- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus
...
TS
ummi85
[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus
![[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus](https://s.kaskus.id/images/2017/10/01/9250205_201710010724140114.jpg)
Thanks to agan awayaye
![[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus](https://s.kaskus.id/images/2017/11/06/9250205_20171106073558.jpg)
Thanks to agan yg gak mau di sebut nama nya
nice cover BTW
nice cover BTW
prologue
Quote:
Original Posted By PROLOG
"sebaik nya mulai lah menghargai hidup mu, karna itu bisa di ambil kapan pun.. (L, Lawliet)
sebuah quote dari salah satu character di serial anime death note ini mungkin bisa untuk mengingat kan kita semua akan berharga nya sebuah kehidupan yg telah TUHAN berikan kepada kita, tapi kita sebagai umat nya kadang malah selalu menyia nyiakan hidup kita ini, di sini aku bukan nya ingin menggurui tapi alangkah bijak nya kita kalau kita selalu bersyukur atas kehidupan kita yg sekarang ini
mungkin sedikit kita tengok saudara2 kita yg hidup di negara dengan conflict berkepanjangan nya seperti lebanon, suriah, iraq, somali, sudan, palestine dan masih banyak lagi... bisa kah kalian bayang kan kalau hanya untuk makan saja mereka berjuang sangat keras bahkan tak ayal dari mereka mengharap bantuan dari organisasi kelas dunia
pernah kah kalian melihat begitu banyak kehidupan terenggut dengan paksa di ujung sebuah proyektil timah...? aku pernah
pernahkah kalian menyaksikan orang yg sangat kalian hirmati pergi meninggal kan hidup mu untuk selama nya...? aku pernah
pernahkah kalian mendapatkan perlakuan yg tidak menyenangkan dari orang lain lantaran kehidupan kalian yg memang tidak seberuntung mereka...?
aku pernah
dan pernah kah kalian merasakan bahwa kehidupan kalian ini memang tidak di harap kan di lingkungan kalian...?
aku pernah
disini aku tidak ada niatan sama sekali untuk menghurui kalian, tapi disini aku akan sedikit membagi kisah ku kepada kalian semua
dan ini lah cerita ku
sebuah quote dari salah satu character di serial anime death note ini mungkin bisa untuk mengingat kan kita semua akan berharga nya sebuah kehidupan yg telah TUHAN berikan kepada kita, tapi kita sebagai umat nya kadang malah selalu menyia nyiakan hidup kita ini, di sini aku bukan nya ingin menggurui tapi alangkah bijak nya kita kalau kita selalu bersyukur atas kehidupan kita yg sekarang ini
mungkin sedikit kita tengok saudara2 kita yg hidup di negara dengan conflict berkepanjangan nya seperti lebanon, suriah, iraq, somali, sudan, palestine dan masih banyak lagi... bisa kah kalian bayang kan kalau hanya untuk makan saja mereka berjuang sangat keras bahkan tak ayal dari mereka mengharap bantuan dari organisasi kelas dunia
pernah kah kalian melihat begitu banyak kehidupan terenggut dengan paksa di ujung sebuah proyektil timah...? aku pernah
pernahkah kalian menyaksikan orang yg sangat kalian hirmati pergi meninggal kan hidup mu untuk selama nya...? aku pernah
pernahkah kalian mendapatkan perlakuan yg tidak menyenangkan dari orang lain lantaran kehidupan kalian yg memang tidak seberuntung mereka...?
aku pernah
dan pernah kah kalian merasakan bahwa kehidupan kalian ini memang tidak di harap kan di lingkungan kalian...?
aku pernah
disini aku tidak ada niatan sama sekali untuk menghurui kalian, tapi disini aku akan sedikit membagi kisah ku kepada kalian semua
dan ini lah cerita ku
Quote:
cerita ini berlanjut kembali dengan judul Akhir Sebuah Penantianselamat menikmati
Spoiler for Q & A:
Q: Bang Vroh ini cerita ente kah?
A: Bukan ini cerita dari Yuki sendiri,Gua cuman di amanahin buat ngebikin ini cerita.
Q : tempat dan kejadiannya kok banyak yang di sensor Bang?
A : sorry vroh demi keamanan dan privasi Yuki makanya Gua sensor
Q : ini cerita real ya gan?
A : anggep aja fiksi gan biar gak terlalu kepo, gak baek loh gan kepo yg berlebihan
Q : ini yuki sendiri pan?
A : nope... i'm not yuki dud... nanti agan tau siapa ane kok
A: Bukan ini cerita dari Yuki sendiri,Gua cuman di amanahin buat ngebikin ini cerita.
Q : tempat dan kejadiannya kok banyak yang di sensor Bang?
