- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus
...
TS
ummi85
[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus
![[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus](https://s.kaskus.id/images/2017/10/01/9250205_201710010724140114.jpg)
Thanks to agan awayaye
![[TAMAT] Setangkai Bunga Lily di Tanah Yang Tandus](https://s.kaskus.id/images/2017/11/06/9250205_20171106073558.jpg)
Thanks to agan yg gak mau di sebut nama nya
nice cover BTW
nice cover BTW
prologue
Quote:
Quote:
Spoiler for Q & A:
Spoiler for Episode 1:
Spoiler for Episode 2:
Spoiler for Last Episode:
Spoiler for SIDE STORY:
Spoiler for MULUS KAKI BAU TRASI:
Polling
0 suara
bagaimanakah kehidupan yuki akan berakhir?
Diubah oleh ummi85 19-11-2017 18:55
ugalugalih dan 13 lainnya memberi reputasi
14
541.2K
1.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ummi85
#103
PART 21
aku berada di padang rumput yg sangat luas dan indah, sepanjang mata ku memandang aku hanya melihat hamparan rumput yg hijau dan bergoyang kesana kemari tertiup angin, hempasan lembut angin menerpa tubuh ku yg membuat ku merasa nyaman... ku pejamkan mata ku untuk merasakan setiap sentuhan lembut dari hembusan angin, aroma rerumputan yg tertiup angin membuat ku semakin terbuai dan perlahan ku rebah kan tubuh ku di rerumputan hijau ini, ku bentang kan kedua tangan ku untuk bisa lebih menikmati suasana ini, suasana yg sama sekali belum pernah kurasakan, suasana yg membuat ku serasa terhipnotis untuk tetap bisa terus menikmati nya, benar2 nyaman sekali
saat aku bena2 menikmati suasana ini tiba tiba aku di kejut kan dengan belaian lembut di pipiku, ku buka mata ku dan ku lihat siapa kah yg telah membelai ku barusan dan aku lebih terkejut lagi bahwa ada seorang gadis yg memandang ku sayu di samping ku, aku benar2 tidak asing dengan wajah itu tapi siapa dia, otak ku berputar keras mengingat ingat lagi siapa kah pemilik wajah cantik yg kurasa tidak asing buat ku ini, tapi sekuat apa pun aku mengingat nya aku pun sama sekali tak ingat siapa dia
ku dudukan badan ku dan kupastikan lagi, tapi aku benar2 tidak bisa mengingat nya... dia tetap memandang ku dengan pandangan sayu, perlahan air mata mengalir ke sudut bibir nya yg cantik dan sembari tersenyum getir dia beranjak dari tempat nya berbaring dan perlahan meninggal kan ku, dia menjauh dan semakin menjauh dari ku dan meninggal kan ku disini dengan perasaan yg sangat aneh, aneh karena aku tidak mengingat nya walaupun aku merasa menganali nya dan ada rasa sakit di dada ku saat melihat nya pergi meninggal kan ku sendiri di sini
sesak, ya... sesak sekali dada ku melihat wanita tadi menangis dan meninggal kan ku, tu remas dadaku agar aku bisa mengurangi sakit yg kurasa kan tapi bukan nya berkurang malah semakin sakit yg ku rasakan, dan tanpa sadar air mata ku mengalir... aku menangis, menangis terisak menahan rasa sakit yg aneh dan sama aneh nya ketika aku kehilangan bunda ku dulu, tapi tak lama setelah wanita tadi menghilang dadi pandangan ku... tubuh ku terasa terlempar dari tempat ku duduk dan
WHUUUUZZZTTTT
"hahhh, haaahhhh, hah"
aku terbangun dari tidur ku, ku rasakan sakit di kepala ku belum berkurang, badan ku sakit semua, tubuh ku menggigil dan di tambah panas di kening ku saat aku menyentuh nya, ternyata aku demam, dan demam ku kali ini sangat tinggi
sayup2 aku mendengar suara adzan subuh bergema dari masjid dekat rumah ku, ku coba bangun dari kasur ku dan mencoba berjalan namun aku kembali terduduk karna sakit di kepala ku, bahkan untuk bergerak pun malah bertambah sakit, ku batal kan niat ku untung mengambil air wudhu dan aku memilih untuk bertayamum dan selesai bertayamum kembalk ku rebahkan bedan ku, aku akan tetap ber sholat walau dengan keadaan berbaring, aku tidak mau meningal kan kewajiban ku ini
