- Beranda
- Stories from the Heart
Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]
...
TS
ferdy988
Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]
![Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/09/30/8075495_201709300528270171.jpg)
Nice cover by Awayaye
Quote:
Spoiler for Q&A:
Salman namaKu, terlahir dari rahim seorang ibu yang entah bagaimana bentuk fisik dan wajahnya,karna saat usiaku genap 8 hari manusia yang di ciptakan untuk melindungiku telah pergi meninggalkanku menuju alam keabadian.
Sedangkan Ayah ku adalah seorang pengangguran yang hanya bisa makan dari jerih payah istrinya,males bekerja,bisanya hanya bermain judi dan menghabiskan uang istrinya,kerjaannya ketika pulang hanya bisa marah dan marah kepada Ibuku dan kakak kakak ku.
Ketika ku lahir pun Ayah enggak sedikit pun memperdulikan ku,tangisan ku hanya bisa mengganggunya,hingga sampai tega ingin membunuhku namun kasih sayang dari Kakak ku yang berjumlah 3 orang mereka rela menjadi bulan bulanan Ayah hanya untuk melindungiku.
Hingga ketika umurku menginjak 2 minggu,aku di bawa oleh Kakak ku yang tertua untuk di titipkan ke rumah orang yang mau merawat ku,namun enggak ada satu pun tetangga yang mau merawat anak bayi.
Hingga suatu hari datanglah sepasang suami istri kerumah ku lalu meminta izin kepada Ayah ku untuk merawat dan mengadopsi aku sebagai anak angkatnya,dengan santai Ayah kandungku berucap
Quote:
Akhirnya tanpa pikir panjang sepasang suami istri tersebut membayar beberapa rupiah untuk bisa membawa ku pulang,yah diriku hanya sebuah barang murahan bagi Ayah ku yang tega menukarkan ku dengan beberapa rupiah uang.
Akhirnya aku pun dibesarkan oleh kedua orang tua angkat yang sangat mencintai dan menyayangiku seperti anak mereka sendiri,kebetulan mereka sepasang suami istri yang belum di karuniai seorang anak karna salah satu dari mereka mandul.
Semenjak TK aku sudah terbiasa dengan kesendirian,entah kenapa anak anak sebaya dengan ku begitu menjauhiku bahkan anak tetangga pun enggan bermain dengan ku,di lingkungan kampung tempat ku tinggal pun aku selalu di anggap enggak ada,bahkan nenek dari orang tua Ayah angkat ku enggan memanggilku dengan sebutan Cucu.
Ketika ku SD diriku kenyang dengan bullyan teman teman seangkatan ku,kadang uang jajan ku dirampas begitu saja tanpa ada perlawanan sama sekali dariku,kadang aku di bilang anak pungut,lalu ada berkata aku adiknya Ujang.
Ketika ku pulang sekolah langsung ku peluk Ibu ku seraya berucap,"Bu tadi uang jajan ku di ambil oleh teman teman ku,aku juga di bilang anak pungut,apa bener Bu aku bukan anak Ibu?"tanya ku dengan polos
Quote:
Aku pun kembali tenang,yah setiap diriku ada masalah atau habis di bully dengan teman sebaya ku pasti larinya kepelukan Ibu ku.
Selama 6 tahun bersekolah enggak pernah sehari pun ku menyentuh jajanan,nasi bungkus atau mainan seperti kebanyakan teman teman ku,karna uang jajan ku selalu di rampas oleh teman yang disegani di sekolah ku,ku bertanya pada diriku sendiri
Quote:
Diantara sekian banyak teman teman ku di SD hanya ada satu yang perduli dengan ku,selalu menawarkan uang,atau jajanan untuk ku ketika aku merasa lapar,Wulan namanya wanita yang baik dan selalu melindungi ku ketika ku di hina teman teman ku,selalu membela ku ketika aku dicaci,kami akrab hanya di sekolah karna ibu Wulan sama seperti warga lainnya yang menganggap ku sebagai anak aneh.
Kata kata cacian seperti bodoh,tolol,anak buangan dan lain sebagainya selalu menjadi langganan masuk ketelinga ku saat di sekolah maupun di lingkungan kampung tempat ku tinggal,dan lagi lagi hanya ibu lah yang aku punya sebagai tempat ku bersandar dari lelahnya mendengar cacian dan cibiran dari mereka yang menghina ku.