A : sorry vroh demi keamanan dan privasi Yuki makanya Gua sensor
Q : ini cerita real ya gan?
A : anggep aja fiksi gan biar gak terlalu kepo, gak baek loh gan kepo yg berlebihan

Q : ini yuki sendiri pan?
A : nope... i'm not yuki dud... nanti agan tau siapa ane kok
Spoiler for Episode 1:
PROLOGUE-PART 1-PART 2-PART 3-PART 4-PART 5-PART 6-PART 7-PART 8-PART 9-PART 10
PART 11-PART 12-PART 13-PART 14-PART 15-PART 16-PART 17-PART 18-PART 19-PART 20
PART 21-PART 22-PART 23-PART 24-PART 25-PART 26-PART 27-PART 28-PART 29-PART 30
PART 31-PART 32-PART 33-PART 34-PART 35-PART 36-PART 37-PART 38-PART 39-PART 40
PART 41-PART 42-PART 43-PART 44-PART 45-PART 46-PART 47-PART 48-PART 49-PART 50
PART 51-PART 52-PART 53-PART 54-PART 55-PART 56-PART 57-PART 58-PART 59-PART 60
PART 61-PART 62-PART63-PART 64-PART 65-PART 66-PART 67-PART 68-PART 69-PART 70-PART 71-PART 72(end)
Spoiler for Episode 2:
PART 1 THE NEW BEGINING
PART 2 THE JOB
PART 3 stone's in love part 1
PART 4 EL's in love part 2
PART 5 A DANGEROUS JOB
PART 6 trash will be the trash
PART 7 a place what i call home
PART 8 last day in afghan
PART 9 home land
PART10 the conference
PART 11 the truth
PART 12 fall down
PART13 the new job
PART 14 land of sudan
part 15 first meet
PART 16 second meet of us
PART 17 she is lilyan anderson
PART 18 the moon light
PART 19 an oasis on the barren land
PART 2O mans talk
PART 21 a symphony of my heart
PART 22 i found my lily
PART 23 at the mountains
PART 24 meet the indonesian troops
PART 25 the lily for lily, and the question
PART 26 another day with lily
PART 27 part of me
PART 28 they come again
PART 29 the other side of my lily
PART 30 meet the girl who saved me
PART 31 is she jealous?
PART 32 she's go home
PART 33 the day without my lily
PART 34 another contack in this land
PART 35 the day what we wait
PART 36 new year eve
PART 37 what the hell hapen's with novita?
PART 38 a little reunion
PART 39 lily... meet my mom(s)
PART 40 dolphins bay(end of episode 2)
PART 2 THE JOB
PART 3 stone's in love part 1
PART 4 EL's in love part 2
PART 5 A DANGEROUS JOB
PART 6 trash will be the trash
PART 7 a place what i call home
PART 8 last day in afghan
PART 9 home land
PART10 the conference
PART 11 the truth
PART 12 fall down
PART13 the new job
PART 14 land of sudan
part 15 first meet
PART 16 second meet of us
PART 17 she is lilyan anderson
PART 18 the moon light
PART 19 an oasis on the barren land
PART 2O mans talk
PART 21 a symphony of my heart
PART 22 i found my lily
PART 23 at the mountains
PART 24 meet the indonesian troops
PART 25 the lily for lily, and the question
PART 26 another day with lily
PART 27 part of me
PART 28 they come again
PART 29 the other side of my lily
PART 30 meet the girl who saved me
PART 31 is she jealous?
PART 32 she's go home
PART 33 the day without my lily
PART 34 another contack in this land
PART 35 the day what we wait
PART 36 new year eve
PART 37 what the hell hapen's with novita?
PART 38 a little reunion
PART 39 lily... meet my mom(s)
PART 40 dolphins bay(end of episode 2)
Spoiler for Last Episode:
you strong are you?
it's they cops...?
i miss her so bad, and who miss me?
an arrival
welcome home mother fuc***
long distance relationship
back to the battlefield
it's the end...?
it,s your end buddy...?
please, dont cry for me
chaos on the houspital
the anderson's family
the anderson's family part II
can i marry your doughter sir..?
the angel without wings
land of sudan (again)
let me tell you somthing
ring of love
will you marry me (last to ending)
LAST PART
END THE STORIES
EPILOG
UCAPAN TERIMAKASIH DAN PERMOHONAN MAAF
Spoiler for SIDE STORY:
Spoiler for MULUS KAKI BAU TRASI:
Polling
0 suara
bagaimanakah kehidupan yuki akan berakhir?