dengan bersusah payah aku mencoba untuk khusuk walau pun sembari berbaring kepala ku masih terasa sangat sakit bahkan 2 raka'at subuh ini begitu lama ku rasakan, sampai saat aku salam yg terakhir dan berdzikir sebentar kucoba lagi untuk mengangkat tubuh ku untuk ke dapur dan sekedar menanak nasi, tapi semua percuma... sakit di kepala ku malah semakin menjadi, aku mencoba untuk berpegangan pada tembok dan tangan ku yg satu nya menjambak rambut ku agar bisa sedikit mengurangi rasa sakit ini, tapi saat aku melangkah kan ku beberapa kali untuk meraih gagang pintu kamar tiba2 perut ku terasa sangat mual dan dalam hitungan detik aku memuntah kan semua isi perut ku tanpa tersisa sedikit pun, di muntahan2 terakhir mulut ku terasa sangat pahit
ku urungkan niat ku untuk ke dapur dan aku memilih untuk merebahkan tubuh ku di kasur, aku benar2 sangat tersiksa... ingin rasa nya aku minta tolong, tapi... siapa yg mau menolong ku? bu yuli yg selalu menjaga ku kini sudah pindah, sedangkan teyangga ku yg lain mereka tidak begitu perduli lagi dengan ku semenjak aku masuk SMA, ku tarik lagi selimut ku untuk menutupi tubuh ku dan lagi2 perut ku mual dan muntah tapi kali ini tak ada lagi yg bisa ku keluarkan dari dalam perut ku, berulang kali aku muntah hingga aku tanpa sadar sudah terlelap sendiri
aku medengar ada suara yg memanggil manggil nama ku, ku buka mata ku secara perlahan dan ku lirik jam dinding yg ada di kamar ku
"udah jam 3 sore" ucap kulirih
kembali aku mendengar seseorang memanggil nama ku dari luar dan aku juga mendengar kunci rumah ku terbuka dan ternyata yudha datang dengan febri
yudha : YA ALLOH YUKIIII (ucap nya kaget melihat keadaan kamar ku yg penuh dengan bekas muntahan ku)
febri : yukiii??? YA ALLOH (kali ini febri ikut panil setelah melihat ku)
febri : yank kamu cari bantuan yank, cepetan ya...
yudha : iya yank, tolong jagain yuki bentar ya (yudha berlari keluar kamar ku)
febri : ya ampun kiii... kok bisa sampe kayak gini sihhh?? YA ALLOH badan lu panas banget ki
aku : hai feb... (ucap ku dengan nada parau)
febri : elu nih malah hai hei hai hei... aduh yudha kok lama amat sih ini... bentar ya ki gua ambil komprsan dulu
setelah febri mendapat kan kain serta air untuk mengopres ku dia pun duduk di kasur ku dan membetul kan posisi slimut ku
febri : kok bisa sih ki sampe kayak gini lu nya...
aku : aku gak papa kok feb, palingan juga cuman masuk angin aja ini
febri : masuk angin gundul mu itu ki, masuk angin kok bisa sampe kayak gini, dah lu tiduran aja dulu gua mau beresin bekas muntahan lu dulu
tak lama setelah itu yudha dateng dengan ayah nya membawa mobil nya kemudian mereka menggotong ku untuk masuk kedalam mobil, yudha duduk di samping ku dan menjadikan paha nya untuk menopang kepala ku, sedangkan febri duduk di depan menemani ayah mengemudi... aku tidak tau mereka mau membawaku kemana karna mata ku selalu tertutup untuk menahan rasa sakit di kepala ku hingga mobil yg membawa kh berhenti dan aku mencoba melirik untuk sekedar melihat di mana kah mereka membawa ku
aku kaget begitu tau mereka membawa ku ke klinik, aku tau karna tulisan besar yg terpampang di depan bangunan ini bertuliska KLINIK M*********
aku : yah kok kita kesini? ke pak rudi aja deh yah yg deket rumah
ayah : udah kamu diem aja ki, kita gak tau kamu sakit karna apa kalo cuman di dokter praktek
aku : tapi kan yah...
yudha : udah deh ki lu diem aja napa sih ah...!!
febri : iya ki, bener kata ayah barusan
aku : tapi kan aku...
