- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#2509
MIMPI ?
( pada bagian ini adalah cerita tentang mimpi paling nyata yang pernah kualami,
lebih nyata daripada ketika aku kehilangan shita dulu.
dan saking nyatanya,
setiap kejadian masih bisa kuingat dengan mudah.
dan dalam penulisan kali ini,
aku akan berusaha menuangkan dengan sebaik mungkin,
ada bagian bagian yang sedikit kudramatisir agar terasa detil kejadiannya.
karena mimpi tersebut terjadi dalam wujud potongan potongan.
seakan akan aku mengalami rangkaian mimpi yang tidak tersambung satu sama lain )
( MIMPI YANG MENJELASKAN SEMUA )
aku menoleh ke kanan dan ke kiri.
suasana di sekitar yang terasa asing membuatku bingung.
aku berada disebuah tempat yang letaknya agak tinggi.
hampir seperti tebing yang menjorok.
di bawah sana terbentang hutan yang berbatasan dengan garis pantai.
sedangkan di atas sini,
di area yang luasnya hanya sekitar 10 x 20 meter, aku berdiri seorang diri.
angin berhembus cukup kencang.
membuatku agak ngeri juga berada di ketinggian seperti sekarang.
" tiyo "
aku mendengar suara seseorang memanggilku.
aku menoleh kebelakang.
" mbah? "
aku memanggil sosok tua dibelakangku.
dia adalah sosok mbah yang sering muncul di dalam mimpi.
tunggu?!
berarti aku bermimpi?
aku mencubit tanganku,
namun ketika aku ingin mencubit seakan tidak mau bergerak sesuai kemauanku.
aku bersikeras berusaha menggerakan tangan agar sesuai dengan mauku.
" bismillah "
mulutku merapalkan basmallah dan kemudian tubuhku bergerak.
aku bisa mencubit tanganku
rasanya tidak sakit, ,
" koe wes siap "
kakek itu kembali berkata kepadaku lagi.
" dalem mbah? siap apa? "
tanyaku.
mbah tidak menjawab dan malah memberikan isyarat kepadaku agar aku mengikutinya.
aku mengikuti langkah kakek ke arah tebing dan kemudian beliau melompat.
anehnya aku mengikutinya tanpa ragu.
" syuuuuush "
tubuhku terasa sangat ringan.
melayang menembus udara.
sayangnya aku tidak bisa melayang sesuai keinginanku.
aku melayang mengikuti kakek yang entah akan membawaku kemana.
aku melayang layang teruss, ,
melewati langit yang perlahan lahan mulai gelap.
di bawah sana terlihat kelap kelip lampu.
sampai kemudian aku sampai disuatu tempat yang sangat familiar.
" lho? ini rumah akung "
aku melayang turun mengikuti kakek,
dan kemudian kami berdiri di depan rumah akung.
suasananya masih seperti jaman ketika aku kecil,
ada pohon kenanga yang berbunga dengan lebat di sudut depan.
aku menoleh ke arah mbah yang berdiri disampingku.
dia juga menatapku dengan tatapan yang sama seperti biasanya,
teduh namun seakan menusuk kedalam sanubari.
" lhap, lhap lhap "
pandangan mataku tiba tiba berubah seperti sedang menonton layar di bioskop. .
dan aku menyaksikan apa yang menjadi jawaban atas pertanyaan pertanyaanku di waktu lampau. . .
aku menyaksikan sesosok anak kecil yang bermain main di dalam rumah, ,
usianya mungkin masih sekitar dua tahunan
anak tersebut nampak sangat familiar, ,
" tunggu?! itu aku! "
" YA! itu aku! "
aku berkata kepada diriku sendiri di dalam batin.
karena dihadapanku saat ini yang nampak adalah sosok anak kecil yang menyerupai aku.
kemudian aku melihat akung, ,
akung bermain diriku yang masih kecil
akung berjongkok sambil mengawasiku bermain.
" mbah kakung "
kataku lirih. .
didalam hatiku tiba tiba muncul perasaan trenyuh, ,
sosok yang dulu sangat kusayangi,
tiba tiba muncul kembali di hadapanku. .
akung terus mengikutiku yang berlari lari kesana kemari,
sesekali beliau mengingatkanku agar berhati hati agar tidak terjatuh.
dan benar saja,
sosok masa kecilkupun terjatuh karena tersandung oleh langkah kakiku sendiri.
" brukkk!! "
itu pasti sakit, ,
begitu pikirku. . .
akung langsung setengah berlari menuju kearah sosok kecil yang kini sudah tengkurap di lantai.