Diubah oleh ummi85 19-11-2017 18:55
ugalugalih dan 13 lainnya memberi reputasi
14
541.2K
Kutip
1.8K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ummi85
#745
part 12
sorry telat update nya gegara ketiduran
dan ini ane sempetin update lewat hengpong 
fall down
suasana di dalam mobil menjadi hening... mereka semua tidak sanggup berbicara karena meliha ku tertunduk lesu, novita menggengam tangan ku erat untuk menenangkan ku yg sedang jatuh ini... jujur hati ku terasa sakit sekali rasa nya, aku benar2 jatuh kali ini dan aku jatuh ke dalam lubang yg sangat dalam hingga membuat ku putus asa... mobil berhenti di pinggiran taman kota tapi kami semua masih terdiam di dalam nya dan masih trdiam dan sama sekali tidak ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut kami hanya deru mesin yg bisa kami dengar saat ini, aku berfikir apakah ini karma ku, apa kah ini hukuman ku, dan apa kah ini balasan nya atas diri ku di masa lalu...? entah lah, kepala ku sakit memikir kan ini semua
"ki..." ucap novita memecah kesunyian
"eh...?! iya nov kenapa...?" ujar ku kaget
"lu gak papa kan ki...?" tanya nya lagi
"gua gak papa kok nov..." jawab ku dengan tersenyum kepada nya
"lu yg kuat ya ki... gua tau kok gimana rasa nya, tapi gua yakin lu orang yg kuat sekarang..." ucap novita menyemangati ku
"tenang aja nov... gua bener2 gak papa... yawdah kita makan dulu yok, laper gua..." ujar ku mencair kan suasana
aku mengajak mereka keluar dari mobil dan melangkah kan kaki kami ke arah cafe yg kemarin kita datangi dan langsung memesan beberapa makanan, kali ini aku memesan lebih banyak porsi dari pada kemarin... entah memang karena aku lapar atau kah karena aku sedang terbawa suasana hingga aku melampias kan emosi ku kepada makan? novita masih saja berada di samping ku untuk menenangkan ku, dan bahkan saat kami duduk di meja yg kami pesan pun kami masih saja terdiam hingga makanan yg kami pesan sudah tersaji di depan kami semua
"ayoo dong di makan, jangan cuman di liatin aja..." ujar ku memecah keheningan
"lu beneran gak papa ki...?" tanya febri memastikan
"gua gak papa feb... beneran deh" jawab ku
"lu yg sabar ya ki..." kali ini giliran yudha buka suara
"tenang aja yud... gua bukan yuki yg dulu lagi, gua udah bukan orang yg cengeng... tenang aja" ujar ku dengan tersenyum
"maafin kitaorang ya ki..." ucap febri
"kenapa lu jarus minta maaf feb...?" tanya ku
"karena gua gak bisa ngejagain bila buat lu... padahal di surat yg lu kasih dulu, lu minta sama kitaorang buat ngejagain bila, tapi..." jawab nya dengan tertunduk
"iya ki..." sambung yudha
"padahal gua selalu ngingetin dia kalo lu masih berjuang buat mantesin diri lu ke dia, dan gua udah berkali kali bilang sama dia buat ngejaga hati nya sampe lu pulang karena gua tau ki lu pasti bakalan nepatin janji lu kedia tapi..." tutur febri pada ku
"udah lah feb... ini semu bukan salah lu kok, mungkin gua nya aja yg terlalu naif karena udah percaya dengan janji yg gua buat sendiri... emang bener kalo masalah hati itu gak bisa di ganggu gugat..." ujar ku sembari memutar mutar makanan ku dengan sendok
"lu yg sabar ya jepun..." ucap novita dengan membelai punggung ku
"terus rencana lu kedepan nya apaan ki...?" tanya yudha
"gua...? gua bakalan balik ke virginia lagi yud..." jawb ku
"maksud lu...? lu mau nerusin kerjaan lu itu ki?" tanya yudha lagi
"iya yud... udah gak ada tempat lagi buat gua disini sekarang, gua udah gak punya tempat yg gua sebut sebagai rumah, gua udah gak punya apa2 lagi disini sekarang lu tau kan yud?, dan tempat yg pantes buat sampah kayak gua ini cuman di sana... tempat di mana banyak orang yg mati karena peperangan" jawab ku
mereka semua kembali terdiam karena jawaban ku itu, novita menggenggam erat tangan ku, entah apa yg dia rasakan saat ini... tapi rasa nya ada yg aneh dengan nya semenjak kepulangan ku kemarin
"terus... lu semalem tidur dimana ki...?" tanya yudha
"gua tidur di hotel yud..." jawab ku
"kenapa lu gak tidur di rumah gua aja kuthil...?" sambung yudha