dan tanpa babibu lagi ayah keluar dari mobil dan masuk kedalam setelah itu beliau keluar lagi dengan membawa ranjang perawatan yg di ikuti oleh beberapa perawat di samping nya, di angkat nya badan ku dan di tarik nya ranjang rawat ini masuk kedalam ruangan yg bertulis kan IGD besar di atas pintu masuk nya
sebuah jarum infus kini sudah tertancap manis di tangan kanan ku lengkap dengan selang dan juga botol nya, aku terbaring di sebuah ruangan yg sepi walau di samping2 ku terjejer ranjang perawatan, dokter tadi bilang saat aku masih di IGD kalau aku terkena tiphoid atau tifus setelah beliau mengecek hasil lab ku dan sekarang disini lah aku, terkulai lemah dan harus di rawat beberapa hari untuk memulih kan kesehatan ku
sebenar nya aku sudah memohon untuk bisa pulang saja dan rawat jalan, tapi ayah, dokter serta yudha malah memarahi ku habis habisan, benar2 sial... bisa habis tak tersisa lagi ini tabungan ku
saat aku bena2 menikmati suasana ini tiba tiba aku di kejut kan dengan belaian lembut di pipiku, ku buka mata ku dan ku lihat siapa kah yg telah membelai ku barusan dan aku lebih terkejut lagi bahwa ada seorang gadis yg memandang ku sayu di samping ku, aku benar2 tidak asing dengan wajah itu tapi siapa dia, otak ku berputar keras mengingat ingat lagi siapa kah pemilik wajah cantik yg kurasa tidak asing buat ku ini, tapi sekuat apa pun aku mengingat nya aku pun sama sekali tak ingat siapa dia
ku dudukan badan ku dan kupastikan lagi, tapi aku benar2 tidak bisa mengingat nya... dia tetap memandang ku dengan pandangan sayu, perlahan air mata mengalir ke sudut bibir nya yg cantik dan sembari tersenyum getir dia beranjak dari tempat nya berbaring dan perlahan meninggal kan ku, dia menjauh dan semakin menjauh dari ku dan meninggal kan ku disini dengan perasaan yg sangat aneh, aneh karena aku tidak mengingat nya walaupun aku merasa menganali nya dan ada rasa sakit di dada ku saat melihat nya pergi meninggal kan ku sendiri di sini
sesak, ya... sesak sekali dada ku melihat wanita tadi menangis dan meninggal kan ku, tu remas dadaku agar aku bisa mengurangi sakit yg kurasa kan tapi bukan nya berkurang malah semakin sakit yg ku rasakan, dan tanpa sadar air mata ku mengalir... aku menangis, menangis terisak menahan rasa sakit yg aneh dan sama aneh nya ketika aku kehilangan bunda ku dulu, tapi tak lama setelah wanita tadi menghilang dadi pandangan ku... tubuh ku terasa terlempar dari tempat ku duduk dan
WHUUUUZZZTTTT
"hahhh, haaahhhh, hah"
aku terbangun dari tidur ku, ku rasakan sakit di kepala ku belum berkurang, badan ku sakit semua, tubuh ku menggigil dan di tambah panas di kening ku saat aku menyentuh nya, ternyata aku demam, dan demam ku kali ini sangat tinggi
sayup2 aku mendengar suara adzan subuh bergema dari masjid dekat rumah ku, ku coba bangun dari kasur ku dan mencoba berjalan namun aku kembali terduduk karna sakit di kepala ku, bahkan untuk bergerak pun malah bertambah sakit, ku batal kan niat ku untung mengambil air wudhu dan aku memilih untuk bertayamum dan selesai bertayamum kembalk ku rebahkan bedan ku, aku akan tetap ber sholat walau dengan keadaan berbaring, aku tidak mau meningal kan kewajiban ku ini
dengan bersusah payah aku mencoba untuk khusuk walau pun sembari berbaring kepala ku masih terasa sangat sakit bahkan 2 raka'at subuh ini begitu lama ku rasakan, sampai saat aku salam yg terakhir dan berdzikir sebentar kucoba lagi untuk mengangkat tubuh ku untuk ke dapur dan sekedar menanak nasi, tapi semua percuma... sakit di kepala ku malah semakin menjadi, aku mencoba untuk berpegangan pada tembok dan tangan ku yg satu nya menjambak rambut ku agar bisa sedikit mengurangi rasa sakit ini, tapi saat aku melangkah kan ku beberapa kali untuk meraih gagang pintu kamar tiba2 perut ku terasa sangat mual dan dalam hitungan detik aku memuntah kan semua isi perut ku tanpa tersisa sedikit pun, di muntahan2 terakhir mulut ku terasa sangat pahit