" lha, dawah to? lha kan simbah wes ngandani, ati ati le " ( lha? jatuh kan? kan simbah sudah memberitahu, hati hati le )
kata akung kepadaku sambil membantuku berdiri.
namun anehnya sosok diriku yang masih kecil itu tidak menangis.
malahan menunduk seolah olah takut jika dirinya dimarahi karena kecerobohannya sendiri.
" lho? metu getihe to? " ( lho? keluar darahnya kan? )
kata akung. .
sebab rupanya sosok kecilku terluka dan mengeluarkan darah dari bibir.
mungkin bibirku terluka ketika jatuh tadi.
" mbah, acin mbah "
sosok kecilku berkata demikian.
aku segera membuka mulutku,
nampak bibirku terluka dan mengeluarkan darah.
akung nampak mengoles oles luka tersebut dengan jempol beliau.
kemudian berkata.
" wes, mari, ora loro " ( sudah, sembuh, nggak sakit lagi )
dan nampak luka yang tadi berdarah sudah tidak mengeluarkan darah lagi.
akung pun menurunkan aku ke lantak kembali.
aku kembali berlari lari kecil sambil tertawa tawa seakan akan tidak ada apa apa.
tak lama, ,
suasana berganti. .
seakan akan frame film berubah. .
kali ini aku berada di sebuah tempat yang gelap.
ini dimana ya?
pikirku. . .
aku berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. .
rupanya aku berada di sebuah ruangan.
dan di dalam ruangan itu ada tempat tidur,
ada orang berbaring diatasnya.
ini? ini kan kamar yang di kalimantan dulu? dimana aku mengalami kejadian horor. .
berarti yang diatas kasur itu?. . .
aku melihat tiga sosok tertidur pulas.
" ini bapak, ibu dan aku! "
aku melihat tubuh kecilku berbaring sambil menerima kompresan di kepala.
apakah dia sedang demam??
aku jadi teringat cerita ibu ketika aku sakit di awal awal kedatangan kami di tanah borneo. .
tak beberapa lama, aku melihat ada bayangan tipis, , seperti asap yang masuk menembus pintu.
bayangan itu menghampiri tempat tidur
bayangan itu berhenti dan kemudian seperti akan ikut berbaring diatas tubuh kecilku. .
namun ketika sedikit lagi bayangan itu akan menyentuhku,
tiba tiba bayangan itu terpental.
dari dalam tubuh kecil yang terbaring lemah, nampak mengeluarkan bayangan putih lain.
bayangan yang baru saja keluar itu melesat cepat ke arah bayangan pertama yang tadi terpental. .
dan tak lama kedua bayangan itu lenyap. .
suasana berganti cepat menjadi terang dan aku melihat ibu terbangun,
beliau nampak berkeringat deras, lalu memegangi tubuh kecilku.
wajah beliau yang semula nampak cemas, berubah lebih tenang.
ibu melepas kompresan di dahiku dan menggantinya.
setelah itu ibu mencium wajahku, ,
dan beliau kembali berbaring dengan memeluk tubuh kecilku tersebut.
sekali lagi hatiku merasa tersentuh melihat ini semua. .
" bu, terimakasih bu, , , terimakasihh "
air mataku terasa akan meleleh namun tidak meleleh.
kasih sayang ibu kepadaku membuatku ingin menangis. .
frame kembali berubah cepat. .
kali ini aku melihat sosokku sudah lebih besar.
mungkin sudah SD.
kulihat aku berdiri didepan rumah horor yang meneror keluarga kami dulu.
aku melihat rumah tersebut nampak sangat suram . .
seakan akan rumah itu memunculkan aura kehitaman.
ada berbagai macam sosok disana, ,
ada sosok perempuan berbaju putih yang duduk di atas pohon kesturi.
sosok itu nampak mengikuti setiap hal yang dilakukan oleh anggota keluargaku.
" pak! bapak! itu dibelakang njenengan ada setan! "
teriakku.
namun sosok bapak hanya menoleh dan mengelus tengkuknya.
sedangkan wanita itu nampak melayang layang mengitari bapak dengan seringai menakutkan.
kemudian aku melihat ibu menggendong bayi,
itu dian!
dian nampak menangis keras ketika disekitarnya melayang layang sosok hantu wanite tersebut.
ibu berusaha keras menenangkan.
dan kemudian ketika ibu membaca doa,
sosok perempuan itu menjauh, ,
dia nampak ketakutan. .
anehnya, aku tidak melihat sosok wanita itu mendekati sosok kecilku yang sedang asyik bermain di dalam rumah.
