- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#2069
aku ingin memastikannya
desember 2015, makam shita
hujan baru saja berhenti beberapa jam yang lalu.
bau tanah yang basah memenuhi hidungku.
di beberapa area nampak terdapat genangan air,
namun di sekitar area makam shita hanya menyisakan nisan yang basah.
" hei dear, lama nggak kesini, ,
maaf ya, kemarin sedang banyak banyaknya tugas, liburku jadi jarang.
aku juga agak flu ini.
mungkin karena beberapa hari kehujanan terus tiap pulang kerja.
tapi nggak papa kok, ,
nanti juga insyaAllah sehat lagi.
semoga kamu di dalam sana juga selalu di berikan nikmat kubur ya. "
" oh iya,
kayaknya aku sudah bisa kembali membuka hati lho.
bukan bermaksud membuang semua rasaku sama kamu dear.
tapi aku sadar,
hidupku harus terus berlanjut.
karena kamu sudah pergi mendahului. .
nggak papa ya? "
( aku mengeluarkan HP )
" em, aku sebenarnya masih ragu ragu dear.
tapi dia selalu mengusik tidur malamku. "
( kutunjukan foto ifa ke arah pusara shita )
" mungkin dia nggak secantik kamu. . .
mungkin juga dia nggak sepandai kamu. .
tapi entah mengapa gadis ini selalu mengusik waktu tidurku.
dia sering muncul di dalam mimpi setelah kamu yang selama ini ada. "
( aku menyimpan lagi HP ke dalam saku )
" aku akan coba mendekati gadis ini dear.
tapi setelah satu hal. .
aku ingin memastikan sesuatu sebelumnya. "
( aku berdiri setelah sebelumnya mendoakan almarhumah shita )
" ahhh, , udara sehabis hujan memang paling nyaman, ,
rasanya segar dan bersih. "
" aku pergi dulu dear, , "
aku berbalik dari makam shita dan menuju ke suatu tempat.
//
pintu gerbang rumah terbuka,
aku melihat ayah sedang berbincang bincang dengan tetangga beliau di depan pagar.
ayah menyadari kedatanganku yang berjalan kaki.
aku tersenyum dan menyalami beliau dan juga bapak yang menjadi teman bicara ayah.
ayah: " mau datang kok nggak kabar kabar yo? "
aku: " iya om, sekalian mampir habis ada acara di kantor sektor "
ayah: " kamu dari karangkates? "
aku: " iya tadi pagi, trus setelah selesai acaranya saya pamit duluan "
ayah: " naik apa kamu barusan? "
aku: " dari tulungagungnya bareng kendaraan dinas, trus dari karangkates nyambung bus "
ayah: " ya udah, masuk dulu sana "
aku: " iya om "
aku masuk kedalam gerbang setelah membersihkan sepatuku dari sisa tanah basah.
setelah mengucapkan salam, aku disambut mamah yang sedang menyapu lantai rumah.
kucium tangan beliau lalu kuberikan sekotak kue yang sengaja kubeli tadi ketika perjalanan ke sini.
aku: " gimana mah kabarnya? "
mamah: " baik yo, , kamu sehat? "
aku: " alhamdulillah mah, cuma agak flu aja "
mamah: " udah minum obat? "
aku: " flu gini doang dibanyakin minum air putih cukup kok mah "
mamah: " jangan dibiarin, sakit kok dipelihara "
aku: " iya mah "
mamah: " kamu datang kok nggak ngabarin dulu to? "
aku: " anu, tadi pas ada acara di kantor sektor, pulangnya agak siang, jadi saya mampir kesini aja "
mamah: " oh gitu, lha nanti pulangnya? "
aku: " gampang mah kalau cuma pulang, , hehe "
mamah: " kalau besok libur nginep aja, pulang besok "
aku: " iya mah "
mamah menyelesaikan menyapu ruangan tengah dan kemudian kebelakang.
aku mengambil sapu yang di senderkan mamah di tembok dan melanjutkan menyapu ruang tamu.