Ayah angkat ku selalu mengajarkan kepada ku
Quote:
itu lah kata Ayah yang Ku pegang hingga ku menginjak kan kaki ke bangku sekolah lanjutan tingkat pertama.
Disini lah awal cerita ku...
Spoiler for pdf Episode 1:
Spoiler for Index:
Spoiler for episode II (kehidupan setelah pernikahan):
Polling
0 suara
Siapakah Wanita Yang Akan Menjadi Istri Salman
Diubah oleh ferdy988 11-04-2020 17:45
sargopip dan 8 lainnya memberi reputasi
9
165.4K
718
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ferdy988
#212
Part28
Ku perhatikan gerak gerik mereka dari kejauhan sangat mesra banget,hingga dengan berani si Jun megang megang pipi Mega lagi,aku pun menghampiri mereka dan mempertanyakan kepada Mega apa maksud dari ini semua,saat ku sudah didepan mereka Mega terkejut lalu melepas tangannya dari tangan Jun.
"maksudnya apa ini?jadi ini yang bikin kita berantem terus tiap hari?"
"enggak ada maksud apa apa kok Yank,kita cuman temenan doang ya kan Jun"jawab Mega
"pegangan tangan,pegang pipi kamu bilang temenan Meg?"
"hmmm...kalau itu anu...."Mega tergagap enggak bisa menjelaskan
"oke,aku kira kamu beda sama cewek lain,tenyata sama aja"ujar ku lalu meninggalkannya
Dikelas konsentrasi ku terhadap pelajaran begitu terganggu,sedikit sedikit menengok kearah Jun dan Mega yang sekarang duduk satu meja,layaknya seperti baru jadian kadang meluk bahu Mega dari belakang kadang tertawa bersama,karna kesabaran ku mulai habis akhirnya aku izin sama guru untuk ke toilet padahal aslinya cuman hindari rasa cemburuku aja terhadap Mega dan Jun.
Aku menyendiri di tempat tongkrongan ku sembari menyalakan rokok LA 16 yang ada disaku baju ku,sekarang enggak ada lagi yang namanya teman,pacar ataupun saudara yang aku miliki.
Kiwil yang jadi sahabat ku satu satunya sibuk dengan Wulan sehingga enggak ada waktu sehari pun untuk sekedar nongkrong bareng ditempat favorit kami dulu.
Mega yang Ku kira berbeda dengan cewek lainnya ternyata sama saja,wajar sih doi suka dengan Jun yang banyak prestasinya ketimbang aku,kalau disandingkan dengan Jun enggak ada apa apanya aku.
Saudara yang ku punya hanya Kak Ujang dan Kak Fatimah namun sekarang entah mereka enggak pernah menjenguk ku lagi setelah aku memilih hidup bersama ortu angkatku,andai saja waktu bisa di ulang mungkin aku akan ikut dengan Kak Fatimah.
Malam harinya seperti biasa Bang Nur mengajak ku pergi kesuatu tempat yang mana di sana tempatnya membuang segala kenikmatan surga dunia kata orang dewasa,aku sempat menolak karna males ketempat yang begituan namun dibujuk oleh Bang Nur supaya mau ikut dan akan di traktir minum sebotol buat ku,akhirnya mau juga aku menemaninya disana bersama ke 4 teman temannya.
Setelah sampai di tempat yang di tuju aku merasa risih,gimana enggak risih setiap rumah berdiri perempuan berdandan menor pakaian cuman tanktop dan rok mini melambaikan tangannya kearah mobil kami sambil berucap "hay sayang,kesepian yah?mampir yuk kerumah" kalau yang muda masih wajar buat ku,tapi ketika melihat wanita yang hampir bau tanah ikut ikutan lambaikan tangan juga hampir eneg liatnya yang berharap kami mampir ketempatnya.
Mobil terhenti di muka rumah sederhana terbuat dari papan,berlantai semen,namun panjang kebelakang hingga muat sampai 4 kamar,saat hendak masuk kami sudah disuguhi 5 orang wanita muda seumuran SMA.pemandangan yang membuat daya tarik lelaki terpancing ketika melihat pakaian yang mereka kenakan.
Keempat teman Bang Nur langsung check in sedangkan aku dan Bang Nur hanya meminum minuman keras di ruang tamu dan di layanin oleh 1 orang wanita super montok muka belakang.