dia hanya menatap dari kejauhan.
dan samar samar aku melihat ada bayangan berwarna putih terang yang berada disampingku.
bayangan putih terang itu mengikutiku kemanapun aku pergi.
sehingga membuat sosok wanita berwajah pucat selalu menjaga jarak.
frame kembali berganti. .
kali ini aku melihat sosok diriku kecil sedang berada di bagian belakang rumah.
aku seperti sedang menggosok gigi.
tak lama pintu belakang terbuka, ,
aku melihat ada sosok tangan yang mendorongnya dari luar.
sosok diriku yang masih kecil berjalan menghampiri pintu dan menutup pintu itu kembali.
aku sempat melihat ada sekelebat bayangan hitam yang bergerak sangat cepat dari pintu belakang menuju ke kamar mandi.
kemudian ketika diriku kecil membalikkan badan,
bayangan hitam tadi berubah menjadi wanita tua dengan pakaian sebatas perut, ,
di dadanya nampak berdarah darah.
wanita itu berbalik dan mendatangi diriku yang nampak ketakutan didepan pintu belakang.
sosok masa kecilku terjatuh,
dia pingsan, ,
dan ketika wanita tua itu berusaha mendekati, ,
kembali muncul bayangan putih terang disisiku.
sontak wanita tua itu mundur dan kemudian menghilang, ,
meninggalkan diriku yang tergeletak dengan bayangan putih terang disamping.
frame kembali berganti. . .
aku kembali berpindah tempat. . .
kali ini aku nampak sudah lebih besar lagi.
mungkin sudah SMP, , dan ruangan tempatku berada ini seperti di ruang tamu rumah akung.
kulihat sosok diriku yang sudah remaja itu berbaring tidur di kasur lantai.
dan disudut ruangan, aku melihat seekor kucing. .
" itu si manis?! "
kataku.
manis nampak berbaring diatas keempat kakinya dengan mata yang menatap sekeliling ruangan.
dia berulang kali seperti akan tidur, ,
namun tidak jadi dan membuka matanya kembali dengan kuping tegak seakan sedang waspada.
tak lama manis bangkit dan turun ke kasur.
dia melingkarkan badannya disampingku dan tidur. . .
frame kembali berjalan dengan cepat. .
dan kemudian berhenti pada suatu tempat. .
" ini didepan rumah?! "
kataku dalam hati.
aku melihat rumah yang kini didiami oleh keluargaku, ,
rumah bertingkat yang terbuat dari kayu.
rumah milik saudara yang dengan baik hati meminjamkan kepada kami tanpa memungut tarif.
kulihat diriku keluar dari pintu belakang.
dan kemudian menuju kekamar mandi.
dibelakangku mengikuti sebuah bayangan berwarna putih terang, ,
yang kali ini bentuknya sangat jelas,
menyerupai hewan yang berjalan dengan empat kaki.
posturnya seperti binatang pemangsa, ,
" apakah itu harimau? "
tanyaku dalam hati,
sebab sosok itu hanya berupa bayangan putih terang.
kemudian aku menemukan diriku yang tadi berada di kamar mandi keluar, ,
dia menuju ke belakang, ,
ke semak semak pekarangan kosong.
" aku ingat! ini kejadian ketika aku bertemu baung! "
benar saja , ,
tak beberapa lama,
aku melihat ada sosok bayangan hitam yang muncul dengan cepat didepanku.
bayangan itu menyerupai sosok anjing besar.
anjing tersebut nampak akan maju,
namun urung karena bayangan putih terang yang mengikutiku tadi sudah terlebih dahulu menerjang kedepan.
membuat sosok anjing itu menghilang bersama dengan sosok putih terang.
meninggalkan diriku yang berlari ke dalam rumah.
frame kembali berganti dengan cepat.
dan berhenti di sebuah ruangan luas. .
disana aku melihat diriku sendiri sedang berdiri seperti patung.
dan didepanku, berdiri pula anjing yang tadi kulihat, ,
namun kali ini bukan cuma bayangan.
anjing itu berukuran sangat besar untuk ukuran seekor anjing.
dia menunjukan gigi giginya dan maju mendekatiku yang masih mematung.
ketika hampir sampai, ,
tiba tiba dari tubuhku muncul bayangan putih terang yang lantas menjelma menjadi seekor harimau. .
harimau yang sangat besar. .
yang langsung menyerang anjing tadi.
mereka bergumul dengan tidak seimbang.
yang lantas dimenangkan oleh si harimau besar.
