Part 28
Bantengan


Hari itu hari jum’at ,hari yang tak akan pernah kulupakan,
pagi itu kakek mengajakku ke kebun seperti biasa,kakek mengajariku menanam tanaman dengan baik dan benar,waktu dika ga ikut hanya aku dan kakek saja yang kekebun,setelah kami menanam beberapa tanaman kakek mengajakku ke suatu tempat


Sebenarnya aku masih penasran tapi mau gimana lagi,kakek menyuruhku mandi trus kemasjid untuk sholat jumat
Skip setelah sholat jumat



semua orang sudah bersiap-siap,musik sudah berbunyi orang-orang sudah memakai kostum harimau,singa,monyet dll,1 bantengan diisi 2 orang.setelah semua siap mulailah bantengan dan lainnya berjalan diarak sampai balai desa,
awalnya sih aku memegang talinya biasa-biasa saja,tapi ditengah perjalanan bantengan sudah mulai tak kendali,aku yang kaget reflek menarik talinya dengan kuat ,karna terlalu fokus menarik tali aku sampai tak melihat jalan yang aku lewati,aku terjatuh karna jalan yang aku lewati berlubang,saat aku jatuh beberapa orang tertawa,dika pun juga tertawa ,sebenarnya malu,tapi mau gimana lagi sudah terjadi,cuekin saja

akhirnya kita semua sampai kebalai desa,disana sudah ada bantengan 4 macem dengan berbagai bentuk dan warna yang berbeda.bau kemenyan dan dupa pun sudah tercium,seblum mulai kita semua disuruh berdoa agar diberi kelancaran dan tak terjadi apa-apa,beberapa kali pecut (ga tau indonesianya hahah) terdengar ditelinga,bunga dilemparkan keatas,beberapa pawang mulai berkomat kamit,setelah itu bantengan satu persatu dibawa ketengah dan diadu,beberpa orang yang memegangi tali kelihatan jatuh bangun ,berusaha memegangi bantengannya agar bisa terkendali
satu persatu bantengan sudah beradu,pemainnya juga sudah mulai tak sadarkan diri (kesurupan)
sekarang giliran bantengan yang aku pegangi talinya.bantengan menuju ke tengah dan suara pecut menandakan bantengan sudah boleh diadu,awalnya aku tak kualahan memegang talinya tapi lama kelamaan,bantengan tak terkendali,berlari kesemua arah,aku yang panik hanya bisa menarik-narik talinya agar bantengan tidak sampai ke penonton,tapi karna kekuatan anak sd ya Cuma segitu,akhirnya tali terlepas dari tanganku,bantengan berlari menuju ke penonton,aku melihat dika juga melepaskan tali yang dipegang
penonton yang tertabrak bantengan banyak yang kesurupan,sebagian pawang berlari ke bantengan itu untuk menenangkannya,tak butuh waktu lama bantengan tadi bisa terkendali lagi,
semua pemain yang kesurupan sudah mulai memakan bunga,kaca ,daun dll
mereke semua sudah tak memakai bantengan,hanya menari-nari mengikuti alunan musik,ada juga yang bergerak seperti monyet . aku dan dika duduk didekat orang-orang yang memainkan alat musik,


saat itu aku ngobrol dengan dika,dika bercerita ingin ikut bantengan,kata dia seru kalo ikut bantengan,apalagi kalo kesurupan katanya keren hahah
sedang asyik-asyiknya bercerita ada pemain yang menuju kearahku dengan tatapan tajam,melotot sambil memakan dupa
aku yang saat itu takut langsung mundur beberapa langkah,tapi orang itu mengikuti ku terus,sampai akhirnya dia melompat ke arahku,reflek aku langsung diam dan menutup mataku dengan kedua tangan.aku merasa badanku seperti tersetrum aliran listrik sebentar,tapi rasa itu tak ku hiraukan karna aku ketakutan,tapi lama kelamaan kok aku merasa ga terjadi apa-apa,karna penasaran aku membuka mata,aku melihat orang tadi terbujur kaku dan disebelahnya sudah ada 2 pawang yang mengurusinya,tak butuh waktu lama orang tadi sudah tersadar dan dibantu jalan oleh temannya
ada pawang yang berjalan ke arahku.ada apa ini batinku
pawang :P


Aku melihat beberapa pemain yang kesurupan menuju ke arahku dengan berbagai gaya,ada yang lari,ada yang berjalan seperti harimau,monyet,dll
Aku melihat itu langsung lari,dan tak sengaja aku menendang sesajen yang ada di acara itu,aku melihat sesajen tumpah dan berceceran ,aku berlari dan terus berlari kearah penonton-penonton agar bisa bersembunyi,tapi memang hari itu hari sial buat aku,aku tertangkap oleh pemain yang keusurpan,aku dibawa ke tengah acara itu,dan dikelilingi semua pemain yang kesurupan
Aku saat itu hanya duduk sambil menutup mataku dengan tangan seperti tadi,ada 2 pawang yang mendekat,tapi pawang itu dilempar kendi (tempat minum zaman dulu ) oleh pemain yang lain
Aku saat itu hanya berdoa membaca surat-surat yang aku hafal,aku mendengar suara geraman orang yang kesurupan,terlihat kalo yang merasukinya tak suka denganku.geraman merambat ke pemain lainnya,suasana saat itu mencekam,tak ada yang berani mendekat ke arah pemain yang kesurupan,(mungkin yang dulu sedesa denganku pasti ingat kejadian ini).
Sampe akhirnya ada suara
Sing teko seko etan baliko ngetan
Sing teko seko kulon baliko ngulon
Sing teko seko kidul baliko ngidul
Sing teko seko lor balioko ngalor
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Terdengar suara yang tak asing bagiku,ya itu suara kakekku .
Terdengar kalimat itu diucapkan beberapa kali oleh kakek...
Terdengar suara pecut beradu suara,menambah suasana semakin mencekam,dari tadi aku hanya menutup mata karna takut
Sampai akhirnya ada tangan yang memegang kepalaku,dan blessss aku tak ingat apa-apa,
Aku tak sadarkan diri.aku sadar-sadar sudah berada dikamar,didalam kamar sudah ada kakek ,beberpa pawang yang aku lihat diacara tadi dan ad pemain bantengan juga


Kakek dan beberapa orang tadi keluar dri kamarku.mereka mengobrol diruang tamu

Kejadian ini lah yang masih teringat jelas diotakku,kejadian yang lumayan membuatku takut
Pengalaman yang tak terlupakan jumat ** desember ****