nampak di depan pintu rumah ku berdiri seorang pria dan wanita dengan dandanan parlente nya, mereka sibik mengetuk pintu rumah ku sembari mamanggil manggil nama ku, ku picingkan mata ku untuk melihat lagi siapa kah orang itu... dan saat dia menoleh ke samping untuk menghadap wanita di samping nya, aku sangat terkejud dengan wajah itu... wajah yg tak akan pernah aku lupakan seumur hidup ku, dan wajah itu adalah wajah orang yg telah menelantar kan ku selama ini, orang yg sudah membuat ku hancur berkeping keping seperti saat ini, orang yg sudah tega meninggal kan orang yg sangat aku cintai demi harta dan wanita lain, orang yg telah membunuh satu2 nya orang yg sangat ku sayangi, orang yg membuat ku selalu di caci dan maki orang2 di sekitar ku, orang yg sudah membuat ku menjadi seorang gembel seperti ini, orang yg telah membuat ku harus melepas masa kecil ku untuk bermain dan orang yg sudah membuat ku harus memeras keringat demi mencari sesuap nasi... orang itu adalah ayah ku sendiri

ku naiki lagi speda ku dan aku kemabali mengayuh, kali ini aku mengayuh untuk pergi menjauh dari rumah ku... aku tidak ingin melihat wajah itu, wajah yg sangat membuat ku muak... masa bodo dengan sekolah ku hari ini yg penting aku bisa menjauh dari orang itu, aku benar2 tidak ingin melihat nya... nafas ku menderu, mata ku kembali panas, jantung ku berdegub dengan hebat nya, dan badan ku bergetar hebat... kali ini aku benar2 marah, lebih marah dari saat aku menghajar teman sekolah ku kemarin dan ini tidak bagus, aku harus mencari tempat untuk meredam emosi ku ini, ya aku harus mancari nya... tapi dimana? apa aku lari ke rental PS saja? tapi nanti yudha mencari ku dan mengadukan ku ke bunda...

aku tetap mengayuh speda ini tanpa arah dan tujuan

"ARRGGGGHHHHH" teriaku mempercepat laju speda ku

setelah lebih dari satu jam aku mngayuh speda ini tanpa tujuan, kali ini aku berhenti di sebuah warung kecil yg mengarah ke gunung ***** dan masih di kecamatan pu***ur... aku membeli sebotol air mineral untuk menghapus kan dahaga ku karna letih bersepeda dengan kecepatan tinggi, ku istirahat kan sejenak kaki ku ini

"udah sampe sini ya...? apa aku lanjut ke bandar aja ya tempat mas andri... tapi aku gak tau alamat gudang yg barum..." fikir ku

"ckkk..." decis ku sebal

aku benar2 bingung ingin lari kemana lagi sekarang, kalau aku kembali pasti orang itu masih ada di sana dan kalau aku pulang kerumah yudha pasti aku bakalan di cecar oleh mereka, dan tidak mungkin juga aku ke tempat kerja ku karna pasti dia akan tau aku di sana karna pasti dia bakalan tanya2 dengan tetangga ku... sial, hidup ku mulai tidak tenang gara2 kedatangan nya

andaikan saat ini ada anin di sisi ku, pasti aku bisa sembunyi di rumah nya dan pasti pak tri akan melindungi ku dari nya... sial, sial, siaaaaalll... kenapa aku jadi seperti buronan sekarang

setelah ku bayar minuman ku kembali ku naiki sepeda ku untuk menyusuri jalanan ini dan kembali tanpa arah dan tujuan, namun belum jauh aku mengayuh speda ku tiba2 tubuh ku terpental sangat jauh dan kemudian aku tidak mengingat apapun setelah itu...