"gak yud... gua gak pantes buat nginjekin kaki gua lagi di rumah lu, dan yud... tolong sampein ke ayah sama bunda ya kalo gua minta maaf sama mereka karena selama ini gua udah ngerepotin lu sama keluarga lu, mungkin ini terakhir kali nya buat gua nginjekin kaki di tanah kelahiran gua dan bahkan negara gua sendiri..." ujar ku sembari menyuap kan makanan ke mulut ku
"jadi... ini yg terakhir kali nya buat kita ketemu...?" tanya febri
"iya feb...gua udah gak punya alasan lagi buat tetep disini, tadi nya gua berencana bakal balik lagi kesini, tapi karena cinta yg gua perjuangin udah gak ada lagi... gua bener2 udah gak punya alasan buat tetep balik kesini" jawab ku
"bahkan sekarang gua bisa milih dengan cara apa gua mati entar, sampah kayak gua ini mungkin cuman punya satu cara buat mati... yaitu mati di ujung sebuah peluru..." sambung ku
"ki... hiks, hiks..." novita meremas tangan ku dengan kuat sembari menunduk dan terisak
"lu masih punya kita orang ki disini... jadi, janji sama gua kalo lu bakal balik kesini..." ujar febri
"gak mungkin buat gua selama nya nyusahin kalian... kalian pasti bakal punya keluarga sendiri2 suatu saat nanti dan gua gak bakalan mau nyusahin keluarga kecil kalian nanti..." balas ku
"ki... lu masih punya gua ki disini..." ujar novita dengan masih terisak
"gak nov... lu lanjutin hidup lu sendiri, udah cukup buat gua nulis cerita gua di sini" ujar ku dengan menaruh sendok ku ke piring yg sudah kosong
aku memang sudah memikir kan ini sejak kami keluar dari kampus bila tadi... aku benar2 jatuh sekarang, semua angan ku sudah sirna saat aku mengetahui kalau bila sudah menjadi kekasih orang, dan sekarang satu2 nya tempat untuk ku pulang adalah disana, dimana orang seperti ku dan teman2 ku di butuhkan...
novita seperti tidak rela jika aku memutus kan untuk tidak pulang kesini lagi, tapi keputusan ku sudah bulat dan lagi pula aku merasa kalau perjuangan ku untuk bersanding dengn bila sudah sirna, walaupun aku bisa mengambil hati bila tapi belum tentu aku bisa mengambil hati keluarga nya... apakah seperti ini rasa nya sakit hati...? rasa yg sungguh sama sekali tidak nyaman, ingin marah tapi untuk apa karena pasti akan percumah saja... ku raih phonsel ku karena ada panggilan masuk dan saat aku melihat layar phonsel ku ternyata EL yg menghubungi ku
"sebentar ya... ada yg nelfon" izin ku pada mereka
"hallo stone, kenapa...?" tanya ku pada EL
"lu minep dimana B semalem...?" tanya nya
"di hotel gua stone... lu beneran gak balik ke sana lagi? soal nya gua mungkin berangkat lusa, eh stone... kayak nya gua gak bakal balik kesini lagi..." ujar ku
"kagak dulu B, gua mau ngerasain kuliah dulu, emang kenapa lu gak balik lagi...? ada masalah lu sama cewek itu...?" tanya nya lagi
"rumah gua udah di ambil alih ama tu manusia... dan ya, salah satu nya itu..." jawab ku
"yawdah semua keputusan ada di elu B, dan inget B... jangan sampe lu mati di sana...!!" tegas nya pada ku
"gua gak bisa janji stone... yawdah gua sekalian pamit, salam buat keluarga lu ya stone, assalamualaikum..."
"wa'alaikum sallam..." jawab nya
ku masukan lagi phonsel ku kedalam saku celana dan kembali menatap teman2 ku yg masih diam memperhatikan ku
"siapa ki...?" tanya febri
"si EL... dia nanyain kepan gua berangkat..." jawab ku
"lu temenan sama itu orang batu ki sekarang...?" tanya novita
"dia gak se dingin yg lu kira nov... kalo lu kenal dia pasti lu bakal nyaman sama dia" jawab ku
"jadi... dua hari lagi ya ki...?" tanya yudha
"iya yud..." jawab ku singkat
"ki... bila sms gua nanyain lu lagi di mana sekarang" ujar febri
"nanyain gua ya... bilang aja gua udah balik kerja lagi feb, gua gak bisa buat ketemu dia... terlalu sakit feb rasa nya" balas ku
"yawdah... kalo gitu gua cabut dulu ya... gua mau istirahat terus check out besok pagi, maksih ya buat dua hari ini... se enggak nya rindu gua ke kalian udah gua obatin..." ujar ku sembari meninggal kan mereka
mereka hanya diam menunduk, entah apa yg mereka sedang fikirkan...