tak lama ayah masuk dan mendapatiku sedang menyapu,
ayah: " heh, taro taro, kok malah nyapu "
aku: " nggak papa om, "
ayah: " diandani kok ngeyel, taro sapunya, duduk aja kamu " ( dikasi tau kok ngeyel )
aku bersikeras meneruskan pekerjaan mamah yang memang belum selesai.
akhirnya ayah mengalah dan membiarkanku menyapu hingga selesai.
kemudian kami duduk di ruang tengah sambil menikmati teh yang mamah buatkan.
ayah: " gimana yo? kerasan disana? "
aku: " alhamdulillah kerasan banget yah, lingkungannya enak "
ayah: " kabar bapak sama ibu sehat? "
aku: " alhamdulillah sehat juga, , dapat salam dari bapak sama ibu buat keluarga malang "
ayah: " wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh "
aku: " oh iya, mumpung momentumnya pas kaya gini, saya mau ngobrol sekalian deh "
mamah: " emang mau ngobrol apa yo? "
aku diam sejenak, ,
aku: " em, saya mau nanya sesuatu boleh ya om? mah? "
ayah: " boleh, emang nanya apa to? "
aku: " maaf ya om? mah, , kalau pertanyaannya aneh "
mamah: " memang mau nanya apa sih? "
aku kembali diam dan mengatur kata kata yang sesuai.
aku: " bagi om dan mamah, saya itu seperti apa sih? "
ayah dan mamah nampak heran mendengar pertanyaanku.
aku: " sekali lagi maaf kalau pertanyaannya aneh ya "
mamah: " ya enggak aneh to yo, emang ada apa to? "
aku: " emm, , gimana ya? ya pokokknya itu, menurut njenengan berdua, saya itu seperti apa sih? "
mamah: " kamu ya seperti tiyo, , lha gimana si maksudnya? "
aku: " em, , gini mah, dulu kan saya bukan siapa siapa bagi keluarga ini, kemudian kita semua menjadi dekat karena almarhumah shita.
dan dulu saya juga berniat untuk menjalin hubungan yang serius, hanya saja takdir berkata lain kan, ,
kalau saya pribadi selalu merasa keluarga ini adalah keluarga kedua saya mah,
keluarga yang sudah menerima saya dengan baik,
memperlakukan saya dengan baik,
dan saya amat sangat berterimakasih untuk ini semua "
mamah terdiam.
beliau nampak mengerti arah pembicaraanku.
mamah: " yo, kenapa kamu bertanya seperti itu? mamah kan sudah bilang berulang kali,
kamu sudah seperti anak laki laki mamah juga. "
ayah: " memangnya ada apa yo? cerita aja "
aku diam lagi.
dalam dadaku terasa sesak mendengar perkataan mamah.
wanita yang bukan ibuku,
namun memberikan perhatian yang sama besarnya dengan beliau.
dan juga sifat perhatian seorang bapak dari ayah,
yang tidak kudapati dari bapak kandungku.
kata kata ayah barusan tidak pernah kuterima dari bapak.
aku teringat bagaimana dulu bapak bersikap kasar, dan juga sering memaksakan kehendak tanpa mau mendengarkan isi hatiku.
namun biar bagaimanapun, bapak tetaplah bapak,
orang tua kandung yang selamanya tetap akan menjadi orang tua.
dibalik semua kekurangan beliau tetaplah ada jasa jasa besarnya bagiku hingga aku menjadi seperti sekarang.
tidak bijak rasanya jika aku membandingkan beliau dengan ayah.
aku: " menurut om dan mamah, bagaimana kalau saya membuka hati lagi? "
mamah dan ayah sejenak nampak terkejut,
namun tak lama beliau berdua tertawa.
aku jadi malu.
ayah: " yo, kamu membuka hati itu hak kamu, nggak usah minta persetujuan kami juga nggak papa " ( masih tertawa )
aku: " gitu ya om? "
ayah dan mamah tertawa lagi.
