Hilangnya Suluh..

Semenjak hadirnya Bimo, formasi kami kembali lengkap.. Bimo juga sudah mulai beradaptasi jika berkumpul dengan kami, tak lagi pendiam seperti saat pertama gw mengenalnya.. Kami rutin berkumpul minimal seminggu sekali.. Berhubung masa UKK sudah selesai, gw berinisiatif mengajak ketiga saudara gw untuk kembal berkumpul sore ini.. Karena gw tahu, Ridho sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 17 dan kebetulan pacarnya, Dewi sedang keluar kota untuk liburan..

Gw bersama Bimo dan Ridho sudah berkumpul menunggu Suluh.. Sedari siang satupun pesan WA gw tak dibalasnya.. Hanya dibaca karena semua pesan gw, sudah tercentang dua dengan warna biru.. Panggilan gw lewat batin pun tak terjawab oleh Suluh.. Gw menceritakan hal ini kepada Ridho dan Bimo..

“Coba gw telpon yah” Kata Ridho sambil mengeluarkan Hp nya..

Gw dan Bimo menunggu Ridho yang masih mendengarkan nada sambung di Hp nya.. Sengaja ia loud speaker biar gw dan Bimo bisa ikut mendengar.. Beberapa lama nada sambung Hp nya Ridho berubah menjadi suara operator.. Ridho sempat mencobanya sampai tiga kali, namun tak jua tersambungkan..

“Perasaan gw kenapa jadi ga enak, yah” Ucap Bimo sambil melirik ke arah gw dan Ridho..

Gw yang mendengar kalimat Ridho berusaha untuk berpositif thinking, namun mau tidak mau gw harus mengakui jika perasaan gw dan Bimo memang sama.. Ada sesuatu yang terjadi dengan Suluh???

“Lu punya photo Suluh ga, Mam?” Tanya Bimo tiba-tiba..

Gw mengangguk dan mengeluarkan Hp dari saku sweater hitam yang gw kenakan.. Seingat gw ada photo Rangga dan Suluh yang sempat gw simpan saat Rangga meminta untuk mengabadikan moment PDKT nya ke Suluh.. Setelah dapat, gw langsung menyodorkannya ke arah Bimo..

Saudara gw itu mendadak memejamkan kedua matanya sesaat sambil memegang Hp gw yang menampilkan Photo Suluh bersama Rangga..

Tiba-tiba Sebuah asap putih muncul di samping Bimo dan Menjelma menjadi sesekor Buaya berukuran sangat besar yang berwarna putih..

“Njiir, Buaya!!!” Teriak Ridho yang memang berdiri persis di samping Bimo sambil melompat ke arah gw yang sudah memasang kuda-kuda begitu Buaya tersebut muncul..

“Mohon maaf sudah memanggil Nyai Lingga, Aku hendak meminta bantuan untuk mencari keberadaan gadis di dalam photo ini, Nyai?” Ucap Bimo dengan santai ke Buaya Putih itu..

Gw dan Ridho saling memandang saat mengetahui jika Nyai Lingga yang merupakan salah satu Jin Penjaganya Bimo berbentuk Buaya Putih..

Hewan yang nampak buas itu sesaat memandang ke arah gw dan Ridho, lalu tubuhnya kembali di selimuti asap putih dan menjelma menjadi wanita cantik saat asap tersebut menghilang..

Nyai Lingga berpakaian sangat menantang.. Tubuhnya yang molek terbalut kain seperti kulit buaya yang hanya menutupi bagian buah dada dan alat vitalnya.. Sisa tubuhnya nampak mulus tanpa penutup apapun selain di bagian yang tadi gw sebutkan.. Rambutnya yang hitam dan sangat panjang, menjuntai hingga menyapu lantai.. Di atas kepalanya tersemat mahkota kecil dengan sebuah batu permata berwarna biru..

Gw dan Ridho terpaksa harus menelan ludah saat Nyai Lingga dengan genitnya mengedipkan matanya yang berwarna hijau ke arah kami berdua sambil tersenyum menggoda, lalu mengambil hp dari tangan Bimo..

Sesaat, Jin Wanita jelmaan Buaya Putih tersebut memejamkan kedua matanya yang berwarna hijau sambil menggenggam hp milik gw.. Bibirnya terlihat bergerak-gerak beberapa kali.. Tiba-tiba dia tersentak, dan menatap tajam ke arah kami bertiga..

“Ada suatu kekuatan hebat yang menghalangi pandangan ku, mohon maaf Bimo, aku tak sanggup menembusnya.. Aku hanya bisa berkata jika saat ini gadis yang sedang kalian cari ada di sebuah tempat di Barat” Ucap Nyai Lingga yang tak lama kemudian langsung lenyap..

“Gila, gw kaget banget liet Buaya Putih segede gaban muncul di samping gw persis.. Lu ga bilang Jin Penjaga lu Buaya Putih, Bim” Kata Ridho sambil mengelus-elus dadanya..

“Lu berdua kan ga ada yang nanya bentuk Jin yang jagain gw kayak gimana?” Jawab Bimo dengan polosnya..

“Dari semua Jin Penjaga kita, Cuma Nyai Lingga yang paling Vulgar tampilannya.. Panas dngin badan gw klo inget pakaiannya tadi, ya kan, Mam?” Tanya Ridho sambil menyikut lengan gw..

“Lu mah bokep mulu yang di pikirin, Dho.. Suluh nih yang harus kita cari” Jawab Gw seraya menggaruk-garuk kepala yang tak terasa gatal, bingung memikirkan kemana gerangan Suluh berada dan bersama siapakah ia saat ini..

“Tanya Sekar, Mam.. Biar dia bisa liet Suluh lewat cermin saktinya” Kata Ridho yang langsung di sambut dengan anggukan oleh Bimo..

Tanpa fikir panjang, gw langsung memanggil Sekar.. Harum bunga kenanga mulai muncul seiring sosok Sekar yang hadir di samping gw..

“Aku sudah tahu maksud kalian, namun mohon maaf Kang Mas, aku tidak bisa menggunakan cermin Pangilon Sukma untuk sementara waktu pada orang yang sama, hingga esok hari” Kata Sekar sambil menatap gw..

Gw mulai gusar mendengar penjelasan Sekar barusan, jika bukan dengan Cermin Sakti miliknya, lalu dengan cara apa lagi kami bisa mengetahui keberadaan Suluh..

“Ada Jin lain yang mungkin bisa membantu, Kang Mas.. Nyi Roro Ranggas Penjaga Gerbang Barat” Ucap Sekar dengan tatapan kosong menatap ke luar..