"jepun... gua anterin lu sampe hotel ya..." ujar novita pada ku
"gak usah nov... gua jalan aja, deket ini juga kok" tolak ku
"kali ini ki, kali ini aja..." ujar nya memaksa
"yaudah..." balas ku
yudha dan juga febri masih tetap di dalam dengan menundukan kepal mereka, sedangkan aku dan novita berangkat ke hotel di mana aku menginap dengan berboncengan motor matic milik novita dengan aku yg memboncengi nya, novita memeluk ku dengan erat nya dan membenam kan wajah nya di punggung ku, kenapa dengan anak ini? fikir ku saat itu
"nov..." ujar ku mamanggil nya saat sampai di depan hotel
"jadi besok lu udah berangkat lagi ya..." ujar nya lirih
"iya nov, kalo gitu gua masuk dulu ya..." pamit ku pada nya
"iya... ki lu besok berangkat jam berapa...?" tanya nya lagi
"second flight..."jawab ku sembari berlalu
///
raden inten II airport, natar, lampung
aku dan novita sedang berada di depan gerbang keberangkatan bandara, dia sengaja ingin mengantar kan ku karena sekalian untuk berangkat kuliah dan mengajak ku untuk berangkat bersama dengan berboncengan motor matic milik nya...
"jadiii... ini yg terakhir kali nya lu pulang ya ki..." ucap novita sembari tertunduk
"iya nov, jaga diri ya... makasih udah mau nganter keberangkatan gua..." balas ku
aku terus memperhatikan perubahan sikap novita pada ku, ada apa sebenar nya dengan nya ini... aku pun menepuk pundak nya dan membalikan badan ku untuk check in keberangkatan, namun baru saja kaki ku melangkah aku merasa ada yg menarik ujung kaos yg ku pakai dan membuat ku menghentikan langkah ku
ku pandangi langit2 karena aku ingin meredam emosi ku dan kemudian ku pejam kan rapat2 mata ku ini hingga beberapa detik dan kembali memutar tubuh ku untuk menghadap novita, dan...
BRUGHHH
novita memeluk ku dengan erat nya, aku bingung kenapa sebenar nya sama nih anak...
"nov... novita..." aku memanggil nya
"hiks... hiks... hiks..." tergengar isakan dari dekapan dada ku
ternyata novita sedang menangis di dada ku, kaos ku akhir nya basah karena air mata nya... ini benar2 aneh, novita yg biasa nya cerewat kenapa sekarang dia menangis dan yg dia tangisi kenapa aku ini...?
"nov... novita...?" aku kembali memanggil nya lagi
"ki... hiks, janji ki lu, hiks... bakal balik lagi..." jawab nya dengan masih terisak
"udah ah... ntar cantik nya ilang lho nov kalo nangis gini..." ukr ku merayu nya agar berhenti menangis
"janji dulu pokok nya...!!" jawab nya dengan mengangkat kepala nya menghadap wajah ku
"gua gak bisa nov... gua udah gak punya apa2 dan siap2 lagi disini..." jawab ku
"gak ki... lu masih punya gua, gua gak mau keilangan lu lagi kiiii...!!!" ujar nya lagi dengan membenam kan wajah nya ke dada ku kembali
ku barinakan diri ku untuk membalas pelukan nya dan mulai membelai rambut indah nya untuk membuat nya sedikit tenang, banyak pasang mata yg memandang kami heran tapi ku acuh kan pandangan mereka karena prioritas ku sekarang adalah membuat novita tenang dulu, dan saat tangis nya mulai mereda... ku renggang kan sedikit pelukan nya dan pegang pundak nya
"nov, gua ini bukan sapa2 lu... lu harus lanjutin lagi kehidupan lu dan jangan lu tungguin kepulangan gua... ok..?" ujar ku pada nya dengan sedikit berjalan mundur
"gak ki... gua, gua..." balas nya dengan terbata
"slamat tinggal nov, makasih udah mau jadi temen gua..." ku lempar kan senyuman pada nya sembari memutar tubuh ku dan berlalu
"kiii...!!! yukiii...!!!" teriak nya memanggil ku
tak ku hiraukan panggilan nya dan tetap melangkah kan kaki ku untuk menuju gerbang pemberangkatan... novita seperti ingin mengejar ku tapi dia di tahan oleh dua orang AVSEC yg berjaga di depan gate dan tangisan ny masih terdengar oleh ku...
