku: " dari yang tadinya sudah mantap mau menikah, bisa mendadak bimbang, , siangnya bentak bentak dan marah2 kepadaku, malamnya berubah normal kembali, , kan aneh "

bapak: " ada baiknya memang diluruskan dulu yo masalah ini, biar kedepannya tetap baik buatmu "
aku: " nggih pak, makanya acara lamaran yang rencananya nanti itu lebih baik ditunda dulu, kita tetap datang, silaturahmi saja, , kasihan bu uminya sudah mempersiapkan begitu banyak "

bapak mengangguk menyetujui

bapak: " ya sudah, kita siap siap habis ini kesana, biar nggak kesorean "
aku: " nggih pak "

aku dan bapak bangkit ke dalam villa.

=====

sekitar pukul dua siang,
rombongan memutuskan untuk beranjak dari villa.
kami meluncur ke rumah dari om rian, adik laki laki bu umi.
sebab rumah bu umi terlalu kecil untuk menerima tamu.
maka jadilah bu umi meminjam tempat di rumah om rian yang cukup legaan.

tak beberapa lama, kami sampai di rumah om rian.
kami disambut keluarga besar dari bu umi yang lantas mempersilahkan rombongan duduk di ruang tamu.
bu umi menemui bapak dan ibu, bersama seorang laki laki yang kurasa adalah pakdhe dari ifa.
dibelakang beliau mengikuti ifa,
ifa mencium tangan bapak dan ibu.
kulihat ekspresinya sangat tegang.
aku berusaha berakting wajar dengan mengelus kepala ifa sambil tersenyum.
ifa hanya melirik kepadaku dengan tatapan mata seperti orang bingung.
jujur saat ini, kami berdiri bersebelahan, namun hatiku dan hati ifa terasa sangat jauh, seakan tidak terhubung sama sekali.
kemudian setelah itu bu umi masuk bersama ifa, mempersiapkan jamuan.

pakdhe dari ifa dan om rian kemudian berbincang bincang dengan bapak dan pakdhe tukul.
berbasa basi membicarakan tentang daerah sini.
aku sendiri melihat ada ekspresi canggung di wajah om rian.
nampaknya om rian juga sudah mengetahui perkara yang menggangguku dan ifa.

tak lama, hidangan dikeluarkan dan kami dipersilahkan makan.
bapak menyuruh ifa agar ikut makan bersama kami disini.
bahkan bapak mengajak ifa duduk disebelah beliau.
aku tau bapak sedang berusaha mengorek sesuatu dari ifa.

sepanjang acara silaturahmi berlangsung.
orang orang membicarakan mengenai banyak hal,
hingga kemudian pakdhe tukul, yang menjadi wakil bicara dari rombonganku, menegaskan jika kedatangan kami kesini untuk bersilaturahmi.
pakdhe tukul juga menanyakan apakah benar jika ifa adalah putri dari bu umi yang tinggal di sini.
sebab tiyo, sebagai keponakannya berkata jika sedang dekat dengan ifa.

pakdhe dari ifa yang menjadi wakil bicara dari keluarga ifa,
membenarkan pertanyaan pakdhe tukul.
memang benar disini adalah keluarga besar dari ifa.
hubungan tiyo & ifa memang sudah terjalin dan keluarga besar dari ifa juga sudah mengetahui.
sekarang tinggal bagaimana ifa dan tiyonya.

ifa yang ditanya seperti itu oleh pakdhenya didepan banyak orang hanya menunduk.
dia nampak bingung dan gelisah.
akhirnya aku membuka mulut.

" betul pak, saya dan ifa memang ada ada hubungan, namun nampaknya ifa butuh waktu lebih untuk meyakinkan diri. iya fa? "

kataku.

ifa mengangkat wajahnya dan kemudian mengangguk.
setelah itu ifa kembali menunduk.

pakdhe dari ifa lantas meminta maaf kepada kami semua karena hal ini.
beliau mewakili keluarga besar memohon maaf sebesar besarnya.
bapak menerima permintaan maaf tersebut dan berterimakasih karena sudah diperlakukan dengan baik.
setelah itu kami melanjutkan pembicaraan lain sebentar sembari mengudap makanan ringan.
barulah ba'dha ashar rombongan kami pamit.

aku dipanggil bu umi dari dalam untuk membawa jajanan.
jajanan yang sengaja dibawakan sebagai oleh oleh.

