- Beranda
- Stories from the Heart
Perjalanan Kisah Mahasiswi Somplak di Kota Semarang (sedih, senang, horor)
...
TS
zuwida
Perjalanan Kisah Mahasiswi Somplak di Kota Semarang (sedih, senang, horor)
Ehem...ehem...cek..cek...(minum dulu gan, berkeringat banget nih gara-gara grogi)
Ok let’s go! Hello agan-agan, sista-sista, om-om, emak2 dan yang tidak disebutkan mohon maaf ya? perkenalkan saya adalah seorang bunda ( masih muda guys, umur baru 27) dari anak gadis imut dan unyu2. Karena seringnya menbaca kisah2 di forum ini, akhirnya tertarik juga untuk membuat ID dan sharing kisah pada saat kuliah tempo dulu. Kisah ini saya tulis berdasarkan kisah nyata. 95% real dan 5% saya bumbui demi kepentingan hiburan. Nama-nama dalam tokoh sengaja disamarkan demi privasi agar tidak kepo. Ambil positifnya dan tinggalkan hal negatif. Jika ada yang merasa kenal atau tahu lokasi kejadian please, keep silent! Dan kalau bisa jangan dibully ya reader, nanti saya bisa kena sawan, kasihan anak gadisku yang unyu2 nanti tidak bisa main sama bundanya, hehehe...Jika ada efek pusing,kejang-kejang, muntah-muntah setelah membaca hubungi dokter setempat. Be smart reader ya guys!
The Prologue
PART 1 Kos Baru
Part 2 Suasana Baru
Part 3 Sambutan yang Meng'enak'an
Part 4 Kamar Depan
Part 5 Mulan Oh Mulan
Part 6 Cerita Baru
Part 7 Tiba-tiba Horor
Part 8 Tak Bisa Tidur
Part 9 Yongki
Part 10 Benarkah Hamil?
Part 11 Mencari Bukti
Part 12 Keputusan Sulit
Part 13 Perpisahan
Part 14 Korban Tragedi Tangga
Part 15 Telepon
Part 16 Telepon Tengah Malam
Part 17 Masa Lalu Mengubah Masa Depan
Part 18 Mereka pun Mengalami
Part 19 Gangguan Berlanjut
Part 20 Malam Jumat
[URL="https://www.kaskus.co.id/show_post/59b375cc2e04c8b0058b4569/121/-"]Part 22 Tiba-tiba Terbangun[/URL]
Part 23 Esti
Part 24 Diserang (1)
part 25 Diserang (2)
Part 26 Nyanyian Misterius
Part 27 Sosok Siapa Itu?
Ok let’s go! Hello agan-agan, sista-sista, om-om, emak2 dan yang tidak disebutkan mohon maaf ya? perkenalkan saya adalah seorang bunda ( masih muda guys, umur baru 27) dari anak gadis imut dan unyu2. Karena seringnya menbaca kisah2 di forum ini, akhirnya tertarik juga untuk membuat ID dan sharing kisah pada saat kuliah tempo dulu. Kisah ini saya tulis berdasarkan kisah nyata. 95% real dan 5% saya bumbui demi kepentingan hiburan. Nama-nama dalam tokoh sengaja disamarkan demi privasi agar tidak kepo. Ambil positifnya dan tinggalkan hal negatif. Jika ada yang merasa kenal atau tahu lokasi kejadian please, keep silent! Dan kalau bisa jangan dibully ya reader, nanti saya bisa kena sawan, kasihan anak gadisku yang unyu2 nanti tidak bisa main sama bundanya, hehehe...Jika ada efek pusing,kejang-kejang, muntah-muntah setelah membaca hubungi dokter setempat. Be smart reader ya guys!
INDEKS
The Prologue
PART 1 Kos Baru
Part 2 Suasana Baru
Part 3 Sambutan yang Meng'enak'an
Part 4 Kamar Depan
Part 5 Mulan Oh Mulan
Part 6 Cerita Baru
Part 7 Tiba-tiba Horor
Part 8 Tak Bisa Tidur
Part 9 Yongki
Part 10 Benarkah Hamil?
Part 11 Mencari Bukti
Part 12 Keputusan Sulit
Part 13 Perpisahan
Part 14 Korban Tragedi Tangga
Part 15 Telepon
Part 16 Telepon Tengah Malam
Part 17 Masa Lalu Mengubah Masa Depan
Part 18 Mereka pun Mengalami
Part 19 Gangguan Berlanjut
Part 20 Malam Jumat
[URL="https://www.kaskus.co.id/show_post/59b375cc2e04c8b0058b4569/121/-"]Part 22 Tiba-tiba Terbangun[/URL]
Part 23 Esti
Part 24 Diserang (1)
part 25 Diserang (2)
Part 26 Nyanyian Misterius
Part 27 Sosok Siapa Itu?
Diubah oleh zuwida 06-10-2017 10:01
anasabila dan AnakRumahan580 memberi reputasi
4
35.1K
138
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
zuwida
#132
Part 27 Sosok Siapa Itu?
Hari ini adalah tanggal merah, jadi kita semua libur. Pagi itu memang ramai. Apalagi di loteng, anak-anak sedang antri mencuci baju dan sibuk luluran sambil bercanda dan tertawa. Saat itu Nyak sedang mencuci dan Mulan luluran di depan pintu. Sedangkan aku menatap kos cowok diseberang tempat kosku yang letaknya di belakang gang. Kulihat penghuni kos di sana sedang main gitar dan menyanyi di teras lantai dua. Di atas kabel listrik ada burung yang hinggap dan bersiul merdu. Jarang sekali aku melihat burung terbang di kota Semarang karena padatnya rumah-rumah dan kendaraan. Karena itulah aku merasa heran dan takjub. aku pun ikut bersiul dan menyanyi. Duh...rasanya tenang banget mendengar suara burung yang berkicau. Aku merasa tenang dan berada di pedesaan. Aku juga berasal dari pedesaan, namun sekarang jarang sekali ada burung di pagi hari atau menjelang magrib. Padahal, sewaktu aku kecil sering sekali mendengar dan melihat burung gereja bersiul dan hinggap di atas genteng, pohon-pohon ataupun di kabel listrik. Akan tetapi burung-burung tersebut menjadi punah dan bahkan tidak terlihat sama sekali.
