Delapan...

Rasa gelisah masih memuncak, aku bersandar di tembok kosan. kemarin setelah aku menerima pekerjaan, aku dapat peringatan dari supir yang tak pernah tahu namanya, dia mengatakan untuk tidak terlalu masuk lebih jauh.
"kalau kamu masuk terlalu jauh, kamu akan terjebak dalam waktu yang lama"
Sampai saat ini aku masih memikirkan apa maksudnya, entahlah aku jadi gelisah dan ga nyaman. Akupun masih bingung dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Aku harus hidup, aku butuh uang untuk hidup, itu alasan kuat aku untuk menghadapi rasa gelisah dan ketakutan ini.
Aku ngerasa sesuatu yang buruk bakal terjadi padaku.

Ibu Intan menghampiriku, dia memberiku kunci, dia memintaku membersihkan kamar yang ada di lantai 3. Aku menaiki tangga melewati lantai 2, aneh lantai 2 itu kosong ga ada apa apa kursi atau peralatan lainnya ga ada, hanya lantai dan 2 pintu kamar. Berlanjut ke lantai 3 di setiap dindingnya di lapisi cermin, mirip-mirip tempat buat senam, aku berjalan melewati cermin-cermin itu menuju satu ruangan, lantai 3 ini hanya ada 1 ruangan, saat aku membuka pintu, tiba-tiba dari cermin keluar darah mengalir begitu banyak, aku segera memaksakan membuka pintu namun pintu tak terbuka. Ingin sekali berteriak tapi ga bisa, akhirnya aku terbangun.

07.00
Mimpi yang aneh, aku segera mengambil minum, aku bisa mimpi buruk itu semua karna rasa takut dalam pikiranku.
Hari ini pertama aku masuk kerja, uangku hanya cukup buat ongkos saja, aku tunda sarapan dan lekas pergi setelah mandi. Saat keluar kamar aku melihat-lihat kamar Cindy berharap dia ada dan ngasih roti lagi. Namun di parkiran motornya juga ga ada.
Aku berjalan menembus gang ke gang alasanku jalan kaki untuk menghemat ongkos karna jika naik di depan jalan dekat kosan, ongkosnya agak mahal, kalau aku jalan kaki motong jalan dulu bisa setengahnya.
Di tengah perjalanan, di depanku ada bang Dani sedang naik motor, "anjirrr" aku mulai panik, bang dani semakin mendekat dan berhenti di depanku.
"kemana aja lu?" Ujarnya dengan nada tinggi.
Aku harus tenang, dan mencari cara agar bisa menghadapi bang Dani.