si anjing yang terluka parah dan berdarah darah segera melarikan diri sambil terpincang pincang.
frame kembali berganti dengan sangat cepat. . .
memperlihatkan potongan potongan kejadian yang sempat kualami selama ini dengan amat sangat singkat dan juga tidak lengkap.
dan dari kesemua kejadian itu,
aku selalu menemukan fakta jika disekelilingku selalu ada bayangan putih terang yang menyerupai sosok harimau.
terkadang dia nampak agak jauh dariku, ,
terkadang juga muncul dari dalam diriku, ,
dan dari kesemua kejadian itu aku menyimpulkan. . .
semakin aku dewasa, ,
semakin hidupku dekat dengan ibadah, ,
sosok bayangan putih tadi berada semakin jauh dariku. .
dan kemudian pada suatu titik,
frame menunjukan kejadian kejadian tempo hari, ,
kejadian ketika ada sesuatu berwarna terang yang menghantam kontrakan, ,
dan juga kejadian ketika aku pulang kerja,,
aku melihat diriku sendiri keluar dari PLTA, ,
aku keluar dengan terburu buru,
sepeda motor kupacu dengan sangat cepat.
dan kemudian aku terlihat terjatuh karena hilang kontrol oleh sepeda motorku sendiri.
anehnya,
begitu tubuhku terlempar dan berguling diatas aspal, ,
aku seperti melihat bayangan hitam pekat dan besar berdiri disampingku yang tergeletak di aspal.
bayangan itu seakan hendak menginjakku, ,
namun dia tidak berhasil karena tiba tiba aku merapalkan ayat ayat suci alquran,
walau masih dalam keadaan berbaring dan mata terpejam.
sosok itu akhirnya menghilang perlahan seiring dengan semakin lancarnya bacaanku
dan aku terbangun dengan kondisi yang nampak linglung. .
"astaghfirullaaahh!!! "
aku baru teringat. .
ketika aku jatuh tempo hari,
aku tidak mengamalkan doa perlindungan ketika bepergian.
aku memang mulai membiasakan doa perlindungan dalam perjalanan ketika hendak pergi kemanapun semenjak aku mulai mendalami ilmu agama,
namun ketika aku jatuh tempo hari,
aku tidak melakukannya karena pikiranku terburu buru dan hanya terpaku kepada ifa.
" le "
satu suara mengejutkanku.
aku menoleh dan mendapati kakek yang tadi melayang bersamaku sudah ada disampingku lagi.
" mbah, ini dimana? "
tanyaku.
kakek itu tersenyum dan menepuk pundakku.
" koe wes gedhe, wes ngerti perkoro olo lan becik " ( kamu sudah besar, sudah bisa membedakan perkara buruk dan baik )
kakek berkata lagi kepadaku.
" maksudnya mbah? "
aku bertanya dengan setengah bingung.
" wes wayahe, , ati ati le, , ora kabeh sing pas ning atimu iku sing becik dewe, amergo gusti Allah iku Dzat sing moho mangerteni opo kebutuhanmu "
( sudah waktunya. . hati hati ya . nggak semua yang sesuai dengan hatimu adalah yang paling baik, sebab Allah adalah Dzat yang maha mengerti apa apa yang kamu butuhkan )
" nggih mbah, tapi tentang perkara apa ya? "
tanyaku.
" sak kabehane le, koe ngerti wesan " ( dalam segala hal, kamu sudah mengerti kok )
jawab kakek itu.
aku hanya mengangguk angguk.
kakek itu menepuk kepalaku.
dan kemudian kakek nampak bersinar,
berubah menjadi bayangan putih terang, ,
wujudnya berubah menjadi siluet semacam harimau yang tadi kulihat. .
" whusss!!!! "
dan sinar terang itu pergi menjauh. .
meninggalkanku sendirian di sini. .
" klap!!!! "
aku membuka mataku.
" astaghfirullah!! "
aku bermimpi!!
aku segera menepuk pipiku.
rasanya sakit. . . .
aku bangun dan mendapati jam di hape masih menunjukan pukul empat kurang sedikit.
mimpi apa aku barusan??!!
rasanya sangat nyata. .
kutundukan kepalaku. .
dan perkataan perkataan dari kakek yang selama ini sering hadir di dalam mimpiku terasa sangat membekas.
apa maksudnya dengan nasehat tadi?
seakan akan aku sedang dinasehati jika apa apa yang baik belum tentu adalah yang aku inginkan. .
aku sudah sering mendengar nasehat tersebut melalui ceramah ceramah,,
namun kata kata kakek tadi sangat membekas, , ,
seakan akan menjadi pengingat bagiku. .