mamah: " lha emangnya selama ini hatimu ditutup yo? "
aku: " em, iya mah, , kemarin saya masih inget inget shita terus, dan ketika saya sudah mulai bisa melangkah lagi, saya takut silaturahmi yang terbangun karena shita menjadi terganggu "
mamah: " ealah rek rek, kalau kamu mau buka hati lagi, alhamdulillah yo, itu namanya move on "
aku: " mamah gaul banget tau move on segala "
ayah: " sheryl itu yang suka ngomong gitu, jadi mamah ikut ikutan "
kini giliran aku ikut tertawa kecil.
mamah: " yo, mamah tau kamu itu sayang banget sama almarhumah, tapi jika itu lantas membuat kamu terus terusan terpaku dengan masa lalu, mamah sebagai ibunya shita juga nggak mau.
masalah silaturahmi dengan keluarga ini, memang apa yang kamu takutkan?
nggak papa yo, ,
aku: " iya mah, , terimakasih "
mamah: " lho? ngapain terimakasih sama mamah? "
aku: " terimakasih sudah memperhatikan saya "
mamah: " iya, sama sama, , lha emang kamu buka hati, sama siapa yo? "
aku: " em, , ada mah, , hehe "
mamah: " gitu? ya udah, , yang penting dia perempuan yang baik, , dengar kamu sudah mau terbuka lagi mamah juga sudah seneng "
aku: " iya mah, ini juga baru penjajakan kok "
aku tersenyum mendengar tanggapan beliau.
rupanya keluarga shita ini adalah keluarga yang demokratis.
segala hal selalu dibicarakan dalam suasana kekeluargaan.
kemudian setelah itu mamah pamit ke belakang untuk mulai mempersiapkan makan malam.
aku melanjutkan percakapan dengan ayah.
====
hari sudah petang,
adzan isya berlalu satu jam yang lalu, ,
aku masih berada di rumah ayah,
selain karena masih berutang janji dengan mamah tempo hari ketika lebaran,
aku juga merasa kendaraan umum ke arah tulungagung harus memutar melewati jombang terlebih dahulu.
maka malam itu kuputuskan untuk menginap dan kembali pulang ke tulungagung besok pagi.
aku duduk di teras rumah bersama sheryl.
kali ini aku melihat sheryl tanpa kerudungnya.
rambutnya panjang sepunggung,
hitam, tebal dan sedikit berombak.
wajahnya agak tirus,
mungkin efek gemuk terjadi karena faktor kerudung yang menjepit wajah terlalu ketat.
kacamata yang biasa dipakai juga dilepas.
kini barulah aku bisa melihat kembali kemiripan antara sheryl dan shita dulu.
dia sedang bermain dengan laptopku.
sheryl: " mas, film2nya di taro di mana mas? "
aku: " di folder F, trus namaku, , cari aja movies "
sheryl: " aku minta ya? "
aku: " ambil aja dek "
sheryl melanjutkan membuka buka folder di laptop.
sheryl: " eh mas, ini dian? "
aku: " mana? "
sheryl: " ini. . "
sheryl menunjukan foto dian yang kusimpan rapi di folder keluarga.
aku: " iya, itu dian "
sheryl: " waah, sekarang agak gemukan ya mas, tapi wajahnya ngga banyak berubah , aku minta nomornya dong "
aku: " iya, dia kebalikanku itu, wajahnya awet muda, , kalau aku awet tua "
aku mengeluarkan HP dari saku celana.
kucari nomor milik dian dan kuberikan kepada sheryl.
sheryl mencatat nomor tersebut dan melanjutkan membuka buka laptop milikku.
aku pribadi memang tidak mempermasalahkan jika sheryl membuka buka folder pribadiku,
karena memang tidak ada hal yang perlu disembunyikan darinya.
aku: " dek, mau nanya boleh? "
sheryl: " nanya aja mas "
sheryl menjawab sambil terus melihat judul judul film di layar.
mulutnya kini mulai mengunyah kue yang sore tadi kubeli.