"maaf nov, gua gak bisa janji kalo gua bakal pulang lagi... udah cukup buat gua ngukir kisah di sini, terlalu sakit buat gua untuk mengingat semua penderitaan gua selama di sini... slamt tinggal nov, semoga lu bisa jadi wanita yg hebat..."
dan ini ane sempetin update lewat hengpong 
fall down
Spoiler for OPEN:
suasana di dalam mobil menjadi hening... mereka semua tidak sanggup berbicara karena meliha ku tertunduk lesu, novita menggengam tangan ku erat untuk menenangkan ku yg sedang jatuh ini... jujur hati ku terasa sakit sekali rasa nya, aku benar2 jatuh kali ini dan aku jatuh ke dalam lubang yg sangat dalam hingga membuat ku putus asa... mobil berhenti di pinggiran taman kota tapi kami semua masih terdiam di dalam nya dan masih trdiam dan sama sekali tidak ada sepatah kata pun yg keluar dari mulut kami hanya deru mesin yg bisa kami dengar saat ini, aku berfikir apakah ini karma ku, apa kah ini hukuman ku, dan apa kah ini balasan nya atas diri ku di masa lalu...? entah lah, kepala ku sakit memikir kan ini semua
"ki..." ucap novita memecah kesunyian
"eh...?! iya nov kenapa...?" ujar ku kaget
"lu gak papa kan ki...?" tanya nya lagi
"gua gak papa kok nov..." jawab ku dengan tersenyum kepada nya
"lu yg kuat ya ki... gua tau kok gimana rasa nya, tapi gua yakin lu orang yg kuat sekarang..." ucap novita menyemangati ku
"tenang aja nov... gua bener2 gak papa... yawdah kita makan dulu yok, laper gua..." ujar ku mencair kan suasana
aku mengajak mereka keluar dari mobil dan melangkah kan kaki kami ke arah cafe yg kemarin kita datangi dan langsung memesan beberapa makanan, kali ini aku memesan lebih banyak porsi dari pada kemarin... entah memang karena aku lapar atau kah karena aku sedang terbawa suasana hingga aku melampias kan emosi ku kepada makan? novita masih saja berada di samping ku untuk menenangkan ku, dan bahkan saat kami duduk di meja yg kami pesan pun kami masih saja terdiam hingga makanan yg kami pesan sudah tersaji di depan kami semua
"ayoo dong di makan, jangan cuman di liatin aja..." ujar ku memecah keheningan
"lu beneran gak papa ki...?" tanya febri memastikan
"gua gak papa feb... beneran deh" jawab ku
"lu yg sabar ya ki..." kali ini giliran yudha buka suara
"tenang aja yud... gua bukan yuki yg dulu lagi, gua udah bukan orang yg cengeng... tenang aja" ujar ku dengan tersenyum
"maafin kitaorang ya ki..." ucap febri
"kenapa lu jarus minta maaf feb...?" tanya ku
"karena gua gak bisa ngejagain bila buat lu... padahal di surat yg lu kasih dulu, lu minta sama kitaorang buat ngejagain bila, tapi..." jawab nya dengan tertunduk
"iya ki..." sambung yudha
"padahal gua selalu ngingetin dia kalo lu masih berjuang buat mantesin diri lu ke dia, dan gua udah berkali kali bilang sama dia buat ngejaga hati nya sampe lu pulang karena gua tau ki lu pasti bakalan nepatin janji lu kedia tapi..." tutur febri pada ku
"udah lah feb... ini semu bukan salah lu kok, mungkin gua nya aja yg terlalu naif karena udah percaya dengan janji yg gua buat sendiri... emang bener kalo masalah hati itu gak bisa di ganggu gugat..." ujar ku sembari memutar mutar makanan ku dengan sendok
"lu yg sabar ya jepun..." ucap novita dengan membelai punggung ku
"terus rencana lu kedepan nya apaan ki...?" tanya yudha
"gua...? gua bakalan balik ke virginia lagi yud..." jawb ku
"maksud lu...? lu mau nerusin kerjaan lu itu ki?" tanya yudha lagi
"iya yud... udah gak ada tempat lagi buat gua disini sekarang, gua udah gak punya tempat yg gua sebut sebagai rumah, gua udah gak punya apa2 lagi disini sekarang lu tau kan yud?, dan tempat yg pantes buat sampah kayak gua ini cuman di sana... tempat di mana banyak orang yg mati karena peperangan" jawab ku
mereka semua kembali terdiam karena jawaban ku itu, novita menggenggam erat tangan ku, entah apa yg dia rasakan saat ini... tapi rasa nya ada yg aneh dengan nya semenjak kepulangan ku kemarin
"terus... lu semalem tidur dimana ki...?" tanya yudha
"gua tidur di hotel yud..." jawab ku
"kenapa lu gak tidur di rumah gua aja kuthil...?" sambung yudha