Maria : Duh...happy banget sih bu?
Aku : Yaiyalah rasanya tuh tenang banget kalau mendengar kicauan burung. Jarang-jarang di rumah ada burung kayak gitu apalagi di kota ini.
Maria : Hedeh...burung kayak gitu mah di rumahku banyak buwi, makanya ta main ke rumahku ntar kamu bisa ngerasain tuh yang namanya pedesaan. Banyak hutan, banyak kebun teh dan sungainya jerbih banget.
Aku : Ah, masak sih? Kalau di rumhnya nyak aku percaya tapi kalau rumahmu emmm...apa iya ya.
Cahaya : burung kayak gitu mah ada banyak di belakang rumah. Jangankan burung, ular saja banyak sekali.
Maria : Ular? Ular apa tuh? Hehehe
Cahaya : Ih, Maria mah gitu ya ular beneran lah. Masak uler-uleran.
Maria : ya kali...
Mulan : Ih...Maria pikirannya itu loh pagi-pagi dibesihin napa.
Aku : ealah Mulan, kalau uler saja nyaut, dasar pecinta ular.
Kami pun tertawa. Cowok di seberang sana suaranya semakin keras seperti sengaja menarik perhatian kami. Mulan hanya senyum-senyum saja. Dan kulihat salah satu dari mereka berdiri dan samar-samar mendengar dia menyebut nama Mulan. Aku pun menoleh ke Mulan dia tampak tersipu malu dan tersenyum. Ah sudahlah EGP. Aku pun menyanyi kembali sambil melihat-lihat ke bawah. Di belakang kosku ini ada sebuah rumah dan rumah itu juga ada warungnya. Kami biasa membeli keperluan sehari-hari di sana. Memang setiap hari kalau kami di loteng kami selalu menengok ke bawah karena lucu saja, kamar mandi tetanggaku itu atapnya ada yang bolong kayaknya memang sengaja tidak diberi atap. Entah maksudnya apa kami tidak tahu.
Pada saat itu aku sedang menyanyi dan melongok ke bawah, awalnya tidak ada apa-apa. akan tetapi, ketika aku melongok ke bawah kembali di sana nampak sosok sepertinya laki-laki dengan wajah pucat dan hitam, matanya melotot ke arah saya. Dan kulihat posisi kepalanya dekat dengan atap betapa kagetnya, aku pun beristighfar dan berdoa sambil teriak-teriak. Seketika itu Maria langsung menengok ke bawah. Setelah menengok dia hanya senyum-senyum saja. Apa maksudnya coba. Aku pun duduk dan meminum air putih.
Maria : Hehehe...sudah... tenang saja nggak apa-apa kok, makanya jangan iseng ngintip ke bawah.
Mulan : Buwi...Buwi...rasain tuh, hobi ngintip sih.hehehe..
Cahaya : La emang itu bolong kok, kalau kita lihat ke bawah ya bukan salah kita dong.
Tumben nih Cahaya pinter ngomongnya. Tapi, emang benar sih apa yang dikatakan Nyak. Salah siapa coba toilet tetangga bolong. La kita kan emang hobinya di loteng lihatin sana-sini.
Mulan : Kok diam sih, Wi? Jangan-jangan kesambet nih, Mar.
Aku : enak saja kesambet, aku masih shock tahu. Kaget!
Mulan : Hehehe kirain kesambet.
Aku : Eh Mar, aku penasaran deh sama yang tadi itu. Itu manusia atau bukan sih?, tapi kok wajahnya kayak gitu ya, serem.
Maria : Hehehe...
Aku : Malah tertawa. Jawab dong. Kayaknya kan rumah belakang kagak ada tuh orang deh, kan kita tahu yang tinggal di sana siapa saja. Yang saya herankan kok bisa wajahnya dekat banget sama genteng, masak dia naik tangga. Waktu aku lihat tadi kan nggaka ada tangga dan nggak ada orang, masak tiba-tiba tuh orang nail tangga terus melototin aku kayak marah gitu, wajahnya serem lagi.
Maria : bukan orang, kamu sih tadi berisik banget. makanya jangan intipin dia marah tuh.
Aku : Yee...ngapain ngintipin orang kagak penting amat deh. Tapi aku masih penasaran nih, nanti kita ke warung belakang yuk, cari tahu orang itu. Nbarangkali saudaranya atau siapa.
Cahaya : Ayok dah aku temenin.
Maria : Huh...dasar kalau sudah penasaran ya kayak gini nih. Tapi terserah kamu sih bu, kalau memang penasaran.
Sore harinya pun aku datang ke warung tersebut. Untungnya yang melayani anaknya yang masih SD, maka aku bertanya mengenai siapa saja yang tinggal di sini. Dia pun menjawab yang tinggal di rumah adala ibu dan bapaknya serta dua adiknya. Lalu aku pun bertanya apakah ada saudaranya yang datang tadi pagi.ternyata tidak ada. Beararti tadi pagi apa yang dikatakan Maria memang benar bahwa itu adalah makhluk lain. Duh...mengapa dari kemarin aku seperti diteror terus-menerus. Aku pun berharap semoga ini adalah teror terakhir untukku.
AnakRumahan580 memberi reputasi
1