aku: " menurutmu kalau mas tiyo jatuh cinta lagi gimana dek? "
sheryl sedikit terbatuk mendengar pertanyaanku.
dia tersedak.
aku: " heh heh, makan itu pelan pelan. "
sheryl masuk kedalam setengah berlari mengambil minum.
tak lama dia sudah keluar membawa segelas air putih.
sheryl: " nanya apa mas barusan? "
aku: " minum dulu sana, baru ngobrol "
sheryl merengut mendengar ledekanku.
aku hanya tertawa.
sheryl: " mas tiyo barusan nanya apa malah "
aku: " ha ha ha, , keseleknya udah? "
sheryl menjulurkan tangannya mencubit lenganku.
aku hanya nyengir berpura pura kesakitan.
aku: " aku nanya, kalau aku jatuh cinta lagi gimana? "
sheryl diam sambil memandang wajahku.
ekspresinya seperti berkata,
" ah? yang bener? "
aku melirik sheryl dan kemudian mengusap wajahnya.
aku: " biasa ae liatnya "
sheryl menepis tanganku.
dia kembali menyandarkan punggungnya di kursi dan menatap laptop.
sheryl: " ya nggak gimana gimana, , bagus dong, berarti mas tiyo sudah bisa ikhlas kan? "
aku: " iya dek "
sheryl: " sama siapa mas? "
aku: " ada deh, , "
sheryl: " lah, ngapain nanya coba kalo ujung ujungnya rahasia "
aku: " ha ha ha, aku belum memutuskan jatuh cinta sama siapa "
sheryl: " lha kok gitu? "
sheryl meletakan laptopku yang sedang bekerja menyalin data ke hard disk miliknya.
dan atensinya kini sepenuhnya ada padaku.
aku: " aku itu sebenarnya masih bingung "
sheryl: " bingung dengan apa? "
aku: " ya itu, jatuh cinta dengan siapa "
sheryl: " berarti lebih dari satu dong "
aku: " iya "
aku berhenti bicara,
sedangkan sheryl menunggu ceritaku selanjutnya.
aku: " dek. . . "
sheryl: " iya mas? "
aku: " sebelumnya aku minta maaf dulu ya, , "
sheryl: " kenapa minta maaf sama aku mas? "
aku kembali diam sejenak.
ada sesuatu yang ingin kuutarakan namun rasanya berat sekali untuk dikeluarkan.
kutarik nafas dalam dalam.
sheryl masih memperhatikanku.
aku: " kamu masih ingat nggk dulu pas setelah aku ngomong nggak ngenakin hati dan kemudian besoknya pergi ke jakarta "
sheryl: " kan udah pernah kita bahas mas "
aku: " bukan itunya, , tapi pesan pesan yang terus menerus tak kirim tapi nggak pernah kamu bales sampai hapeku hilang "
wajah sheryl sedikit berubah setelah mendengar kalimatku barusan. . .
aku: " kamu masih inget nggak dek? "
sheryl: " yang mana si, lupa aku "
sheryl kembali mengambil laptopku yang tadi sudah dia letakan di meja.
nampak sekali kalau dia enggan membahas hal ini.
aku: " aku waktu itu benar benar bingung kenapa kok kamu sama sekali nggak membalas pesan pesanku, ,
dan kemudian aku sadar jika aku sudah sangat keterlaluan "
sheryl: " tak bales kok "
aku berhenti bicara dan menoleh kepada sheryl.
barusan dia seperti memotong ucapanku.
aku: " apa dek? "
sheryl: " tak bales kok pesannya, , "
aku diam, kubiarkan sheryl menyelesaikan kata katanya yang terdengar menggantung.
namun dia tak menyelesaikan ucapannya.
sheryl malah melirik kepadaku yang sudah sepenuhnya memperhatikan.
aku: " trus dek? "
sheryl: " apanya? "
aku: " katamu di bales, , kamu bales apa?? "
sheryl menarik nafas panjang. . . .