bu umi: " mas tiyo, ini jajanan dimasukan mobil untuk ibu bapaknya ya "
aku: " oh, iya bu "

aku mengambil dua dari tiga kresek besar yang sudah disiapkan bu umi.
kemudian aku keluar ke arah mobil, dimana rombongan keluargaku sudah mulai naik kedalamnya.

ifa: " mas, tunggu "

aku menoleh dan melihat ifa setengah berlari dibelakangku sambil membawa kresek sisanya.
tangan kirinya kemudian menggenggam erat lenganku.

setelah sampai di mobil,
aku memasukan ketiga kresek yang kami bawa ke bagasi belakang.
bapak yang melihat ifa bersamaku memanggil ifa agr mendekati beliau yang berdiri disamping pintu.

bapak: " fa, kesini nduk "

ifa berjalan menghampiri bapak.

bapak: " bapak mau pulang dulu ya? "
ifa: " nggih pak "

ifa mencium tangan bapak, lalu mencium tangan ibu, bude at dan pakdhe tukul.

bapak: " kamu pikirkan lagi masak masak, menikah itu bukan perkara sepele "

nasihat bapak kepada ifa.
ifa hanya mengangguk dan nampak sangan sungkan.
sedangkan aku melihat ke arah ibu.
beliau nampak acuh saja.
aku tahu ibu kecewa. .

aku: " ya sudah fa, aku pamit dulu ya, terimakasih banyak dan maaf merepotkan keluargamu, sampaikan permintaan maafku kepada pakdhe dan om rian "
ifa: " ee, , ee iya mas, , maafkan aku ya "
aku: " ya, sama sama "

aku menjawab dengan nada datar.
hari ini aku merasakan hal aneh.
aku merasakan jika sosok ifa yang hadir disini sangat jauh dariku.
namun sesaat, aku kembali merasakan hati kami seakan sedikit mendekat, ,
lalu kemudian menjauh lagi.
padahal sosok ifa sedari tadi bersamaku didalam acara ini.
acara yang seharusnya menjadi acara khidmat dan bahagia. . .

ifa: " maas tiyo, , "

ifa kembali memanggilku yang hendak naik kedalam mobil.
aku berhenti dan menoleh,

" grepp "

ifa memelukku dengan erat didepan keluargaku yang menyaksikan dari dalam mobil, dan juga keluarganya yang berdiri di teras rumah.
tanpa rasa sungkan, ,
tanpa rasa malu. .
dan seketika aku kembali merasakan kehadiran ifa yang biasanya didalam hatiku.
ifa langsung menangis terisak dan wajahnya dibenamkan di dadaku.

ifa: " mas tiyo, maafin aku maas, aku takuut, , aku binguung , , hiks hiks "

ifa berkata dengan lirih sambil terisak isak.
aku bingung hendak berkata apa.
hatiku yang sedari kemarin jengkel dan marah,
perlahan merasa kasihan juga.
apa yang sebenarnya terjadi kepada gadis ini??

akhirnya kuangkat kedua tanganku dan kudekap ifa.
kubiarkan dia menangis sebentar didalam pelukanku.
sesekali kuelus kepalanya yang mengenakan kerudung coklat.
kerudung yang minggu lalu kami beli bersamaan dengan pakaiannya agar seragam kami match pada hari yang dinanti nanti.

aku: " sudah sudah, jangan nangis "

kataku.

ifa akhirnya berhenti menangis dan melepaskan pelukannya.
dia kembali menunduk dan tidak berani menatap kearah mobil dimana keluargaku berada.
aku menyuruhnya kembali bersama keluarganya, dan kemudian aku naik kedalam mobil.
mobilpun berjalan dengan kulihat ifa masih melambaikan tangannya dari depan rumah om rian.

///

" astaghfirullaahh!!! kurang ajar, itu namanya menyepelekan orang tua! mempermainkan orang! '

ibu marah marah didalam perjalanan.

baru saja ibu mendesakku agar aku bercerita ada apa sebenarnya.
aku sudah berusaha menutupi,
namun ternyata naluri ibu sangat tajam.
beliau sudah membaca ada ketidakberesan semenjak kami datang ke rumah om rian tadi.