lebih nyata daripada ketika aku kehilangan shita dulu.
dan saking nyatanya,
setiap kejadian masih bisa kuingat dengan mudah.
dan dalam penulisan kali ini,
aku akan berusaha menuangkan dengan sebaik mungkin,
ada bagian bagian yang sedikit kudramatisir agar terasa detil kejadiannya.
karena mimpi tersebut terjadi dalam wujud potongan potongan.
seakan akan aku mengalami rangkaian mimpi yang tidak tersambung satu sama lain )
( MIMPI YANG MENJELASKAN SEMUA )
aku menoleh ke kanan dan ke kiri.
suasana di sekitar yang terasa asing membuatku bingung.
aku berada disebuah tempat yang letaknya agak tinggi.
hampir seperti tebing yang menjorok.
di bawah sana terbentang hutan yang berbatasan dengan garis pantai.
sedangkan di atas sini,
di area yang luasnya hanya sekitar 10 x 20 meter, aku berdiri seorang diri.
angin berhembus cukup kencang.
membuatku agak ngeri juga berada di ketinggian seperti sekarang.
" tiyo "
aku mendengar suara seseorang memanggilku.
aku menoleh kebelakang.
" mbah? "
aku memanggil sosok tua dibelakangku.
dia adalah sosok mbah yang sering muncul di dalam mimpi.
tunggu?!
berarti aku bermimpi?
aku mencubit tanganku,
namun ketika aku ingin mencubit seakan tidak mau bergerak sesuai kemauanku.
aku bersikeras berusaha menggerakan tangan agar sesuai dengan mauku.
" bismillah "
mulutku merapalkan basmallah dan kemudian tubuhku bergerak.
aku bisa mencubit tanganku
rasanya tidak sakit, ,
" koe wes siap "
kakek itu kembali berkata kepadaku lagi.
" dalem mbah? siap apa? "
tanyaku.
mbah tidak menjawab dan malah memberikan isyarat kepadaku agar aku mengikutinya.
aku mengikuti langkah kakek ke arah tebing dan kemudian beliau melompat.
anehnya aku mengikutinya tanpa ragu.
" syuuuuush "
tubuhku terasa sangat ringan.
melayang menembus udara.
sayangnya aku tidak bisa melayang sesuai keinginanku.
aku melayang mengikuti kakek yang entah akan membawaku kemana.
aku melayang layang teruss, ,
melewati langit yang perlahan lahan mulai gelap.
di bawah sana terlihat kelap kelip lampu.
sampai kemudian aku sampai disuatu tempat yang sangat familiar.
" lho? ini rumah akung "
aku melayang turun mengikuti kakek,
dan kemudian kami berdiri di depan rumah akung.
suasananya masih seperti jaman ketika aku kecil,
ada pohon kenanga yang berbunga dengan lebat di sudut depan.
aku menoleh ke arah mbah yang berdiri disampingku.
dia juga menatapku dengan tatapan yang sama seperti biasanya,
teduh namun seakan menusuk kedalam sanubari.
" lhap, lhap lhap "
pandangan mataku tiba tiba berubah seperti sedang menonton layar di bioskop. .
dan aku menyaksikan apa yang menjadi jawaban atas pertanyaan pertanyaanku di waktu lampau. . .
aku menyaksikan sesosok anak kecil yang bermain main di dalam rumah, ,
usianya mungkin masih sekitar dua tahunan
anak tersebut nampak sangat familiar, ,
" tunggu?! itu aku! "
" YA! itu aku! "
aku berkata kepada diriku sendiri di dalam batin.
karena dihadapanku saat ini yang nampak adalah sosok anak kecil yang menyerupai aku.
kemudian aku melihat akung, ,
akung bermain diriku yang masih kecil
akung berjongkok sambil mengawasiku bermain.
" mbah kakung "
kataku lirih. .
didalam hatiku tiba tiba muncul perasaan trenyuh, ,
sosok yang dulu sangat kusayangi,
tiba tiba muncul kembali di hadapanku. .
akung terus mengikutiku yang berlari lari kesana kemari,
sesekali beliau mengingatkanku agar berhati hati agar tidak terjatuh.
dan benar saja,
sosok masa kecilkupun terjatuh karena tersandung oleh langkah kakiku sendiri.
" brukkk!! "
itu pasti sakit, ,
begitu pikirku. . .
akung langsung setengah berlari menuju kearah sosok kecil yang kini sudah tengkurap di lantai.