"gak yud... gua gak pantes buat nginjekin kaki gua lagi di rumah lu, dan yud... tolong sampein ke ayah sama bunda ya kalo gua minta maaf sama mereka karena selama ini gua udah ngerepotin lu sama keluarga lu, mungkin ini terakhir kali nya buat gua nginjekin kaki di tanah kelahiran gua dan bahkan negara gua sendiri..." ujar ku sembari menyuap kan makanan ke mulut ku
"jadi... ini yg terakhir kali nya buat kita ketemu...?" tanya febri
"iya feb...gua udah gak punya alasan lagi buat tetep disini, tadi nya gua berencana bakal balik lagi kesini, tapi karena cinta yg gua perjuangin udah gak ada lagi... gua bener2 udah gak punya alasan buat tetep balik kesini" jawab ku
"bahkan sekarang gua bisa milih dengan cara apa gua mati entar, sampah kayak gua ini mungkin cuman punya satu cara buat mati... yaitu mati di ujung sebuah peluru..." sambung ku
"ki... hiks, hiks..." novita meremas tangan ku dengan kuat sembari menunduk dan terisak
"lu masih punya kita orang ki disini... jadi, janji sama gua kalo lu bakal balik kesini..." ujar febri
"gak mungkin buat gua selama nya nyusahin kalian... kalian pasti bakal punya keluarga sendiri2 suatu saat nanti dan gua gak bakalan mau nyusahin keluarga kecil kalian nanti..." balas ku
"ki... lu masih punya gua ki disini..." ujar novita dengan masih terisak
"gak nov... lu lanjutin hidup lu sendiri, udah cukup buat gua nulis cerita gua di sini" ujar ku dengan menaruh sendok ku ke piring yg sudah kosong
aku memang sudah memikir kan ini sejak kami keluar dari kampus bila tadi... aku benar2 jatuh sekarang, semua angan ku sudah sirna saat aku mengetahui kalau bila sudah menjadi kekasih orang, dan sekarang satu2 nya tempat untuk ku pulang adalah disana, dimana orang seperti ku dan teman2 ku di butuhkan...
novita seperti tidak rela jika aku memutus kan untuk tidak pulang kesini lagi, tapi keputusan ku sudah bulat dan lagi pula aku merasa kalau perjuangan ku untuk bersanding dengn bila sudah sirna, walaupun aku bisa mengambil hati bila tapi belum tentu aku bisa mengambil hati keluarga nya... apakah seperti ini rasa nya sakit hati...? rasa yg sungguh sama sekali tidak nyaman, ingin marah tapi untuk apa karena pasti akan percumah saja... ku raih phonsel ku karena ada panggilan masuk dan saat aku melihat layar phonsel ku ternyata EL yg menghubungi ku
"sebentar ya... ada yg nelfon" izin ku pada mereka
"hallo stone, kenapa...?" tanya ku pada EL
"lu minep dimana B semalem...?" tanya nya
"di hotel gua stone... lu beneran gak balik ke sana lagi? soal nya gua mungkin berangkat lusa, eh stone... kayak nya gua gak bakal balik kesini lagi..." ujar ku
"kagak dulu B, gua mau ngerasain kuliah dulu, emang kenapa lu gak balik lagi...? ada masalah lu sama cewek itu...?" tanya nya lagi
"rumah gua udah di ambil alih ama tu manusia... dan ya, salah satu nya itu..." jawab ku
"yawdah semua keputusan ada di elu B, dan inget B... jangan sampe lu mati di sana...!!" tegas nya pada ku
"gua gak bisa janji stone... yawdah gua sekalian pamit, salam buat keluarga lu ya stone, assalamualaikum..."
"wa'alaikum sallam..." jawab nya
ku masukan lagi phonsel ku kedalam saku celana dan kembali menatap teman2 ku yg masih diam memperhatikan ku
"siapa ki...?" tanya febri
"si EL... dia nanyain kepan gua berangkat..." jawab ku
"lu temenan sama itu orang batu ki sekarang...?" tanya novita
"dia gak se dingin yg lu kira nov... kalo lu kenal dia pasti lu bakal nyaman sama dia" jawab ku
"jadi... dua hari lagi ya ki...?" tanya yudha
"iya yud..." jawab ku singkat
"ki... bila sms gua nanyain lu lagi di mana sekarang" ujar febri
"nanyain gua ya... bilang aja gua udah balik kerja lagi feb, gua gak bisa buat ketemu dia... terlalu sakit feb rasa nya" balas ku
"yawdah... kalo gitu gua cabut dulu ya... gua mau istirahat terus check out besok pagi, maksih ya buat dua hari ini... se enggak nya rindu gua ke kalian udah gua obatin..." ujar ku sembari meninggal kan mereka
mereka hanya diam menunduk, entah apa yg mereka sedang fikirkan...