ku urungkan niat ku untuk ke dapur dan aku memilih untuk merebahkan tubuh ku di kasur, aku benar2 sangat tersiksa... ingin rasa nya aku minta tolong, tapi... siapa yg mau menolong ku? bu yuli yg selalu menjaga ku kini sudah pindah, sedangkan teyangga ku yg lain mereka tidak begitu perduli lagi dengan ku semenjak aku masuk SMA, ku tarik lagi selimut ku untuk menutupi tubuh ku dan lagi2 perut ku mual dan muntah tapi kali ini tak ada lagi yg bisa ku keluarkan dari dalam perut ku, berulang kali aku muntah hingga aku tanpa sadar sudah terlelap sendiri
aku medengar ada suara yg memanggil manggil nama ku, ku buka mata ku secara perlahan dan ku lirik jam dinding yg ada di kamar ku
"udah jam 3 sore" ucap kulirih
kembali aku mendengar seseorang memanggil nama ku dari luar dan aku juga mendengar kunci rumah ku terbuka dan ternyata yudha datang dengan febri
yudha : YA ALLOH YUKIIII (ucap nya kaget melihat keadaan kamar ku yg penuh dengan bekas muntahan ku)
febri : yukiii??? YA ALLOH (kali ini febri ikut panil setelah melihat ku)
febri : yank kamu cari bantuan yank, cepetan ya...
yudha : iya yank, tolong jagain yuki bentar ya (yudha berlari keluar kamar ku)
febri : ya ampun kiii... kok bisa sampe kayak gini sihhh?? YA ALLOH badan lu panas banget ki
aku : hai feb... (ucap ku dengan nada parau)
febri : elu nih malah hai hei hai hei... aduh yudha kok lama amat sih ini... bentar ya ki gua ambil komprsan dulu
setelah febri mendapat kan kain serta air untuk mengopres ku dia pun duduk di kasur ku dan membetul kan posisi slimut ku
febri : kok bisa sih ki sampe kayak gini lu nya...
aku : aku gak papa kok feb, palingan juga cuman masuk angin aja ini
febri : masuk angin gundul mu itu ki, masuk angin kok bisa sampe kayak gini, dah lu tiduran aja dulu gua mau beresin bekas muntahan lu dulu
tak lama setelah itu yudha dateng dengan ayah nya membawa mobil nya kemudian mereka menggotong ku untuk masuk kedalam mobil, yudha duduk di samping ku dan menjadikan paha nya untuk menopang kepala ku, sedangkan febri duduk di depan menemani ayah mengemudi... aku tidak tau mereka mau membawaku kemana karna mata ku selalu tertutup untuk menahan rasa sakit di kepala ku hingga mobil yg membawa kh berhenti dan aku mencoba melirik untuk sekedar melihat di mana kah mereka membawa ku
aku kaget begitu tau mereka membawa ku ke klinik, aku tau karna tulisan besar yg terpampang di depan bangunan ini bertuliska KLINIK M*********
aku : yah kok kita kesini? ke pak rudi aja deh yah yg deket rumah
ayah : udah kamu diem aja ki, kita gak tau kamu sakit karna apa kalo cuman di dokter praktek
aku : tapi kan yah...
yudha : udah deh ki lu diem aja napa sih ah...!!
febri : iya ki, bener kata ayah barusan
aku : tapi kan aku...
dan tanpa babibu lagi ayah keluar dari mobil dan masuk kedalam setelah itu beliau keluar lagi dengan membawa ranjang perawatan yg di ikuti oleh beberapa perawat di samping nya, di angkat nya badan ku dan di tarik nya ranjang rawat ini masuk kedalam ruangan yg bertulis kan IGD besar di atas pintu masuk nya
sebuah jarum infus kini sudah tertancap manis di tangan kanan ku lengkap dengan selang dan juga botol nya, aku terbaring di sebuah ruangan yg sepi walau di samping2 ku terjejer ranjang perawatan, dokter tadi bilang saat aku masih di IGD kalau aku terkena tiphoid atau tifus setelah beliau mengecek hasil lab ku dan sekarang disini lah aku, terkulai lemah dan harus di rawat beberapa hari untuk memulih kan kesehatan ku
sebenar nya aku sudah memohon untuk bisa pulang saja dan rawat jalan, tapi ayah, dokter serta yudha malah memarahi ku habis habisan, benar2 sial... bisa habis tak tersisa lagi ini tabungan ku
JabLai cOY dan 6 lainnya memberi reputasi
5