========
hujan baru saja berhenti beberapa jam yang lalu.
bau tanah yang basah memenuhi hidungku.
di beberapa area nampak terdapat genangan air,
namun di sekitar area makam shita hanya menyisakan nisan yang basah.
" hei dear, lama nggak kesini, ,
maaf ya, kemarin sedang banyak banyaknya tugas, liburku jadi jarang.
aku juga agak flu ini.
mungkin karena beberapa hari kehujanan terus tiap pulang kerja.
tapi nggak papa kok, ,
nanti juga insyaAllah sehat lagi.
semoga kamu di dalam sana juga selalu di berikan nikmat kubur ya. "
" oh iya,
kayaknya aku sudah bisa kembali membuka hati lho.
bukan bermaksud membuang semua rasaku sama kamu dear.
tapi aku sadar,
hidupku harus terus berlanjut.
karena kamu sudah pergi mendahului. .
nggak papa ya? "
( aku mengeluarkan HP )
" em, aku sebenarnya masih ragu ragu dear.
tapi dia selalu mengusik tidur malamku. "
( kutunjukan foto ifa ke arah pusara shita )
" mungkin dia nggak secantik kamu. . .
mungkin juga dia nggak sepandai kamu. .
tapi entah mengapa gadis ini selalu mengusik waktu tidurku.
dia sering muncul di dalam mimpi setelah kamu yang selama ini ada. "
( aku menyimpan lagi HP ke dalam saku )
" aku akan coba mendekati gadis ini dear.
tapi setelah satu hal. .
aku ingin memastikan sesuatu sebelumnya. "
( aku berdiri setelah sebelumnya mendoakan almarhumah shita )
" ahhh, , udara sehabis hujan memang paling nyaman, ,
rasanya segar dan bersih. "
" aku pergi dulu dear, , "
aku berbalik dari makam shita dan menuju ke suatu tempat.
//
pintu gerbang rumah terbuka,
aku melihat ayah sedang berbincang bincang dengan tetangga beliau di depan pagar.
ayah menyadari kedatanganku yang berjalan kaki.
aku tersenyum dan menyalami beliau dan juga bapak yang menjadi teman bicara ayah.
ayah: " mau datang kok nggak kabar kabar yo? "
aku: " iya om, sekalian mampir habis ada acara di kantor sektor "
ayah: " kamu dari karangkates? "
aku: " iya tadi pagi, trus setelah selesai acaranya saya pamit duluan "
ayah: " naik apa kamu barusan? "
aku: " dari tulungagungnya bareng kendaraan dinas, trus dari karangkates nyambung bus "
ayah: " ya udah, masuk dulu sana "
aku: " iya om "
aku masuk kedalam gerbang setelah membersihkan sepatuku dari sisa tanah basah.
setelah mengucapkan salam, aku disambut mamah yang sedang menyapu lantai rumah.
kucium tangan beliau lalu kuberikan sekotak kue yang sengaja kubeli tadi ketika perjalanan ke sini.
aku: " gimana mah kabarnya? "
mamah: " baik yo, , kamu sehat? "
aku: " alhamdulillah mah, cuma agak flu aja "
mamah: " udah minum obat? "
aku: " flu gini doang dibanyakin minum air putih cukup kok mah "
mamah: " jangan dibiarin, sakit kok dipelihara "
aku: " iya mah "
mamah: " kamu datang kok nggak ngabarin dulu to? "
aku: " anu, tadi pas ada acara di kantor sektor, pulangnya agak siang, jadi saya mampir kesini aja "
mamah: " oh gitu, lha nanti pulangnya? "
aku: " gampang mah kalau cuma pulang, , hehe "
mamah: " kalau besok libur nginep aja, pulang besok "
aku: " iya mah "
mamah menyelesaikan menyapu ruangan tengah dan kemudian kebelakang.
aku mengambil sapu yang di senderkan mamah di tembok dan melanjutkan menyapu ruang tamu.