"jepun... gua anterin lu sampe hotel ya..." ujar novita pada ku
"gak usah nov... gua jalan aja, deket ini juga kok" tolak ku
"kali ini ki, kali ini aja..." ujar nya memaksa
"yaudah..." balas ku
yudha dan juga febri masih tetap di dalam dengan menundukan kepal mereka, sedangkan aku dan novita berangkat ke hotel di mana aku menginap dengan berboncengan motor matic milik novita dengan aku yg memboncengi nya, novita memeluk ku dengan erat nya dan membenam kan wajah nya di punggung ku, kenapa dengan anak ini? fikir ku saat itu
"nov..." ujar ku mamanggil nya saat sampai di depan hotel
"jadi besok lu udah berangkat lagi ya..." ujar nya lirih
"iya nov, kalo gitu gua masuk dulu ya..." pamit ku pada nya
"iya... ki lu besok berangkat jam berapa...?" tanya nya lagi
"second flight..."jawab ku sembari berlalu
///
raden inten II airport, natar, lampung
aku dan novita sedang berada di depan gerbang keberangkatan bandara, dia sengaja ingin mengantar kan ku karena sekalian untuk berangkat kuliah dan mengajak ku untuk berangkat bersama dengan berboncengan motor matic milik nya...
"jadiii... ini yg terakhir kali nya lu pulang ya ki..." ucap novita sembari tertunduk
"iya nov, jaga diri ya... makasih udah mau nganter keberangkatan gua..." balas ku
aku terus memperhatikan perubahan sikap novita pada ku, ada apa sebenar nya dengan nya ini... aku pun menepuk pundak nya dan membalikan badan ku untuk check in keberangkatan, namun baru saja kaki ku melangkah aku merasa ada yg menarik ujung kaos yg ku pakai dan membuat ku menghentikan langkah ku
ku pandangi langit2 karena aku ingin meredam emosi ku dan kemudian ku pejam kan rapat2 mata ku ini hingga beberapa detik dan kembali memutar tubuh ku untuk menghadap novita, dan...
BRUGHHH
novita memeluk ku dengan erat nya, aku bingung kenapa sebenar nya sama nih anak...
"nov... novita..." aku memanggil nya
"hiks... hiks... hiks..." tergengar isakan dari dekapan dada ku
ternyata novita sedang menangis di dada ku, kaos ku akhir nya basah karena air mata nya... ini benar2 aneh, novita yg biasa nya cerewat kenapa sekarang dia menangis dan yg dia tangisi kenapa aku ini...?
"nov... novita...?" aku kembali memanggil nya lagi
"ki... hiks, janji ki lu, hiks... bakal balik lagi..." jawab nya dengan masih terisak
"udah ah... ntar cantik nya ilang lho nov kalo nangis gini..." ukr ku merayu nya agar berhenti menangis
"janji dulu pokok nya...!!" jawab nya dengan mengangkat kepala nya menghadap wajah ku
"gua gak bisa nov... gua udah gak punya apa2 dan siap2 lagi disini..." jawab ku
"gak ki... lu masih punya gua, gua gak mau keilangan lu lagi kiiii...!!!" ujar nya lagi dengan membenam kan wajah nya ke dada ku kembali
ku barinakan diri ku untuk membalas pelukan nya dan mulai membelai rambut indah nya untuk membuat nya sedikit tenang, banyak pasang mata yg memandang kami heran tapi ku acuh kan pandangan mereka karena prioritas ku sekarang adalah membuat novita tenang dulu, dan saat tangis nya mulai mereda... ku renggang kan sedikit pelukan nya dan pegang pundak nya
"nov, gua ini bukan sapa2 lu... lu harus lanjutin lagi kehidupan lu dan jangan lu tungguin kepulangan gua... ok..?" ujar ku pada nya dengan sedikit berjalan mundur
"gak ki... gua, gua..." balas nya dengan terbata
"slamat tinggal nov, makasih udah mau jadi temen gua..." ku lempar kan senyuman pada nya sembari memutar tubuh ku dan berlalu
"kiii...!!! yukiii...!!!" teriak nya memanggil ku
tak ku hiraukan panggilan nya dan tetap melangkah kan kaki ku untuk menuju gerbang pemberangkatan... novita seperti ingin mengejar ku tapi dia di tahan oleh dua orang AVSEC yg berjaga di depan gate dan tangisan ny masih terdengar oleh ku...
"maaf nov, gua gak bisa janji kalo gua bakal pulang lagi... udah cukup buat gua ngukir kisah di sini, terlalu sakit buat gua untuk mengingat semua penderitaan gua selama di sini... slamt tinggal nov, semoga lu bisa jadi wanita yg hebat..."
Diubah oleh ummi85 09-10-2017 08:11
JabLai cOY dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Kutip
Balas