- Beranda
- The Lounge
Geel Oorlog,Ketika Orang Tionghoa Berjuang Melawan Kompeni Demi Indonesia
...
TS
sino.aryan
Geel Oorlog,Ketika Orang Tionghoa Berjuang Melawan Kompeni Demi Indonesia

Sejarah perjuangan bangsa ini dalam memerangi bangsa penjajah memang diwarnai dengan berbagai pertempuran.Tidak hanya dilakukan oleh masyarakat lokal,namun bangsa-bangsa pendatang yang turut menetap di Indonesia sejak beratus-ratus silam pun ikut mengangkat senjata,berjuang melawan tentara penjajah.
Salah satu yang perlu kita lihat lebih jauh kisahnya adalah mengenai perjuangan masyarakat etnis Tionghoa di Lasem,Jawa Tengah yang dikenal dengan nama Perang Kuning atau Geel Oorlog.
Geel Oorlog merupakan serangkaian perlawanan rakyat Lasem terhadap kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Secara khusus perlawanan ini dilatarbelakangi oleh rusaknya perekonomian karena harga komoditas mulai anjlok dan menyebabkan beberapa pabrik tutup.Selain itu,banyak pekerja yang dipecat.Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya geger pecinan pada 1740,dimana banyak warga etnis Tionghoa yang dibantai habis-habisan oleh pasukan Belanda.Akibatnya,banyak imigran Tionghoa yang memutuskan untuk mengungsi ke Lasem.
Spoiler for Geger Pecinan:
Spoiler for :
Spoiler for :
Di Lasem,etnis Tionghoa diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa.mereka tidak pernah terlibat peperangan,serta memiliki kebencian yang sama pada VOC karena perusahaan dagang tersebut mengeruk apa saja yang ada di negeri ini tanpa meninggalkan sisa apapun.
Lasem pada saat itu merupakan daerah yang berada di bawa kekuasaan Kesultanan Mataram,namun sejak 1679 dengan bantuan Amangkurat II,Belanda menyerang Lasem agar dapat memonopoli perdagangan di pesisir utara Pulau Jawa.Di sini,mereka bergabung dengan pasukan pribumi dan melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda.
Geel Oorlog dipimpin oleh Oei Ing Kiat atau Raden Tumenggung Widyanignrat yang saat itu merupakan Bupati Lasem,Raden Panji Margono dan Kiai Baidlawai.Ketiga orang tersebut menjadi representasi dari pasukan nusantara yang merupakan gabungan dari kaum Tionghoa,Jawa dan para Santri.Selain itu,tokoh-tokoh yang ikut berjuang adalah Tan Si Ko alias Singseh,Tan Kee Wii dan Souw Phan Ciang alias Khe Panjang.
Spoiler for :
Pemberontakan tidak hanya berakhir di Lasem,namun menyebar ke seluruh Jawa Tengah.Pihak Belanda yang merasa didukung oleh orang Jawa tertipu dengan hal tersebut,sebab sebaliknya masyarakat Jawa justru mendukung kaum Tionghoa untuk melawan Belanda dengan berpura-pura melawan kaum Tionghoa(dikibulin Jawak).
Berlangsung sejak tahun 1741 hingga 1743,gabungan Laskar Tionghoa dan Jawa ini kemudian menyerang pertahanan VOC di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur.Belanda memenangkan perang ini yang akhirnya berujung pada kejatuhan Kesultanan Semarang yang memicu berdirinya Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.Dalam perang ini,Tan Sin Ko dan Tan Kee We gugur dibunuh serdadu VOC.
Perjuangan demi perjuangan dilakukan hingga berakhir pada tahun 1743.Walaupun kemenangan berakhir di tangan kaum Belanda yang setelah itu langsung memantapkan kekuasaannya di tanah Jawa melalui perjanjian dengan Pakubuwono II,perang kuning ini menjadi saksi sejarah tersendiri dari perjuangan kaum Tionghoa yang selama ini ditutup-tutupi oleh Orde Baru.

Meskipun sebagai kaum pendatang,mereka turut merasakan bagaimana menderitanya kaum yang terjajah oleh bangsa lain.Ikut mengangkat senjata,mereka berjuang melawan kekejaman dan kelaliman dari penguasa pada saat itu.Ini menjadi bukti bahwa perjuangan untuk mempertahankan bangsa ini dari penjajah tidaklah membeda-bedakan asal,suku,agama,maupun pemilik kapling surga atau tidak.
Spoiler for :
Dengan semangat satu rasa,senasib sepenanggungan,mangan ora mangan sing penting kumpul,etnis Tionghoa dan masyarakat Jawa bangkit dan bersatu padu untuk melawan penindasan VOC.Sebagai bukti untuk mengenang perjuangan tersebut,sebuah monumen untuk menghargai para pejuang tersebut didirikan di Taman Budaya Tionghoa di Taman Mini Indonesia Indah.
Spoiler for Monumen Heroik Laskar Tionghoa Lasem di TMII:
Spoiler for :
Source:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Kuning
http://berita.suaramerdeka.com/peran...lawan-belanda/
http://www.boombastis.com/perjuangan...oa-lasem/84743



Diubah oleh sino.aryan 02-09-2017 20:54
mulivw memberi reputasi
1
2.1K
14
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.9KAnggota
Tampilkan semua post
kruingputih2
#8
Mbahnye monyet emang ahlinya mlintir sejarah perjuangan bangsa Indonesia
0
Kali besar di Batavia yang menjadi saksi bisu berlangsungnya pembantaian terhadap ribuan orang Tionghoa pada Oktober 1740
Bekas Gedung VOC di Srilanka (Cylon) yang dijadikan tempat pembuangan mereka yang dianggap pemberontak terhadap kekuasaan VOC di Nusantara

Kelenteng Hian Thian Siang Tee di Welahan,Jawa Tengah,merupakan kelenteng tertua di Jawa Tengah.Di sekitar tempat ini pada 24 Agustus 1742 terjadi palagan Welahan antara gabungan pasukan laskar Tionghoa-Jawa pimpinan RM Said dan Tan Sin Ko melawan tentara Belanda
Tidak semua warga Tionghoa kaya raya dan makmur seperti anggapan nasbung.Lihat saja para pekerja kasar Tionghoa di Batavia sekitar tahun 1870 ini.Mereka kurang berpendidikan,dengan tingkat kesejahteraan rendah dan terpaksa melakukan apa saja demi menyambung hidup



Warga Tionghoa mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI,diikuti dengan pementasan drama kolosal yang menceritakan perjuangan Tionghoa melawan penjajah