"adik kecil gini udah suka miras siapa yang ngelajarin?"tanya Mbak penjual miras
"noh si kampret yang ngajarin Gua kek gini"ujar ku seraya menunjuk Bang Nur
"wah Abangnya udah gak bener nih ngajarin adiknya ampe bisa minum gini"ujar mbaknya
"biarin toh dia nikmatin juga kok"sahut Bang Nur
Setengah botol miras berlogo orang tua rasanya seperti anggur sudah hampir habis ku minum,ntah kenapa saat aku mabuk tanpa ada rasa malu sama sekali ngomong dengan Mbak yang baru ku kenal,normalnya mungkin seminggu baru bisa ngomong itu pun yang penting penting aja.
"mbak..mbak.."sapa ku tanpa melihat wajah doi
"iya dek...ih dedek nakal yah udah tau yang begituan yah"ujar mbak nya lalu mencubit pipi ku
"eh kampret salah pegang bego"ujar bang Nur nahan tawa
"apaan sih Bang,lengannya kan yang Gua pegang"jawab ku
"lengan Embak tuh disini dek ganteng,bukan disini"sembari memindahkan tangan ku yang ternyata nempel di gunung kembarnya bukan di tangannya
Bathin ku"pantes kok empuknya beda"
"eh maaf Mbak salah pegang Guanya.hehe"
"ah elah si kunyuk ngomong aja Lu demen pake alasan salah pegang lagi"ledek Bang Nur
"mbak sebenernya punya pacar enggak sih?"tanya ku
"hmmm...punya kok"jawab embaknya
"siapa pacar nya Mbak,aku boleh enggak jadi pacar mbak?"
"pacar embak banyak sayang,setiap orang kesini jadi pacar Mbak setelah satu jam putus ganti lagi ama yang lain"jawab doi
"udah Mbak tuh anak enggak usah di hiraukan, kebiasaan kalau mabok bisa modusin cewek"ujar Bang Nur
"apaan sih Lu Bang,enggak bisa liat orang seneng aja"jawab ku kesal
Setelah satu jam lebih akhirnya teman teman Bang Nur selesai Check in,kami pun balik ingin pulang dengan jalan yang kek kepiting mering kanan miring kiri aku berpamitan dengan Mbak yang melayani ku meminum miras barusan.
"sebelum kita putus boleh enggak Gua cium pipi Lu Mbak"pinta ku
"hmm...boleh banget,lucu deh kamu yah kecil kecil ngegemesin"ujarnya lalu mencium pipi ku dan ku balas kecupan di pipinya setelah itu aku lambaikan tangan kepada mbaknya
"ah bisa aja Lu pret,sempet sempetnya mau pisah pake acara cipika cipiki pula"ujar Bang Nur sambil menjitak kepala ku
"biarin napa Bang,kan kata Mbaknya setiap orang kerumahnya pasti jadi pacarnya dan putus ketika orang tersebut sudah puas,karna Gua puas saat di temenin minum yaudah Gua kasih ciuman perpisahan"jawab ku
Bang Nur beserta teman temannya pun tertawa terpingkal mendengar penuturan ku.
Keesokan paginya dengan badan yang remuk redam aku mencoba bangun dari tempat tidur,entah kenapa setiap Ku mabok malamnya pasti paginya kerasa pegel pegel,akhirnya aku minta tolong Bang Nur untuk anterin kesekolah.akhirnya Aku di antar kesekolah bersama Bang Nur,doi yang hanya memakai baju singlet jadi kedua tangannya terlihat penuh dengan tato di kanan dan kiri.
Semenjak itu banyak yang bertanya tanya siapa yang membawa ku pagi itu,dan anak anak di kelas ku rada segan menggangguku lagi akibat melihat Abang Abang yang membawaku seperti preman.
Saat sampai di kelas aku duduk tak satu pun siswa yang aku pandangin kecuali Mega,yah cuman doi yang selama ini setia menemani ku disetiap keadaan ku sedang sedih maupun senang,dan sekarang aku hanya bisa melihatnya tersenyum namun bukan untuk ku melainkan Jun yang ada di hadapannya.
Istirahat kedua ketika pelajaran terakhir kebetulan gurunya berhalangan untuk hadir jadi kami di kelas hanya di kasih tugas mencatat di buku catatan masing masing,kebetulan saat nya Aku keluar kelas,jenuh liat tingkah polah si Mega dan si Jun lagi berdua.