" lha, dawah to? lha kan simbah wes ngandani, ati ati le " ( lha? jatuh kan? kan simbah sudah memberitahu, hati hati le )
kata akung kepadaku sambil membantuku berdiri.
namun anehnya sosok diriku yang masih kecil itu tidak menangis.
malahan menunduk seolah olah takut jika dirinya dimarahi karena kecerobohannya sendiri.
" lho? metu getihe to? " ( lho? keluar darahnya kan? )
kata akung. .
sebab rupanya sosok kecilku terluka dan mengeluarkan darah dari bibir.
mungkin bibirku terluka ketika jatuh tadi.
" mbah, acin mbah "
sosok kecilku berkata demikian.
aku segera membuka mulutku,
nampak bibirku terluka dan mengeluarkan darah.
akung nampak mengoles oles luka tersebut dengan jempol beliau.
kemudian berkata.
" wes, mari, ora loro " ( sudah, sembuh, nggak sakit lagi )
dan nampak luka yang tadi berdarah sudah tidak mengeluarkan darah lagi.
akung pun menurunkan aku ke lantak kembali.
aku kembali berlari lari kecil sambil tertawa tawa seakan akan tidak ada apa apa.
tak lama, ,
suasana berganti. .
seakan akan frame film berubah. .
kali ini aku berada di sebuah tempat yang gelap.
ini dimana ya?
pikirku. . .
aku berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. .
rupanya aku berada di sebuah ruangan.
dan di dalam ruangan itu ada tempat tidur,
ada orang berbaring diatasnya.
ini? ini kan kamar yang di kalimantan dulu? dimana aku mengalami kejadian horor. .
berarti yang diatas kasur itu?. . .
aku melihat tiga sosok tertidur pulas.
" ini bapak, ibu dan aku! "
aku melihat tubuh kecilku berbaring sambil menerima kompresan di kepala.
apakah dia sedang demam??
aku jadi teringat cerita ibu ketika aku sakit di awal awal kedatangan kami di tanah borneo. .
tak beberapa lama, aku melihat ada bayangan tipis, , seperti asap yang masuk menembus pintu.
bayangan itu menghampiri tempat tidur
bayangan itu berhenti dan kemudian seperti akan ikut berbaring diatas tubuh kecilku. .
namun ketika sedikit lagi bayangan itu akan menyentuhku,
tiba tiba bayangan itu terpental.
dari dalam tubuh kecil yang terbaring lemah, nampak mengeluarkan bayangan putih lain.
bayangan yang baru saja keluar itu melesat cepat ke arah bayangan pertama yang tadi terpental. .
dan tak lama kedua bayangan itu lenyap. .
suasana berganti cepat menjadi terang dan aku melihat ibu terbangun,
beliau nampak berkeringat deras, lalu memegangi tubuh kecilku.
wajah beliau yang semula nampak cemas, berubah lebih tenang.
ibu melepas kompresan di dahiku dan menggantinya.
setelah itu ibu mencium wajahku, ,
dan beliau kembali berbaring dengan memeluk tubuh kecilku tersebut.
sekali lagi hatiku merasa tersentuh melihat ini semua. .
" bu, terimakasih bu, , , terimakasihh "
air mataku terasa akan meleleh namun tidak meleleh.
kasih sayang ibu kepadaku membuatku ingin menangis. .
frame kembali berubah cepat. .
kali ini aku melihat sosokku sudah lebih besar.
mungkin sudah SD.
kulihat aku berdiri didepan rumah horor yang meneror keluarga kami dulu.
aku melihat rumah tersebut nampak sangat suram . .
seakan akan rumah itu memunculkan aura kehitaman.
ada berbagai macam sosok disana, ,
ada sosok perempuan berbaju putih yang duduk di atas pohon kesturi.
sosok itu nampak mengikuti setiap hal yang dilakukan oleh anggota keluargaku.
" pak! bapak! itu dibelakang njenengan ada setan! "
teriakku.
namun sosok bapak hanya menoleh dan mengelus tengkuknya.
sedangkan wanita itu nampak melayang layang mengitari bapak dengan seringai menakutkan.
kemudian aku melihat ibu menggendong bayi,
itu dian!
dian nampak menangis keras ketika disekitarnya melayang layang sosok hantu wanite tersebut.
ibu berusaha keras menenangkan.
dan kemudian ketika ibu membaca doa,
sosok perempuan itu menjauh, ,
dia nampak ketakutan. .
anehnya, aku tidak melihat sosok wanita itu mendekati sosok kecilku yang sedang asyik bermain di dalam rumah.
dia hanya menatap dari kejauhan.