tak lama ayah masuk dan mendapatiku sedang menyapu,
ayah: " heh, taro taro, kok malah nyapu "
aku: " nggak papa om, "
ayah: " diandani kok ngeyel, taro sapunya, duduk aja kamu " ( dikasi tau kok ngeyel )
aku bersikeras meneruskan pekerjaan mamah yang memang belum selesai.
akhirnya ayah mengalah dan membiarkanku menyapu hingga selesai.
kemudian kami duduk di ruang tengah sambil menikmati teh yang mamah buatkan.
ayah: " gimana yo? kerasan disana? "
aku: " alhamdulillah kerasan banget yah, lingkungannya enak "
ayah: " kabar bapak sama ibu sehat? "
aku: " alhamdulillah sehat juga, , dapat salam dari bapak sama ibu buat keluarga malang "
ayah: " wa'alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh "
aku: " oh iya, mumpung momentumnya pas kaya gini, saya mau ngobrol sekalian deh "
mamah: " emang mau ngobrol apa yo? "
aku diam sejenak, ,
aku: " em, saya mau nanya sesuatu boleh ya om? mah? "
ayah: " boleh, emang nanya apa to? "
aku: " maaf ya om? mah, , kalau pertanyaannya aneh "
mamah: " memang mau nanya apa sih? "
aku kembali diam dan mengatur kata kata yang sesuai.
aku: " bagi om dan mamah, saya itu seperti apa sih? "
ayah dan mamah nampak heran mendengar pertanyaanku.
aku: " sekali lagi maaf kalau pertanyaannya aneh ya "
mamah: " ya enggak aneh to yo, emang ada apa to? "
aku: " emm, , gimana ya? ya pokokknya itu, menurut njenengan berdua, saya itu seperti apa sih? "
mamah: " kamu ya seperti tiyo, , lha gimana si maksudnya? "
aku: " em, , gini mah, dulu kan saya bukan siapa siapa bagi keluarga ini, kemudian kita semua menjadi dekat karena almarhumah shita.
dan dulu saya juga berniat untuk menjalin hubungan yang serius, hanya saja takdir berkata lain kan, ,
kalau saya pribadi selalu merasa keluarga ini adalah keluarga kedua saya mah,
keluarga yang sudah menerima saya dengan baik,
memperlakukan saya dengan baik,
dan saya amat sangat berterimakasih untuk ini semua "
mamah terdiam.
beliau nampak mengerti arah pembicaraanku.
mamah: " yo, kenapa kamu bertanya seperti itu? mamah kan sudah bilang berulang kali,
kamu sudah seperti anak laki laki mamah juga. "
ayah: " memangnya ada apa yo? cerita aja "
aku diam lagi.
dalam dadaku terasa sesak mendengar perkataan mamah.
wanita yang bukan ibuku,
namun memberikan perhatian yang sama besarnya dengan beliau.
dan juga sifat perhatian seorang bapak dari ayah,
yang tidak kudapati dari bapak kandungku.
kata kata ayah barusan tidak pernah kuterima dari bapak.
aku teringat bagaimana dulu bapak bersikap kasar, dan juga sering memaksakan kehendak tanpa mau mendengarkan isi hatiku.
namun biar bagaimanapun, bapak tetaplah bapak,
orang tua kandung yang selamanya tetap akan menjadi orang tua.
dibalik semua kekurangan beliau tetaplah ada jasa jasa besarnya bagiku hingga aku menjadi seperti sekarang.
tidak bijak rasanya jika aku membandingkan beliau dengan ayah.
aku: " menurut om dan mamah, bagaimana kalau saya membuka hati lagi? "
mamah dan ayah sejenak nampak terkejut,
namun tak lama beliau berdua tertawa.
aku jadi malu.
ayah: " yo, kamu membuka hati itu hak kamu, nggak usah minta persetujuan kami juga nggak papa " ( masih tertawa )
aku: " gitu ya om? "
ayah dan mamah tertawa lagi.