Saat hendak keluar tiba tiba tangan ku seperti ada yang menahan,aku pun berbalik ternyata si Mega dengan raut wajah senyumannya yang enggak berubah kepadaku,senyuman yang bisa buat meredakan diriku ketika marah.
"Yank..?"sapa Mega
Aku enggak menjawab hanya buang muka
"kamu tau enggak hari ini tanggal berapa?"
Masih diem...
"masa lupa sih ini tanggal berapa?kan ini ulang tahun kamu"
Ulang tahun ku?masa iyah?saat ku cek kalender yang tertempel di sebelah papan tulis bener ini bulan juni tanggal 2*, kok doi inget?sedangkan aku enggak begitu memperhatikan sama sekali maklum sedari kecil sampai gede enggak pernah ngerayakan hari lahir.
Belum sempat menjawab pertanyaan dari Mega tiba tiba seseorang dari belakang ku menyimburku dengan seember air,lalu yang lain memecahkan telur ayam plus tepung di atas kepala ku.
"Yaaannnkkk....sini dong tiup lilinnya"pinta Mega yang sudah ada di meja Guru dengan kue tar di depannya
Aku yang masih enggak menyangka dengan kejadian barusan berjalan kearah Mega sembari mengelap dengan serbet tumpukan telur dan tepung yang menyatu di rambutku,dengan wajah masih terheran heran memandangi Mega.
"jadi ini semua ulah mu Meg?"tanya ku
"hehehe....maaf yah,sumpah yang aku lakuin dengan Jun hanya trik doang enggak ada lebih kok,sebenernya sih aku enggak tega buat kamu gini tapi mau gimana lagi mau ngasih kejutan sama kamu"
"tapi jangan keterlaluan juga,tau sendiri kan yang aku punya sekarang cuman kamu"
Doi pun mendekat lalu memegang tangan ku dengan raut wajah yang sedih lalu berucap "aku tau yank,makanya aku sebenernya enggak tega ngerjain kamu segini parahnya,aku cuman mau bikin hari lahirmu special aja,soal Jun dia emang ganteng,berbakat,banyak prestasi tapi tetep enggak ada yang bisa ngalahin kamu di hati ku"
Ini nih kata kata dari perempuan yang buat Ku dari dulu sampai sekarang enggak bisa lama lama saat marah,kadang dengan perasaan enggak tegaan yang melekat pada diriku malah di manfaatkan oleh beberapa wanita untuk sekedar menjadi permaian mereka ketika bosan bakal di buang begitu aja.
"maksudnya apa ini?jadi ini yang bikin kita berantem terus tiap hari?"
"enggak ada maksud apa apa kok Yank,kita cuman temenan doang ya kan Jun"jawab Mega
"pegangan tangan,pegang pipi kamu bilang temenan Meg?"
"hmmm...kalau itu anu...."Mega tergagap enggak bisa menjelaskan
"oke,aku kira kamu beda sama cewek lain,tenyata sama aja"ujar ku lalu meninggalkannya
Dikelas konsentrasi ku terhadap pelajaran begitu terganggu,sedikit sedikit menengok kearah Jun dan Mega yang sekarang duduk satu meja,layaknya seperti baru jadian kadang meluk bahu Mega dari belakang kadang tertawa bersama,karna kesabaran ku mulai habis akhirnya aku izin sama guru untuk ke toilet padahal aslinya cuman hindari rasa cemburuku aja terhadap Mega dan Jun.
Aku menyendiri di tempat tongkrongan ku sembari menyalakan rokok LA 16 yang ada disaku baju ku,sekarang enggak ada lagi yang namanya teman,pacar ataupun saudara yang aku miliki.
Kiwil yang jadi sahabat ku satu satunya sibuk dengan Wulan sehingga enggak ada waktu sehari pun untuk sekedar nongkrong bareng ditempat favorit kami dulu.
Mega yang Ku kira berbeda dengan cewek lainnya ternyata sama saja,wajar sih doi suka dengan Jun yang banyak prestasinya ketimbang aku,kalau disandingkan dengan Jun enggak ada apa apanya aku.
Saudara yang ku punya hanya Kak Ujang dan Kak Fatimah namun sekarang entah mereka enggak pernah menjenguk ku lagi setelah aku memilih hidup bersama ortu angkatku,andai saja waktu bisa di ulang mungkin aku akan ikut dengan Kak Fatimah.