dan samar samar aku melihat ada bayangan berwarna putih terang yang berada disampingku.
bayangan putih terang itu mengikutiku kemanapun aku pergi.
sehingga membuat sosok wanita berwajah pucat selalu menjaga jarak.
frame kembali berganti. .
kali ini aku melihat sosok diriku kecil sedang berada di bagian belakang rumah.
aku seperti sedang menggosok gigi.
tak lama pintu belakang terbuka, ,
aku melihat ada sosok tangan yang mendorongnya dari luar.
sosok diriku yang masih kecil berjalan menghampiri pintu dan menutup pintu itu kembali.
aku sempat melihat ada sekelebat bayangan hitam yang bergerak sangat cepat dari pintu belakang menuju ke kamar mandi.
kemudian ketika diriku kecil membalikkan badan,
bayangan hitam tadi berubah menjadi wanita tua dengan pakaian sebatas perut, ,
di dadanya nampak berdarah darah.
wanita itu berbalik dan mendatangi diriku yang nampak ketakutan didepan pintu belakang.
sosok masa kecilku terjatuh,
dia pingsan, ,
dan ketika wanita tua itu berusaha mendekati, ,
kembali muncul bayangan putih terang disisiku.
sontak wanita tua itu mundur dan kemudian menghilang, ,
meninggalkan diriku yang tergeletak dengan bayangan putih terang disamping.
frame kembali berganti. . .
aku kembali berpindah tempat. . .
kali ini aku nampak sudah lebih besar lagi.
mungkin sudah SMP, , dan ruangan tempatku berada ini seperti di ruang tamu rumah akung.
kulihat sosok diriku yang sudah remaja itu berbaring tidur di kasur lantai.
dan disudut ruangan, aku melihat seekor kucing. .
" itu si manis?! "
kataku.
manis nampak berbaring diatas keempat kakinya dengan mata yang menatap sekeliling ruangan.
dia berulang kali seperti akan tidur, ,
namun tidak jadi dan membuka matanya kembali dengan kuping tegak seakan sedang waspada.
tak lama manis bangkit dan turun ke kasur.
dia melingkarkan badannya disampingku dan tidur. . .
frame kembali berjalan dengan cepat. .
dan kemudian berhenti pada suatu tempat. .
" ini didepan rumah?! "
kataku dalam hati.
aku melihat rumah yang kini didiami oleh keluargaku, ,
rumah bertingkat yang terbuat dari kayu.
rumah milik saudara yang dengan baik hati meminjamkan kepada kami tanpa memungut tarif.
kulihat diriku keluar dari pintu belakang.
dan kemudian menuju kekamar mandi.
dibelakangku mengikuti sebuah bayangan berwarna putih terang, ,
yang kali ini bentuknya sangat jelas,
menyerupai hewan yang berjalan dengan empat kaki.
posturnya seperti binatang pemangsa, ,
" apakah itu harimau? "
tanyaku dalam hati,
sebab sosok itu hanya berupa bayangan putih terang.
kemudian aku menemukan diriku yang tadi berada di kamar mandi keluar, ,
dia menuju ke belakang, ,
ke semak semak pekarangan kosong.
" aku ingat! ini kejadian ketika aku bertemu baung! "
benar saja , ,
tak beberapa lama,
aku melihat ada sosok bayangan hitam yang muncul dengan cepat didepanku.
bayangan itu menyerupai sosok anjing besar.
anjing tersebut nampak akan maju,
namun urung karena bayangan putih terang yang mengikutiku tadi sudah terlebih dahulu menerjang kedepan.
membuat sosok anjing itu menghilang bersama dengan sosok putih terang.
meninggalkan diriku yang berlari ke dalam rumah.
frame kembali berganti dengan cepat.
dan berhenti di sebuah ruangan luas. .
disana aku melihat diriku sendiri sedang berdiri seperti patung.
dan didepanku, berdiri pula anjing yang tadi kulihat, ,
namun kali ini bukan cuma bayangan.
anjing itu berukuran sangat besar untuk ukuran seekor anjing.
dia menunjukan gigi giginya dan maju mendekatiku yang masih mematung.
ketika hampir sampai, ,
tiba tiba dari tubuhku muncul bayangan putih terang yang lantas menjelma menjadi seekor harimau. .
harimau yang sangat besar. .
yang langsung menyerang anjing tadi.
mereka bergumul dengan tidak seimbang.
yang lantas dimenangkan oleh si harimau besar.
si anjing yang terluka parah dan berdarah darah segera melarikan diri sambil terpincang pincang.
frame kembali berganti dengan sangat cepat. . .