" apa sih yang kamu lihat dari ifa yo? "

ibu bertanya kepadaku.

aku: " memangnya ibu melihatnya seperti apa? "
ibu: " lha didatangi kok ya kaya nggak menganggap, sudah gitu pas ditanya tentang kejelasan, malah kamu yang jawab!! "
aku: " bu, sebelumnya nggak seperti ini, perubahannya sangat drastis dalam beberapa hari terakhir "

ibu terdiam.
namun wajah beliau masih nampak marah.
kuakui walau ibu adalah orang yang mudah tersinggung, beliau tidak pernah semarah ini kepada orang lain.
biasanya beliau marah seperti ini kepada putra putrinya sendiri.
dian yang paling sering dimarahi karena sifatnya yang kaku dan keras kepala.
karena sebenarnya keluargaku adalah kumpulan orang orang keras kepala.

ibu: " mending tidak usah diteruskan saja, , "

kata ibu kepadaku.
aku terperanjat.
penolakan ibu kali ini sangat jelas.

aku: " tapi bu, apa njenengan tidak mau tau kenapa dia berubah dalam waktu singkat seperti itu? "
ibu: " anggap saja itu pertanda dari Allah kalau kalian tidak berjodoh "

aku langsung terdiam.
jawaban ibu tidak mungkin kubantah lagi.

ibu: " yo, maafkan ibu kalau emosional, tapi ibu sedari awal sudah merasa tidak enak, dari awal dulu kamu mengenalkan dia "

aku diam.
didalam hatiku ada pergolakan.
aku ingin marah karena kupikir ibu tidak objektif dalam melihat masalah.
beliau hanya melihat ifa disaat seperti sekarang tanpa mau mempertimbangkan bagaimana ifa sebelumnya.
namun aku tidak mungkin marah kepada beliau.
akhirnya aku hanya diam.

ibu: " ya sudahlah, terserah kamu saja yo, ibu cuma mau bilang itu "

ibu mengakhiri pembicaraan dan melanjutkan berkemas kemas.
saat ini aku memang berdua dengan ibu di villa.
bapak, ardi, pakdhe tukul dan bude at pergi ke pantai untuk refreshing.

aku: " maafkan tiyo bu "

jawabku pendek.

ibu: " kamu nggak perlu meminta maaf, kamu nggak salah "

aku: " aku perlu minta maaf, karena sudah membuat njenengan tidak nyaman seperti sekarang "

ibu: " sudahlah yo "

aku diam.
kemudian keluar dari villa.
hembusan angin sore yang bertiup dari laut mungkin bisa sedikit meredakan segala perasaan yang bercampur aduk.
setidaknya mengalihkan penatku, walau sesaat.
dari atas,
aku bisa melihat lautan yang membentang diselatan sana.
aah, memang jika sedang susah itu hal indah tidak akan terasa indah.

kulihat bapak beserta ardi sudah mentas.
disusul pakdhe dan bude.
mereka membersihkan diri ke kamar mandi,
kemudian berkemas kemas untuk segera pamit.

///

sore itu bapak dan ibu kembali ke pasuruan.
aku berterimakasih kepada beliau berdua karena sudah meluangkan waktunya.
akupun berterimakasih kepada pakdhe tukul dan bude at yang juga telah bersedia menemani bapak ibu.
beliau semua berpesan kepadaku agar aku selalu berhati hati dan tak lupa berdoa ketika melakukan sesuatu.
aku hanya mengangguk dan berusaha tetap terlihat baik baik saja,
walau sebenarnya perasaanku berkecamuk.

sekitar pukul setengah delapan malam,
aku menerima BBM dari ifa.
kubuka BBM tersebut.
rupanya ifa mengirimiku pesan yang sangat pendek.
emot menangis . .

kutanyakan kepadanya ada apa,
walau sebenarnya hatiku masih jengah,
perasaan sayangku kepada ifa masih mendorongku untuk peduli.
sayangnya ifa tidak membalas pesanku.
pesan balasan dariku hanya dibaca olehnya.
akupun membiarkan ini semua terlebih dahulu.
nampaknya benar, ,
semua ini berjalan semakin tidak sesuai dengan harapanku. . .
seperti apa yang sudah kakek sampaikan. .

semenjak hari itu,
ifa tidak lagi tinggal bersama ibunya.
ifa memilih tidur di rumah lama bersama levi dan adik bungsunya.
disana ifa lebih banyak mengurung diri dalam keseharian.
dia nyaris tidak pernah keluar kamar kecuali lapar & mandi/ke kamar kecil.
levi bercerita jika dia sering mendapati kakaknya tersebut lebih banyak sholat dan membaca quran.
menurut levi juga, ifa lebih sering berpuasa.
namun dia sama sekali tidak bercerita apa apa.