Malam harinya seperti biasa Bang Nur mengajak ku pergi kesuatu tempat yang mana di sana tempatnya membuang segala kenikmatan surga dunia kata orang dewasa,aku sempat menolak karna males ketempat yang begituan namun dibujuk oleh Bang Nur supaya mau ikut dan akan di traktir minum sebotol buat ku,akhirnya mau juga aku menemaninya disana bersama ke 4 teman temannya.
Setelah sampai di tempat yang di tuju aku merasa risih,gimana enggak risih setiap rumah berdiri perempuan berdandan menor pakaian cuman tanktop dan rok mini melambaikan tangannya kearah mobil kami sambil berucap "hay sayang,kesepian yah?mampir yuk kerumah" kalau yang muda masih wajar buat ku,tapi ketika melihat wanita yang hampir bau tanah ikut ikutan lambaikan tangan juga hampir eneg liatnya yang berharap kami mampir ketempatnya.
Mobil terhenti di muka rumah sederhana terbuat dari papan,berlantai semen,namun panjang kebelakang hingga muat sampai 4 kamar,saat hendak masuk kami sudah disuguhi 5 orang wanita muda seumuran SMA.pemandangan yang membuat daya tarik lelaki terpancing ketika melihat pakaian yang mereka kenakan.
Keempat teman Bang Nur langsung check in sedangkan aku dan Bang Nur hanya meminum minuman keras di ruang tamu dan di layanin oleh 1 orang wanita super montok muka belakang.
"adik kecil gini udah suka miras siapa yang ngelajarin?"tanya Mbak penjual miras
"noh si kampret yang ngajarin Gua kek gini"ujar ku seraya menunjuk Bang Nur
"wah Abangnya udah gak bener nih ngajarin adiknya ampe bisa minum gini"ujar mbaknya
"biarin toh dia nikmatin juga kok"sahut Bang Nur
Setengah botol miras berlogo orang tua rasanya seperti anggur sudah hampir habis ku minum,ntah kenapa saat aku mabuk tanpa ada rasa malu sama sekali ngomong dengan Mbak yang baru ku kenal,normalnya mungkin seminggu baru bisa ngomong itu pun yang penting penting aja.
"mbak..mbak.."sapa ku tanpa melihat wajah doi
"iya dek...ih dedek nakal yah udah tau yang begituan yah"ujar mbak nya lalu mencubit pipi ku
"eh kampret salah pegang bego"ujar bang Nur nahan tawa
"apaan sih Bang,lengannya kan yang Gua pegang"jawab ku
"lengan Embak tuh disini dek ganteng,bukan disini"sembari memindahkan tangan ku yang ternyata nempel di gunung kembarnya bukan di tangannya
Bathin ku"pantes kok empuknya beda"
"eh maaf Mbak salah pegang Guanya.hehe"
"ah elah si kunyuk ngomong aja Lu demen pake alasan salah pegang lagi"ledek Bang Nur
"mbak sebenernya punya pacar enggak sih?"tanya ku
"hmmm...punya kok"jawab embaknya
"siapa pacar nya Mbak,aku boleh enggak jadi pacar mbak?"
"pacar embak banyak sayang,setiap orang kesini jadi pacar Mbak setelah satu jam putus ganti lagi ama yang lain"jawab doi
"udah Mbak tuh anak enggak usah di hiraukan, kebiasaan kalau mabok bisa modusin cewek"ujar Bang Nur
"apaan sih Lu Bang,enggak bisa liat orang seneng aja"jawab ku kesal
Setelah satu jam lebih akhirnya teman teman Bang Nur selesai Check in,kami pun balik ingin pulang dengan jalan yang kek kepiting mering kanan miring kiri aku berpamitan dengan Mbak yang melayani ku meminum miras barusan.
"sebelum kita putus boleh enggak Gua cium pipi Lu Mbak"pinta ku
"hmm...boleh banget,lucu deh kamu yah kecil kecil ngegemesin"ujarnya lalu mencium pipi ku dan ku balas kecupan di pipinya setelah itu aku lambaikan tangan kepada mbaknya
"ah bisa aja Lu pret,sempet sempetnya mau pisah pake acara cipika cipiki pula"ujar Bang Nur sambil menjitak kepala ku
"biarin napa Bang,kan kata Mbaknya setiap orang kerumahnya pasti jadi pacarnya dan putus ketika orang tersebut sudah puas,karna Gua puas saat di temenin minum yaudah Gua kasih ciuman perpisahan"jawab ku
Bang Nur beserta teman temannya pun tertawa terpingkal mendengar penuturan ku.