teman...
pernah kah kalian membenci sesorang hingga tak bisa untuk membuka hati kalian barang sedikit saja untuk memaafkan orang itu?
aku bukan seorang pendendam kawan, tapi aku sangat membenci seseorang hingga untuk menyebut nama nya saja aku muak, salah memang kalau aku seperti itu karna ALLOH tuhan semesta alam selalu memaafkan semua dosa2 umat nya walau sebesar apapun dosa itu asal kan dia ma bertaubat pasti ALLOH akan memaaf kan nya, lantas kenapa kita sebagai umat nya yg tidak memiliki daya apapun di dunia ini tidak bisa memaaf kan nya?, aku masih belum se beriman itu kawan... aku masih memendam dendam dan amarah ku ini untuk satu orang dan dia adalah ayah ku sendiri... seumpama aku seperti jack sparaw yg di beri sepucuk pistol dan sebutir peluru untuk menembak teman nya yg berhianat, pasti akan aku lakukan seperti jack yg selalu menyimpan pistol dan sebutir peluru itu dan menembak kan kepada nya

teman...
aku berpesan kepada kalian agar jangan menjadi seperti ku ini yg membenci ayah kandung sendiri...

///

"sayang, maafin bunda ya nak ya. bunda tau yuki anak yg kuat, anak yg pintar, anak yg sholeh"

"kalau bunda sudah gak ada, yuki harus bersikap dewasa ya nak, jadi orang hebat, usahakan tidak menyusahakan orang lain ya, bunda gak mau anak bunda ini jadi benalu nanti nya, anak bunda harus jadi orang yg hebat gak boleh cengeng, dan harus kuat"

"alhamdulillah ALLOH lebih sayang bunda nak, ALLOH memilih memanggil bunda secepat ini"

"gak bunda gaakkkkk, bunda jangan pergi ya, nanti yuki sama sapaa bundaaaa" tangis ku pun pecahh

"yuki gak boleh gitu sayang, yuki harus ikhlas ya sayang ya, seperti nya waktu nya sudah tiba" ucap bunda ku dan di iringi mengucapa kan dua kalimat syahadat


" gak dokter gaaaakkkk bunda belum mati dokterrr, iya kan bun"

"bunda bangun bundaaaaa, BUNDAAAAAA"

semua ingatan ku tentang kepergian bunda ku berputar hebat di otak ku, tanpa terasa air mata ku mengalir dengan deras nya membasahi pipi ku... aku tidak sanggup melihat semua kenangan ini, aku benar2 tidak sanggup

ku pejam kan mata ku agar aku tidak mengingat nya lagi dan ku tutup kedua telinga ku agar aku tidak bisa mendengar kan suara2 saat sebelum kepergian bunda ku, namun tiba2 semua nya sunyi...
ku coba membuka mata ku...

aku terkejut oleh pemandangan ini, tanah yg sangat tandus bahkan sampai2 sepanjang mata ku memandang hanya ada retakan2 tanah yg sudah sangat lama tidak mendapat kan guyuran air hujan, ku coba u tuk melangkah kan kaki ku namun aku merasa menginjak sesuatu, dan saat ku tengok ternyata aku menginjak setangkai bunga lily putih yg sangat cantik, dan benar2 hanya setangkai saja...

ku ambil bunga itu karna sudah patah ku injak tadi, ku amati setiap inci nya

tapi ada yg membuat ku merasa aneh... bunga yg sudah aku injak ini tiba2 terlihat segar kembali saat aku pegang, ku amati dan terus ku amati bunga ini hingga tanpa sadar aku tersenyum sendiri

"kenapa aku tersenyum, kenapa aku bisa jadi suka gini sama bunga ini, kenapa kok rasa nya aku gak mau ngelepasin bunga ini, dan kenapa kok bunga ini bisa hidup lagi pas aku pegang" fikir ku saat itu

aku terus memikir kan keanehan bunga ini hingga tanpa sadar aku berada di ujung tebing yg sangat curam, ku hentikan langkah ku dan aku mencoba untuk mundur secara perlahan... tapi tiba2 tahah yg aku injak ini runtuh ke bawah membawa serta diri ku ke dalam nya...