memperlihatkan potongan potongan kejadian yang sempat kualami selama ini dengan amat sangat singkat dan juga tidak lengkap.
dan dari kesemua kejadian itu,
aku selalu menemukan fakta jika disekelilingku selalu ada bayangan putih terang yang menyerupai sosok harimau.
terkadang dia nampak agak jauh dariku, ,
terkadang juga muncul dari dalam diriku, ,
dan dari kesemua kejadian itu aku menyimpulkan. . .
semakin aku dewasa, ,
semakin hidupku dekat dengan ibadah, ,
sosok bayangan putih tadi berada semakin jauh dariku. .
dan kemudian pada suatu titik,
frame menunjukan kejadian kejadian tempo hari, ,
kejadian ketika ada sesuatu berwarna terang yang menghantam kontrakan, ,
dan juga kejadian ketika aku pulang kerja,,
aku melihat diriku sendiri keluar dari PLTA, ,
aku keluar dengan terburu buru,
sepeda motor kupacu dengan sangat cepat.
dan kemudian aku terlihat terjatuh karena hilang kontrol oleh sepeda motorku sendiri.
anehnya,
begitu tubuhku terlempar dan berguling diatas aspal, ,
aku seperti melihat bayangan hitam pekat dan besar berdiri disampingku yang tergeletak di aspal.
bayangan itu seakan hendak menginjakku, ,
namun dia tidak berhasil karena tiba tiba aku merapalkan ayat ayat suci alquran,
walau masih dalam keadaan berbaring dan mata terpejam.
sosok itu akhirnya menghilang perlahan seiring dengan semakin lancarnya bacaanku
dan aku terbangun dengan kondisi yang nampak linglung. .
"astaghfirullaaahh!!! "
aku baru teringat. .
ketika aku jatuh tempo hari,
aku tidak mengamalkan doa perlindungan ketika bepergian.
aku memang mulai membiasakan doa perlindungan dalam perjalanan ketika hendak pergi kemanapun semenjak aku mulai mendalami ilmu agama,
namun ketika aku jatuh tempo hari,
aku tidak melakukannya karena pikiranku terburu buru dan hanya terpaku kepada ifa.
" le "
satu suara mengejutkanku.
aku menoleh dan mendapati kakek yang tadi melayang bersamaku sudah ada disampingku lagi.
" mbah, ini dimana? "
tanyaku.
kakek itu tersenyum dan menepuk pundakku.
" koe wes gedhe, wes ngerti perkoro olo lan becik " ( kamu sudah besar, sudah bisa membedakan perkara buruk dan baik )
kakek berkata lagi kepadaku.
" maksudnya mbah? "
aku bertanya dengan setengah bingung.
" wes wayahe, , ati ati le, , ora kabeh sing pas ning atimu iku sing becik dewe, amergo gusti Allah iku Dzat sing moho mangerteni opo kebutuhanmu "
( sudah waktunya. . hati hati ya . nggak semua yang sesuai dengan hatimu adalah yang paling baik, sebab Allah adalah Dzat yang maha mengerti apa apa yang kamu butuhkan )
" nggih mbah, tapi tentang perkara apa ya? "
tanyaku.
" sak kabehane le, koe ngerti wesan " ( dalam segala hal, kamu sudah mengerti kok )
jawab kakek itu.
aku hanya mengangguk angguk.
kakek itu menepuk kepalaku.
dan kemudian kakek nampak bersinar,
berubah menjadi bayangan putih terang, ,
wujudnya berubah menjadi siluet semacam harimau yang tadi kulihat. .
" whusss!!!! "
dan sinar terang itu pergi menjauh. .
meninggalkanku sendirian di sini. .
" klap!!!! "
aku membuka mataku.
" astaghfirullah!! "
aku bermimpi!!
aku segera menepuk pipiku.
rasanya sakit. . . .
aku bangun dan mendapati jam di hape masih menunjukan pukul empat kurang sedikit.
mimpi apa aku barusan??!!
rasanya sangat nyata. .
kutundukan kepalaku. .
dan perkataan perkataan dari kakek yang selama ini sering hadir di dalam mimpiku terasa sangat membekas.
apa maksudnya dengan nasehat tadi?
seakan akan aku sedang dinasehati jika apa apa yang baik belum tentu adalah yang aku inginkan. .
aku sudah sering mendengar nasehat tersebut melalui ceramah ceramah,,
namun kata kata kakek tadi sangat membekas, , ,
seakan akan menjadi pengingat bagiku. .
symoel08 dan 11 lainnya memberi reputasi
12