mamah: " lha emangnya selama ini hatimu ditutup yo? "
aku: " em, iya mah, , kemarin saya masih inget inget shita terus, dan ketika saya sudah mulai bisa melangkah lagi, saya takut silaturahmi yang terbangun karena shita menjadi terganggu "
mamah: " ealah rek rek, kalau kamu mau buka hati lagi, alhamdulillah yo, itu namanya move on "
aku: " mamah gaul banget tau move on segala "
ayah: " sheryl itu yang suka ngomong gitu, jadi mamah ikut ikutan "
kini giliran aku ikut tertawa kecil.
mamah: " yo, mamah tau kamu itu sayang banget sama almarhumah, tapi jika itu lantas membuat kamu terus terusan terpaku dengan masa lalu, mamah sebagai ibunya shita juga nggak mau.
masalah silaturahmi dengan keluarga ini, memang apa yang kamu takutkan?
nggak papa yo, ,
aku: " iya mah, , terimakasih "
mamah: " lho? ngapain terimakasih sama mamah? "
aku: " terimakasih sudah memperhatikan saya "
mamah: " iya, sama sama, , lha emang kamu buka hati, sama siapa yo? "
aku: " em, , ada mah, , hehe "

mamah: " gitu? ya udah, , yang penting dia perempuan yang baik, , dengar kamu sudah mau terbuka lagi mamah juga sudah seneng "
aku: " iya mah, ini juga baru penjajakan kok "
aku tersenyum mendengar tanggapan beliau.
rupanya keluarga shita ini adalah keluarga yang demokratis.
segala hal selalu dibicarakan dalam suasana kekeluargaan.
kemudian setelah itu mamah pamit ke belakang untuk mulai mempersiapkan makan malam.
aku melanjutkan percakapan dengan ayah.
====
hari sudah petang,
adzan isya berlalu satu jam yang lalu, ,
aku masih berada di rumah ayah,
selain karena masih berutang janji dengan mamah tempo hari ketika lebaran,
aku juga merasa kendaraan umum ke arah tulungagung harus memutar melewati jombang terlebih dahulu.
maka malam itu kuputuskan untuk menginap dan kembali pulang ke tulungagung besok pagi.
aku duduk di teras rumah bersama sheryl.
kali ini aku melihat sheryl tanpa kerudungnya.
rambutnya panjang sepunggung,
hitam, tebal dan sedikit berombak.
wajahnya agak tirus,
mungkin efek gemuk terjadi karena faktor kerudung yang menjepit wajah terlalu ketat.
kacamata yang biasa dipakai juga dilepas.
kini barulah aku bisa melihat kembali kemiripan antara sheryl dan shita dulu.
dia sedang bermain dengan laptopku.
sheryl: " mas, film2nya di taro di mana mas? "
aku: " di folder F, trus namaku, , cari aja movies "
sheryl: " aku minta ya? "
aku: " ambil aja dek "
sheryl melanjutkan membuka buka folder di laptop.
sheryl: " eh mas, ini dian? "
aku: " mana? "
sheryl: " ini. . "
sheryl menunjukan foto dian yang kusimpan rapi di folder keluarga.
aku: " iya, itu dian "
sheryl: " waah, sekarang agak gemukan ya mas, tapi wajahnya ngga banyak berubah , aku minta nomornya dong "
aku: " iya, dia kebalikanku itu, wajahnya awet muda, , kalau aku awet tua "

aku mengeluarkan HP dari saku celana.
kucari nomor milik dian dan kuberikan kepada sheryl.
sheryl mencatat nomor tersebut dan melanjutkan membuka buka laptop milikku.
aku pribadi memang tidak mempermasalahkan jika sheryl membuka buka folder pribadiku,
karena memang tidak ada hal yang perlu disembunyikan darinya.
aku: " dek, mau nanya boleh? "
sheryl: " nanya aja mas "
sheryl menjawab sambil terus melihat judul judul film di layar.
mulutnya kini mulai mengunyah kue yang sore tadi kubeli.
