Kaskus

Story

anismAvatar border
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:



Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:


Spoiler for Ibu?!:


Spoiler for I Must Found a Father for You:


emoticon-roseWanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial. emoticon-rose
emoticon-rose mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak emoticon-rose

Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
hpykurniaAvatar border
bukhoriganAvatar border
devarisma04Avatar border
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
anismAvatar border
TS
anism
#201
Ario Kembali
Anissa mendial nomor telepon itu. Ayolah…. Tuttttt….. Suara menyambung yang agak panjang. “Halo”, sebuah suara centil terdengar dari sebelah. “Halo, apakah ini nomor mbak Janice? Saya membaca lowongan pekerjaan yang Anda masukkan dalam koran.”, ujar Anissa penuh harap.

Oh, iya. Mbak bisa langsung ke sini?”, ujar wanita yang bernama Janice itu.

Sekarang?”, tanya Anissa jadi ragu.

Iya. Kapan lagi, ba….. Maksud saya kafe sangat ramai. Kami butuh bantuan.”, ujar Janice. Anissa sangat bersemangat. Kerja malam. Dan dia bisa melanjutkan kuliah di pagi hari. Dia tidak perlu menyusahkan mamanya lagi. Hidup memang selalu ada jalan. Pikir Anissa girang.

**************************************


Dia berpakaian setelan jas rapi. Turun dari sebuah mobil indah. Dia menarik napas yang seakan-akan telah tertahan lama. Sepatu yang dipakai adalah buatan dalam negri dengan kualitas terbaik. Mukanya terlihat tegas. Rahang yang kuat dan tatapan mata tajam.

Ada banyak rasa di dalam mata itu. Seorang wanita menunggu di depan sana. Wanita itu baru saja dijemput dari rumah lama mereka. Tempat mereka berbagi banyak rasa. Di sebelah wanita itu, masih ada. Rasanya baru kemarin, anak itu baru setinggi pinggangnya. Sekarang anak itu sudah tumbuh. Mungkin sejajar dengan dadanya.

Pamaaaan…”, anak itu berlari menghambur ke dalam pelukan pria tersebut.

Kau sudah besar ya Bima. Maaf aku baru bisa mencari kalian sekarang.”, Dia menunjukkan senyum khasnya pada kedua orang yang telah dianggapnya keluarga. Wanita itu menatapnya dengan bangga. Ia sudah tumbuh dewasa. Ia tidak pernah berpikir bahwa putra angkatnya akan kembali bersama mereka dan menjadi orang sukses hari ini.

Kau gila, aku memperoleh transferan uang yang tidak kutahu dari mana setiap bulannya. Aku pikir aku sudah mengalami gangguan jiwa karena setiap bulan ada uang masuk ke dalam rekeningku. Ario, kau sekarang benar-benar sudah berbeda.”, tawa Luna menepuk pundak pria itu.

Semua karena pria itu. Aku tidak tahu kalau keributan yang berawal dari aku membagi selebaran penerimaan jasa melukis bisa membawaku sampai ke sini.”, Ario tersenyum.

Bagaimana kabar ayah angkatmu itu?”, tanya Luna.

Setelah dia membantu menapaki jalanku sendiri. Dia memintaku memisahkan diri dari bisnisnya. Dua bulan lalu aku menghadiri pemakamannya.”, Ario tampak sedih.

Apa?”, Luna menutup mulutnya.

Sudahlah. Aku pikir akan sangat baik kalau kita tinggal bersama-sama lagi. Bima sudah mau kuliahkan? Dia harus masuk universitas yang bagus.”, pria itu menatap Bima dengan tatapan gemas. Bima tersenyum lebar.

Diubah oleh anism 13-09-2017 10:20
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.