Keesokan paginya dengan badan yang remuk redam aku mencoba bangun dari tempat tidur,entah kenapa setiap Ku mabok malamnya pasti paginya kerasa pegel pegel,akhirnya aku minta tolong Bang Nur untuk anterin kesekolah.akhirnya Aku di antar kesekolah bersama Bang Nur,doi yang hanya memakai baju singlet jadi kedua tangannya terlihat penuh dengan tato di kanan dan kiri.
Semenjak itu banyak yang bertanya tanya siapa yang membawa ku pagi itu,dan anak anak di kelas ku rada segan menggangguku lagi akibat melihat Abang Abang yang membawaku seperti preman.
Saat sampai di kelas aku duduk tak satu pun siswa yang aku pandangin kecuali Mega,yah cuman doi yang selama ini setia menemani ku disetiap keadaan ku sedang sedih maupun senang,dan sekarang aku hanya bisa melihatnya tersenyum namun bukan untuk ku melainkan Jun yang ada di hadapannya.
Istirahat kedua ketika pelajaran terakhir kebetulan gurunya berhalangan untuk hadir jadi kami di kelas hanya di kasih tugas mencatat di buku catatan masing masing,kebetulan saat nya Aku keluar kelas,jenuh liat tingkah polah si Mega dan si Jun lagi berdua.
Saat hendak keluar tiba tiba tangan ku seperti ada yang menahan,aku pun berbalik ternyata si Mega dengan raut wajah senyumannya yang enggak berubah kepadaku,senyuman yang bisa buat meredakan diriku ketika marah.
"Yank..?"sapa Mega
Aku enggak menjawab hanya buang muka
"kamu tau enggak hari ini tanggal berapa?"
Masih diem...
"masa lupa sih ini tanggal berapa?kan ini ulang tahun kamu"
Ulang tahun ku?masa iyah?saat ku cek kalender yang tertempel di sebelah papan tulis bener ini bulan juni tanggal 2*, kok doi inget?sedangkan aku enggak begitu memperhatikan sama sekali maklum sedari kecil sampai gede enggak pernah ngerayakan hari lahir.
Belum sempat menjawab pertanyaan dari Mega tiba tiba seseorang dari belakang ku menyimburku dengan seember air,lalu yang lain memecahkan telur ayam plus tepung di atas kepala ku.
"Yaaannnkkk....sini dong tiup lilinnya"pinta Mega yang sudah ada di meja Guru dengan kue tar di depannya
Aku yang masih enggak menyangka dengan kejadian barusan berjalan kearah Mega sembari mengelap dengan serbet tumpukan telur dan tepung yang menyatu di rambutku,dengan wajah masih terheran heran memandangi Mega.
"jadi ini semua ulah mu Meg?"tanya ku
"hehehe....maaf yah,sumpah yang aku lakuin dengan Jun hanya trik doang enggak ada lebih kok,sebenernya sih aku enggak tega buat kamu gini tapi mau gimana lagi mau ngasih kejutan sama kamu"
"tapi jangan keterlaluan juga,tau sendiri kan yang aku punya sekarang cuman kamu"
Doi pun mendekat lalu memegang tangan ku dengan raut wajah yang sedih lalu berucap "aku tau yank,makanya aku sebenernya enggak tega ngerjain kamu segini parahnya,aku cuman mau bikin hari lahirmu special aja,soal Jun dia emang ganteng,berbakat,banyak prestasi tapi tetep enggak ada yang bisa ngalahin kamu di hati ku"
Ini nih kata kata dari perempuan yang buat Ku dari dulu sampai sekarang enggak bisa lama lama saat marah,kadang dengan perasaan enggak tegaan yang melekat pada diriku malah di manfaatkan oleh beberapa wanita untuk sekedar menjadi permaian mereka ketika bosan bakal di buang begitu aja.
khodzimzz dan jenggalasunyi memberi reputasi
2
![Kesunyian Menjadi Teman Terbaik [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/29/8075495_201710290532550523.jpg)