aku: " menurutmu kalau mas tiyo jatuh cinta lagi gimana dek? "
sheryl sedikit terbatuk mendengar pertanyaanku.
dia tersedak.
aku: " heh heh, makan itu pelan pelan. "
sheryl masuk kedalam setengah berlari mengambil minum.
tak lama dia sudah keluar membawa segelas air putih.
sheryl: " nanya apa mas barusan? "
aku: " minum dulu sana, baru ngobrol "
sheryl merengut mendengar ledekanku.
aku hanya tertawa.
sheryl: " mas tiyo barusan nanya apa malah "
aku: " ha ha ha, , keseleknya udah? "
sheryl menjulurkan tangannya mencubit lenganku.
aku hanya nyengir berpura pura kesakitan.
aku: " aku nanya, kalau aku jatuh cinta lagi gimana? "
sheryl diam sambil memandang wajahku.
ekspresinya seperti berkata,
" ah? yang bener? "
aku melirik sheryl dan kemudian mengusap wajahnya.
aku: " biasa ae liatnya "
sheryl menepis tanganku.
dia kembali menyandarkan punggungnya di kursi dan menatap laptop.
sheryl: " ya nggak gimana gimana, , bagus dong, berarti mas tiyo sudah bisa ikhlas kan? "
aku: " iya dek "
sheryl: " sama siapa mas? "
aku: " ada deh, , "
sheryl: " lah, ngapain nanya coba kalo ujung ujungnya rahasia "
aku: " ha ha ha, aku belum memutuskan jatuh cinta sama siapa "
sheryl: " lha kok gitu? "
sheryl meletakan laptopku yang sedang bekerja menyalin data ke hard disk miliknya.
dan atensinya kini sepenuhnya ada padaku.
aku: " aku itu sebenarnya masih bingung "
sheryl: " bingung dengan apa? "
aku: " ya itu, jatuh cinta dengan siapa "
sheryl: " berarti lebih dari satu dong "
aku: " iya "
aku berhenti bicara,
sedangkan sheryl menunggu ceritaku selanjutnya.
aku: " dek. . . "
sheryl: " iya mas? "
aku: " sebelumnya aku minta maaf dulu ya, , "
sheryl: " kenapa minta maaf sama aku mas? "
aku kembali diam sejenak.
ada sesuatu yang ingin kuutarakan namun rasanya berat sekali untuk dikeluarkan.
kutarik nafas dalam dalam.
sheryl masih memperhatikanku.
aku: " kamu masih ingat nggk dulu pas setelah aku ngomong nggak ngenakin hati dan kemudian besoknya pergi ke jakarta "
sheryl: " kan udah pernah kita bahas mas "
aku: " bukan itunya, , tapi pesan pesan yang terus menerus tak kirim tapi nggak pernah kamu bales sampai hapeku hilang "
wajah sheryl sedikit berubah setelah mendengar kalimatku barusan. . .
aku: " kamu masih inget nggak dek? "
sheryl: " yang mana si, lupa aku "
sheryl kembali mengambil laptopku yang tadi sudah dia letakan di meja.
nampak sekali kalau dia enggan membahas hal ini.
aku: " aku waktu itu benar benar bingung kenapa kok kamu sama sekali nggak membalas pesan pesanku, ,
dan kemudian aku sadar jika aku sudah sangat keterlaluan "
sheryl: " tak bales kok "
aku berhenti bicara dan menoleh kepada sheryl.
barusan dia seperti memotong ucapanku.
aku: " apa dek? "
sheryl: " tak bales kok pesannya, , "
aku diam, kubiarkan sheryl menyelesaikan kata katanya yang terdengar menggantung.
namun dia tak menyelesaikan ucapannya.
sheryl malah melirik kepadaku yang sudah sepenuhnya memperhatikan.
aku: " trus dek? "
sheryl: " apanya? "
aku: " katamu di bales, , kamu bales apa?? "
sheryl menarik nafas panjang. . . .
========
symoel08 dan 9 lainnya memberi reputasi
10