perkenalkan nama ku i****l riyuki, aku biasa di panggil uki atau mata empat atau apapun kalian mau memanggil ku, saat rata2 anak cowo berparas ganteng atau tampan, seperti nya itu tidak berlaku pada ku, kata banyak orang sih aku ini cantik untuk ukuran anak cowo, aneh memang

kata bunda ku dulu saat aku lahir kulit ku ini bersih dan sangat putih, putiiihhh sekali sampai2 urat2 ku yg berwarna merah bisa jelas terlihat, maka dari itu aku di namai riyuki YUKI arti nya salju sedangkan RI yg arti nya bagaikan, sedangkan nama depan ku di ambil dari nama salah satu nabi, maksud nya agar aku bisa berbakti dan bisa menjadi anak yg selalu menurut kepada orag tua dan agama nya, karna kisah beliau yg rela di sembelih oleh ayah nya karna perintah ALLOH, oleh karna itu orang tua ku berharap dengan nama yg di semat kan pada ku ini kelak bisa sedikit saja mendapat kan kharomah nya, jadi kalau di artikan nama ku ini i****l seorang anak berbakti yg putih bagai salju atau bisa juga yg menyejukan... entah lah

aku adalah seorang anak yg sudah menjadi yatim piatu sejak usia 12th, yapzz di usia ku yg baru kelas 6 SD itu aku sudah takdirkan untuk hidup seorang diri. yaahh walaupun tidak sepenuh nya yatim piatu juga #ehhh gimana sih

bunda ku adalah seorang wanita keturunan jepang, nenek ku adalah keturunan asli orang jepang asli yg tersisa di bumi nisantara ini saat refolusi kemerdekaan negara kita ini, sedangkan kakek ku adalah keturunan salah satu pejuang kemerdekaan, karna kakek buyut ku adalah salah satu perintis kemerdekaan saat zaman penjajahan, entah bagaimana dulu mereka bisa di pertemukan

dan sedang kan ayah ku adalah orang tulung agung asli, orang tua ayah ku sebenar nya tidak setuju saat ayah ku mau menikahi bunda ku karna bunda ku hanya lah seorang yg miskin dan tak punya apa2 dan bahkan hanya seorang anak yatim yg hidup nya terlunta lunta, sedangkan orang tua ayah ku orang yg berada yg membuat mereka memandang bunda ku hanya sebelah mata, akhir nya ayah ku memilih menikahi bunda ku secara diam2 dan memilih merantau ke tanah lampung ini, namun karna status orang tua ayah ku yg memang orang berada ini sangat lah mudah untuk mengetahui semua nya... jadi lah nama ayah ku di coret dari keluar ga nya

sebelum nya aku hidup bahagia lengkap dengan ayah dan bunda ku, namun saat aku berusia 6th ayah ku memilih hidup baru dengan janda kampung sebelah yg memang orang berada dan menelantarkan ku dan bunda ku agar dapat lagi masuk kedalam daftar keluarga nya kembali, jadi lah kami hanya hidup berdua saja dan sampai detik ini pun dia tidak menemui kami lagi

bunda ku pun memilih bekerja sebagai kariawan sebuah pabrik perusahaan swasta di kota ba*** ******g, ibu kota profinsi di tanah lampung ini, setatus nya pun bukan karyawan tetap tapi hanya karyawan kontrak

setiap sabtu dan minggu bunda selalu pulang ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama ku, lalu selama di tinggal bunda untuk bekerja, lantas aku bagai mana di rumah? semenjak di tinggal ayah dan bunda memilih untuk bekerja, uku sudah biasa hidup mandiri tapi tetap ada campur tanggan tetangga2 didekat rumah ku, terus kenapa gak pulang ke orang tua bunda ku? jawaban nya adalah buna ku adalah seorang yatim piatu sejak kecil, kakek nenek ku meninggal karna kecelakaan, lampung di kenal dengan image buruk nya... tapi percayalah lampung tidak seburuk yg kalian bayangkan, terbukti masih banyak orang yg perduli terhadap ku ini

hidup kami berangsur angsur membaik selepas di tinggal kan ayah, yaahhh walaupun ibu harus bekerja dan kami jarang bertemu, namun kami benar benar bisa menghabis kan waktu kebersamaan kami

dan sampai suatu ketika ibu jatuh sakit, yg mana diagnosa dari dokter menerangkan bahwa ada kelenjar getah bening di dalam otak nya dan ibu harus di opname di rs. ma******** ini

namun keadaan beliau tak kunjung membaik juga, mungkin sudah kehendak ALLOH untuk bunda melepas penderitaan di dunia ini

dan tepat pukul 20.00 wib keadaan bunda benar2 memburuk, aku yg duduk di samping kasur perawatan ibu hanya bisa membelai rambut beliau yg di tutupi oleh hijab itu

di sela sela belaian ku bunda sempat memberi kan pesan untuk ku, yg sampai saat ini masih aku ingat

"sayang, maafin bunda ya nak ya. bunda tau yuki anak yg kuat, anak yg pintar, anak yg sholeh" sambil tersenyum bilau membelai lembut pipi ku dan menghapus air mata di sela sela kaca mataku ini

"kalau bunda sudah gak ada, yuki harus bersikap dewasa ya nak, jadi orang hebat, usahakan tidak menyusahakan orang lain ya, bunda gak mau anak bunda ini jadi benalu nanti nya, anak bunda harus jadi orang yg hebat gak boleh cengeng, dan harus kuat" ucap nya dan melepas belaian nya

"alhamdulillah ALLOH lebih sayang bunda nak, ALLOH memilih memanggil bunda secepat ini"

aku kun mulai menangis

"gak bunda gaakkkkk, bunda jangan pergi ya, nanti yuki sama sapaa bundaaaa" tangis ku pun pecahh

"yuki gak boleh gitu sayang, yuki harus ikhlas ya sayang ya, seperti nya waktu nya sudah tiba" ucap bunda ku dan di iringi mengucapa kan dua kalimat syahadat


tepat pukul 20.25 bunda menghembuskan nafas terakhir nya, dan saat itu pula dokter yg sedari tadi mendampingi ku pun meminta perawat untuk mencatat jam serta tanggal kepergian bunda ku dan menenangkan ku yg sudah meronta ronta karna masih tidak percaya dengan semua ini

aku pun menasing sejadi jadi nya
" gak dokter gaaaakkkk bunda belum mati dokterrr, iya kan bun" aku menggoyang goyang tubuh bunda ku

"bunda bangun bundaaaaa, BUNDAAAAAA" teriaku sembari aku di tarik dan di peluk oleh tetangga tetanggaku yg ikut menemani ku untuk menjaga bunda di rumah sakit ini

dokter pun meminta perawat untuk melepas alat penunjang medis yg tertanam di tubuh bunda ku dan meminta untuk mengurus jenazah bunda secara islami, meskipun rumah sakit kristen namun di sini sangan menjunjung tinggi toleransi beragama

setelah pemakaman bunda ku, aku pun memulai kehidupan baru ku di dunia ini

tanpa di temani bunda tercinta, tanpa saudara, hanya sebatang kara menghadapi keras nya kehidupan di dunia ini

ya hanya sebatang kara