aku baru tahu kemudian jika pada malam hari setelah keluargaku pulang,
ifa di sidang oleh keluarga besarnya.
dia dimarahi habis habisan dan didesak untuk membuka semua masalah ini agar jelas.
akhirnya berdasarkan penuturan bu umi,
ifa baru membuka mulut ketika sudah benar benar tertekan.
dia bercerita sambil menangis histeris.

menurut ifa,
seminggu sebelum kedatangan orang tuaku,
tepatnya ketika aku sedang di rumah untuk membicarakan rencana lamaran dengan keluargaku,
ifa didatangi oleh bendot.
saat itu ifa sedang belanja di warung.

awalnya bendot hanya say hai karena sudah lama tidak bertemu.
ifa sempat merasa risih dan menjaga jarak karena dia menyadari posisinya saat itu sudah serius denganku.
( pada bagian ini, ifa menangis sambil terus bersumpah bahwa dia tidak bohong )
lalu kemudian karena bendot terus menggodanya,
ifa akhirnya pergi.

setelah ifa pulang,
barulah ifa terus menerus mendapati pesan dari bendot yang mengajaknya balikan.
ifa menunjukan bukti bukti dari percakapannya dengan bendot ke keluarga besarnya.
bu umi sempat marah, mengapa ifa tidak mau terbuka kepadaku jika memang dia tidak berhubungan apa apa.
ifa berkata jika dia memang tidak mau menunjukan pesan pesan tersebut karena tidak mau membuatku marah dan kemudian mencari bendot.
dia tidak mau aku berkelahi dengan bendot.
menurut ifa, bendot adalah tipikal pria nekat yang akan membahayakan keselamatanku.
ifa tidak mau sampai terjadi apa apa kepadaku.
terlebih bendot memiliki banyak teman yang juga sama sama rese.

bu umi sempat tidak percaya kepada ifa,
namun akhirnya setelah melihat sendiri pesan bendot di hp ifa,
barulah bu umi sadar jika bendot sudah keterlaluan.

bu umi juga bertanya, mengapa ifa meminta waktu lagi untuk meyakinkan diri.
ifa berkata jika ifa tidak tahu.
mendadak hatinya ragu ragu.
ifa bercerita beberapa hari terakhir ini,
ketika aku ada didepannya,
dia selalu merasa ingin marah.
ifa merasa jika aku bukanlah aku yang dia kenal.
di mata ifa kehadiranku membuatnya muak, ,
padahal sebelumnya tidak ada masalah apa apa.
mendadak pula dia sering terbayang wajah bendot.

akhirnya disimpulkanlah oleh keluarga besar ifa,
bahwa masalah ini harus segera diakhiri.
ifa dibawa ke kyai untuk diruqyah dan dibersihkan dari segala macam pengaruh sihir.
karena asumsi awal ifa terkena sihir.
sepupu ifa ( anak laki laki dari pakdhe yang menerima rombongan keluargaku ) segera pergi mencari bendhot.
sepupu ifa ini adalah pentolan anak muda disana.
begitu bendot ditemukan, dia langsung dihajar habis habisan oleh sepupu ifa.
setelah itu dia disidang oleh para pemuda.

dari sana terungkap jika bendot ini memang sudah parah kelakuannya.
dia pernah melarikan anak orang.
dan bendot mengaku memang dia yang mengganggu ifa selama ini.
dia tidak rela ifa bersamaku.
karena baginya, walau selama ini dia suka bermain perempuan,
ifa adalah orang yang benar benar dia jaga agar tidak rusak.
dia lebih memilih merusak perempuan lain daripada ifa yang katanya, sangat dia sayangi.

sayangnya, walau dia sudah berusaha menjaga ifa,
bu umi tidak setuju karena sikap dan tingkah laku bendot.
akhirnya begitu tahu ifa bersamaku,
bendot langsung mengganggu kami melalui bantuan dukun.
masalah menjadi jelas.
bendot dibawa ke pihak berwajib untuk mempertanggung jawabkan urusannya ( melarikan anak orang ).
dia juga diusir dari kampung karena perbuatan bejatnya.
JabLai cOY
jenggalasunyi
symoel08
symoel08 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.